Thursday, May 31, 2018

Matius 22:15-22, Tentang membayar pajak kepada Kaisar

indram642.blogspot.co.id

Tentang membayar pajak kepada Kaisar
(Mrk. 12:13-17; Luk. 20:20-26)
15   Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. 
16   Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. 
17   Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” 
18   Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? 
19   Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. 
20   Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” 
21   Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” 
22   Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.

The Pharisees: Is It Lawful to Pay Taxes to Caesar?
15   Mark 12:13–17; Luke 20:20–26Then the Pharisees went and plotted how they might entangle Him in His talk. 
16   And they sent to Him their disciples with the Mark 3:6; 8:15; 12:13Herodians, saying, “Teacher, we know that You are true, and teach the way of God in truth; nor do You care about anyone, for You do not regard the person of men. 
17   Tell us, therefore, what do You think? Is it lawful to pay taxes to Caesar, or not?”
18   But Jesus perceived their wickedness, and said, “Why do you test Me, you hypocrites? 
19   Show Me the tax money.” So they brought Him a denarius.
20   And He said to them, “Whose image and inscription is this?”

21   They said to Him, “Caesar’s.” And He said to them, Matt. 17:25“Render therefore to Caesar 
       
       the things that are (Rom. 13:1–7; 1 Pet. 2:13–15)Caesar’s, and to God the things that are

        (1 Cor. 3:23; 6:19, 20; 12:27)God’s.”
22   When they had heard these words, they marveled, and left Him and went their way.

Diperikop ini lah terjadi perlawanan dari orang Farisi, dimana tiga perikop sebelumnya Yesus melakukan serangan terhadap Pemimpin Yahudi ortodoks di dalam :
a.       Perumpamaan tentang dua orang anak. Para pemimpin Yahudi digambarkan sebagai anak yang tidak melakukan kehendak ayahnya. Matius 21:28-32.
b.      Perumpamaan tentang Penggarap-Penggarap yang jahat. Pemimpin Yahudi digambar sebagai Penggarap itu. Matius 21:33-46.
c.       Perumpamaan tentang Pesta Raja. Mereka adalah tamu-tamu yang dihukum. Matius 22:1-14.

Penerapan:
Seorang hamba Tuhan yang berani menyatakan / menegur dosa, pasti akan banyak mendapat serangan dari jemaat-jemaat tertentu yang tidak senang ditegur
Kalau saudara sering memberitakan Injil / menegur dosa, saudarapun akan mendapat serangan balik, khususnya pada waktu orang-orang yang biasanya saudara tegur itu melihat saudara berbuat dosa.
Banyak orang berusaha menjerat orang kristen dalam kata-katanya. Karena itu kita harus hati-hati dalam berbicara (Amsal 10:19).

Saat inilah kesempatan yang diambil oleh orang Farisi dan Pengikut Herodian. Untuk melancarkan serangannya kepada Yesus. Dengan tujuan untukmenjebak Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan yang seolah-oleh murni sebuah pertanyaan yang mereka tidak tahu harus menjawabnya, padahal telah dipersiapkan dengan matang dan hati-hati untukmenjerat Yesus dengan pertayaannya itu.
Mereka melakukan pertanyaannya dimuka umum, supaya orang banyak melihat dan mendengar dengan tujuan kalau Yesus menjawab tidak tepat maka terjebaklah Yesus.
Pertanyaan yang diajukannya adalah “Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar, atau tidak.?”

Karena pada zaman Yesus ada 3 (tiga) pajak yang diberlakukan oleh pemerintah Romawi.:
1.      Pajak Bumi. Orang harus membayar kepada Pemerintah sepersepuluh dari gandum, seperlima dari minyak dan anggur yang ia hasilkan. Pajak ini dibayarkan sebagiandalam bentuk natura, dan sebagian lagi dalam bentuk uang yang setara nilainya.
2.      Pajak Penghasilan. Harus dibayarkan sebesar satu persen dari penghasilan seseorang.
3.      Pajak Kepala. Yang harus dibayaarkan oleh setiap Laki-laki sejak usia 14-65 tahun  dan oleh setiap perempuan sejak usia 12 hingga 65 tahun.
Besar pajak ini ialah satu dinar. Inilah yang Yesus sebut sebagai mata uang penghargaan (tribute coin) dan ini setara dengan 4 pence.
Bandingakan dengan upah kerja harian pada masa itu yaitu sebesar 3 pence per hari.

Pajak Kepala. (inilah pajak yang dipersoalkan oleh orang Farisi dan pengikut Herodes) adalah yang ditanyakan kepada Yesus yang menempatkan Yesus dalam dilemma yang besar  Jika Yesus menjawab :
a.       Tidak boleh membayar Pajak. Maka mereka akan melaporkan Yesus dengan saksi sebagai penghasut kepada kekuasaan Romawi dan Yesus pasti segera ditangkap.
       b.      Boleh membayar pajak, tentulah Yesus akan dipandang rendah oleh masyarakat. maka semua           orang Yahudi pasti akan menganggap Yesus sebagai seorang pengkhianat yang pro Roma.
       Karena masyarakat segan membayar pajak bukan karena seperti kebiasan orang yang tidak mau         bayar pajak, tetapi keseganan mereka membayar pajak karena hal-hal religious.

Bagi orang Yahudi, Allah adalah satu-satunya raja (Teokratis), sedangkan emmbayar kepada raja dunia berarti mengakui keabsahan kuasanya dan karena itu menghina Allah. Dan jika membayar pajak kepada seorang raja asing adalah SALAH.

Jawaban manapun yang diberikan Yesus tentulah akan menyulitkannya.

Padahal dalam keadaan biasa Kelompok Pemimpin Yahudi dan orang-orang Herodian ini selalu berseberangan dan bertentangan dengan keras.

Orang Farisi sangat ortodoks; mereka menolak membayar pajak kepada seorang raja asing hal itu sebagai pelanggaran terhadap hak Ilahi Allah.

Orang Herodian adalah pengikut Herodes, Raja dari Galilea, yang menerima kuasa dari Pemerintah Romawi untuk memerintah di Israel.
Orang Farisi bertentangan / bermusuhan dengan orang Herodian karena:
v  Orang Herodian terjun dalam politik; orang Farisi terjun dalam agama Yahudi.
v  Orang Herodian bekerja sama dengan Roma; orang Farisi tidak mau bekerja sama dengan Roma.
v  Orang Herodian menyetujui pajak (karena pajak ini penting untuk Herodes!); orang Farisi menentang pajak.

Fakta bahwa mereka bisa ‘baik’ satu sama lain, padahal mereka sebetulnya bermusuhan, sudah menunjukkan bahwa mereka adalah orang yang jahat dan munafik! Hati-hatilah terhadap orang-orang seperti itu!
Jadi mereka adalah kelompok yang bergabung hanya demi kepentingan bersama yaitu melawan Yesus yang dibenci dan berusaha menyingkirkannya.

Namun jawaban Yesus sungguh bijak. Ia minta di tunjukan sekeping dinar, yang menampilkan gambar kepala kaisar. (karena pada zaman dahulu gambar kepala kaisar di keping uang logam menunjukan kekuasaan seorang raja). Pada jaman itu, setiap ada raja baru naik tahta, maka ia langsung membuat uang logam sendiri dengan gambar dan tulisannya pada uang logam itu. Karena itu, pada mata uang 1 dinar yang ditunjukkan kepada Yesus itu, pasti terdapat gambar dan tulisan dari kaisar Roma yang saat itu sedang berkuasa.

Yesus bertanya kepada orang Farisi dan Orang-orang Herodes gambar kepala siapakah di keping logam dinar tersebut ? dan jawaban mereka itu adalah gambar kepala Kaisar.
Lalu Yesus berkata :”Kalau begitu, berikanlah kembali kepada kaisar apa yang memang miliknya dan berikanlah kepada Allah apa yang memang milik-Nya.”. lihat Roma 13:6-7

Yesus tidak pernah menetapkan hukum dan peraturan, Ia selalu memberikan prinsip-prinsip.
Ini menunjukkan bahwa seorang guru yang baik tidak takut kepada manusia, tidak berusaha menyenangkan manusia dan tak membeda-bedakan / bersikap tak adil / berat sebelah.
Setiap Orang kristenpun juga harus seperti ini!

Setiap orang Kristen memiliki kewarganegaraan rangkap :
a.         Dibumi Ia adalah warga Negara dimana ia tinggal dan hidup. Kepada negeri itu ia berutang banyak salah satunya terhadap keamanan, karena Negara memberikan perlindungan dan keamanan, terhadap pelayanan umum yaitu listrik, jalan, sarana dan prasarana umum. (pendidikan, kesehatan, social untuk yang tidak mampu. Karena itulah maka setiap orang punya kewajiban sebagai warga Negara dan bertanggung jawab terhadap kewajibannya.
Kegagalan dalam bertanggung jawab terhadap menjalankan kewajibannya juga merupakan kegagalan dalam melaksanakan kewajiban kristiani.
b.      Demikian kita juga adalah warga Negara Surga. Ada hal-hal agama dan prinsip yang merupakan tanggung jawab orang Kristen kepada Allah.

Ketika orang Kristen merasa yakin bahwa merupakan kehendak Allah sesuatu harus dikerjakan, hal itu harus dikerjakan; atau, bila ia yakin bahwa sesuatu melawan kehendak Allah, Ia harus menghindarinya dan tidak mengambil bagian di dalamnya.

Dimana letak batasan-batasan antara kedua kewajiban ini, Yesus tidak mengatakannya. Ini menjadi bagian hati nurani manusia untuk mengujinya.

Paying Taxes to Caesar
(Mark 12:13-17; Luke 20:19-26)
15 Τότε  πορευθέντες  οἱ  Φαρισαῖοι  συμβούλιον  ἔλαβον  ὅπως  αὐτὸν  παγιδεύσωσιν  ἐν  λόγῳ. 
16 καὶ  ἀποστέλλουσιν  αὐτῷ  τοὺς  μαθητὰς  αὐτῶν  μετὰ  τῶν  Ἡρῳδιανῶν  λέγοντες*  Διδάσκαλε,  οἴδαμεν  ὅτι  ἀληθὴς  εἶ  καὶ  τὴν  ὁδὸν  τοῦ  Θεοῦ  ἐν  ἀληθείᾳ  διδάσκεις,  καὶ  οὐ  μέλει  σοι  περὶ  οὐδενός,  οὐ  γὰρ  βλέπεις  εἰς  πρόσωπον  ἀνθρώπων· 
17 εἰπὸν  οὖν  ἡμῖν,  τί  σοι  δοκεῖ;  ἔξεστιν  δοῦναι  κῆνσον  Καίσαρι    οὔ; 
18 γνοὺς  δὲ    Ἰησοῦς  τὴν  πονηρίαν  αὐτῶν  εἶπεν  Τί  με  πειράζετε,  ὑποκριταί; 
19 ἐπιδείξατέ  μοι  τὸ  νόμισμα  τοῦ  κήνσου.  οἱ  δὲ  προσήνεγκαν  αὐτῷ  δηνάριον. 
20 καὶ  λέγει  αὐτοῖς  Τίνος    εἰκὼν  αὕτη  καὶ    ἐπιγραφή; 
21 λέγουσιν·  ‹αὐτῷ›  Καίσαρος.  τότε  λέγει  αὐτοῖς  Ἀπόδοτε  οὖν  τὰ  Καίσαρος  Καίσαρι  καὶ  τὰ  τοῦ  Θεοῦ  τῷ  Θεῷ. 
22 καὶ  ἀκούσαντες  ἐθαύμασαν,  καὶ  ἀφέντες  αὐτὸν  ἀπῆλθαν.

Tribute ought to be paid to Caesar.
15 tote  poreuthentes  oi  pharisaioi  sumboulion  elabon  opōs  auton  pagideusōsin  en  logō. 
16 kai  apostellousin  autō  tous  mathētas  autōn  meta  tōn  ērōdianōn  legontas·  didaskale,  oidamen  oti  alēthēs  ei  kai  tēn  odon  tou  theou  en  alētheia  didaskeis  kai  ou  melei  soi  peri  oudenos.  ou  gar  blepeis  eis  prosōpon  anthrōpōn, 
17 eipon  oun  ēmin  ti  soi  dokei·  exestin  dounai  kēnson  kaisari  ē  ou; 
18 gnous  de  o  iēsous  tēn  ponērian  autōn  eipen·  ti  me  peirazete,  upokritai; 
19 epideixate  moi  to  nomisma  tou  kēnsou.  oi  de  prosēnenkan  autō  dēnarion. 
20 kai  legei  autois·  tinos  ē  eikōn  autē  kai  ē  epigraphē; 
21 legousin·  kaisaros.  tote  legei  autois·  apodote  oun  ta  kaisaros  kaisari  kai  ta  tou  theou    theō.  22 kai  akousantes  ethaumasan,  kai  aphentes  auton  apēlthan.

AMSAL 3:5-6


Tuesday, May 8, 2018

WAKTU TUHAN

indram642.blogspot.co.id
WAKTU TUHAN

Mengenai masa dan waktu, kita tahu, secara umum, bahwa akan ada musim panas dan musim dingin yang datang silih berganti, tetapi kita tidak tahu secara khusus kapan hari akan cerah dan kapan akan mendung, entah di musim panas atau di musim dingin.

Jadi, berkenaan dengan urusan-urusan kita di dunia ini, apabila kita sedang menikmati kemakmuran di musim panas, janganlah kita merasa aman, sebab kita diberi tahu bahwa akan datang masalah di musim dingin. Dan di musim dingin itu, janganlah kita bermuram durja dan berputus asa, sebab kita yakin bahwa musim panas akan datang kembali.

Tetapi apa yang akan terjadi di hari ini atau di hari itu kita tidak bisa tahu, jadi kita harus menyesuaikan diri dengannya, apa pun yang terjadi, dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Monday, May 7, 2018

Matius 22:1-14, UNDANGAN TUHAN


The Parable of the Banquet
Matius 22:1-14, Undangan Tuhan
(Lukas 14:15-24)
1  Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
2  “Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
3  Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
4  Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
5  Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
6  dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
7  Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
8  Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
9  Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
10  Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
11   Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
12  Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
13  Mat. 8:12, 25:30; Luk. 13:28 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
14  Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”

He Parable of the Wedding Feast
1    And Jesus answered Luke 14:16; (Rev. 19:7–9) and spoke to them again by parables and said:
2    “The kingdom of heaven is like a certain king who arranged a marriage for his son,
3    and sent out his servants to call those who were invited to the wedding; and they were not willing to come.
4    Again, he sent out other servants, saying, ‘Tell those who are invited, “See, I have prepared my dinner; Prov. 9:2 my oxen and fatted cattle are killed, and all things are ready. Come to the wedding.” ’
5    But they made light of it and went their ways, one to his own farm, another to his business.
6    And the rest seized his servants, treated them spitefully, and killed them.
7    But when the king heard about it, he was furious. And he sent out (Dan. 9:26) his armies, destroyed those murderers, and burned up their city.
8    Then he said to his servants, ‘The wedding is ready, but those who were invited were not Matt 10:11 worthy.
9    Therefore go into the highways, and as many as you find, invite to the wedding.’
10  So those servants went out into the highways and Matt. 13:38, 47, 48; (Acts 28:28) gathered together all whom they found, both bad and good. And the wedding hall was filled with guests.
11   “But when the king came in to see the guests, he saw a man there (2 Cor. 5:3; Eph. 4:24; Col. 3:10, 12; Rev. 3:4; 16:15; 19:8) who did not have on a wedding garment.
12  So he said to him, ‘Friend, how did you come in here without a wedding garment?’ And he was (Rom. 3:19) speechless.
13  Then the king said to the servants, ‘Bind him hand and foot, take him away, and cast him Matt. 8:12; 25:30; Luke 13:28 into outer darkness; there will be weeping and gnashing of teeth.’
14  Mattew. 20:16 “For many are called, but few are chosen.”

Orang-orang itu telah diundang sebelumnya (ayat 3: ‘yang telah diundang’).

Pada zaman itu, menurut kebiasaan orang Yahudi biasanya jauh hari sebelum pesta, undangan telah diberikan, dan orang-orang yang diundang itu telah menyetujui untuk datang. Tetapi saat yang tepat dari pesta itu belum diberikan. Setelah segala sesuatu siap, maka diberikan undangan yang kedua supaya para undangan itu datang ke pesta (bandingkan Ester 5:8; 6:14). Jadi, adanya undangan ke dua menunjukkan bahwa pesta telah siap!

Orang yang mengadakan pesta itu, jelas menggambarkan Allah sendiri. Sama seperti orang itu sudah menyiapkan pesta, demikian juga Allah telah menyiapkan keselamatan bagi kita. Bahwa keselamatan sudah siap.
Sejak berabad-abad mereka telah diundang Allah untuk menjadi umat pilihannya. Namun, ketika anak Allah datang ke dunia, dan mereka di undang untuk mengikuti-Nya, mereka menolak mentah-mentah.

Ini adalah sesuatu yang sangat penting! Keselamatan kita sudah siap! Dosa kita sudah dibayar lunas, pengampunan dosa, pembenaran orang berdosa, perdamaian dengan Allah, pengangkatan menjadi anak Allah, hidup kekal, sukacita dan damai sejahtera, semuanya sudah tersedia! Semua sudah siap!

Karena pesta sudah siap (disiapkan oleh orang yang mengadakan pesta), maka para undangan itu tidak perlu melakukan apa-apa lagi (membawa piring, gelas, makanan, dsb). Demikian juga, karena keselamatan sudah siap, untuk mendapatkan keselamatan kita yang diundang tidak perlu melakukan apa-apa lagi (memperbaiki hidup kita, membuangi dosa, dsb). Kita hanya perlu menerima undangan itu dengan datang kepada Yesus.

Setelah pesta siap, maka ada hamba yang memberikan undangan untuk datang. Demikian juga, karena keselamatan itu sudah siap, maka Allah memanggil saudara melalui hamba-hambaNya. Pada saat seorang kristen (pendeta, penginjil, guru sekolah minggu, orang kristen biasa) memberitakan Injil kepada saudara, itu adalah panggilan Allah kepada saudara!

Pada waktu undangan kedua datang, ternyata mereka yang diundang menolak untuk datang. Ada dua macam penolakan:

·    Ada yang mengacuhkan undangan karena mementingkan hal-hal duniawi (ayat 5).
·    Ada yang menunjukkan permusuhan, dengan menangkap, menyiksa dan membunuh hamba-hamba yang mengundang mereka (ayat 6).

Perhatikan, bahwa kedua golongan ini sama-sama tidak ikut pesta! Jadi, orang yang menolak Kristus, baik dengan sikap bermusuhan atau sekedar bersikap acuh tak acuh, sama-sama tidak masuk surga! (bdk. Matiu 12:30).

Kalau kita melihat dalam Lukas 14:15-24, maka juga ada penolakan-penolakan. Ada yang menolak dengan halus (ayat 18-19 - disertai permintaan maaf); ada yang menolak dengan kasar (ayat 20 - tanpa minta maaf).

Orang-orang dalam ayat 18-20 memberikan alasan-alasan penolakan tidak buruk sebenarnya karena semua alasan-alasan itu hal yang benar dan masuk akal:

§ ayat 18 -  karena baru membeli ladang. (berhubungan dengan milik)

§ ayat 19 - karena baru membeli lembu (kata ‘kebiri’ seharusnya tidak ada). (berhubungan dengan pekerjaan)

§ ayat 20 - karena baru kawin. (berhubungan dengan keluarga)

Tetapi hal-hal ini (milik, pekerjaan, keluarga) memang sering menjadi penghalang untuk datang kepada Yesus. Misalnya:

v  Tidak bisa datang ke gereja karena harus menjaga rumah.
v  Tidak bisa ke gereja karena bekerja pada hari Minggu.
v  Tidak bisa ikut Kebaktian (ibadah) karena menjaga anak.
v  Sibuk bekerja, tidak ada waktu untuk Tuhan.
v  Keluarga / orang tua tidak mengijinkan untuk dibaptis, ke gereja, dan lain-lain.

Tetapi sesungguhnya mereka tidak menghargai pesta itu!

Mereka sudah diundang jauh hari sebelumnya. Mengapa mereka tidak mengatur waktu untuk bisa datang ke pesta? Mengapa mereka justru membeli ladang / lembu atau kawin menjelang pesta? Jelas karena mereka tidak menghargai baik pestanya maupun orang yang mengadakan pesta!

Karena itu, undangan Allah itu akhirnya disampaikan langsung ke Jalan-jalan dan persimpangan-persimpangan jalan.
Persimpangan jalan berarti para pendosa dan orang-orang bukan Yahudi, yang tidak pernah memimpikan undangan memasuki Kerajaan.

Orang yang menolak Injil boleh mempunyai 1001 macam alasan, tetapi alasan sebenarnya adalah:

a.   Mereka tidak menghargai keselamatan.

Mereka lebih perduli pada hal-hal duniawi (uang, keluarga, kesehatan, pekerjaan, study, dan lain-lain). Bahkan pikiran mereka dipenuhi dengan hal-hal itu, sehingga tidak ada tempat dalam pikiran mereka untuk keselamatan jiwa mereka! Kalau saudara adalah orang yang seperti itu, ingatlah bahwa suatu hari saudara akan mati, dan tanpa keselamatan saudara akan masuk neraka! Bandingkan dengan:

Ø  Matius 16:26 - “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”.

Ø  Perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh (Lukas 12:16-21).

b.   Mereka tidak menghargai Allah sendiri.

Orang dunia mungkin mau beragama, pergi ke gereja, berbuat baik, belajar Firman Tuhan, dan sebagainya. Tetapi mereka tidak akan memperdulikan, apalagi mengasihi Allah. Kalau saudara adalah orang yang seperti itu, ingatlah bahwa Allah mengasihi saudara! Tetapi kalau saudara terus menolak Dia, Ia akan menghakimi dan menghukum saudara.

The Parable of the Banquet
(Luke 14:15-24)
1 Καὶ  ἀποκριθεὶς    Ἰησοῦς  πάλιν  εἶπεν  ἐν  παραβολαῖς  αὐτοῖς  λέγων 
2 Ὡμοιώθη    βασιλεία  τῶν  οὐρανῶν  ἀνθρώπῳ  βασιλεῖ,  ὅστις  ἐποίησεν  γάμους  τῷ  υἱῷ  αὐτοῦ. 
3 καὶ  ἀπέστειλεν  τοὺς  δούλους  αὐτοῦ  καλέσαι  τοὺς  κεκλημένους  εἰς  τοὺς  γάμους,  καὶ  οὐκ  ἤθελον  ἐλθεῖν. 
4 πάλιν  ἀπέστειλεν  ἄλλους  δούλους  λέγων  Εἴπατε  τοῖς  κεκλημένοις  Ἰδοὺ  τὸ  ἄριστόν  μου  ἡτοίμακα,  οἱ  ταῦροί  μου  καὶ  τὰ  σιτιστὰ  τεθυμένα,  καὶ  πάντα  ἕτοιμα·  δεῦτε  εἰς  τοὺς  γάμους. 
5 οἱ  δὲ  ἀμελήσαντες  ἀπῆλθον,  ὃς  μὲν  εἰς  τὸν  ἴδιον  ἀγρόν,  ὃς  δὲ  ἐπὶ  τὴν  ἐμπορίαν  αὐτοῦ· 
6 οἱ  δὲ  λοιποὶ  κρατήσαντες  τοὺς  δούλους  αὐτοῦ  ὕβρισαν  καὶ  ἀπέκτειναν. 
7 ὁ  δὲ  βασιλεὺς  ὠργίσθη,  καὶ  πέμψας  τὰ  στρατεύματα  αὐτοῦ  ἀπώλεσεν  τοὺς  φονεῖς  ἐκείνους  καὶ  τὴν  πόλιν  αὐτῶν  ἐνέπρησεν. 
8 τότε  λέγει  τοῖς  δούλοις  αὐτοῦ    μὲν  γάμος  ἕτοιμός  ἐστιν,  οἱ  δὲ  κεκλημένοι  οὐκ  ἦσαν  ἄξιοι· 
9 πορεύεσθε  οὖν  ἐπὶ  τὰς  διεξόδους  τῶν  ὁδῶν,  καὶ  ὅσους  ἐὰν  εὕρητε  καλέσατε  εἰς  τοὺς  γάμους. 
10 καὶ  ἐξελθόντες  οἱ  δοῦλοι  ἐκεῖνοι  εἰς  τὰς  ὁδοὺς  συνήγαγον  πάντας  οὓς  εὗρον,  πονηρούς  τε  καὶ  ἀγαθούς·  καὶ  ἐπλήσθη    γάμος**  ἀνακειμένων.

11 εἰσελθὼν  δὲ    βασιλεὺς  θεάσασθαι  τοὺς  ἀνακειμένους  εἶδεν  ἐκεῖ  ἄνθρωπον  οὐκ  ἐνδεδυμένον  ἔνδυμα  γάμου· 
12 καὶ  λέγει  αὐτῷ  Ἑταῖρε,  πῶς  εἰσῆλθες  ὧδε  μὴ  ἔχων  ἔνδυμα  γάμου;    δὲ  ἐφιμώθη. 
13 τότε    βασιλεὺς  εἶπεν  τοῖς  διακόνοις  Δήσαντες  αὐτοῦ  πόδας  καὶ  χεῖρας  ἐκβάλετε  αὐτὸν  εἰς  τὸ  σκότος  τὸ  ἐξώτερον·  ἐκεῖ  ἔσται    κλαυθμὸς  καὶ    βρυγμὸς  τῶν  ὀδόντων. 
14 Πολλοὶ  γάρ  εἰσιν  κλητοὶ,  ὀλίγοι  δὲ  ἐκλεκτοί.

The parable of the marriage of the king's son.
1 kai  apokritheis  o  iēsous  palin  eipen  en  parabolais  autois  legōn· 
2 ōmoiōthē  ē  basileia  tōn  ouranōn  anthrōpō  basilei,  ostis  epoiēsen  gamous    uiō  autou. 
3 kai  apesteilen  tous  doulous  autou  kalesai  tous  keklēmenous  eis  tous  gamous,  kai  ouk  ēthelon  elthein. 
4 palin  apesteilen  allous  doulous  legōn·  eipate  tois  keklēmenois·  idou  to  ariston  mou  ētoimaka,  oi  tauroi  mou  kai  ta  sitista  tethumena  kai  panta  etoima·  deute  eis  tous  gamous. 
5 oi  de  amelēsantes  apēlthon,  os  men  eis  ton  idion  agron,  os  de  epi  tēn  emporian  autou· 
6 oi  de  loipoi  kratēsantes  tous  doulous  autou  ubrisan  kai  apekteinan. 
7 o  de  basileus  ōrgisthē  kai  pempsas  ta  strateumata  autou  apōlesen  tous  phoneis  ekeinous  kai  tēn  polin  autōn  eneprēsen. 
8 tote  legei  tois  doulois  autou·  o  men  gamos  etoimos  estin,  oi  de  keklēmenoi  ouk  ēsan  axioi·
9 poreuesthe  oun  epi  tas  diexodous  tōn  odōn  kai  osous  ean  eurēte  kalesate  eis  tous  gamous. 
10 kai  exelthontes  oi  douloi  ekeinoi  eis  tas  odous  sunēgagon  pantas  ous  euron  ponērous  te  kai  agathous·  kai  eplēsthē  o  numphōn  anakeimenōn. 
11 eiselthōn  de  o  basileus  theasasthai  tous  anakeimenous  eiden  ekei  anthrōpon  ouk  endedumenon  enduma  gamou,
12 kai  legei  autō  etaire,  pōs  eisēlthes  ōde    echōn  enduma  gamou;  o  de  ephimōthē; 
13 tote  o  basileus  eipen  tois  diakonois·  dēsantes  autou  podas  kai  cheiras  ekbalete  auton  eis  to  skotos  to  exōteron·  ekei  estai  o  klauthmos  kai  o  brugmos  tōn  odontōn. 
14 polloi  gar  eisin  klētoi,  oligoi  de  eklektoi.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)