Tulisan Firman dalam pencerahan yang sederhana untuk menghidupi hidup yang sederhana menjadi DASYAT BERSAMA TUHAN.
Thursday, October 15, 2020
MENGHORMATI ALLAH AKAN DIHORMATI, MENGHINA ALLAH AKAN DIRENDAHKAN.
Bacaan 1 Samuel 2:12-36.
1 Samuel 2:29-30 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?
Sebab itu — demikianlah firman TUHAN, Allah Israel — sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang — demikianlah firman TUHAN —: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.
RHEMA HARI INI
Anak-anak Eli: Hofni dan Pinehas. Mereka adalah orang-orang yang berkedok melayani Tuhan, tetapi sebenarnya mereka melayani diri sendiri. Dengan sewenang-wenang mereka melanggar dan mengubah peraturan kurban yang ditetapkan Tuhan disertai dengan tindakan- tindakan bejat (ayat 12-17). Hofni dan Pinehas tidak hanya tidak memedulikan nasihat ayah mereka, dan keluh kesah umat Israel, tetapi yang terparah, mereka tidak memedulikan tuntutan ilahi akan kekudusan mereka sebagai pelayan Allah. Mengapa kebejatan semacam ini bisa terjadi di dalam keluarga yang seharusnya menjadi panutan umat Allah? Sebab Imam Eli sendiri tamak dan lebih menyayangi anak-anaknya daripada menghormati Allah (ayat 29).
Kita adalah bangsa yang beragama, rajin beribadah, tetapi perilakunya seperti tidak bertuhan. Korupsi, kekerasan, dan berbagai perilaku amoral marak, bahkan tidak jarang dilakukan oleh para pemimpin. Teruslah kita anak2 Tuhan berdoa supaya semakin banyak pemimpin yg takut akan Tuhan, sehingga mereka memimpin dengan cara yg benar.
Perikop hari ini mengontraskan perilaku dan sikap anak-anak Eli, yakni Hofni dan Pinehas, dengan Samuel, si pelayan Tuhan yang masih muda. Hofni dan Pinehas adalah imam-imam Tuhan yang tidak menghormati Tuhan (ayat 12).
pada Ulangan 18:3 dan Imamat 7:31-34. Putra-putra Eli bersalah melakukan dosa ganda:
Pertama, mereka melakukan fungsi keimaman sebatas ritual, tetapi sesungguhnya tamak dan rakus untuk mendapatkan daging kurban, jatah mereka sebagai imam. Sikap mereka adalah "memandang rendah kurban untuk Tuhan" (ayat 17). Perbuatan mereka, melakukan perampasan terhadap daging-daging yang belum dibakar lemaknya (dalam Taurat, lemak dibakar untuk Tuhan) merupakan tindakan pelecehan terhadap Tuhan. mereka mengambil bagian mereka sebelum lemak dan darah dipersembahkan sebagai kurban kepada Tuhan.
Bukannya mengambil hanya bagian yang diserahkan kepada mereka, mereka mengambil semua yang dapat diraih dengan garpu;
Kedua, mereka hidup secara amoral, melakukan zina dgn perempuan yg melayani di depan Kemah Pertemuan (ayat 22). Tindakan mereka itu menajiskan diri dan mengotori rumah Tuhan. Sayang sekali, Eli, sebagai ayah mereka tidak tegas menegur dan mendidik anak-anaknya (ayat 22-25).
Ini terlihat dari sikapnya yang hanya memberi nasihat, tanpa adanya tindakan untuk mendisiplinkan mereka. Padahal anak-anaknya begitu keji di hadapan Tuhan.
Akibatnya Tuhan pun mengeraskan hati anak-anaknya dan akan membinasakan mereka (23-25).
Untuk kita hari-hari ini berbagai perilaku dan sikap amoral yang dilakukan bangsa kita dan para pemimpinnya, juga pemimpin Rohani (kita harus terus berdoa supaya para pemimpin (bukan saja pemimpin sekuler, tetapi Pemimpin Rohanipun harus hidupnya benar, tidak korupsi, tdk mengambil hak2 yg bukan haknya, krn Dosa mereka bukan hanya merupakan dosa terhadap sesama kita, melainkan dosa terhadap Allah (ayat 25)! Tidak ada pengampunan dan berkat Tuhan yang bisa diharapkan, kecuali bertobat sungguh-sungguh! Amin.
Subscribe to:
Posts (Atom)