Friday, January 24, 2020

Matius 26:1-5 - RENCANA MEMBUNUH YESUS





Pemberitahuan keempat tentang penderitaan Yesus 
(Rencana untuk membunuh Yesus) Matius 26:1-5
(Markus 14:1-2; Lukas 22:1-2; Yohanes 11:45-53)

1  Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:
2 “Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.”
3  Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,
4  dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.
5  Tetapi mereka berkata: “Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat.”

The Plot to Kill Jesus
1  Now it came to pass, when Jesus had finished all these sayings, that He said to His disciples,
2  “You know that after two days is the Passover, and the Son of Man will be delivered up to be crucified.”
3  Then the chief priests, the scribes, and the elders of the people assembled at the palace of the high priest, who was called Caiaphas,
4  and plotted to take Jesus by trickery and kill Him.
5  But they said, “Not during the feast, lest there be an uproar among the people.”

Ayat 1 (Penjelasan Tuhan Yesus)
Yesus selesai pengajaran yang di tuliskan di Pasal 24-25 (Berbicara tentang Masa Yang akan datang atau Akhir Zaman) dengan Pengajaran-Nya melalui Pola Perumpamaan. Dan setelah itu Yesus menjelaskan apa yang sebentar lagi akan terjadi (dua hari lagi sejak Yesus berbicara) atas diri-Nya, kepada Murid-murid-Nya.

Ayat 2 (PASKAH).
Diayat dua ini Yesus menjelaskan apa yang akan terjadi atas dirinya, dua hari lagi akan ada “Paskah” dan Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.

Saat itu kematianNya tinggal 2 hari lagi, tetapi Kristus tidak lari meninggalkan Yerusalem (tempat dimana ia harus mati - Matius 16:21). Ini menunjukkan bahwa Ia memang sengaja/rela mati untuk menebus dosa kita, karena itulah tujuan utama kedatanganNya di dunia ini!

Ini merupakan pemberitaan yang ke 4 tentang kematian Kristus.
Pemberitaan ke 1 terjadi dalam Matius 16:21.
Pemberitaan ke 2 terjadi dalam Matius 17:22-23
Pemberitaan ke 3 terjadi dalam Matius 20:18-19.

Penjelasan dari ayat ini tentang Paskah sebagai berikut :
a.   Yang dimaksud dengan Paskah disini bukanlah Paskah Perjanjian Baru / Easter (Hari Kebangkitan Yesus), tetapi Paskah Perjanjian Lama / Passover (Hari keluarnya Israel dari Mesir).

Sebetulnya Paskah ini hanya berlangsung 1 hari saja, tetapi lalu diikuti oleh Hari Raya Roti Tak Beragi yang berlangsung selama 7 hari (lih. Keluaran 12:3-28; Imamat 23:4-6; Bilangan 28:16-18).
Dua hari raya yang berdekatan itu sering diidentikkan (Markus 14:1; Lukas 22:1).

b.   Pada waktu mereka mau keluar dari Mesir, Tuhan menyuruh mereka menyembelih domba dan menyapukan darahnya pada ambang pintu. Malamnya malaikat Tuhan berkeliling untuk memberikan hukuman Tuhan dengan cara membunuh setiap anak sulung. Kalau malaikat itu melihat rumah yang ada darah pada ambang pintu, maka ia lewat begitu saja dan tidak menimpakan hukuman. Tetapi kalau ia melihat rumah yang tidak mempunyai tanda darah itu, ia masuk untuk membunuh anak sulung di rumah itu (Keluaran 12:3-7, 21-23, 29-30).

Karena itu tepatlah kalau anak domba Paskah itu merupakan TYPE (= bayangan) dari Kristus (1 Korintus 5:7), karena darah Kristus juga merupakan satu-satunya jalan melalui mana kita bisa bebas dari hukuman Tuhan!

Karena Kristus merupakan Anti Type (= penggenapan bayangan) dari anak domba Paskah itu, maka kematian Kristus harus terjadi pada Paskah / Passover.

Ayat 3-5. Menyusun Rencana dan Strategi untuk menangkap Yesus.
Pada saat yang sama Penguasa Yahudi (Sanhedrin) di istana Imam Besar yang bernama Kayafas (Yusuf kayafas), merancangkan penangkapan Tuhan Yesus, perlu diketahui tentang Imam Besar pada Zaman itu Imam besar merupakan warisan dan dipegang seumur hidup; tetapi ketika tentara Romawi merebut Palestina, Imam Besar berganti-ganti ditentukan oleh Penguasa Romawi dengan tujuan dan kebutuhan Penguasa, salah satunya menjaga ketentraman di wilayah Yudea dan sekitarnya.

Antara Tahun 37 sM - 67 M, sebelum penghancuran Bait Suci terdapat tidak kurang dari 28 (dua puluh delapan) imam Besar. Diperkirakan kayafas menjadi Imam Besar dari tahun 18-36 M. ini merupakan jabatan yang sungguh panjang bagi seorang Imam Besar, kalau Kayafas bisa memiliki jabatan dengan waktu yang sangat panjang pasti dia memiliki hubungan dan kemampuan bekerjasama yang sangat bagus dengan Penguasa saat itu. (disinilah justru terletak masalahnya).

Hal yang tidak diinginkan oleh Pemimpin Romawi adalah adanya kekacauan, andaikan ada kerusuhan, pasti Kayafas kehilangan jabatannya.

Pada masa Perayaan Paskah, suasana di Yerusalem mudah meletus dan mudah di provokasi karena yang hadir di Yerusalem pada hari Raya Paskah sangat banyak.
Menurut sejarawan Yahudi bernama “Yosefus” dia menuliskan suatu kejadian ketika sensus dilaksanakan oleh Perintah Kaisar Nero. Gubernur saat itu ialah Cestus, ia merasa Nero tidak memahami jumlah orang Yahudi dan persoalan yang dibuat orang Yahudi bagi Gubernur yang ada.

Maka Cestus meminta imam besar untuk mengadakan sensus anak-anak domba yang disembelih pada korban Paskah. Didapatkan anak domba yang disembelih adalah 256.500 ekor (korban hanya boleh dilakukan berkelompok tidak boleh perorangan. Keluaran 12:3-4). Dari jumlah tersebut diperkirakan didalam kota Yerusalem ada 2.750.000 orang.

Jadi bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, sedikit saja ada pemicu di hari Raya Paskah itu, maka kerusuhan pasti terjadi, dan inilah yang tidak diinginkan oleh Penguasa Romawi.

Demikian juga halnya dengan Kayafas sebagai Pemimpin Agama dan pemimpin orang Yahudi pada saat itu, ia harus hati-hati kalau tidak akan digantikan oleh Penguasa Romawi. Sehingga ketika perencanaan untuk menangkap Yesus itu di rancangkan, Kayafas tidak mau sembarangan, sebab kalau terjadi keributan dalam penangkapan Yesus, yang diketahui adalah sebagai Nabi pada saat itu khususnya oleh orang-orang dari Galilea, maka yang pertama di masalahkan pasti Imam Besar Kayafas oleh Penguasa Romawi.

Sedangkan Pemimpin-pemimpin agama yang lain, mereka melakukan perencanaan untuk membunuh Yesus karena mereka Iri atas pelayanan Tuhan Yesus yang luar biasa dimana orang-orang Yahudi menilai Pengajaran Yesus lebih baik dari Pemimpin Agama Yahudi dan mereka mengikuti Yesus dan pengajaran-Nya, inilah pemicu para pemimpin agama Yahudi untuk menyingkirkan Yesus.

Maka Tidak heran apabila Kayafas mencari strategi untuk menangkap Yesus dengan diam-diam, Kayafas berencana untuk menunda penangkapan itu sampai Paskah selesai dan kota itu menjadi lebih sepi. Tetapi Yesus sendiri menubuatkan dalam ayat 2 bahwa ia akan ditangkap / disalibkan pada Paskah. Tetapi musuh-musuhNya merencanakan untuk menangkap / membunuh Dia setelah Paskah. Tetapi akhirnya muncullah Yudas (Matius 26:14-16), yang memberikan ‘jalan keluar’ bagi para tokoh Yahudi itu sehingga merekapun akhirnya menangkap dan membunuh Yesus pada Paskah!


AMIN “senimenulisisihatiTuhan


Jesus foretells his own death.
1       Καὶ  ἐγένετο  ὅτε  ἐτέλεσεν    Ἰησοῦς  πάντας  τοὺς  λόγους  τούτους,  εἷπεν  τοῖς  μαθητᾶις  αὐτοῦ· 
2       οἴδατε  ὅτι  μετὰ  δύο  ἡμέρας  τὸ  πάσχα  γίνεται,  καὶ    υἱὸς  τοῦ  ἀνθρώπου  παραδίδοται  εἰς  τὸ  σταυρωθῆναι.
The rulers conspire against him.
3       Τότε  συνήχθησαν  οἱ  ἀρχιερεῖς  καὶ  οἱ  πρεσβύτεροι  τοῦ  λαοὺ  εἰς  τὴν  αὐλὴν  τοῦ  ἀρχιερέως  τοῦ  λεγομένου  Καϊάφα 
4       καὶ  συνεβουλεύσαντο  ἵνα  τὸν  Ἰησοῦν  δόλῳ  κρατήσωσιν  καὶ  ἀποκτείνωσιν· 
5       ἔλεγον  δὲ  μὴ  ἐν  τῇ  ἑορτῇ  ἵνα  μῆ  θόρυβος  γένηται  ἐν  τῷ  λαῷ.

Jesus foretells his own death.
1 kai  egeneto  ote  etelesen  o  iēsous  pantas  tous  logous  toutous,  eipen  tois  mathētais  autou· 
2 oidate  oti  meta  duo  ēmeras  to  pascha  ginetai,  kai  o  uios  tou  anthrōpou  paradidotai  eis  to  staurōthēnai.
The rulers conspire against him.
3 tote  sunēchthēsan  oi  archiereis  kai  oi  presbuteroi  tou  laou  eis  tēn  aulēn  tou  archiereōs  tou  legomenou  kaiapha 
4 kai  sunebouleusanto  ina  ton  iēsoun  dolō  kratēsōsin  kai  apokteinōsin· 
5 elegon  de    en    eortē  ina    thorubos  genētai  en    laō.

1 comment:

Unknown said...

Renungan yang mencerahkan dan memberkati. Terimakasih dan LANJUTKEN.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)