YESUS DIURAPI
(Markus 14:3-9; Yohanes 12:1-8)
6 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon
si kusta,
7
datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi
minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang
sedang duduk makan.
8 Melihat itu murid-murid gusar dan berkata:
“Untuk apa pemborosan ini?
9 Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan
uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.”
10 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu
berkata: “Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan
suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
11 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu,
tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
12 Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke
tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.
13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana
saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan
disebut juga untuk mengingat dia.”
Yesus diurapi
Ayat 6. Ketika Yesus berada di
Betania, di rumah Simon si kusta,
Kisah
pengurapan di Betania ini juga diceritakan Markus dan Yohanes. :
Matius 26:6-13 ini tidak paralel dengan Lukas 7:36-50!
Memang pemilik rumah dalam Matius dan Lukas namanya adalah
sama yaitu ‘Simon’, tetapi nama ‘Simon’ adalah nama yang umum, dan disamping
itu dalam Matius ia disebut sebagai ‘Simon si kusta’, sedangkan dalam Lukas, ia
adalah seorang Farisi.
Perbedaan-perbedaan
yang lain adalah:
v Dalam
Lukas perempuan yang mengurapi ditekankan sebagai perempuan berdosa, dalam
Matius tidak
v Dalam
Lukas ada dialog antara Yesus dengan Simon, dalam Matius tidak.
v Dalam
Lukas, yang mengkritik tindakan perempuan itu adalah Simon, dan ia mengkritik
dalam hatinya. Sedangkan dalam Matius, yang mengkritik adalah murid-murid, dan
mereka mengkritik dengan ucapan.
v Dalam
Lukas, kritikannya adalah karena Yesus yang adalah seorang nabi mau diurapi oleh
seorang perempuan berdosa. Sedangkan dalam Matius, kritikannya adalah karena
pengurapan dengan minyak wangi yang mahal itu dianggap sebagai pemborosan.
Penilaian penulis sekalipun 2
cerita ini mirip, tetapi sebetulnya merupakan 2 cerita yang berbeda!
Matius
26:6-13 ini paralel dengan:
Ø Markus
14:3-9.
Ø Yohanes
12:1-8. (menambahkan informasi Perempuan yang mengurapi Yesus adalah Maria,
saudara Marta dan Lazarus).
Dengan Markus 14:3-9 jelas memang paralel, tetapi dengan Yohanes
12:1-8 ada perbedaan-perbedaan sehingga ada orang-orang yang meragukan
keparalelannya.
a) Dalam Yohanes 12:1 dikatakan bahwa peristiwa
itu terjadi 6 hari sebelum Paskah, sedangkan dalam Matius 26:2 dikatakan saat
itu sudah 2 hari sebelum Paskah. Demikian juga dengan Markus ( Markus 14:1).
Yohanes
menulis sesuai dengan urut-urutan waktu-kronologis:
Ø Yohanes
12:1-8: ia menceritakan tentang pengurapan Yesus.
Ø Yohanes
12:12-16: ia menceritakan peristiwa dimana Yesus masuk Yerusalem naik keledai.
Matius dan Markus tidak menulis sesuai dengan urutan-urutan
waktu (tidak kronologis). Jadi Matius 26:6-13 itu sebetulnya tidak terjadi
setelah Matius 26:1-5, tetapi sebelum Matius 21:1-11 (Yesus masuk ke Yerusalem
naik keledai). Karena itulah ayat 6 mengatakan bahwa saat itu Ia masih ada di
Betania (belum masuk Yerusalem).
Tetapi mengapa Matius dan Markus menempatkan cerita tentang
pengurapan Yesus itu disini? Ada 2 kemungkinan:
Ø Untuk
mengkontraskan Maria yang begitu cinta kepada Yesus dan royal bagi Yesus,
dengan Yudas yang mengkhianati Yesus hanya dengan 30
keping perak (ay 14-16).
Ø Untuk
mendekatkan peristiwa pengurapan, yang merupakan
persiapan penguburan Yesus (ayat 12), dengan peristiwa kematian dan penguburan
Yesus.
Ayat 7. datanglah seorang
perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang
mahal.
v ia menggunakan minyak narwastu murni (Yohanes
12:3).
v dalam Yohanes 12:3 dikatakan bahwa ia
menggunakan sejumlah setengah kati (sekitar setengah liter).
v minyak itu mahal harganya (ay 7,9).
Dalam Markus 14:5 dan Yohanes
12:5 dikatakan bahwa harganya adalah 300 dinar. Karena saat itu 1 dinar adalah
upah buruh kasar dalam sehari (bdk. Matius 20:2), maka harga minyak itu adalah
hampir sama dengan upah seorang buruh kasar dalam 1 tahun.
Dalam Yohanes 6:7. Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan
cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Berarti satu botol minyak Narwastu itu dapat
memberi makan 5.000 orang belum terhitung Ibu-ibu dan anak-anaknya.
Minyak wangi senilai itulah
yang diberikan perempuan ini kepada Yesus dan ia memberikannya karena itulah
harta paling berharga yang ia miliki.
Kasih tak pernah
menghitung-hitung; kasih tak pernah berpikir untuk memberi sedikit mungkin; kerinduan
kasih adalah memberikan sebanyak-banyaknya; ketika ia telah memberikan semua
yang harus ia berikan, ia masih berpikir bahwa pemberian itu terlalu sedikit.
Kita belum menjadi orang
Kristen jika kita berpikir untuk memberi kepada Kristus dan gereja-Nya
sesedikit mungkin.
v ‘dicurahkan’ (ay 7).
Botol minyak wangi itu
mempunyai leher yang menyempit sehingga biasanya digunakan dengan
‘dikencrotkan’. Tetapi Markus 14:3b mengatakan bahwa Maria telah memecahkan
leher botol itu, sehingga ia bukan lagi mengencrotkan, tetapi mencurahkan
seluruh isi botol itu ke kepala Yesus!
Dari keberanian Kasih wanita
ini, dapat dinilai bagaimana kalau kita sendiri, apakah berani memberi seperti
itu?
Kalau saudara memberikan
sesuatu untuk Tuhan, bagaimana saudara memberikannya? Mengencrotkannya, yang
menunjukkan saudara kikir dalam memberi untuk Tuhan? Atau mencurahkannya, yang
menunjukkan bahwa saudara royal dalam memberi untuk Tuhan?
Mengapa Maria memberi dengan
begitu royal? Jelas karena di dalam dirinya ada kasih kepada Yesus!
v Adanya pemberian yang royal belum tentu
menunjukkan adanya kasih (bdk. Kisah 5:1-11
1 Korintus 13:3). Tetapi kalau ada kasih, maka pasti kita akan memberi
dengan royal!
v Biasanya orang yang tidak / kurang mengasihi
Tuhan, berusaha memberi seminim mungkin asal tidak dosa (10 % persis, tidak
pernah mau 11 % atau lebih), tetapi orang yang mengasihi Tuhan akan memberi
tanpa banyak perhitungan!
v Maria adalah orang awam, tetapi ia mengasihi
Yesus. Bandingkan dengan Yudas yang adalah rasul, tetapi justru menjual Yesus!
v Ia melakukannya dengan rendah hati (bdk. Yohanes
12:3 dimana ia menyeka kaki Yesus dengan rambutnya!).
v Maria memberi banyak tetapi ia tetap memberi
dengan rendah hati. Ada banyak orang kristen, karena memberi banyak, lalu
memberi dengan sombong, dan mereka berpikir bahwa tanpa mereka gereja,Tuhan
pasti bangkrut!
Apakah saudara memberi dengan
sikap seperti itu, atau dengan sikap seperti sikap Maria?
Memang dalam gereja sering
ada jemaat yang lebih bagus dari pendetanya dalam hal mengasihi Tuhan.
Ayat 8-9. Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: “Untuk apa
pemborosan ini?
Dalam Matius, yang gusar dan
menegur perempuan itu adalah murid-murid (ay 8). Dalam Markus hanya dikatakan
‘ada orang’ (Markus 14:4) sedangkan dalam Yohanes dikatakan Yudas (Yohanes
12:4).
Mungkin sekali Yudas yang
mulai menegur sehingga ‘membakar’ murid-murid lain, sehingga akhirnya semua
ikut mengkritik.
Ini mengajar kita untuk tidak
membiarkan diri kita dihasut oleh orang lain. Juga untuk tidak ikut-ikutan
mengkritik orang sebelum tahu dengan jelas salah tidaknya orang itu.
Ayat 10-12. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata:
“Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu
perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu,
tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
Orang Yahudi membedakan dua
macam "perbuatan yang baik", ialah; "sedekah" dan
"jasa amal". Jasa amal ini dianggap lebih bernilai sedekah; termasuk
ke dalam jasa amal antara lain penguburan orang mati. Jadi perempuan ini
melakukan "jasa amal" yang lebih berharga dari sedekah (Matius
26:11), sebab menyiapkan penguburan Yesus.
Yesus memandang pengurapan
ini sebagai persiapan untuk pemakaman-Nya. Dan menurut penilaian orang Yahudi
amalan turut serta menyelenggarakan penguburan orang, termasuk pengurapan
mayat, dianggap lebih tinggi dari pada memberi derma kepada orang-orang miskin.
Ayat 13. Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia
membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini
akan disebut juga untuk mengingat dia.”
Tidak ada dasar untuk mengemukakan bahwa Yesus sedang
membuat-buat alasan bagi perbuatan Maria. Sebelumnya Dia sudah memberitakan
kematian-Nya yang makin mendekat (Yoh. 10:11, 17. 18; Mat. 16:21; 17:22;
20:18).
Tuhan telah menetapkan bahwa kisah Maria ini (ayat Mat
26:6-13) harus selalu disebut ketika Injil diberitahukan. Hal ini dilakukan
karena Maria sudah memberikan teladan yang lebih baik tentang bagaimana orang
percaya harus mengabdi kepada Kristus.
Tindakannya itu mengungkapkan pengabdian
yang mendalam dan kasih yang sungguh-sungguh kepada Tuhannya. Kepercayaan
Kristen terutama merupakan pelayanan pribadi kita kepada-Nya.
MELALUI
PERISTIWA INI KITA BELAJAR BAHWA KESETIAAN YANG SEPENUH HATI DAN KASIH YANG SUNGGUH-SUNGGUH
KEPADA YESUS MERUPAKAN ASPEK YANG PALING BERHARGA DALAM HUBUNGAN KITA
DENGAN-NYA.
The woman anoints his feet.
6 Τοῦ δὲ Ἰησοῦ γενομένου
ἐν Βηθανίᾳ ἐν οἰκίᾳ Σίμωνος
τοῦ λεπροῦ,
7 προσῆλθεν αὐτῷ
γυνὴ ἔχουσα ἀλάβαστρον
μύρου βαρυτίμου καὶ
κατέχεεν ἐπὶ τῆς
κεφαλῆς αὐτοῦ ἀνακειμένου.
8 ἰδόντες δὲ οἱ μαθηταὶ
ἠγανάκτησαν λέγοντες· εἰς
τί ἡ ἀπώλεια
αὕτη;
9 ἐδύνατο γὰρ τοῦτο πραθῆναι
πολλοῦ καὶ δοθῆναι
πτωχοῖς.
10 γνοὺς δὲ ὁ Ἰησοῦς
εἶπεν αὐτοῖς· τί
κόπους παρέχετε τῇ
γυναικί; ἔργον γὰρ
καλὸν ἠργάσατο εἰς ἐμέ·
11 πάντοτε γὰρ τοὺς πτωχοὺς
ἔχετε μεθ’ ἑαυτῶν,
ἐμὲ δὲ οὐ
πάντοτε ἔχετε·
12 βαλοῦσα γὰρ αὕτη τὸ
μύρον τοῦτο ἐπὶ τοῦ σώματος
μου πρὸς τὸ ἐνταφιάσαι με ἐποίησεν. 13 ἀμὴν λέγω ὑμῖν, ὅπου ἐᾶν κηρυχθῇ
τὸ εὐαγγέλιον τοῦτο ἐν ὅλῳ τῷ κόσμῳ,
λαληθήσεται καὶ ὃ ἐποίησεν αὕτη εἰς μνημόσυνον
αὐτῆς.
The
woman anoints his feet.
6
tou de
iēsou genomenou en
bēthania en oikia
simōnos tou leprou,
7
prosēlthen autō gunē
echousa alabastron murou
barutimou kai katecheen
epi tēs kephalēs
autou anakeimenou.
8
idontes de oi
mathētai ēganaktēsan legontes·
eis ti ē
apōleia autē;
9
edunato gar touto
prathēnai pollou kai
dothēnai ptōchois.
10
gnous de
o iēsous eipen
autois· ti kopous
parechete tē gunaiki;
ergon gar kalon
ērgasato eis eme·
11
pantote gar tous
ptōchous echete meth
eautōn, eme de
ou pantote echete·
12
balousa gar autē
to muron touto
epi tou sōmatos
mou pros to
entaphiasai me epoiēsen.
13
amēn legō umin,
opou ean kēruchthē
to euangelion touto
en olō tō
kosmō, lalēthēsetai kai
o epoiēsen autē
eis mnēmosunon autēs.