Monday, March 9, 2020

Matius 26:14-16 YESUS DI KHIANATI YUDAS




YUDAS MENGKHIANATI DAN MENJUAL YESUS
(Markus 14:10-11; Lukas 22:3-6)
14  Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
15  Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
16  Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Judas Agrees to Betray Jesus
14  Then one of the twelve, called Judas Iscariot, went to the chief priests
15  and said, “What are you willing to give me if I deliver Him to you?” And they counted out to him thirty pieces of silver.
16  So from that time he sought opportunity to betray Him.

Didalam ayat 3-5. dijelaskan bagaimana Kayafas dengan Tua-tua Israel merancangkan pembunuhan kepada Tuhan Yesus dan sepertinya mereka belum mendapatkan solusi yang terbaik. Namun ternyata di awal perikop ini ayat 14-16  Yudas mengajukan diri untuk menyerahkan Yesus, seperti pepatah mendapatkan durian runtuh, demikianlah yang terjadi Yudas membawa durian itu kepada Kayafas dan tua-tua Yahudi.

Mereka tidak menyuruh Yudas datang, bahkan mereka tidak pernah menyangka bahwa salah satu dari pengikut-pengikut Kristus sendiri ada yang mau berkhianat dan pengkhianat itu adalah Yudas Iskariot. Kalau diantara dua belas murid saja sudah ada satu yang begitu, jangan kaget di Kekristenan hari ini banyak orang yang berkarakter seperti itu, tidak hormat, tunduk, menghargai, jabatan pelayanan yang di anugerahkan kepada mereka, yang dianugerahkan Tuhan melalui  pemimpin.

1. Dalam Lukas 22:3-4.
3. Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu.
4. Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka. dikatakan bahwa Iblis masuk ke dalam Yudas sehingga Yudas melakukan semua ini.

Berdasarkan Lukas 22:3-4 ini Yudas melakukan semua ini.
a. Ada orang yang menganggap bahwa tadinya Yudas adalah murid Kristus yang sejati yang dipimpin oleh Roh Kudus, tetapi sekarang Roh Kudus meninggalkan dia dan Iblis merasuknya. Tetapi ini adalah pandangan yang kurang tepat! Mengapa? Karena Yudas tidak pernah menjadi murid yang sejati! Ia memang meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus (Matius 19:27), tetapi dari ayat-ayat seperti Yohanes 6:64,70-71; 12:6; 13:10-11; 17:12b terlihat dengan jelas bahwa ia hanya mengikut Yesus secara lahiriah saja!

Jadi jelaslah bahwa Yudas bukannya kehilangan keselamatannya, tetapi ia memang tidak pernah selamat! Dari dulu ia adalah hamba mamon, tetapi sekarang ia diserahkan sepenuhnya kepada setan, sehingga ia tidak lagi takut pada dosa dan hukuman, bahkan tidak takut kepada Tuhan sendiri!

Ini bisa jadi peringatan bagi kita kalau selama ini bermain-main dengan dosa, dan tidak pernah mau datang kepada Yesus dengan sungguh-sungguh, maka nasib Yudas bisa menjadi nasib saudara! Karena itu, cepatlah bertobat dan datang kepada Yesus dengan tulus!

b. Dari masuknya Iblis ke dalam diri Yudas sehingga Yudas akhirnya mengkhianati Yesus, maka terlihat bahwa Tuhan juga menguasai dan memakai setan / Iblis:
v  Untuk melaksanakan rencanaNya.
v  Supaya dosa terjadi.
Lihat 1 Raja-raja 22:19-23!

2. Apa alasan Yudas sehingga ia menjual Yesus? Kita memang tidak bisa tahu dengan pasti. Ada beberapa kemungkinan:
a.   Karena ketamakan Yudas.
Dari Yohanes 12:6 dimana dikatakan bahwa ia adalah seorang pencuri yang sering mencuri uang yang dipercayakan kepadanya, maka jelaslah bahwa ia adalah orang yang tamak. Mungkin sekali ketamakannya itulah yang menyebabkan ia lalu menjual Yesus (bdk. 1 Timotius 6:6-10).
Dengan demikian ia mengabaikan kata-kata Yesus dalam Matius 16:26!
b.   Jengkel karena peristiwa pengurapan dalam ayat 6-13.
Ia menegur Maria supaya tidak memboroskan minyak wangi itu tetapi memberikannya kepada orang miskin, tetapi Yesus malah membenarkan Maria dan menyalahkan dia. Ini membuat ia jadi jengkel sehingga menjual Yesus.
Orang bisa keberatan dengan pandangan ini karena peristiwa pengurapan dalam ayat 6-13 itu sebetulnya terjadi sebelum Matius 21.
c.   Kata-kata Yesus dalam ayat 2.
Yudas mungkin berpikir: Yesus toh akan mati dua hari lagi, apa gunanya ikut Dia. Jual saja sekalian!
d.  Yudas mungkin tidak pernah menginginkan kematian Yesus. Ia melihat bahwa Yesus adalah seorang pemimpin rohani. Tetapi ia mungkin menganggap bahwa Yesus maju terlalu lambat. Karena itu, Yudas menjual Yesus dengan tujuan untuk memaksa Yesus bertindak (mungkin ia berharap bahwa Yesus akan terpaksa menggunakan kuasaNya untuk menghancurkan musuh-musuh Yesus, baik tokoh-tokoh Yahudi maupun Romawi).
Tragedi Yudas adalah bahwa ia menolak untuk menerima Yesus sebagaimana adanya dan mencoba untuk membuat Dia menjadi seperti yang ia inginkan ... Kita tidak pernah bisa menggunakan Dia untuk tujuan-tujuan kita; kita harus tunduk untuk digunakan untuk tujuan-tujuan-Nya. Tragedi Yudas adalah tentang seseorang yang mengira bahwa ia lebih tahu dari Allah.
Alasan ini cocok dengan fakta bahwa Yudas menyesal dan bahkan bunuh diri setelah ia melihat bahwa Yesus diam saja sekalipun dijatuhi hukuman mati (Matius 27:3-5).

3.   Perundingan Yudas dengan imam-imam kepala.
a.  Mereka sepakat dengan harga 30 uang perak (ay 15).
30 uang perak adalah harga seorang budak (bdk. Kel 21:32).
Hanya untuk uang begitu sedikit, Yudas rela menjual Yesus! Tetapi sebelum saudara memandang rendah / menghakimi Yudas, sebaik­nya saudara melihat pada diri saudara sendiri lebih dulu. Apakah saudara tidak pernah berbuat seperti apa yang Yudas lakukan? Kalau dalam bekerja / bisnis, demi keuntungan yang lebih banyak saudara rela berdusta dan melakukan segala sesuatu yang menyakitkan Tuhan, apakah itu tidak berarti bahwa saudara menjual Yesus? Apalagi kalau demi uang, saudara rela bekerja pada hari minggu, sehingga tidak bisa pergi ke gereja! Maukah saudara bertobat dari tindakan dan kehidupan yang seperti Yudas itu?
Bandingkan dengan Matius 27:3-10 dan Zakharia 11:12-13. Terlihat dengan jelas bahwa jumlah 30 uang perak itu sudah ditentukan oleh Tuhan dalam RencanaNya, dan ini terjadi dengan tepat!
b.   Kesepakatan ini menyebabkan Yudas lalu berusaha membantu imam-imam kepala itu di dalam usaha mereka untuk menangkap Yesus tanpa setahu orang banyak (Lukas 22:6).
Tadinya mereka merencanakan untuk menangkap Yesus setelah masa hari raya selesai, supaya tidak menyebabkan keributan di antara orang banyak (ayat 5). Tetapi pertolongan Yudas ini memungkinkan mereka untuk menangkap Yesus pada Paskah, Passover, tanpa setahu orang banyak. Karena itu akhirnya para musuh Yesus itu mengubah rencana mereka semula dan mereka menangkap Yesus pada Paskah, Passover, sesuai dengan nubuat Yesus (ayat 2).
c.   Dalam bagian paralelnya dikatakan bahwa bantuan Yudas ini menyebabkan imam-imam gembira (Markus 14:11  Lukas 22:5)   Memang seringkali ada kesenangan tertentu dalam berbuat dosa!

Kalau kesenangan yang disebabkan karena dosa seperti ini sering saudara alami, maka bacalah Amsal 10:23! Tetapi Amsal 10:23 ini dalam Kitab Suci Indonesia agak kurang tepat terjemahannya. (lihat terjemahan lainnya agak lebih pas : NASB, NIV)
Kalau saudara bisa merasa senang setelah berbuat dosa, saudara adalah orang bebal,tolol!

Perasaan tidak bisa kita jadikan ukuran benar atau tidaknya tindakan kita! Gunakanlah firman Tuhan sebagai ukuran!

Η προδοσία του Ιούδα
(Μκ 14:10-11· Λκ 22:3-6)
14  Τότε ο Ιούδας ο Ισκαριώτης, ένας από τους δώδεκα μαθητές, σηκώθηκε και πήγε στους αρχιερείς και τους είπε:
15« Τι θα μου δώσετε; κι εγώ θα σας τον παραδώσω». Αυτοί του μέτρησαν τριάντα αργύρια.
16  Από τότε ζητούσε να βρει κατάλληλη ευκαιρία για να τους τον παραδώσει.

Judas bargains to betray him.
14 tote  poreutheis  eis  tōn  dōdeka,  o  legomenos  ioudas  iskariōtēs  pros  tous  archiereis 
15 eipen·  ti  thelete  moi  dounai,  kagō  umin  paradōsō  auton;  oi  de  estēsan  autō  triakonta  arguria. 
16 kai  apo  tote  ezētei  eukairian  ina  auton  paradō.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)