Thursday, December 27, 2018

Matius 23:13-14, CELAKA PERTAMA "MENUTUP PINTU"

indram642.blogspot.co.id

CELAKA PERTAMA. (MENUTUP PINTU UNTUK ORANG YANG MAU MASUK). 
Matius 23:13-14

13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
14 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.

13 “But woe to you, scribes and Pharisees, hypocrites! For you shut up the kingdom of heaven against men; for you neither go in yourselves, nor do you allow those who are entering to go in.
14 Woe to you, scribes and Pharisees, hypocrites! For you devour widows’ houses, and for a pretense make long prayers. Therefore you will receive greater condemnation.

Dalam pasal 23 ini adalah pasal yang paling keras karena kecaman Yesus kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Di pasal ini ada tujuh kata celaka yang terlontar dari mulut Tuhan Yesus kepada Ahli Taurat dan orang Farisi.

Arti kata “celakalah”  dalam bahasa inggris (woe), Yunani ialah ouai (amarah, dukacita). Ini merupakan amarah yang benar, tetapi juga amarah yang lahir dari hati yang penuh kasih, yang hancur karena kebutaan manusia yang bebal.

Arti kata “munafik” dalam bahasa Yunani ialah hupokrites berarti “orang yang menjawab” arti selanjutnya, actor, orang yang berpura-pura, orang yang bersandiwara, orang yang memakai topeng untuk menutupi perasaan hatinya yang sebenarnya, orang menunjukan perasaan di luar saja, padahal di dalam pikiran dan hatinya sungguh berbeda.

Kalau dilihat dalam Matius 6:2,5,16, maka orang munafik adalah orang yang melakukan suatu kebaikan untuk dilihat orang, baik dalam:
§  Memberi sedekah.
§  Berdoa.
§  Berpuasa.

Bagi Yesus, para ahli Taurat dan orang Farisi adalah orang-orang yang sedang bersandiwara. Yang ia maksudkan disini, “seluruh gagasan mereka tentang agama meliputi ketaatan lahiriah, mengenakan tali-tali sembahyang dan jumbai-jumbai, menjalankan aturan dan ketentuan Taurat dengan sangat ketat.

Tetapi dalam hati mereka terdapat kebencian, iri hati, kesombongan, dan keangkuhan. Mereka ialah orang yang mengenakan kedok kesalehan yang sangat halus untuk menutupi hati yang sangat tidak saleh dan perasaan busuk.

Tuduhan Yesus bagi ahli Taurat dan orang Farisi, mereka bukan hanya gagal memasuki Kerajaan Surga. Tetapi mereka juga menutupi pintu bagi mereka yang berusaha memasukinya.

Orang Farisi percaya bahwa melakukan kehendak Allah adalah menaati ribuan peraturan dan ketetapan yang kecil-kecil; dan segala sesuatu yang didasarkan kasih berada sangat jauh dari Kerajaan. Ketika orang berusaha memasuki Kerajaan itu, orang Farisi memberi mereka berbagai peraturan dan ketetapan, yang sama seperti menutup pintu didepan mereka.

Bahaya terbesar yang dihadapi zaman ini adalah Pendeta, Pengajar, dll yang membuat prasangkanya sendiri khotbah dan pengajarannya dan menjadikannya prinsip-prinsip universal, lalu menggantikan kebenaran Allah dengan gagasannya sendiri.

Sebenarnya mereka bukan lagi pembimbing, melainkan penghambat untuk orang masuk kedalam Kerajaan, karena mereka tidak hanya menyesatkan dirinya, tetapi juga orang lain.

ΚΑΤΑ ΜΑΤΘΑΙΟΝ 23:13-14
13 Οὐαὶ  δὲ  ὑμῖν,  γραμματεῖς  καὶ  Φαρισαῖοι  ὑποκριταί,  ὅτι  κλείετε  τὴν  βασιλείαν  τῶν  οὐρανῶν  ἔμπροσθεν  τῶν  ἀνθρώπων·  ὑμεῖς  γὰρ  οὐκ  εἰσέρχεσθε,  οὐδὲ  τοὺς  εἰσερχομένους  ἀφίετε  εἰσελθεῖν. 
14 {Οὐαὶ  ὑμῖν,  γραμματεῖς  καὶ  Φαρισαῖοι,  ὑποκριταί,  ὅτι  κατεσθίετε  τὰς  οἰκίας  τῶν  χηρῶν,  καὶ  προφάσει  μακρὰ  προσευχόμενοι·  διὰ  τοῦτο  λήψεσθε  περισσότερον  κρίμα}.

23 ouai  umin  grammateis  kai  pharisaioi  upokritai,  oti  apodekatoute  to  ēduosmon  kai  to  anēthon  kai  to  kuminon  kai  aphēkate  ta  barutera  tou  nomou,  tēn  krisin  kai  to  eleos  kai  tēn  pistin·  tauta  de  edei  poiēsai  kakeina    apheinai. 
24 odēgoi  tuphloi,  diulizontes  ton  kōnōpa,  tēn  de  kamēlon  katapinontes.


ORANG BENAR



"Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana"

Apabila kesengsaraan, pencobaan, dan kemalangan terjadi dalam hidup orang benar, mereka akan bangun kembali karena kasih karunia Allah mengangkat mereka.

Allah tidak menjamin hidup tanpa kesukaran, tetapi Dia menjanjikan akan memelihara kita apa pun yang terjadi.

"Dalam segala hal kami di tindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. 2 Korintus 4:8-9

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)