HIKMAT DAN PENGETAHUAN MANUSIA
Pandangan orang dunia berbeda. Sebagian besar berpendapat
bahwa orang yang memiliki hikmat adalah orang yang memiliki title (gelar)
tinggi atau telah menyelesaikan pendidikan sampai tingkat yang tertinggi,
apalagi yang lulus dari luar negeri.
Orang yang berpendidikan tinggi belum tentu memiliki
hikmat, yang ia miliki adalah ilmu pengetahuan dan keahlian. Alkitab menegaskan
bahwa hikmat itu sendiri hanya dapat diperoleh apabila kita takut akan Tuhan:
“Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.”
Amsal 3:13-14. Hikmat yang dimaksud adalah wahyu dari Tuhan. Orang dunia
tentunya tidak pernah memikirkan tentang wahyu Tuhan ini.
Sebagai orang percaya, di dalam diri kita ada
Roh Kudus, dan “...Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu...” Yohanes
14:26. Sayang, seringkali kita mengingini hikmat dari Tuhan namun kita tidak
hidup dalam ketaatan sehingga Roh Kudus undur dari kita, padahal Roh Kuduslah
yang memberikan hikmat.
Bukan berarti kita tidak perlu sekolah tinggi atau
menggunakan akal pikiran kita, tetapi yang lebih utama adalah kita harus selalu
mengandalkan hikmat dari Tuhan, jangan hanya membanggakan kepandaian dan
keahlian kita saja sebab di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa.