Monday, June 26, 2017

Matius 18:1-6. TERBESAR DALAM KERAJAAN SURGA


Matius 18:1-6
1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."

Rank in the Kingdom
1  At that time the disciples came to Jesus and said, "Who then is greatest in the kingdom of heaven?"
2  And He called a child to Himself and set him before them,
3  and said, "Truly I say to you, unless you are converted and become like children, you will not enter the kingdom of heaven.
4  "Whoever then humbles himself as this child, he is the greatest in the kingdom of heaven.
5  "And whoever receives one such child in My name receives Me;
6  but whoever causes one of these little ones who believe in Me to stumble, it would be better for him to have a heavy millstone hung around his neck, and to be drowned in the depth of the sea.

Pertanyaan murid-murid kepada Yesus menunjukan bahwa murid-murid masih belum mengerti tentang makna Kerajaan Allah.

Jelas tujuan hidup mereka masih bersifat duniawi, dari pertanyaan diatas dapat juga dijadikan pertanyaan apakah tujuan orang hidup apalagi mempercayai Kerajaan Sorga.

Kalau tujuannya untuk pemenuhan ambisi pribadi yaitu :
a.     Mendapat kuasa secara pribadi.
b.    Kenikmatan harga diri pribadi.
c.    Pengagungan/penghormatan diri.

Maka hal ini menunjukan tujuan yang bertentangan dengan Kerajaan Surga. Karena menjadi warga Kerajaan kita harus :
a.    Sama sekali tidak memikirkan diri sendiri.
b.    Ketidak berkuasaan diri lagi.
c.    Memakai diri untukmelayani. Bukan untuk berkuasa.

Selama orang memandang dirinya sendiri sebagai hal terpenting didalam dunia, maka ia berjalan membelakangi Kerajaan Allah.

Perdebatan murid-murid ini (bdk. Luk 9:46) jelas adalah sesuatu yang berdosa! Mengapa? Karena perdebatan itu menunjukkan adanya ambisi dalam diri mereka untuk menjadi yang terbesar. Karena itulah maka mereka terdiam ketika Yesus menanyakan apa yang mereka perdebatkan.

Ambisi adalah sesuatu yang berbahaya karena akan menyeret kita ke dalam dosa-dosa yang lain! Ambisi bisa terjadi dalam bermacam-macam hal, baik hal-hal yang bersifat jasmani / duniawi (misalnya: ambisi untuk menjadi kaya, terke­nal, kedudukan tinggi dsb), maupun dalam hal-hal yang bersifat rohani (misalnya: ingin menjadi orang kristen yang paling mengerti Kitab Suci / Firman Tuhan, ingin menjadi jemaat yang paling rajin, ingin menjadi orang yang memberi persembahan paling besar, ingin menjadi pengkhotbah top, dsb).

Karena itu, periksalah diri saudara! Ambisi apa yang ada dalam diri saudara? Mintalah ampun kepada Tuhan dan mintalah supaya Tuhan membuang ambisi-ambisi yang tidak sesuai kehendakNya itu.

Untuk menjawab pertanyaan murid-murid Yesus mengambil seorang anak kecil.
Dimana anak kecil tersebut menurut tradisi setelah dia dewasa namanya adalah Ignatius Theoforus dari Antiokhia, yang menjadi pelayan gereja yang besar, penulis yang besar, dan Martir bagi Kristus.

‘Menjadi seperti anak kecil’.
o   Ini tentu tidak berarti bahwa kita harus bersikap kekanak-kanakan (childish)!
o   Ini juga tidak berarti bahwa dalam segala hal, kita harus menjadi seperti anak kecil! Dalam 1 Korintus 14:20, Paulus berkata: “Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!”.
o   Penekanan Yesus adalah bahwa kita harus menjadi seperti anak kecil dalam kerendahan hati. Ini terlihat dari kata-kata ‘meren­dahkan diri’ dalam ayat 4 ‘humbles himself’ = merendahkan dirinya sendiri.

Yesus menjelaskan didalam diri seorang anak kita melihat ciri-ciri warga Kerajaan Surga contoh :
-      Mudah takjub, yang nanti besarnya akan biasa terhadap keajaiban dunia.
-      Mudah mengampuni dan melupakan. Setelah dewasa belum tentu.
-      Mempunyai Kerendahan hati. Setelah dewasa baru ditinggalkan.
-      Mempunyai ketergantungan. Seorang anak tidak pernah berpikir hidupnya dapat dikerjakan sendiri butuh bantuan orang, terutama orang tuannya.
Akan indah kalau orang mau menerima kenyataan akan ketergantungan mereka pada Allah, suatu kekuatan baru dan kedamaian baru akan masuk kedalam hidupnya.
-      Kepercayaan yang sungguh kepada orang tuanya. Untuk kehidupannya, Sandang, Pangan, dan Papan. Dan percaya orang tuanya dapat menjaga dan melindunginya.

Bagian ini (ay 1-5) penting karena pada pasal-pasal sebelumnya, Matius banyak menekankan / menonjolkan Petrus, seperti:
v  Matius 14:28-29 - Petrus berjalan di atas air.
v  Matius 15:15       - Petrus bertanya tentang ajaran yang sukar.
v  Matius 16:16-20  - Pengakuan Petrus tentang kemesiasan Yesus.
v  Matius 17:1-13    - Petrus ikut ke gunung bersama Yesus.
v  Matius 17:24-27 - Yesus membayar pajak untuk diriNya dan Petrus.

Semua ini bisa menimbulkan kesan bahwa Matius menganggap Petrus sebagai murid / rasul yang terbesar. Tetapi dengan adanya perdebatan di antara murid-murid tentang hal ini, jelaslah bahwa murid-murid tidak menganggap bahwa Petrus adalah yang terbesar. Dan dari jawaban Yesus, maka jelaslah bahwa Yesuspun tidak beranggapan bahwa Petrus adalah yang terbesar.

Dari semua ini jelaslah bahwa Kitab Suci memang tidak mengajarkan adanya satu manusia yang terbesar (paling tinggi pangkatnya) dalam gereja Tuhan!

The Greatest in the Kingdom
(Mark 9:33-37; Luke 9:46-50)
1 ν  κείν  τ  ρ  προσλθον  ο  μαθητα  τ  ησο  λέγοντες  Τίς  ρα  μείζων  στν  ν  τ  βασιλεί  τν  ορανν; 
2 κα  προσκαλεσάμενος  παιδίον  στησεν  ατ  ν  μέσ  ατν 
3 κα  επεν  μν  λέγω  μν,  ἐὰν  μ  στραφτε  κα  γένησθε  ς  τ  παιδία,  ο  μ  εσέλθητε  ες  τν  βασιλείαν  τν  ορανν. 
4 στις  ον  ταπεινώσει  αυτν  ς  τ  παιδίον  τοτο,  οτός  στιν    μείζων  ν  τ  βασιλεί  τν  ορανν. 
5 κα  ς  ἐὰν  δέξηται  ν  παιδίον  τοιοτο  π  τ  νόματί  μου,  μ  δέχεται· 
6 ς  δ’  ν  σκανδαλίσ  να  τν  μικρν  τούτων  τν  πιστευόντων  ες  μέ,  συμφέρει  ατ  να  κρεμασθ  μύλος  νικς  περ  τν  τράχηλον  ατο  κα  καταποντισθ  ν  τ  πελάγει  τς  θαλάσσης.

1 en  ekeinē  tē  ōra  prosēlthon  oi  mathētai  tō  iēsou  legontes·  tis  ara  meizōn  estin  en  tē  basileia  tōn  ouranōn; 
2 kai  proskalesamenos  paidion  estēsen  auto  en  mesō  autōn 
3 kai  eipen·  amēn  legō  umin,  ean  mē  straphēte  kai  genēsthe  ōs  ta  paidia,  ou  mē  eiselthēte  eis  tēn  basileian  tōn  ouranōn. 
4 ostis  oun  tapeinōsei  eauton  ōs  to  paidion  touto,  outos  estin  o  meizōn  en  tē  basileia  tōn  ouranōn. 
5 kai  os  ean  dexētai  en  paidion  toiouto  epi  tō  onomati  mou,  eme  dechetai.

6 os  d  an  skandalisē  ena  tōn  mikrōn  toutōn  tōn  pisteuontōn  eis  eme,  sumpherei  autō  ina  kremasthē  mulos  onikos  peri  ton  trachēlon  autou  kai  katapontisthē  en  tō  pelagei  tēs  thalassēs.

BERDOA DAN BERMEDITASI


KITAB DEUTEROKANONIKA The Book of Judith - Yudit 16

Wednesday, June 21, 2017

MATIUS 17:24-27 MEMBAYAR PAJAK (Pajak Bait Allah).


MATIUS 17:24-27 (Pajak Bait Allah).
24 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?"
25 Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?"
26 Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya.
27 Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."

The Tribute Money
24  When they came to Capernaum, those who collected the two-drachma tax came to Peter and said, "Does your teacher not pay the two-drachma tax?"
25  He *said, "Yes." And when he came into the house, Jesus spoke to him first, saying, "What do you think, Simon? From whom do the kings of the earth collect customs or poll-tax, from their sons or from strangers?"
26  When Peter said, "From strangers," Jesus said to him, "Then the sons are exempt.
27  "However, so that we do not offend them, go to the sea and throw in a hook, and take the first fish that comes up; and when you open its mouth, you will find a shekel. Take that and give it to them for you and Me."

Ayat 24-25.
Pada zaman Yesus Operasional Bait Allah itu membutuhkan dana yang besar termasuk untuk memeliharanya.

Setiap hari ada Kurban yang harus dipersembahkan :
A. Kurban pagi hari dan sore hari. Masing-masing membutuhkan seekor anak domba berumur satu tahun.
B. Persembahan anggur, tepung, dan minyak.
C. Kemenyan yang harus dibakar setiap hari.
D. Jubah para imam (yang mahal) selalu harus diganti.
E. Jubah Imam Besar yang harganya senilai pakaian seorang raja.
Itu semua membutuhkan uang.

Maka berdasarkan Kitab Keluaran 30:13 (setiap laki-laki Yahudi yang berusia di atas dua puluh tahun harus membayar pajak Tahunan Bait Allah sebesar setengah syikal. (Pada zaman Nehemia, ketika bangsa Israel miskin , bayarnya hanya sepertiga syikal
1/2 syikal = dua drakhma Yunani. (Pajaknya Disebut dirham, sesuai dengan ayat diatas)
Nilai Pajak bait Allah itu ± 8 pence. (Upah pekerja sehari pada zaman itu 3,5 pence)
Berdasarkan ketetapan Pajak Bait Allah itu KEWAJIBAN. Pengelola Bait Allah punya wewenang untuk menyita harta seseorang bila ia tidak membayarnya.

Dalam perikop ini Yesus membayar Pajak Bait Allah ini.  Petugas Pajak datang kepada Petrus  menanyakan apakah gurunya sudah bayar Pajak , pasti pertanyaan itu dibaliknya ada niat jahat jika Yesus tidak mau bayar pajak maka mereka dapat menuduh Yesus.

Di ayat 25 ini terlihat bahwa Yesus Maha Tahu membuktikan bahwa Dia adalah Allah, dimana petugas bea itu berbicara kepada Petrus dan yang menjawab Petrus sedang Tuhan Yesus jauh dari Petrus, tapi waktu Petrus masuk dan bertemu dengan Tuhan Yesus, maka Yesus langsung bertanya kepada Petrus dan berbicara tentang membayar Pajak Bait Allah.

Yesus menjawab tentang membayar pajak dengan gambaran :
A.   Rakyat jajahan harus mebayar pajak, sedang penjajah yang menang perang tidak punya kepentingan untuk sejahterahkan rakyat jajahannya.
b. Raja yang menang perang dan keluarganya dibebaskan dari pembayaran pajak.

Pajak di perikop ini adalah Pajak bagi Bait Allah, yang adalah rumah Allah. Sedang Yesus pernah berkata bahwa ia adalah anak Allah dan Bait Allah adalah rumah Bapa-Nya. Lukas 2:49. Jadi bagaimana mungkin anak wajib membayar pajak bagi rumah Bapak-Nya sendiri.?

Namun Yesus berkata bahwa mereka harus membayar pajak itu supaya jangan jadi batu sandungan. Dan menjadi teladan untuk orang lain. Dan tidak menjadi contoh yang buruk.
Orang Kristen yang membebaskan dirinya dari kewajibannya sebagai warga Negara yang baik tidak hanya gagal menjadi warga Negara, tetapi ia juga gagal dalam menjalankan iman Kristennya.

Dari ayat 27 diatas dapat diambil penjelasan sebagai berikut :
a.    Allah tidak memberikan mujizat untuk membantu kita melakukan apa yang dapat kita lakukan bagi diri sendiri.
b.    Allah memberikan mujizat bukan untuk menyelesaikan masalah keuangan dengan cara mujizat, tanpa memperdulikan kewajiban manusia untuk bekerja dan tidak bermalas-malasan.
Pepatah Yunani menulis bahwa keringat harus menjadi harga mati untuk semua hal.

Ada dua penafsiran untuk ini :
1.     Dari ayat 27 diatas Yesus sebenarnya ingin berkata, Hai Petrus kembalilah kepekerjaanmu, itulah caranya untuk membayar utangmu.
-    Seorang juru ketik dapat menemukan sebuah mantel baru dari tuts-tuts mesin ketiknya.
-    Montir mobil akan menemukan makanan bagi dirinya, isteri dan keluarganya didalam mesin mobil yang dibenarkannya.
-    Guru akan menemukan uang untuk membiayai hidupnya pada papan tulis dan kapur.
-    Penulis akan cukup menemukan apa yang perlu untuk mendukung hidupnya dan orang-orang yang dikasihinya pada kertas yang ditulisnya.

2.   Ini bukan mujizat, tetapi hanya soal keMaha-Tahuan Yesus. Bahwa bisa ada uang dalam perut seekor ikan, bukanlah merupakan sesuatu yang terlalu aneh, karena ikan-ikan tertentu senang menelan barang-barang apapun yang berkilauan, sehingga bisa saja ada orang yang uangnya jatuh ke air dan lalu ditelan oleh seekor ikan. (Catatan: ‘mata uang 4 dirham’ dalam ay 27 itu adalah 1 keping mata uang yang bernilai 4 dirham). Demikian juga kalau Petrus memancing ikan, lalu mendapatkan ikan itu, itu bukan sesuatu yang aneh. Jadi semua ini bukan mujijat, tetapi hanya menunjukkan kemaha-tahuan Yesus!

(Tetapi bagi saya itu mujizat, karena toh ikan itu bisa dipancing oleh Petrus kalau bukan karena kehendak Tuhan yah tidak dapat dipancing.)

The Temple Tax
24 λθόντων  δ  ατν  ες  Καφαρναομ  προσλθον  ο  τ  δίδραχμα  λαμβάνοντες  τ  Πέτρ  κα  επαν    διδάσκαλος  μν  ο  τελε  ‹τ›  δίδραχμα; 
25 λέγει  Ναί.  κα  λθόντα  ες  τν  οκίαν  προέφθασεν  ατν    ησος  λέγων  Τί  σοι  δοκε,  Σίμων;  ο  βασιλες  τς  γς  π  τίνων  λαμβάνουσιν  τέλη    κνσον;  π  τν  υἱῶν  ατν    π  τν  λλοτρίων; 
26 επόντος  δέ  π  τν  λλοτρίων,  φη  ατ    ησος  ρα¦γε  λεύθεροί  εσιν  ο  υοί. 
27 να  δ  μ  σκανδαλίσωμεν  ατούς,  πορευθες  ες  θάλασσαν  βάλε  γκιστρον  κα  τν  ναβάντα  πρτον  χθν  ρον,  κα  νοίξας  τ  στόμα  ατο  ερήσεις  στατρα·  κενον  λαβν  δς  ατος  ντ  μο  κα  σο.

Pays tribute.
24 elthontōn  de  autōn  eis  kapharnaoum  prosēlthon  oi  ta  didrachma  lambanontes  tō  petrō  kai  eipan·  o  didaskalos  umōn  ou  telei  ta  didrachma; 
25 legei·  nai.  kai  elthonta  eis  tēn  oikian  proephthasen  auton  o  iēsous  legōn·  ti  soi  dokei  simōn;  oi  basileis  tēs  gēs  apo  tinōn  lambanousin  telē  ē  kēnson;  apo  tōn  uiōn  autōn  ē  apo  tōn  allotriōn; 
26 eipontos  de  apo  tōn  allotriōn,  ephē  autō  o  iēsous·  ara  ge  eleutheroi  eisin  oi  uioi. 

27 ina  de  mē  skandalisōmen  autous,  poreutheis  eis  thalassan  bale  ankistron  kai  ton  anabanta  prōton  ichthun  aron,  kai  anoixas  to  stoma  autou  eurēseis  statēra·  ekeinon  labōn  dos  autois  anti  emou  kai  sou.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)