Sunday, April 19, 2020

Matius 26:31-35 TERGONCANG IMANMU (SKANDALISTHESESTHE)





MATIUS 26:31-35, Petrus akan menyangkal Yesus
(MArkUS 14:26-31; LukAS 22:31-34; Yohanes 13:36-38)
30 Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea.”
33 Petrus menjawab-Nya: “Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak.”
34 Yesus berkata kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.”
35 Kata Petrus kepada-Nya: “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.” Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.

TERGONCANG IMANMU (SKANDALISTHESESTHE)

Berasal dari kata dasar SKANDALIZO yang artinya: ‘menyebabkan seseorang berdosa’ atau ‘menyebabkan seseorang berhenti beriman’.  Kalau kata ini ada dalam bentuk pasif (seperti dalam ay 31 ini), maka bisa berarti: berhenti percaya, jatuh ke dalam dosa.  Kalau kata ini dalam bentuk pasif dan diikuti dengan kata Yunani EN (seperti dalam ay 31 ini), artinya: menolak, meninggalkan. ragu-ragu.

Dalam Matius 11:6 kata Yunani SKANDALISTHEI, yang juga berasal dari kata dasar SKANDALIZO, diterjemahkan ‘kecewa dan menolak’ [NASB: ‘stumbling’ (= tersandung); NIV: ‘fall away’ (= meninggalkan, menjadi lemah)].

Beberapa hal yang kita akan perhatikan tentang Yesus, dimana di perikop ini Dia memperingati murid-murid akan akhir dari kebersamaan mereka selama ini, ini adalah malam terakhir mereka melihat Yesus, dan mereka akan tercerai berai karena kematiannya, (Yesus agak mengubah kata-kata dari Zakharia 13:7. Dalam Zakharia 13:7 tidak dikatakan secara explicit bahwa Allah yang membunuh gembala itu. Tetapi dalam ayat 31b itu Yesus berkata bahwa Allahlah yang akan membunuh gembala (= Yesus) itu. Ini cocok dengan ayat-ayat seperti Yesaya 53:10a;  Kisah 2:23; Kisah 4:27-28;  Roma 8:32. 
Sekalipun yang membunuh Yesus sebetulnya adalah orang-orang Romawi, tokoh-tokoh Yahudi dsb, tetapi karena Allahlah yang menetapkan hal itu, dan Ia juga yang mengatur sehingga hal itu terjadi, maka dikatakan bahwa Allah yang membunuh Yesus!
Kematian gembala akan menyebabkan domba-domba tercerai berai.   tetapi Dia juga mengingatkan setelah itu mereka akan bertemu dengan-Nya di Galilea.

Nah inilah yang Yesus lakukan sekalipun Dia tahu murid-murid-Nya akan tercerai berai bahkan meninggalkan Dia (Zakharia 13:7) :
1. Ia tahu apa yang akan terjadi dihadapan-Nya kedepan, terhadap diri-Nya, dan tidak terhindarkan, tetapi Ia Berjalan terus mengikuti perintah Bapa-Nya mati di kayu salib.
2. Dia tahu apa yang akan terjadi, "Sesudah Aku dibangkitkan, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." Dia memandang jauh kedepan lewati Salib, Ia merasa yakin akan kemuliaan yang kelak Ia peroleh walaupun tengah menderita.
3. Ia tahu bahwa murid-murid-Nya akan lari untuk menyelamatkan diri dan meninggalkan-Nya pada saat Ia amat membutuhkan; tetapi Ia tidak memarahi mereka, Ia tidak mengutuki mereka, Ia tidak menyimpan penyesalan atas mereka, atau menyebut mereka manusia tak berguna.

Dalam bagian paralelnya dalam Injil Lukas, ada di Lukas 22:31-32 yang tidak ada dalam Injil Matius.
a.   ‘Iblis menuntut’.
Ini menunjukkan bahwa:
Setan ‘berdoa’ dengan sungguh-sungguh supaya diijinkan menyerang dan menghancurkan kita. Bagaimana kalau saudara berdoa? Juga bersungguh-sungguh dan tekun? Atau saudara kalah dibanding dengan setan dalam hal berdoa?
Setan selalu dibatasi oleh Tuhan! Ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali dengan ijin Tuhan! Dan Tuhan hanya mengijinkan apa yang membawa kebaikan bagi kita (Roma 8:28). Karena itu, bagaimanapun hebatnya serangan setan yang saudara alami, tetaplah tenang dan percaya bahwa Tuhan mengatur semua itu untuk kebaikan saudara!

b.  ‘Menampi kamu seperti gandum’.
Kata ‘kamu’ dalam bahasa Yunaninya menggunakan bentuk jamak. Jadi, sekalipun kata-kata itu kelihatannya hanya ditujukan kepada Simon Petrus, tetapi jelas ini merupakan peringatan untuk mereka semua.

Tradisi menampi gandum pada saat itu. Gandum yang sudah ditumbuk (sekam dan gandum sudah terlepas), lalu diletakkan di tempat yang banyak anginnya, lalu dihambur-hamburkan ke atas. Angin akan meniup sekam (yang lebih ringan) sehingga jatuh ke tempat yang agak jauh. Tetapi gandumnya (yang lebih berat) tetap akan jatuh ke bawah. Dengan cara itu gandum terpisah dari sekamnya.

Jelas bahwa 11 murid itu adalah ‘gandum’, bukan ‘sekam’. Tetapi setan ingin menyerang mereka sedemikian rupa sehingga sekalipun mereka adalah gandum, tetapi mereka tetap terbang, tertiup ke tempat sekam. Dengan kata lain, setan berusaha supaya mereka murtad.

Inilah kebesaran Yesus bahwa Ia mengenal kejelekan manusia yang paling buruk, dan tetap mengasihi mereka :
a. Ia tahu akan kelemahan-kelemahan manusiawi kita.
b. Ia tahu betapa pastinya kita akan berbuat salah dan gagal dalam kesetiaan, tetapi pengetahuan itu tidak mengubah kasih-Nya menjadi kepahitan atau penghinaan.
c. Yesus memiliki simpati bagi manusia yang di dalam kelemahannya telah terdorong untuk melakukan dosa.

4. Petrus, punya kepercayaan yang berlebihan pada dirinya sendiri. Petrus merasa sanggup menghadapi situasi yang akan timbul dengan kekuatannya sendiri. Petrus merasa kuat dari pada yang diketahui Yesus tentang dirinya. Tetapi Yesus tahu apa yang akan terjadi terhadap Petrus dia akan menyangkali-Nya.
a. Kata-kata Petrus disini betul-betul menunjukkan kesombongan yang hebat, karena ia menganggap, menilai dirinya sendiri lebih hebat dari murid-murid yang lain.

Kalau saudara adalah orang yang sombong, baca dan renungkan ayat- ayat ini: Amsal 16:18; 18:12; 26:12; 29:23; 1 Korintus 10:12; 1 Petrus 5:5; 2 Tawarikh 26:16; 32:25.

Kata-kata Petrus ini, menyebabkan terjadinya pertanyaan Yesus (setelah kebangkitan) yang berbunyi: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari mereka ini?” (Yohanes 21:15).

Yang Yesus maksudkan dengan pertanyaan itu, bukanlah ‘Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari engkau mengasihi mereka ini?’, tetapi ‘Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari mereka ini mengasihi Aku?’. Jadi, di sini Yesus ingin melihat apakah Petrus masih berani menganggap dirinya lebih hebat dari murid-murid yang lain atau tidak. Dan ternyata bahwa pada saat itu Petrus sudah berubah, bertobat! Tetapi ini bisa terjadi karena kejatuhannya yang hebat pada saat ia menyangkal Yesus 3 kali (ayat 69-75).

b.  Kata-kata Petrus ini menunjukkan self-confidence (= keyakinan pada diri sendiri).

Ia bahkan lebih percaya kepada dirinya sendiri dari pada pada kata-kata Yesus, nubuat firman Tuhan dalam ayat 31,34!

Apakah saudara sendiri tidak pernah mempercayai diri saudara sendiri lebih dari pada Firman Tuhan? Kalau Tuhan memperingati saudara untuk berjaga-jaga, berhati-hati menghadapi pencobaan dsb, tetapi saudara meremehkan semua itu, dan menganggap diri saudara toh kuat menghadapi semua pencobaan itu, bukankah itu berarti saudara lebih percaya pada diri saudara sendiri dari pada kepada Firman Tuhan? Sebetulnya setiap kali kita meremehkan peringatan dari Tuhan, kita sudah jatuh dalam dosa yang sama seperti yang dilakukan Petrus di sini!

Keyakinan pada diri sendiri menyebabkan ia tidak berdoa (lihat ay 40), dan ini justru menyebabkan ia jatuh ke dalam dosa!

Karena itu, berhentilah untuk percaya kepada diri saudara sendiri dan belajarlah untuk bersandar dan percaya kepada Tuhan! (Yohanes 15:5;  Filipi 4:13).

Adalah sesuatu yang baik kalau kita bisa mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu yang baik. Tetapi kita harus sadar bahwa kita juga membutuhkan kekuatan untuk melakukan hal yang baik itu, dan kekuatan itu harus kita minta dari Tuhan! (Filipi 2:12-13; Roma 7:18-19).

5. Yesus memberitahukan sebelum ayam berkokok Petrus akan menyakali Yesus tiga kali. Orang Romawi dan orang Yahudi membagi malam menjadi empat giliran jaga. :
a. pkl.18.00 hingga pkl.21.00.
b. pkl.21.00 hingga tengah malam pkl.24.00.
c. pkl.24.00 hingga pkl.03.00.
d. pkl.03.00 hingga pkl.06.00.
Antara giliran jaga ketiga dan keempat, ayam jantan berkokok.
Yang Yesus katakan ialah bahwa sebelum fajar tiba Petrus akan menyangkali-Nya tiga kali.
Didalam ayat 34 (lihat Lukas 22:34):
a.  Ada orang-orang yang menganggap nubuat ini tidak mungkin terjadi, karena ayam adalah binatang haram bagi orang Yahudi, sehingga mereka jelas tidak memelihara ayam. Tetapi perlu diingat, bahwa orang Romawi tidak menganggap ayam sebagai binatang haram, dan mereka memelihara ayam.
b.  Nubuat ini penting, karena nanti kokok ayam itulah yang mengingatkan Petrus pada nubuat ini, dan menyadarkannya bahwa ia sudah menyangkal Yesus (ayat 74-75).


AMIN.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)