Friday, January 24, 2020

Matius 26:1-5 - RENCANA MEMBUNUH YESUS





Pemberitahuan keempat tentang penderitaan Yesus 
(Rencana untuk membunuh Yesus) Matius 26:1-5
(Markus 14:1-2; Lukas 22:1-2; Yohanes 11:45-53)

1  Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:
2 “Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.”
3  Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,
4  dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.
5  Tetapi mereka berkata: “Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat.”

The Plot to Kill Jesus
1  Now it came to pass, when Jesus had finished all these sayings, that He said to His disciples,
2  “You know that after two days is the Passover, and the Son of Man will be delivered up to be crucified.”
3  Then the chief priests, the scribes, and the elders of the people assembled at the palace of the high priest, who was called Caiaphas,
4  and plotted to take Jesus by trickery and kill Him.
5  But they said, “Not during the feast, lest there be an uproar among the people.”

Ayat 1 (Penjelasan Tuhan Yesus)
Yesus selesai pengajaran yang di tuliskan di Pasal 24-25 (Berbicara tentang Masa Yang akan datang atau Akhir Zaman) dengan Pengajaran-Nya melalui Pola Perumpamaan. Dan setelah itu Yesus menjelaskan apa yang sebentar lagi akan terjadi (dua hari lagi sejak Yesus berbicara) atas diri-Nya, kepada Murid-murid-Nya.

Ayat 2 (PASKAH).
Diayat dua ini Yesus menjelaskan apa yang akan terjadi atas dirinya, dua hari lagi akan ada “Paskah” dan Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.

Saat itu kematianNya tinggal 2 hari lagi, tetapi Kristus tidak lari meninggalkan Yerusalem (tempat dimana ia harus mati - Matius 16:21). Ini menunjukkan bahwa Ia memang sengaja/rela mati untuk menebus dosa kita, karena itulah tujuan utama kedatanganNya di dunia ini!

Ini merupakan pemberitaan yang ke 4 tentang kematian Kristus.
Pemberitaan ke 1 terjadi dalam Matius 16:21.
Pemberitaan ke 2 terjadi dalam Matius 17:22-23
Pemberitaan ke 3 terjadi dalam Matius 20:18-19.

Penjelasan dari ayat ini tentang Paskah sebagai berikut :
a.   Yang dimaksud dengan Paskah disini bukanlah Paskah Perjanjian Baru / Easter (Hari Kebangkitan Yesus), tetapi Paskah Perjanjian Lama / Passover (Hari keluarnya Israel dari Mesir).

Sebetulnya Paskah ini hanya berlangsung 1 hari saja, tetapi lalu diikuti oleh Hari Raya Roti Tak Beragi yang berlangsung selama 7 hari (lih. Keluaran 12:3-28; Imamat 23:4-6; Bilangan 28:16-18).
Dua hari raya yang berdekatan itu sering diidentikkan (Markus 14:1; Lukas 22:1).

b.   Pada waktu mereka mau keluar dari Mesir, Tuhan menyuruh mereka menyembelih domba dan menyapukan darahnya pada ambang pintu. Malamnya malaikat Tuhan berkeliling untuk memberikan hukuman Tuhan dengan cara membunuh setiap anak sulung. Kalau malaikat itu melihat rumah yang ada darah pada ambang pintu, maka ia lewat begitu saja dan tidak menimpakan hukuman. Tetapi kalau ia melihat rumah yang tidak mempunyai tanda darah itu, ia masuk untuk membunuh anak sulung di rumah itu (Keluaran 12:3-7, 21-23, 29-30).

Karena itu tepatlah kalau anak domba Paskah itu merupakan TYPE (= bayangan) dari Kristus (1 Korintus 5:7), karena darah Kristus juga merupakan satu-satunya jalan melalui mana kita bisa bebas dari hukuman Tuhan!

Karena Kristus merupakan Anti Type (= penggenapan bayangan) dari anak domba Paskah itu, maka kematian Kristus harus terjadi pada Paskah / Passover.

Ayat 3-5. Menyusun Rencana dan Strategi untuk menangkap Yesus.
Pada saat yang sama Penguasa Yahudi (Sanhedrin) di istana Imam Besar yang bernama Kayafas (Yusuf kayafas), merancangkan penangkapan Tuhan Yesus, perlu diketahui tentang Imam Besar pada Zaman itu Imam besar merupakan warisan dan dipegang seumur hidup; tetapi ketika tentara Romawi merebut Palestina, Imam Besar berganti-ganti ditentukan oleh Penguasa Romawi dengan tujuan dan kebutuhan Penguasa, salah satunya menjaga ketentraman di wilayah Yudea dan sekitarnya.

Antara Tahun 37 sM - 67 M, sebelum penghancuran Bait Suci terdapat tidak kurang dari 28 (dua puluh delapan) imam Besar. Diperkirakan kayafas menjadi Imam Besar dari tahun 18-36 M. ini merupakan jabatan yang sungguh panjang bagi seorang Imam Besar, kalau Kayafas bisa memiliki jabatan dengan waktu yang sangat panjang pasti dia memiliki hubungan dan kemampuan bekerjasama yang sangat bagus dengan Penguasa saat itu. (disinilah justru terletak masalahnya).

Hal yang tidak diinginkan oleh Pemimpin Romawi adalah adanya kekacauan, andaikan ada kerusuhan, pasti Kayafas kehilangan jabatannya.

Pada masa Perayaan Paskah, suasana di Yerusalem mudah meletus dan mudah di provokasi karena yang hadir di Yerusalem pada hari Raya Paskah sangat banyak.
Menurut sejarawan Yahudi bernama “Yosefus” dia menuliskan suatu kejadian ketika sensus dilaksanakan oleh Perintah Kaisar Nero. Gubernur saat itu ialah Cestus, ia merasa Nero tidak memahami jumlah orang Yahudi dan persoalan yang dibuat orang Yahudi bagi Gubernur yang ada.

Maka Cestus meminta imam besar untuk mengadakan sensus anak-anak domba yang disembelih pada korban Paskah. Didapatkan anak domba yang disembelih adalah 256.500 ekor (korban hanya boleh dilakukan berkelompok tidak boleh perorangan. Keluaran 12:3-4). Dari jumlah tersebut diperkirakan didalam kota Yerusalem ada 2.750.000 orang.

Jadi bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, sedikit saja ada pemicu di hari Raya Paskah itu, maka kerusuhan pasti terjadi, dan inilah yang tidak diinginkan oleh Penguasa Romawi.

Demikian juga halnya dengan Kayafas sebagai Pemimpin Agama dan pemimpin orang Yahudi pada saat itu, ia harus hati-hati kalau tidak akan digantikan oleh Penguasa Romawi. Sehingga ketika perencanaan untuk menangkap Yesus itu di rancangkan, Kayafas tidak mau sembarangan, sebab kalau terjadi keributan dalam penangkapan Yesus, yang diketahui adalah sebagai Nabi pada saat itu khususnya oleh orang-orang dari Galilea, maka yang pertama di masalahkan pasti Imam Besar Kayafas oleh Penguasa Romawi.

Sedangkan Pemimpin-pemimpin agama yang lain, mereka melakukan perencanaan untuk membunuh Yesus karena mereka Iri atas pelayanan Tuhan Yesus yang luar biasa dimana orang-orang Yahudi menilai Pengajaran Yesus lebih baik dari Pemimpin Agama Yahudi dan mereka mengikuti Yesus dan pengajaran-Nya, inilah pemicu para pemimpin agama Yahudi untuk menyingkirkan Yesus.

Maka Tidak heran apabila Kayafas mencari strategi untuk menangkap Yesus dengan diam-diam, Kayafas berencana untuk menunda penangkapan itu sampai Paskah selesai dan kota itu menjadi lebih sepi. Tetapi Yesus sendiri menubuatkan dalam ayat 2 bahwa ia akan ditangkap / disalibkan pada Paskah. Tetapi musuh-musuhNya merencanakan untuk menangkap / membunuh Dia setelah Paskah. Tetapi akhirnya muncullah Yudas (Matius 26:14-16), yang memberikan ‘jalan keluar’ bagi para tokoh Yahudi itu sehingga merekapun akhirnya menangkap dan membunuh Yesus pada Paskah!


AMIN “senimenulisisihatiTuhan


Jesus foretells his own death.
1       Καὶ  ἐγένετο  ὅτε  ἐτέλεσεν    Ἰησοῦς  πάντας  τοὺς  λόγους  τούτους,  εἷπεν  τοῖς  μαθητᾶις  αὐτοῦ· 
2       οἴδατε  ὅτι  μετὰ  δύο  ἡμέρας  τὸ  πάσχα  γίνεται,  καὶ    υἱὸς  τοῦ  ἀνθρώπου  παραδίδοται  εἰς  τὸ  σταυρωθῆναι.
The rulers conspire against him.
3       Τότε  συνήχθησαν  οἱ  ἀρχιερεῖς  καὶ  οἱ  πρεσβύτεροι  τοῦ  λαοὺ  εἰς  τὴν  αὐλὴν  τοῦ  ἀρχιερέως  τοῦ  λεγομένου  Καϊάφα 
4       καὶ  συνεβουλεύσαντο  ἵνα  τὸν  Ἰησοῦν  δόλῳ  κρατήσωσιν  καὶ  ἀποκτείνωσιν· 
5       ἔλεγον  δὲ  μὴ  ἐν  τῇ  ἑορτῇ  ἵνα  μῆ  θόρυβος  γένηται  ἐν  τῷ  λαῷ.

Jesus foretells his own death.
1 kai  egeneto  ote  etelesen  o  iēsous  pantas  tous  logous  toutous,  eipen  tois  mathētais  autou· 
2 oidate  oti  meta  duo  ēmeras  to  pascha  ginetai,  kai  o  uios  tou  anthrōpou  paradidotai  eis  to  staurōthēnai.
The rulers conspire against him.
3 tote  sunēchthēsan  oi  archiereis  kai  oi  presbuteroi  tou  laou  eis  tēn  aulēn  tou  archiereōs  tou  legomenou  kaiapha 
4 kai  sunebouleusanto  ina  ton  iēsoun  dolō  kratēsōsin  kai  apokteinōsin· 
5 elegon  de    en    eortē  ina    thorubos  genētai  en    laō.

Thursday, January 23, 2020

Matius 25:31-46 - KAMBING DAN DOMBA




Matius 25:31-46 – KAMBING DAN DOMBA
31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

PENGHAKIMAN TERAKHIR
Apa yang disampaikan dalam ayat 31-46 Sebenarnya ini bukanlah perumpamaan, tapi Nubuatan/penggambaran dari penghakiman terakhir. Penghakiman itu adalah penghakiman universal bagi semua bangsa (ayat 32), walaupun pemisahan antara domba dan kambing kelihatannya seperti penghakiman atas perseorangan (bandingkan Yehezkiel 34: 17). 

Perbuatan baik yang kecil yang dilakukan kepada yang paling tidak penting dari saudara Kristus (yang nampaknya berarti semua orang dan bukan hanya kepada sesama orang Kristen) adalah perbuatan yang dilakukan kepada Dia, dan sebaliknya (ayat 40; bandingkan Matius 10:40-42). Hal-hal ini tidak diingat sebagai jasa oleh orang-orang benar (sebab hal-hal ini adalah dampak dari iman yang hidup dan bukan sebagai dasar yang membuat pelakunya dapat diterima), dan perbuatan itu diabaikan oleh orang-orang lain.

Ayat 31.
"Maka la akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya". Pemandangan yang sama dengan Matius 24:30-31, yang menandai kedatangan Anak Manusia.

Ayat 32, 33.
Semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya. Akibat penghakiman terjadi pemisahan menjadi dua kelompok. dcngan kelompok yang dibandingkan sebagai domba ditempatkan di sebelah kanan Kristus, kedudukan yang terhormat dan penuh berkat.

Gembala menempatkan domba di sebelah kanan dan kambing di sebelah kiri. Dia tidak memisahkan domba betina dari domba jantan, tetapi memisahkan domba dari kambing. Dia memisahkan dua jenis binatang ini.

Secara singkat Yesus menunjuk pada adegan penggembalaan yang biasa terjadi pada zaman itu. Gembala menggembalakan sekawanan domba yang bercampur dengan kambing.
Oleh karena daerahnya kering, maka kambing cenderung berjalan kesana kemari untuk mencari rumput dari pada diam di satu tempat. Kambing-kambing itu bercampur dengan domba, tetapi domba dan kambing tidak diharapkan supaya bercampur. Pada waktu petang, domba mendengarkan suara gembala, sementara kambing memilih untuk mengabaikan panggilan gembala. Pada waktu malam tiba, domba lebih suka di tempat terbuka sedangkan kambing tidak, karena kambing tidak tahan terhadap udara dingin dan harus berada di kandang.

Semua bangsa di dunia dibandingkan dengan domba dan kambing yang dipisahkan oleh gembala pada akhir zaman. Bangsa-bangsa akan dikumpulkan di hadapan Anak Manusia yang duduk di atas takhta-Nya dalam kemuliaan Surgawi. Melalui perintah ilahi malaikat-malaikat akan pergi dan mengumpulkan orang-orang pilihan dari empat penjuru mata angin dan menghadirkan mereka di hadapan takhta penghakiman (Matius 13:41, 42; 24:31; 2 Tesalonika 1:7, 8; Wahyu 14:17-20).

Ayat 34.
Kepada orang-orang yang dinyatakan sebagai yang diberkati oleh Bapa, Kristus sebagai Raja. Akan ada perpisahan mutlak antara mewarisi Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Ayat 35-40.
Sebagai bukti dari pembaruan watak orang-orang yang seperti domba ini. Yesus memuji perbuatan baik mereka kepada" saudara-Ku," yang dianggap-Nya sebagai perlakuan terhadap diri-Nya, Tampak jelas bahwa domba dan kambing itu berbeda dengan saudara-Ku.

Keselamatan bagi orang benar bukan berakar di dalam perbuatan-perbuatan baik mereka tetapi di dalam kebaikan hati Allah Bapa. Perbuatan-perbuatan baik yang diperlihatkan orang benar bukan merupakan dasar keselamatan tetapi merupakan buah kasih karunia. Anugerah pemilihan Allah tidak mengabaikan perbuatan-perbuatan baik orang percaya. Perbuatan-perbuatan baik diharapkan keluar secara alami dari anak-anak-Nya sebagai buah dari kasih dan ketaatan.

Perbuatan orang benar adalah perbuatan kasih dan belas kasihan yang tanpa disadari dilakukan untuk Kristus sendiri. Yesus menggunakan kata ganti orang pertama Aku enam kali dibandingkan dengan penggunaan kata kamu yang tidak mementingkan diri sendiri pada waktu berbicara kepada orang benar.

Aku lapar dan engkau memberi Aku makan,
Aku haus dan engkau memberi Aku minum.
Aku sebagai orang asing dan engkau memberi Aku tumpangan,
Aku telanjang dan engkau memberi Aku pakaian.
Aku sakit dan engkau melawat Aku,
Aku di dalam penjara dan engkau mengunjungi Aku.

Orang benar telah menunjukkan tanggung jawabnya sebagai manusia dan perhatiannya yang tulus dalam semua perbuatan mereka. Mereka terbukti layak menjadi warga Kerajaan Surga. Pada hari penghakiman mereka akan diberi hak istimewa untuk mengambil bagian di dalam Kerajaan itu. Mereka menunjukkan kesetiaan dan kerajinan di dalam kegiatan sehari-hari. Mereka akan menerima upah mereka pada hari penghakiman. Orang benar menunjukkan kasih dan kesetiaan mereka dalam hal-hal kecil. Pada akhir zaman mereka akan dihormati oleh Allah sendiri.

Ayat 41.
"Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk", Yesus menunjuk kepada ketiadaan sifat yang baik pada golongan kambing sebagaimana ditunjukkan oleh orang-orang yang seperti domba. Dosa karena kelalaian, bukan tindakan kejam yang mengerikan, dipilih sebagai petunjuk keadaan rohani.

Ayat 42-45.
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." Karena itu, kebaikan hati yang diungkapkan kepada salah seorang pengikut Kristus, dilakukan untuk Kristus sendiri.

Di dalam Perjanjian Baru Yesus mengidentifikasi Diri-Nya dengan pengikut-pengikut-Nya. Ilustrasi yang paling menyolok tentang ikatan antara Kristus dan pengikut-pengikut-Nya adalah perjumpaan Paulus dengan Yesus di jalan menuju Damaskus. "Mengapa engkau menganiaya Aku?" tanya Yesus. Sebenarnya Paulus menganiaya pengikut-pengikut-Nya. Yesus adalah satu dengan pengikut-pengikut-Nya, karena setiap orang Kristen yang percaya adalah saudara atau saudari Kristus. Jadi, dengan menganiaya orang-orang percaya, Paulus menganiaya Yesus.

Orang jahat tidak melakukan kejahatan apapun. Mereka tidak membunuh siapapun; mereka tidak berzinah, mereka tidak mencuri. Dosa-dosa mereka bukanlah dosa perbuatan tetapi kelalaian. Pada hari penghakiman apa yang gagal mereka lakukan akan diperhitungkan.

Aku lapar dan engkau tidak memberi Aku makan,
Aku haus dan engkau tidak memberi Aku minum,
Aku sebagai orang asing dan engkau tidak memberi Aku tumpangan,
Aku telanjang dan engkau tidak memberi Aku pakaian,
Aku sakit dan dalam penjara dan engkau tidak mengunjungi Aku.

Ayat 46,
Siksaan yang kekal dan hidup yang kekal mempergunakan kata sifat yang sama (Yunani, αιωνιος – AIÔNIOS). Setiap usaha untuk mengurangi siksaan dengan membatasi arti kata kekal dengan sendirinya juga mengurangi kebahagiaan orang benar dengan pembatasan yang sama, Walaupun kata kekal dapat menyiratkan konsep kualitatif maupun kuantitatif. aspek durasi yang tanpa akhir tidak dapat dilepaskan dari istilah ini. Istilah tersebut merupakan istilah yang umum dipakai untuk konsep "abadi" sebagaimana dibuktikan kebenarannya oleh leksikon, Siksaan atau hukuman kekal disebutkan dalam ayat-ayat seperti Matius 18:18; 2 Tesalonika 1:9; Yudas 13; dan lain-lain.

Kesimpulan :
Perumpamaan tentang domba dan kambing menjelaskan pembagian antara mereka yang ditempatkan di sebelah kanan dan mereka yang ditempatkan di sebelah kiri. Penggambaran tentang penghakiman itu berakhir dengan sebuah referensi mengenai nasib mereka yang tetap. "Dan mereka ini [mereka yang berada di sebelah kiri] akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal" (Matius 25:46). Bagian akhir menunjukkan bahwa keputusan untuk kedua belah pihak merupakan keputusan akhir dan tidak bisa diubah. Orang benar menikmati kepenuhan dari kehidupan kekal, dan orang jahat memikul kutuk hukuman yang kekal.


Also the description of the last judgment.
31   Ὅταν  δὲ  ἔλθῃ    υἱὸς  τοῦ  ἀνθρώπου  ἐν  τῇ  δόξῃ  αὐτοῦ  καὶ  πάντες  οἱ  ἄγγελοι  μετ’  αὐτοῦ,  τότε  καθίσει  ἐπὶ  θρόνου  δόξης  αὐτοῦ· 
32   καὶ  συναχθήσονται  ἔμπροσθεν  αὐτοῦ  πάντα  τὰ  ἔθνη,  καὶ  ἀφορίσει  αὐτοὺς  ἀπ’  ἀλλήλων,  ὥσπερ    ποιμὴν  ἀφορίζει  τὰ  πρόβατα  ἀπὸ  τῶν  ἐρίφων, 
33   καὶ  στήσει  τὰ  μὲν  πρόβατα  ἐκ  δεξιῶν  αὐτοῦ,  τὰ  δὲ  ἐρίφια  ἐξ  εὐωνύμων. 
34   τότε  ἐρεῖ    βασιλεὺς  τοῖς  ἐκ  δεξιῶν  αὐτοῦ·  δεῦτε  οἱ  εὐλογημένοι  τοῦ  πατρός  μου,  κληρονομήσατε  τὴν  ἡτοιμασμένην  ὑμῖν  βασιλείαν  ἀπὸ  καταβολῆς  κόσμου. 
35   ἐπείνασα  γὰρ  καὶ  ἐδώκατε  μοι  φαγεῖν,  ἐδίψησα  καὶ  ἐποτίσατε  με,  ξένος  ἤμην  καὶ  συνηγάγετε  με, 
36   γυμνὸς  καὶ  περιεβάλετε  με,  ἠσθένησα  καὶ  ἐπεσκέψασθε  με,  ἐν  φυλακῇ  ἤμην  καὶ  ἤλθατε  πρός  με, 
37   τότε  ἀποκριθήσονται  αὐτῷ  οἱ  δίκαιοι  λέγοντες·  κύριε,  πότε  σε  εἴδομεν  πεινῶντα  καὶ  ἐθρέψαμεν,    διψῶντα  καὶ  ἐποτίσαμεν; 
38   πότε  δέ  σε  εἴδομεν  ξένον  καὶ  συνηγάγομεν,    γυμνὸν  καὶ  περιεβάλομεν; 
39   πότε  δέ  σε  εἴδομεν  ἀσθενοῦντα    ἐν  φυλακῇ  καὶ  ἤλθομεν  πρός  σε; 
40   καὶ  ἀποκριθεὶς    βασιλεὺς  ἐρεῖ  αὐτοῖς·  ἀμὴν  λέγω  ὑμῖν,  ἐφ’  ὅσον  ἐποιήσατε  ἑνὶ  τούτων  τῶν  ἀδελφῶν  μου  τῶν  ἐλαχίστων,  ἐμοὶ  ἐποιήσατε.
41   τότε  ἐρεῖ  καὶ  τοῖς  ἐξ  εὐωνύμων·  πορεύεσθε  ἀπ’  ἐμοῦ  κατηραμένοι  εἰς  τὸ  πῦρ  τὸ  αἰώνιον  τὸ  ἡτοιμασμένον  τῷ  διαβόλῳ  καὶ  τοῖς  ἀγγέλοις  αὐτοῦ. 
42   ἐπείνασα  γὰρ  καὶ  οὐκ  ἐδώκατε  μοι  φαγεῖν,  καὶ  ἐδίψησα  καὶ  οὐκ  ἐποτίσατε  με, 
43   ξένος  ἤμην  καὶ  οὐ  συνηγάγετε  με,  γυμνὸς  καὶ  οὐ  περιεβάλετε  με,  ἀσθενὴς  καὶ  ἐν  φυλακῇ  καὶ  οὐκ  ἐπεσκέψασθε  με. 
44   τότε  ἀποκριθήσονται  καὶ  αὐτοὶ  λέγοντες·  κύριε,  πότε  σε  εἴδομεν  πεινῶντα    διψῶντα    ξένον    γυμνὸν    ἀσθενῆ    ἐν  φυλακῇ  καὶ  οὐ  διηκονήσαμεν  σοι; 
45   τότε  ἀποκριθήσεται  αὐτοῖς  λέγων·  ἀμὴν  λέγω  ὑμῖν,  ἐφ’  ὅσον  οὐκ  ἐποιήσατε  ἑνὶ  τούτων  τῶν  ἐλαχίστων,  οὐδὲ  ἐμοὶ  ἐποιήσατε. 
46   καὶ  ἀπελεύσονται  οὗτοι  εἰς  κόλασιν  αἰώνιον,  οἱ  δὲ  δίκαιοι  εἰς  ζωὴν  αἰώνιον.
Also the description of the last judgment.
31 otan  de  elthē  o  uios  tou  anthrōpou  en    doxē  autou  kai  pantes  oi  angeloi  met  autou,  tote  kathisei  epi  thronou  doxēs  autou· 
32 kai  sunachthēsontai  emprosthen  autou  panta  ta  ethnē,  kai  aphorisei  autous  ap  allēlōn,  ōsper  o  poimēn  aphorizei  ta  probata  apo  tōn  eriphōn, 
33 kai  stēsei  ta  men  probata  ek  dexiōn  autou,  ta  de  eriphia  ex  euōnumōn. 
34 tote  erei  o  basileus  tois  ek  dexiōn  autou·  deute  oi  eulogēmenoi  tou  patros  mou,  klēronomēsate  tēn  ētoimasmenēn  umin  basileian  apo  katabolēs  kosmou. 
35 epeinasa  gar  kai  edōkate  moi  phagein,  edipsēsa  kai  epotisate  me,  xenos  ēmēn  kai  sunēgagete  me, 
36 gumnos  kai  periebalete  me,  ēsthenēsa  kai  epeskepsasthe  me,  en  phulakē  ēmēn  kai  ēlthate  pros  me, 
37 tote  apokrithēsontai  autō  oi  dikaioi  legontes·  kurie,  pote  se  eidomen  peinōnta  kai  ethrepsamen,  ē  dipsōnta  kai  epotisamen; 
38 pote  de  se  eidomen  xenon  kai  sunēgagomen,  ē  gumnon  kai  periebalomen; 
39 pote  de  se  eidomen  asthenounta  ē  en  phulakē  kai  ēlthomen  pros  se; 
40 kai  apokritheis  o  basileus  erei  autois·  amēn  legō  umin,  eph  oson  epoiēsate  eni  toutōn  tōn  adelphōn  mou  tōn  elachistōn,  emoi  epoiēsate.
41 tote  erei  kai  tois  ex  euōnumōn·  poreuesthe  ap  emou  katēramenoi  eis  to  pur  to  aiōnion  to  ētoimasmenon    diabolō  kai  tois  angelois  autou. 
42 epeinasa  gar  kai  ouk  edōkate  moi  phagein,  kai  edipsēsa  kai  ouk  epotisate  me, 
43 xenos  ēmēn  kai  ou  sunēgagete  me,  gumnos  kai  ou  periebalete  me,  asthenēs  kai  en  phulakē  kai  ouk  epeskepsasthe  me. 
44 tote  apokrithēsontai  kai  autoi  legontes·  kurie,  pote  se  eidomen  peinōnta  ē  dipsōnta  ē  xenon  ē  gumnon  ē  asthenē  ē  en  phulakē  kai  ou  diēkonēsamen  soi; 
45 tote  apokrithēsetai  autois  legōn·  amēn  legō  umin,  eph  oson  ouk  epoiēsate  eni  toutōn  tōn  elachistōn,  oude  emoi  epoiēsate. 
46 kai  apeleusontai  outoi  eis  kolasin  aiōnion,  oi  de  dikaioi  eis  zōēn  aiōnion.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)