Saturday, September 29, 2018

DOA YANG SEPARUH HATI

indram642.blogspot.co.id
DOA YANG SEPARUH HATI

Ketika kita tidak sepenuh hati percaya, kita tidak dapat bertekun dalam doa-doa kita kepada Tuhan. Di dalam Yakobus 1:6-8, kita diingatkan untuk tidak mendua hati ketika berdoa, melainkan meminta dengan iman dan sama sekali tidak bimbang.

Ketika kita diperhadapkan pada sesuatu yang membuat kita khawatir, kita tidak datang berdoa kepada Tuhan karena kita tidak percaya bahwa Tuhan sanggup menolong kita bahkan dari kesulitan yang paling besar sekalipun. Kita lebih suka mencari jalan keluar sendiri.

Raja Saul dalam I Samuel 28 digambarkan sangat khawatir karena bangsa Filistin sudah mengepung Israel. Ia datang kepada Tuhan dalam doanya, tetapi hatinya tidak percaya kepada Tuhan. Ia tidak dengan sungguh-sungguh mencari suara Tuhan karena ia sudah memiliki agenda lain.

Ketika Tuhan tidak menjawabnya, segera pada keesokan harinya ia pergi mencari dukun wanita pemanggil arwah untuk meminta petunjuk.

Kita mungkin seperti raja Saul yang separuh hati dalam berdoa. Kita lebih suka menjadi seperti gelombang laut yang terombang-ambing oleh angin dengan mengandalkan diri kita sendiri, daripada datang kepada Tuhan dalam doa kita dan percaya bahwa Ia mendengar doa dan tidak menahan kebaikan-Nya dari orang benar yang datang berseru kepada-Nya.

Monday, September 17, 2018

PENGAMPUNAN

indram642.blogspot.co.id

PENGAMPUNAN

Sebagai anak-anak Allah yang sudah menerima anugerah relasi perjanjian di dalam Kristus kita juga diajar untuk menghidupinya melalui “pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita”. Kita bukan saja diberikan anugerah menerima pengampunan, tetapi juga diberikan ruang untuk mengenal kekurangan dan kelemahan orang di sekitar kita. Pengenalan ini akan membuat kita sadar akan setiap kesalahan kita yang telah diampuni Tuhan.

Pengampunan ini memberikan kita tempat untuk bertumbuh dan semakin mengenal diri dengan lebih baik serta semakin mau tunduk di bawah firman Tuhan. Maka sebagai konsekuensi logisnya adalah pengampunan bagi sesama kita harus nyata di dalam hidup kita.

Sebab, saat kita memahami betapa beratnya dosa kita yang telah mendapat pengampunan karena kasih Tuhan, saat itulah seharusnya kita dapat mengampuni kesalahan kecil (dibandingkan dengan dosa kita kepada Tuhan) sesama kita.

Di sinilah sekali lagi pengakuan akan relasi perjanjian terjadi, mengaku kita adalah orang yang tidak layak mendapat anugerah tetapi sudah dilayakkan dan mendapatkan anugerah dari Allah yang Maha Kasih. Dialah yang terlebih dahulu mengasihi kita, Dialah yang terlebih dahulu mengampuni kita, sehingga pengampunan dapat kita berikan kepada sesama kita.

Saturday, September 8, 2018

Matius 23:1-12, Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi

indram642.blogspot.co.id

Matius 23:1-12, Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi

(Markus 12:38-40; Lukas 11:37-54, 20:45-47)
1  Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
2  “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
3  Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
4  Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
6  mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat;
7  mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
8  Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
9  Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
10  Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
11   Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.


Woe to the Scribes and Pharisees
1  Then Jesus spoke to the multitudes and to His disciples,
2  saying: “The scribes and the Pharisees sit in Moses’ seat.
3  Therefore whatever they tell you to observe, that observe and do, but do not do according to their works; for they say, and do not do.
4  For they bind heavy burdens, hard to bear, and lay them on men’s shoulders; but they themselves will not move them with one of their fingers.
5  But all their works they do to be seen by men. They make their phylacteries broad and enlarge the borders of their garments.
6  They love the best places at feasts, the best seats in the synagogues,
7  greetings in the marketplaces, and to be called by men, ‘Rabbi, Rabbi.’
8  But you, do not be called ‘Rabbi’; for One is your Teacher, the Christ, and you are all brethren.
9  Do not call anyone on earth your father; for One is your Father, He who is in heaven.
10  And do not be called teachers; for One is your Teacher, the Christ. 11But he who is greatest among you shall be your servant.
12  And whoever exalts himself will be humbled, and he who humbles himself will be exalted.

Sedikitpun tidak boleh kita berpikir bahwa Yesus sedang memuji-muji para ahli Taurat dan orang Farisi dengan semua peraturan dan ketetapan mereka.
Yang Yesus katakan adalah “Selama para ahli Taurat dan orang Farisi ini mengajar kamu prinsip-prinsip penting hukum Taurat yang diterima Musa dari Allah, kamu harus mematuhi mereka.”

Agama orang Farisi telah menjadi pameran yang tak dapat lagi dihindarkan. Bila agama merupakan kepatuhan terhadap peraturan dan ketetapan yang tak terhitung lagi banyaknya, mudah sekali orang memandangnya sebagai cara untuk memperlihatkan kepada orang lain betapa baiknya ia memenuhi peraturan itu dan betapa sempurna kesalehannya.
Inilah yang Yesus tegur kepada orang Farisi dan ahli Taurat, mereka seperti kubur yang dilabur kapur putih, tetapi didalamnya tulang belulang.

Beberapa hal yang dilakukan oleh Para Farisi dan Ahli Taurat :
a.    Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu. Keluaran 13:9, 16, (Band. Ulangan 6:8; 11:18)
Demi memenuhi perintah ini, orang Yahudi ketika berdoa mengenakan apa yang disebut TEPHILIN (tali sembahyang) sampai sekarang.
Dikenakan setiap hari kecuali hari Sabat dan hari-hari raya lainnya.
Bentuknya seperti kotak kecil dari kulit. Dililitkan pada pergelangan tangan dan dikenakan didahi.
Isinya empat perikop dari Kitab Keluaran 12:1-10; 13:11-16; Kitab Ulangan 6:4-9; 11:13-21.
b.    Mengenakan Jumbai yang panjang. (TALI TERPILIN)
“Jumbai” bahasa Yunaninya “KRASPEDA”, Dalam bahasa Ibrani “ZIZITH”.
Dalam Bilangan 15:37-41 dan Ulangan 22:12. Allah memerintahkan umatNya untuk membuat ”TALI TERPILIN” pada ujung jubah mereka agar kalau melihatnya, mereka akan mengingat perintah-perintah Allah.
-      Dipasang pada empat ujung jumbai.
-      Dipasang pada pakain dalam.
-      Sekarang dipasang pada selendang.

Tujuan awalnya benar untuk mengingat perintah-perintah Allah, tapi sekarang terkesan dipakai untuk menarik perhatian orang lain kepada dirinya sendiri.

c.    Duduk ditempat terdepan (yang utama).
Orang Farisi senang sekali mendapat tempat utama ketika di undang makan.
Mereka senang duduk di tempat paling depan di rumah ibadat.
Di Palestina tempat duduk paling belakang diduduki oleh anak2 dan orang yang tidak terlalu penting.
Dan seterusnya dari tengah mendekati terdepan diduduki oleh orang yang makin besar kehormatannya.
Tempat yang paling terhormat adalah tempat duduk untuk tua-tua yang menghadap kedepan Jemaat.

d.    Orang Farisi suka dipanggil Rabi dan diperlakukan dengan hormat. Dan juga senang dipanggil BAPA seperti Elisa memanggil Elia (2 Raja 2:12)

Semua ini dibuat untuk menarik perhatian dan kehormatan diri si orang Farisi dan ahli Taurat.
SEDANGKAN SELURUH POLA HIDUP ORANG KRISTEN IALAH MENGHAPUSKAN DIRI SENDIRI (Galatia 2:20) JIKA ORANG MELIHAT PERBUATANNYA YANG BAIK, MEREKA MEMULIAKAN BAPA YANG DI SORGA.

Woes to Scribes and Pharisees
(Luke 11:37-54)
1 Τότε    ησος  λάλησεν  τος  χλοις  κα  τος  μαθητας  ατο 
2 λέγων  π  τς  Μωϋσέως  καθέδρας  κάθισαν  ο  γραμματες  κα  ο  Φαρισαοι.  3 πάντα  ον  σα  ἐὰν  επωσιν  μν  ποιήσατε  κα  τηρετε,  κατ  δ  τ  ργα  ατν  μ  ποιετε·  λέγουσιν  γρ  κα  ο  ποιοσιν. 
4 δεσμεύουσιν  δ  φορτία  βαρέα  [κα  δυσβάστακτα]  κα  πιτιθέασιν  π  τος  μους  τν  νθρώπων,  ατο  δ  τ  δακτύλ  ατν  ο  θέλουσιν  κινσαι  ατά.  5 πάντα  δ  τ  ργα  ατν  ποιοσιν  πρς  τ  θεαθναι  τος  νθρώποις·  πλατύνουσιν  γρ  τ  φυλακτήρια  ατν  κα  μεγαλύνουσιν  τ  κράσπεδα, 
6 φιλοσιν  δ  τν  πρωτοκλισίαν  ν  τος  δείπνοις  κα  τς  πρωτοκαθεδρίας  ν  τας  συναγωγας 
7 κα  τος  σπασμος  ν  τας  γορας  κα  καλεσθαι  π  τν  νθρώπων  αββί*. 
8 μες  δ  μ  κληθτε  αββί*·  ες  γάρ  στιν  μν    διδάσκαλος,  πάντες  δ  μες  δελφοί  στε. 
9 κα  πατέρα  μ  καλέσητε  μν  π  τς  γς·  ες  γάρ  στιν  μν    Πατρ    οράνιος. 
10 μηδ  κληθτε  καθηγηταί,  τι  καθηγητς  μν  στιν  ες    Χριστός. 
11   δ  μείζων  μν  σται  μν  διάκονος. 
12 στις  δ  ψώσει  αυτν  ταπεινωθήσεται,  κα  στις  ταπεινώσει  αυτν  ψωθήσεται.

1 tote  o  iēsous  elalēsen  tois  ochlois  kai  tois  mathētais  autou 
2 legōn  epi  tēs  mōuseōs  kathedras  ekathisan  oi  grammateis  kai  oi  pharisaioi. 
3 panta  oun  osa  ean  eipōsin  umin  poiēsate  kai  tēreite,  kata  de  ta  erga  autōn    poieite·  legousin  gar  kai  ou  poiousin. 
4 desmeuousin  de  phortia  barea  kai  epititheasin  epi  tous  ōmous  tōn  anthrōpōn,  autoi  de    daktulō  autōn  ou  thelousin  kinēsai  auta.
5 panta  de  ta  erga  autōn  poiousin  pros  to  theathēnai  tois  anthrōpois·  platunousin  gar  ta  phulaktēria  autōn  kai  megalunousin  ta  kraspeda, 
6 philousin  de  tēn  prōtoklisian  en  tois  deipnois  kai  tas  prōtokathedrias  en  tais  sunagōgais 
7 kai  tous  aspasmous  en  tais  agorais  kai  kaleisthai  upo  tōn  anthrōpōn  rabbi· 
8 umeis  de    klēthēte  rabbi·  eis  gar  estin  umōn  o  didaskalos,  pantes  de  umeis  adelphoi  este. 
9 kai  patera    kalesēte  umōn  epi  tēs  gēs,  eis  gar  estin  umōn  o  patēr  o  ouranios. 
10 mēde  klēthēte  kathēgētai,  oti  kathēgētēs  umōn  estin  eis  o  christos. 
11 o  de  meizōn  umōn  estai  umōn  diakonos. 
12 ostis  de  upsōsei  eauton  tapeinōthēsetai  kai  ostis  tapeinōsei  eauton  upsōthēsetai.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)