Thursday, August 31, 2017

AMBISI BOLEH SAJA

Ambisi boleh boleh saja, akan tetapi bila sudah membuat kita menjadi stress dan tertekan... ya buat apa? Bukankah hidup itu anugerah? jadi...nikmatilah sebagai pemberian Allah yang penuh dengan kasih karunia, maka hidup kita akan menjadi indah, nyaman dan berarti.

HIDUP ITU PILIHAN

Hidup itu pilihan! Tuhan memberikan kebebasan pada kita untuk memilihnya, hanya satu yang Dia minta, pujilah Tuhan, sembahlah Dia, tinggikan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan kita, maka kita akan menikmati anugerah kasih karuniaNya secara penuh......alangkah indahnya hidup ini.

Thursday, August 24, 2017

Matius 18:21-35 - HARGA SEBUAH PENGAMPUNAN


HARGA SEBUAH PENGAMPUNAN, Matius 18:21-35
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Syukurlah Yesus memiliki murid yang mudah sekali berkata-kata, dan ini sering terjadi dia bertanya kepada Yesus.
Di ayat diatas dituliskan bagaimana Petrus dengan tiba-tiba mendatangi Yesus dan langsung mengajukan pertanyaan dan menjawabnya sendiri, ini merupakan pertanyaan yang mengejutkan tetapi juga sangat penting untuk diketahui umat manusia, bagaimana berkehidupan yang saling mengasihi dan ini adalah pengajaran yang abadi.

Di ayat 21 Petrus mengajukan pertanyaan bagaimana mengampuni yang benar, dia bertanya tapi juga menjelaskan kepada Yesus.
Kalau diperhatikan dengan baik pertanyaan dan jawaban Petrus itu diperkirakan didasarkan dari Prinsip Pengajaran Rabinik. Yang mengajarkan “Orang tidak boleh minta pengampunan dari sesamanya lebih dari 3 (tiga kali)”  dan apabila lebih dari tiga kali maka yang kempat kali ia tidak dapat diampuni lagi. (lihat Amos 1:3, 6, 9, 11, 13; Amos 2:1,4,6).

Dari Prinsip Pengajaran Rabinik dapat disimpulkan bahwa pengampunan Allah hanya diberikan pada tiga pelanggaran dan pada pelanggaran yang keempat Allah menghukumnya.
Dalam pertanyaan ini sepertinya Petrus sudah merasa terbaik pertanyaanya dan menjawab sendiri yaitu  Tapi ternyata Tuhan Yesus memberi jawaban yang mengejutkan dari pertanyaan Petrus yaitu apakah saudara kita berdosa kepada kita dapat diampuni sampai 7 kali ? dan Yesus menjawabnya, bukan tujuh kali, tetapi mengampuni sampai 70 (tujuh puluh) kali 7 (tujuh).

Dan jawaban Tuhan Yesus ini dijelaskan dengan Prinsip Kerajaan Surga, yaitu tentang “Kisah Hamba Yang Hutangnya di Hapus”. Hamba ini dihapuskan utangnya oleh Tuannya, tetapi ia menagih temannya yang berutang padanya dengan jumlah yang tidak berarti dengan utangnya sendiri yang dihapuskan oleh Tuannya.

Perumpamaan ini mengajarkan pelajaran yang sangat mulia dari Tuhan Yesus. :
a.    Pengajaran dari perumpamaan ini terdapat dalam seluruh Perjanjian Baru.
Bahwa seseorang harus mengampuni supaya ia diampuni. Matius 6:14-15. Bandingkan dengan (Yakobus 2:13. Berbelas Kasihan).

b.    Mengapa harus mengampuni ?
Mari kita lihat isi dari Perumpamaan ini :
Hamba yang pertama Berutang kepada Tuannya sebesar 10.000 Talenta.
Hamba yang kedua yang disebut memiliki hutang pada hamba pertama, sebut saja hamba B, berhutang sebesar 100 dinar.

1 talenta = 6000 dinar (sumber : kamus Alkitab)

Hutang hamba A = 10.000 talenta = 10.000 x 6.000 dinar = 60.000.000 dinar
Hutang hamba B = 100 dinar.
Kalo kita liat angka 100 sama 60.000.000 itu aja udah jauh banget yahhh. Kalo kita punya utang 60 juta sama 100 perak itu perbandingannya jauh banget. Tapi itu masih dalam satuan dinar.
Gimana kalo dalam rupiah?
1 dinar = upah pekerja harian dalam satu hari.
Kita coba hitung dengan UMR DKI Jakarta per bln Rp.3.100.000,-/25 hari = Rp.124.000,-/hari. (dibulatkan 120.000,-)
Sekarang kita hitung dengan hutang si A dan B :
Hutang si A = 60.000.0000 dinar X 120.000,- = 7.200.000.000.000,- (7,2 Triliun)
Hutang si B = 100 dinar x 120.000,- = 12.000.000,- (12 juta)

60.000.000 hari : 260 (hari) = 166.666 tahun. (inilah hutang si A)
100 hari : 260 (hari)  = 0,38 tahun (+- 4 bln).

Pernah tidak kita berpikir, kalo seringkali kita ini menjadi sama seperti hamba A itu?? Semua dosa kita yang sangat banyak dan tak bisa kita bayar itu, udah dilunasi oleh darah Kristus Yesus.  Sampai seumur hidup kita pun kita nggak bisa mengganti/membayar dosa itu, baik oleh kelakuan baik kita atau kerajinan kita beribadah. Itu semua nggak bisa melunasi hutang kita. Tapi karena Allah begitu baik, penuh kasih, penuh belas kasihan, Dia menghapus semua dosa kita. Dia melunasinya. sedangkan kita ga akan pernah bisa ngelunasinnya.

Lalu bagaimana jika ada hamba lain yang berhutang sama kita? Bagaimana kalo ada orang lain yang bersalah dan menyakiti kita? Apakah kita mau bersikap seperti hamba A yang jahat itu? Ato membebaskan dan mengampuni orang yang bersalah pada kita? Kesalahan orang lain ke kita tidak akan jauh lebih besar daripada kesalahan kita ke Tuhan. Ya karena semua orang telah berbuat dosa.

Okey, mungkin orang yang menyakiti kita memang bersalah, tapi kita juga punya salah. Sudah sewajarnya kita mengampuni karena kita sudah diampuni lebih banyak lagi. Tidak ada alasan untuk tidak mengampuni. Kalo kita MAU, Dia yang akan membuat kita MAMPU. Mampu untuk mengampuni dan mengasihi orang yang menyakiti kita.

Liat lagi Matius 18:21-22. Tuhan mau kita mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali. Angka 7 adalah angka sempurna. Artinya Tuhan bilang kalo kita harus terus mengampuni. Bukan hanya 7 kali ataupun 490 kali, tapi terus menerus, tidak berhenti. Meskipun orang itu melakukan kesalahan lagi, bahkan kesalahan yang sama sekalipun kita harus tetap mengampuni. Tuhanlah yang memampukan kita mengampuni.
Saat kita mendendam, kita sendiri juga sebenernya yang rugi. Kita tidak bisa tenang, kita sendiri yang sakit, dan dendam itu bisa menghancurkan diri kita juga. Makanya, mari lepaskanlah pengampunan!!

JIKA ALLAH TELAH MENGAMPUNI DOSA KITA, KITAPUN HARUS BERSEDIA MENGAMPUNI SESAMA KITA ATAS KESALAHAN MEREKA KEPADA KITA.
PENGAMPUNAN YANG KITA BERIKAN KEPADA ORANG LAIN TIDAK DAPAT DIBANDINGKAN DENGAN PENGAMPUNAN YANG TELAH KITA TERIMA.
ATAU KITA SAMA SEKALI TIDAK AKAN MENERIMA KEMURAHAN.

Matius 6:14-15. ”14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. 15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

Forgiveness
21  Then Peter came and said to Him, "Lord, how often shall my brother sin against me and I forgive him? Up to seven times?"
22  Jesus *said to him, "I do not say to you, up to seven times, but up to seventy times seven.
23  "For this reason the kingdom of heaven may be compared to a king who wished to settle accounts with his slaves.
24  "When he had begun to settle them, one who owed him ten thousand talents was brought to him.
25  "But since he did not have the means to repay, his lord commanded him to be sold, along with his wife and children and all that he had, and repayment to be made.
26  "So the slave fell to the ground and prostrated himself before him, saying, 'Have patience with me and I will repay you everything.'
27  "And the lord of that slave felt compassion and released him and forgave him the debt.
28  "But that slave went out and found one of his fellow slaves who owed him a hundred denarii; and he seized him and began to choke him, saying, 'Pay back what you owe.'
29  "So his fellow slave fell to the ground and began to plead with him, saying, 'Have patience with me and I will repay you.'
30  "But he was unwilling and went and threw him in prison until he should pay back what was owed.
31  "So when his fellow slaves saw what had happened, they were deeply grieved and came and reported to their lord all that had happened.
32  "Then summoning him, his lord *said to him, 'You wicked slave, I forgave you all that debt because you pleaded with me.
33  'Should you not also have had mercy on your fellow slave, in the same way that I had mercy on you?'
34  "And his lord, moved with anger, handed him over to the torturers until he should repay all that was owed him.
35  "My heavenly Father will also do the same to you, if each of you does not forgive his brother from your heart."

The Parable of the Unforgiving Servant
(Romans 12:14-21)
21 Τότε  προσελθν  «  Πέτρος  επεν»   ατ  Κύριε,  ποσάκις  μαρτήσει  ες  μ    δελφός  μου  κα  φήσω  ατως  πτάκις;  22 λέγει  ατ    ησος  Ο  λέγω  σοι  ως  πτάκις,  λλ  ως  βδομηκοντάκις  πτά.

23 Δι  τοτο  μοιώθη    βασιλεία  τν  ορανν  νθρώπ  βασιλε  ς  θέλησεν  συνραι  λόγον  μετ  τν  δούλων  ατο
24 ρξαμένου  δ  ατο  συναίρειν  προσηνέχθη*  ες   ατ  φειλέτης  μυρίων  ταλάντων. 
25 μ  χοντος  δ  ατο  ποδοναι  κέλευσεν  ατν    κύριος  πραθναι  κα  τν  γυνακα  κα  τ  τέκνα  κα  πάντα  σα  χει,  κα  ποδοθναι. 
26 πεσν  ον    δολος  προσεκύνει  ατ  λέγων  Μακροθύμησον  π’  μοί,  κα  πάντα  ποδώσω  σοι. 
27 σπλαγχνισθες  δ    κύριος  το  δούλου  κείνου  πέλυσεν  ατόν,  κα  τ  δάνειον  φκεν  ατ
28 ξελθν  δ    δολος  κενος  ερεν  να  τν  συνδούλων  ατος  φειλεν  ατ  κατν  δηνάρια,  κα  κρατήσας  ατν  πνιγεν  λέγων  πόδος  ε  τι  φείλεις. 
29 πεσν  ον    σύνδουλος  ατο  παρεκάλει  ατν  λέγων  Μακροθύμησον  π’  μοί,  κα  ποδώσω  σοι. 
30   δ  οκ  θελεν,  λλ  πελθν  βαλεν  ατν  ες  φυλακν  ως  ‹ο›  ποδ  τ  φειλόμενον. 
31 δόντες  ον  ο  σύνδουλοι  ατο  τ  γενόμενα  λυπήθησαν  σφόδρα,  κα  λθόντες  διεσάφησαν  τ  κυρί  αυτν  πάντα  τ  γενόμενα. 
32 τότε  προσκαλεσάμενος  ατν    κύριος  ατο  λέγει  ατ  Δολε  πονηρέ,  πσαν  τν  φειλν  κείνην  φκά  σοι,  πε  παρεκάλεσάς  με· 
33 οκ  δει  κα  σ  λεσαι  τν  σύνδουλόν  σου,  ς  κγ  σ  λέησα; 
34 κα  ργισθες    κύριος  ατο  παρέδωκεν  ατν  τος  βασανιστας  ως  ο  ποδ  πν  τ  φειλόμενον  〈ατ
35 Οτως  κα    Πατήρ  μου    οράνιος  ποιήσει  μν,  ἐὰν  μ  φτε  καστος  τ  δελφ  ατο  π  τν  καρδιν  μν.

How often to forgive them;
21 tote  proselthōn  o  petros  eipen  autō·  kurie,  posakis  amartēsei  eis  eme  o  adelphos  mou  kai  aphēsō  autō;  eōs  eptakis; 
22 legei  autō  o  iēsous·  ou  legō  soi  eōs  eptakis  alla  eōs  ebdomēkontakis  epta.
23 dia  touto  ōmoiōthē  ē  basileia  tōn  ouranōn  anthrōpō  basilei,  os  ēthelēsen  sunarai  logon  meta  tōn  doulōn  autou. 
24 arxamenou  de  autou  sunairein  prosēchthē  eis  autō  opheiletēs  muriōn  talantōn. 
25 mē  echontos  de  autou  apodounai  ekeleusen  auton  o  kurios  prathēnai  kai  tēn  gunaika  kai  ta  tekna  kai  panta  osa  echei  kai  apodothēnai. 
26 pesōn  oun  o  doulos  prosekunei  autō  legōn·  makrothumēson  ep  emoi,  kai  panta  apodōsō  soi. 
27 splanchnistheis  de  o  kurios  tou  doulou  ekeinou  apelusen  auton  kai  to  daneion  aphēken  autō. 
28 exelthōn  de  o  doulos  ekeinos  euren  ena  tōn  sundoulōn  autou,  os  ōpheilen  autō  ekaton  dēnaria,  kai  kratēsas  auton  epnigen  legōn·  apodos  ei  ti  opheileis. 
29 pesōn  oun  o  sundoulos  autou  parekalei  auton  legōn·  makrothumēson  ep  emoi,  kai  apodōsō  soi. 
30 o  de  ouk  ēthelen  alla  apelthōn  ebalen  auton  eis  phulakēn  eōs  apodō  to  opheilomenon. 
31 idontes  oun  oi  sundouloi  autou  ta  genomena  elupēthēsan  sphodra  kai  elthontes  diesaphēsan  tō  kuriō  eautōn  panta  ta  genomena.
32 tote  proskalesamenos  auton  o  kurios  autou  legei  autō·  doule  ponēre,  pasan  tēn  opheilēn  ekeinēn  aphēka  soi,  epei  parekalesas  me· 
33 ouk  edei  kai  se  eleēsai  ton  sundoulon  sou,  ōs  kagō  se  ēleēsa; 
34 kai  orgistheis  o  kurios  autou  paredōken  auton  tois  basanistais  eōs  ou  apodō  pan  to  opheilomenon. 

35 outōs  kai  o  patēr  mou  o  ouranios  poiēsei  umin,  ean  mē  aphēte  ekastos  tō  adelphō  autou  apo  tōn  kardiōn  umōn.

WAHYU UMUM


Friday, August 18, 2017

DAMPAK DOSA


SEPERTI BUNGA LALU LAYU

"Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. 
Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan. 

Thursday, August 17, 2017

Matius 18;15-20, MENASEHATI SESAMA SAUDARA,


Matius 18;15-20
15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.

Discipline and Prayer
15  "If your brother sins, go and show him his fault in private; if he listens to you, you have won your brother.
16  "But if he does not listen to you, take one or two more with you, so that by the mouth of two or three witnesses every fact may be confirmed.
17  "If he refuses to listen to them, tell it to the church; and if he refuses to listen even to the church, let him be to you as a Gentile and a tax collector.
18  "Truly I say to you, whatever you bind on earth shall have been bound in heaven; and whatever you loose on earth shall have been loosed in heaven.
19  "Again I say to you, that if two of you agree on earth about anything that they may ask, it shall be done for them by My Father who is in heaven.
20  "For where two or three have gathered together in My name, I am there in their midst."

Perikop ini dipercaya adalah perkataan Yesus sendiri yang mau mengajarkan suatu prinsip bahwa kita tidak boleh membiarkan suatu situasi dimana terdapat jurang dalam hubungan pribadi antara diri kita dengan anggota lain dalam komunitas Kristen  (kumpulan orang percaya). Terlebih masalah dosa, Dosa apa yang dimaksudkan di sini?

o   Dosa yang bersifat rahasia (tidak diketahui umum). Dasar yang lebih kuat adalah ayat-ayat Kitab Suci yang lain seperti 1 Timotius 5:20 dan Galatia 2:11-14 yang menunjukkan bahwa ada saat-saat dimana Kitab Suci membenarkan dan bahkan memerintahkan peneguran di depan umum (bukan di bawah 4 mata). Mengapa? Karena dosanya bukan bersifat rahasia (sudah diketahui umum). Kalau kita melihat 1 Korintus 5:1-5, maka Paulus tidak menyuruh menegur secara pribadi, tetapi langsung membicarakan persoalan itu dalam rapat umum (1 Korintus 5:4-5). Mengapa? Karena dalam 1 Korintus 5:1 terlihat jelas bahwa dosa orang itu sudah diketahui umum.
o   Jadi, ayat 15 menyuruh menegur di depan 4 mata, jelas karena ini adalah dosa yang bersifat rahasia (tidak diketahui umum).
o   Dosa yang bisa dibuktikan dengan jelas dari Kitab Suci / Firman Tuhan. Dasarnya: kata ‘tegurlah’ (ayat 15) dalam bahasa Yunaninya adalah ELEGXON yang berarti ‘to reprove’ (= memarahi), tetapi bisa berarti ‘to argue’ (= berdebat, berargumentasi). Jadi kata Yunaninya menunjukkan bahwa di dalam kita menegur, kita harus memberikan argumentasi yang kuat bahwa dia memang bersalah! Dan suatu argumentasi baru bisa kuat kalau ada dasar Kitab Suci yang jelas!
o   Dosa yang menyolok & memalukan, kalau diketahui umum.
o   Dasarnya: bdk. 1 Korintus 5:1-2,6-8. Contoh dosa: 1 Korintus 5:9-11.
o   Kalau dosanya adalah dosa yang relatif ringan, misalnya orangnya sering datang terlambat, maka ayat 15 boleh dilakukan, tetapi ayat 16-17 tidak perlu.

Perikop ini mengajarkan secara terstruktur untuk memulihkan hubungan yang rusak di dalam persekutuan Kristen.
1.     Bila kita merasa bahwa seseorang telah bersalah kepada kita, kita harus segera mengungkapkan keluhan kita dalam kata-kata. Perasaan semacam itu harus diungkapkan, dihadapi, dan dinyatakan dan seringkali hal seperti itu ternyata menunjukan bahwa kesalahan itu ternyata sama sekali tidak berarti, atau hanya merupakan hal yang sepele.
2.    Bila kita merasa bahwa seseorang telah bersalah kepada kita, kita harus mendatanginya secara pribadi.
Bila kita berbeda pendapat dengan seseorang, baiklah kita menyelesaikannya, muka dengan muka. Kata yang diucapkan sering kali dapat menyelesaikan perbedaan, ketimbang dengan kata yang tertulis, bisa mempertajam dan memperkeruh suasana.

a.    Hal yang salah yang biasanya dilakukan kalau kita meli­hat / tahu ada orang kristen yang berbuat dosa:

·    Diam saja, dengan alasan: harus sabar, tidak boleh menghakimi.
·    Menyebar gossip (bdk. 1Kor 13:7  Amsal 10:12).
·    Langsung lapor kepada Pendeta dan minta dia yang menegur.
·    Menegur dengan surat kaleng (ini menegur di bawah 2 mata!).
Bertobatlah dari hal-hal ini!

b.    Tegoran di sini harus merupakan wujud dari kasih (Amsal 27:5-6).
Kasih tidak berarti ‘sabar’ terus! Ingat bahwa ‘sabar’ terhadap dosa berarti ‘merestui dosa’! Orang yang tidak berani menegor, biasanya karena ia mengasihi dirinya sendiri (takut dimusuhi kalau ia menegor).

Tetapi bisa juga seseorang menegor bukan sebagai perwujudan dari kasih. Ini adalah tegoran dengan motivasi yang salah!

Beberapa pesan untuk orang berdosa yang ditegur:
o  Perhatikan Amsal 10:17  12:1,15  15:12,32  28:13-14!
o  Ingat bahwa tegoran bisa merupakan bukti kasih dari orang yang menegor.
o  Ingat bahwa dengan tidak mau bertobat, saudara memaksa orang yang menegor saudara untuk melakukan ayat 16, bahkan ayat 17!

3.    Bila pertemuan secara pribadi itu tidak berhasil, maka baiklah kita mengajak seorang atau beberapa orang yang bijak.
Ulangan 19:15. "Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apa pun atau dosa apa pun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan.”

Tetapi perhatikan bahwa penolakan yang ia berikan adalah penolakan yang sungguh-sungguh, yang menunjukkan sikap bandel / tegar tengkuk! Jadi, pastikan bahwa itu bukanlah penolakan yang disebabkan karena:

§  Panasnya perdebatan dengan saudara.
§  Pendekatan yang salah (cara, waktu) pada waktu menegur.
§  Ia tak mengerti teguran saudara dengan benar.

Mereka memang disebut ‘saksi’, tetapi perhatikan ayat 16! Mula-mula hanya dikatakan ‘satu atau dua orang lagi’ (tidak ada kata ‘saksi’!), setelah itu, bersama dengan orang yang pertama kali menegor, barulah disebut ‘dua atau tiga orang saksi’. Jadi, jelas bahwa mula-mula mereka bukan saksi. Mereka tidak tahu dosa orang itu! Tetapi lalu diberi tahu oleh orang yang pertama dan lalu diajak untuk menegor dan sekaligus menjadi saksi tentang kebandelan orang itu. Dengan demikian, kalau nanti persoalan ini disampaikan kepada gereja/jemaat, mereka bisa memberi kesak­sian bahwa orang itu memang membandel (lihat. Ulangan 19:15).

Sedapat mungkin orang yang akan dijadikan saksi adalah:
§  Orang yang bisa menjelaskan / memberikan counseling (ay 17: kata-kata ‘mendengarkan mereka’ secara tidak langsung menyatakan hal ini).
§  Orang yang mempunyai otoritas / jabatan dalam gereja, karena mereka harus menjadi saksi kepada jemaat / gereja.
§  Orang yang rohani, karena mereka akan ikut menegor dosa seseorang.

4.    Bila masih gagal juga, maka kita harus membawa masalah pribadi itu kepada persekutuan Jemaat, mengapa ? karena persoalan tidak boleh diselesaikan dengan menempuh hokum, atau oleh argumentasi yang tidak Krsitiani. Legalisme hanya menghasilkan persoalan lanjut.

5.    Matius menulis apabila hal ke 4 juga tidak berhasil maka orang yang telah berbuat salah itu pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
Sepertinya perkataan Tuhan ini membuat orang itu tidak ada harapan lagi dipulihkan, namun pastilah bukan demikian yang Yesus maksudkan, Yesus tidak pernah membatasi pengampunan kepada manusia dan hal ini bukan perintah untuk meninggalkan orang, melainkan tantangan untuk memenangkannya dengan kasih dan menyentuh hati sekalipun hati orang itu keras.

Untuk ayat 19-20.
Kalau kita mengerti secara harfiah dan tanpa di telaah, maka itu sungguh keliru.
Ø  Banyak dua orang yang telah sepakat mendoakan kebaikan jasmani dan rohani kekaasih mereka dan doa mereka tidak dijawab.
Ø  Berapa kali umat Allah sepakat berdoa bagi pertobatan Negeri mereka, pertobatan orang kafir, kedatangan Kerajaan Allah namun toh doa itu belum dijawab secara sempurna.
Ø  Banyak lagi doa-doa yang dinaikan hanya sekedar ego pribadi namun tidak mendapat jawaban yang mereka doakan.

Terdapat arti yang sungguh dalam dan berharga didalamnya  :
Bahwa Doa tidak boleh hanya mementigkan diri sendiri, dan bahwa doa yang mementingkan diri tidak akan dijawab. Jadi jika doa tidak mementingkan diri sendiri maka doa tersebut selalu dijawab.

Di ayat 20 Yesus menyebutkan dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Yesus, Yesus hadir. Ada dua hal dalam kehadiran Tuhan dalam ayat ini :
§  Berkumpul dalam lingkungan Gereja (ibadah minggu)
§  Hadir dalam persekutuan doa.
§  Dalam kelompok pemahaman Alkitab.
§  Berkumpul dalam Keluarga (ayah, ibu dan anak).

Kalau satu orang saja dihargai (ayat 10,12-14), maka pasti dua atau tiga orang juga dihargai oleh Tuhan.
Yang penting bukanlah banyaknya orang dalam gereja, tetapi apakah orang-orang itu betul-betul berkumpul dalam nama Yesus atau tidak. Berkumpul dalam nama Yesus tidak berarti bahwa persekutuan itu dibukan dengan doa / ucapan dalam nama Yesus, tetapi artinya adalah bahwa mereka mempunyai hubungan pribadi dengan Yesus dan mereka percaya akan jasa penebusan Kristus untuk diri mereka. Dengan kata lain, mereka adalah orang kristen yang sejati.

Karena itu kalau kita berbakti/mengadakan persekutuan doa hanya dengan sedikit orang, selama kebaktian/persekutuan doa itu dilakukan ‘dalam nama Yesus’, maka kita tidak boleh merasa malas, kecil hati, dan sebagainya! Tetapi kita juga tidak boleh sengaja tidak hadir dengan pemikiran bahwa yang hadir sedikit.
Mari kita saling mengingatkan kalau ada yang berdosa dan mari kita terus bersekutu didalam Tuhan, Tuhan pasti hadir.

A Brother who Sins, (Deuteronomy 19:15-21)
15 Ἐὰν  δ  μαρτήσ  ‹ες  σ›    δελφός  σου,  παγε  λεγξον  ατν  μεταξ  σο  κα  ατο  μόνου.  άν  σου  κούσκέρδησας  τν  δελφόν  σου· 
16 ἐὰν  δ  μ  κούσ,  παράλαβε  μετ  σο  τι  να    δύο,  να  π  στόματος  δύο  μαρτύρων    τριν  σταθ  πν  ῥῆμα· 
17 ἐὰν  δ  παρακούσ  ατν,  επν  τ  κκλησί·  ἐὰν  δ  κα  τς  κκλησίας  παρακούσστω  σοι  σπερ    θνικς  κα    τελώνης. 
18 μν  λέγω  μν,  σα  ἐὰν  δήσητε  π  τς  γς  σται  δεδεμένα  ν  οραν,  κα  σα  ἐὰν  λύσητε  π  τς  γς  σται  λελυμένα  ν  οραν.
19 Πάλιν  μν  λέγω  μν  τι  ἐὰν  δύο  συμφωνήσωσιν  ξ  μν  π  τς  γς  περ  παντς  πράγματος  ο  ἐὰν  ατήσωνται,  γενήσεται  ατος  παρ  το  Πατρός  μου  το  ν  ορανος. 

20 ο  γάρ  εσιν  δύο    τρες  συνηγμένοι  ες  τ  μν  νομα,  κε  εμι  ν  μέσ  ατν.
15 ean  de  amartēsē  o  adelphos  sou,  upage  elenxon  auton  metaxu  sou  kai  autou  monou.  ean  sou  akousē,  ekerdēsas  ton  adelphon  sou· 
16 ean  de  mē  akousē,  paralabe  meta  sou  eti  ena  ē  duo  ina  epi  stomatos  duo  marturōn  ē  triōn  stathē  pan  rēma· 
17 ean  de  parakousē  autōn,  eipon  tē  ekklēsia·  ean  de  kai  tēs  ekklēsias  parakousē,  estō  soi  ōsper  o  ethnikos  kai  o  telōnēs.
18 amēn  legō  umin·  osa  ean  dēsēte  epi  tēs  gēs  estai  dedemena  en  ouranō,  kai  osa  ean  lusēte  epi  tēs  gēs  estai  lelumena  en  ouranō. 
19 palin  amēn  legō  umin  oti  ean  duo  sumphōnēsōsin  ex  umōn  epi  tēs  gēs  peri  pantos  pragmatos  ou  ean  aitēsōntai,  genēsetai  autois  para  tou  patros  mou  tou  en  ouranois. 

20 ou  gar  eisin  duo  ē  treis  sunēgmenoi  eis  to  emon  onoma,  ekei  eimi  en  mesō  autōn.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)