Tulisan Firman dalam pencerahan yang sederhana untuk menghidupi hidup yang sederhana menjadi DASYAT BERSAMA TUHAN.
Wednesday, March 15, 2017
MUTIARA YANG BERHARGA, Matius 13:45-46
MUTIARA YANG BERHARGA, Matius 13:45-46
Matius 13:45-46
45. Demikian pula hal Kerajaan
Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
46. Setelah ditemukannya mutiara
yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara
itu."
45 Πάλιν ὁμοία ἐστὶν ἡ βασιλεία τῶν οὐρανῶν ἐμπόρῳ
ζητοῦντι καλοὺς μαργαρίτας·
46 εὑρὼν δὲ ἕνα πολύτιμον μαργαρίτην ἀπελθὼν πέπρακεν πάντα ὅσα εἶχεν καὶ ἠγόρασεν αὐτόν.
Sejak
dahulu sampai sekarang tidak ada orang atau seorang wanitapun yang tidak suka
Mutiara, karena Mutiara indah sekali terlihat dan juga bernilai tinggi
harganya.
Hanya dengan melihat dan dan menyentuhnya saja kita bisa
sukacita, apalagi kalau memilikinya.
Karena nilai estetika dan nilai harganya yang tinggi itu maka
banyak pedagang yang berburu kemana saja untuk mendapatkan Mutiara.
Mutiara
dalam zaman Yesus berbeda dengan zaman sekarang yang mudah meniru,
menduplikasi, untuk mendapatkan Mutiara yang bagus dan asli atau alami, harus
mengambilnya di Laut Merah, teluk Persia dan Samudera Hindia dan pada zaman itu
diambil tanpa alat selam dan banyak ikan hiunya yang membahayakan nyawa.
Di
ayat diatas dijelaskan yang mencari Mutiara adalah seorang Pedagang, berarti
dia bukan orang yang berkekurangan tapi orang yang mampu, pastilah yang
dicarinya bukan Mutiara biasa saja, tetapi Mutiara yang berkualitas, warna yang
indah tekstur yang bagus dan bulat yang tidak bercela. Dan pasti harganya Mahal
sekali.
Karena
dari Perumpamaan ini dituliskan bahwa waktu dia ketemu Mutiara yang berharga
tersebut dia menjual seluruh miliknya untuk membeli Mutiara itu.
Didalam
Matius 7:6 “ Jangan kamu memberikan barang
yang Kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan Mutiaramu kepada babi,
supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”
Ada
2 hal dari ayat ini yang ditekankan tentang “Mutiara” dan “barang yang Kudus”
ini menjelaskan bahwa Yesus sedang berbicara sesuatu yang Kudus dan harus
dikenali.
Seekor
anjing atau babi tidak memiliki pemahaman rohani dan tidak mengetahui apakah
Mutiara itu berguna apa tidak, apalagi Mutiara itu kudus atau tidak.
Dari
Perumpamaan ini kita dapat menemukan kebenaran-kebenarannya :
1. Menemukan
Kerajaan Surga seperti menemukan Sebutir Mutiara.
Menemukan
Kerajaan Surga, Artinya ketika kita menemukannya kita berada didalam Kerajaan
Allah, berada didalam Kerajaan Allah berarti menerima dan melakukan kehendak
Allah.
Melakukan
kehendak Allah tidaklah suram dan menyakitkan, Justru hal yang indah. Matius
11:29-30, beban yang diberikan Yesus itu ringan.
Dibalik
disiplin, pengurbanan, penyangkalan diri, dan salib, terdapat keindahan yang
tiada bandingnya.
2. Bisa
jadi menemukan Mutiaranya lebih dari satu, tetapi pasti hanya satu yang paling
Mahal.
Artinya
banyak hal yang indah didunia, banyak orang dapat menemukan keindahan di dalam
pengetahuan dan kekayaan pikiran manusia : didalam seni, musik, sastra, dan
semua kekayaan pikiran manusia. Bisa menemukan keindahan didalam
hubungan-hubungan antar manusia.
Bisa jadi
kita menemukan keindahan dalam melayani sesama manusia sekalipun lahir dari
motivasi kemanusiaan ketimbang motivasi Kristus yang murni. Semuanya itu indah
namun keindahannya lebih rendah.
3. Dalam
perumpamaan ini hampir sama dengan perumpamaan harta yang terpendam di ladang.
Dimana petani sedang tidak mencari harta terpendam namun di temukan dengan
tidak sengaja. Namun Mutiara ini dicarinya dengan sengaja.
Namun hal
ini tidak menjadi soal apakah ditemukannya seketika atau sekejap atau dari
hasil usaha seumur hidup. Konsekuensinya sama kita harus menjual atau
mengorbankan segala sesuatu untuk mendapatkan hal yang berharga.
Demikianlah
tentang hal kerajaan Sorga, untuk mendapatkannya kita harus mengorbankan yang
lebih rendah nilainya dalam kehidupan ini, sekalipun secara dunia sangat
berharga tetapi bagi Allah nilai-nilai dunia lebih rendah dari nilai-nilai
Kerajaan Allah dan dan melakukan hal-hal
atau nila-nilai tentang Kerajaan Allah dengan sukacita.
The Parable of the Pearl
of Great Price
45 palin omoia estin ē basileia tōn ouranōn emporō zētounti kalous margaritas·
46 eurōn de ena polutimon margaritēn apelthōn pepraken panta osa eichen kai ēgorasen auton.
45 "Again, the kingdom of heaven is like a merchant seeking
beautiful pearls,
46 who, when he had found one pearl of great price, went and sold
all that he had and bought it.
Subscribe to:
Posts (Atom)