Sunday, April 2, 2017

SESULIT APAPUN MASALAH


SELALU ADA SINAR MATAHARI


Matius 14:22-33, IMAN MEMBUTUHKAN KEBERANIAN

indram642.blogspot.com
Matius 14:22-33
22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."

Jesus Walks on the Water
22  Immediately He made the disciples get into the boat and go ahead of Him to the other side, while He sent the crowds away.
23  After He had sent the crowds away, He went up on the mountain by Himself to pray; and when it was evening, He was there alone.
24  But the boat was already a long distance from the land, battered by the waves; for the wind was contrary.
25  And in the fourth watch of the night He came to them, walking on the sea.
26  When the disciples saw Him walking on the sea, they were terrified, and said, "It is a ghost!" And they cried out in fear.
27  But immediately Jesus spoke to them, saying, "Take courage, it is I; do not be afraid."
28  Peter said to Him, "Lord, if it is You, command me to come to You on the water."
29  And He said, "Come!" And Peter got out of the boat, and walked on the water and came toward Jesus.
30  But seeing the wind, he became frightened, and beginning to sink, he cried out, "Lord, save me!"
31  Immediately Jesus stretched out His hand and took hold of him, and *said to him, "You of little faith, why did you doubt?"
32  When they got into the boat, the wind stopped.
33  And those who were in the boat worshiped Him, saying, "You are certainly God's Son!"

Sekalipun pelayanan, pekerjaan, usaha, pendidikan dan lain-lain merupakan sesuatu yang penting, tetapi itu tidak boleh kita lakukan sedemikian rupa sehingga kita tidak mempunyai waktu pribadi dengan Tuhan (bdk. Luk 10:38-42). Ingat bahwa sekalipun kita adalah ‘hamba’ dan karena itu kita harus melayani Tuhan, tetapi kita juga adalah ‘anak’ sehingga Tuhan ingin kita menyediakan waktu untuk  bersekutu dengan Dia!

Sekalipun Alkitab mengajarkan bahwa persekutuan doa adalah sesuatu yang penting, bahkan mempunyai kuasa yang lebih besar dibanding dengan doa pribadi, tetapi bagaimanapun, doa pribadi juga adalah sesuatu yang penting. Ingatlah bahwa hubungan Tuhan dengan kita sering digambarkan sebagai mempelai laki-laki dan mempelai wanita atau 2 orang yang sedang pacaran! Jelas hal itu menunjukkan bahwa Tuhan menghendaki kita sendirian dengan Dia pada saat-saat tertentu!

Yohanes menulis bahwa sesudah pemberian makan orang banyak , mereka ingin mendekat dan menjadikan dia raja dengan paksa. Yohanes 6:15. Murid Yesus berpikir bahwa Yesus yang begitu banyak pengikut akan menjadi pemimpin kekuasaan duniawi. Karena itulah Yesus menyingkir dari murid-muridnya.

Dari ayat 28-29.
Disini kita lihat Petrus dan murid yang lain ketika menghadapi badai yang berat dan tiba-tiba muncul Yesus ditengah ombak dan badai, sangat mengejutkan untuk murid-murid yang mengira Yesus hantu, setelah Yesus berseru maka murid-murid tahu itu Yesus. Tapi toh Petrus yang memang mempunyai karakter impulsive langsung berseru kepada Yesus dan minta supaya dia dapat mendekat kepada Yesus ditengah badai.

Ketika Yesus mengijinkan untuk datang kepada-Nya maka Petrus keluar dari perahu dan berjalan diatas air, tapi belum sampa kepada Yesus Petrus sudah bimbang karena badai yang dasyat itu dan akibatnya hampir saja dia tenggelam, menurut saya ini adalah tindakan iman yang luar biasa oleh Petrus walaupun dalam perjalanannya Petrus bimbang karena badai yang ada namun toh keberaniannya sudah menunjukan imannya.

Hanya yang menjadi peringatan bagi kita dari peristiwa Petrus ini adalah belajar percaya secara utuh kepada Yesus. Sehingga kita mendapatkan mujizatnya, tapi walaupun demikian Yesus toh tetap mengasihi kita Yesus tahu isi hati kita sekalipun dalam kebimbang, selama mata kita tertuju kepadanya dia pasti menolong kita.

Kita mendapati 3 karakter PETRUS yang menonjol.
Ayat ini adalah ayat yang gamblang menjelaskan karakter Petrus :
1. Memiliki karakter yang impulsif (melakukan tanpa berpikir dulu).
Janji akan setia sampai mati dan tidak tergoyahkan. (Matius 26:33-35) Namun yg terjadi sebaliknya.
2. Kerapkali gagal karena sifat Imfulsif. Lukas 9:57-58; Matius 16:24-25,
Yesus selalu mengingatkan orang untuk selalu menimbang secara baik sebelum bertindak.
Sulit ikut Yesus dan hidup menurut ajaran Kristen.
Banyak Emosional, kurang perhitungan dan akibatnya mudah gagal.
Sejumlah kegagalan sering terjadi karena bertindak dalam keadaan emosional, tanpa memperhitungkan akibatnya.
3.  Namun indahnya Petrus saat dia gagal Petrus selalu berseru kepada Yesus.
Tapi setiap kali gagal, jatuh ia selalu merangkul Yesus. Jadi kegagalannya malah membuatnya semakin dekat kepada Yesus.

Orang suci akan mengalami yang namanya jatuh dan bangkit, trial and eror.

KEBENARANNYA ADALAH SEKALIPUN BADAI DAN TOPAN YANG BESAR DATANG KEPADA KITA PASTI AKAN TENANG KEMBALI KETIKA YESUS ADA.

He walks on the sea to his disciples;
22   Κα  εθέως  νάγκασεν  τος  μαθητς  μβναι  ες  πλοον  κα  προάγειν  ατν  ες  τ  πέραν,  ως  ο  πολύσ  τος  χλους. 
23   κα  πολύσας  τος  χλους  νέβη  ες  τ  ρος  κατ’  δίαν  προσεύξασθαι  ψίας  δ  γενομένης  μόνος  ν  κε
24   τ  δ  πλοον  δη  σταδίους  πολλος  π  τς  γς  πεχεν  βασανιζόμενον  π  τν  κυμάτων,  ν  γρ  ναντίος    νεμος. 
25   τετάρτ  δ  φυλακ  τς  νυκτς  λθεν  πρς  ατος  περιπατν  π  τν  θάλασσαν. 
26   ο  δ  μαθητα  δόντες  ατν  π  τς  θαλάσσης  περιπατοντα  ταράχθησαν  λέγοντες  τι  φάντασμα  στιν,  κα  π  το  φόβου  κραξαν. 
27   εθς  δ  λάλησεν    ησος  ατος  λέγων·  θαρσετε,  γ  εμι·  μ  φοβεσθε.  28   ποκριθες  δ    Πέτρος  επεν  ατ·  κύριε,  ε  συ  ε,  κέλευσον  με  λθεν  πρός  σε  π  τ  δατα. 
29     δ  επεν·  λθέ.  κα  καταβς  π  το  πλοου  Πέτρος  περιεπάτησεν  π  τ  δατα  κα  λθεν  πρς  τν  ησον. 
30   βλέπων  δ  τν  νεμον  φοβήθη,  κα  ρξάμενος  καταποντίζεσθαι  κραξεν  λέγων·  κύριε,  σσον  με. 
31   εθέως  δ    ησος  κτείνας  τν  χερα  πελάβετο  ατο  κα  λέγει  ατ·  λιγόπιστε,  ες  τί  δίστασας; 
32   κα  ναβάντων  ατν  ες  τ  πλοον  κόπασεν    νεμος. 
33   ο  δ  ν  τ  πλοί  προσεκύνησαν  ατ  λέγοντες·  ληθς  θεο  υἱὸς  ε.

He walks on the sea to his disciples;
22 kai  eutheōs  ēnankasen  tous  mathētas  embēnai  eis  ploion  kai  proagein  auton  eis  to  peran,  eōs  ou  apolusē  tous  ochlous. 
23 kai  apolusas  tous  ochlous  anebē  eis  to  oros  kat  idian  proseuxasthai  opsias  de  genomenēs  monos  ēn  ekei. 
24 to  de  ploion  ēdē  stadious  pollous  apo  tēs  gēs  apeichen  basanizomenon  upo  tōn  kumatōn,  ēn  gar  enantios  o  anemos. 
25 tetartē  de  phulakē  tēs  nuktos  ēlthen  pros  autous  peripatōn  epi  tēn  thalassan. 
26 oi  de  mathētai  idontes  auton  epi  tēs  thalassēs  peripatounta  etarachthēsan  legontes  oti  phantasma  estin,  kai  apo  tou  phobou  ekraxan. 
27 euthus  de  elalēsen  o  iēsous  autois  legōn·  tharseite,  egō  eimi·  mē  phobeisthe. 
28 apokritheis  de  o  petros  eipen  autō·  kurie,  ei  su  ei,  keleuson  me  elthein  pros  se  epi  ta  udata. 
29 o  de  eipen·  elthe.  kai  katabas  apo  tou  ploiou  petros  periepatēsen  epi  ta  udata  kai  ēlthen  pros  ton  iēsoun. 
30 blepōn  de  ton  anemon  ephobēthē,  kai  arxamenos  katapontizesthai  ekraxen  legōn·  kurie,  sōson  me. 
31 eutheōs  de  o  iēsous  ekteinas  tēn  cheira  epelabeto  autou  kai  legei  autō·  oligopiste,  eis  ti  edistasas; 
32 kai  anabantōn  autōn  eis  to  ploion  ekopasen  o  anemos. 

33 oi  de  en  tō  ploiō  prosekunēsan  autō  legontes·  alēthōs  theou  uios  ei.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)