Tulisan Firman dalam pencerahan yang sederhana untuk menghidupi hidup yang sederhana menjadi DASYAT BERSAMA TUHAN.
Friday, January 20, 2017
MENABUR DAN MENGHASILKAN, Matius 13:1-9; 18-23
1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi
danau.
2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni
Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak
semuanya berdiri di pantai.
3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka.
Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir
jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
5 Sebagian jatuh di tanah
yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh,
karena tanahnya tipis.
6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering
karena tidak berakar.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah
semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang
seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali
lipat.
9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
The parable of the sower
and the seed;
1
Ἐν τῇ ἡμέρᾳ ἐκείνῃ
ἐξελθὼν ὁ Ἰησοῦς
τῆς οἰκίας ἐκάθητο
παρὰ τὴν θάλασσαν·
2
καὶ συνήχθησαν
πρὸς αὐτὸν ὄχλοι
πολλοί, ὥστε αὐτὸν
εἰς πλοῖον ἐμβάντα
καθῆσθαι καὶ πᾶς ὁ ὄχλος ἐπὶ τὸν αἰγιαλὸν εἱστήκει.
3
Καὶ ἐλαλησεν
αὐτοῖς πολλὰ ἐν
παραβολαῖς λέγων· ἰδοὺ ἐξῆλθεν ὁ
σπείρων τοῦ σπείρειν.
4
καὶ ἐν τῷ σπείρειν
αὐτὸν ἃ μὲν ἔπεσεν παρὰ τὴν ὁδόν,
καὶ ἐλθόντα τὰ
πετεινὰ κατέφαγεν αὐτά.
5
ἀλλὰ δὲ ἔπεσεν ἐπὶ τὰ πετρώδη
ὅπου οὐκ εἶχεν γῆν πολλήν,
καὶ εὐθέως ἐξανέτειλεν
διὰ τὸ μὴ ἔχειν βάθος
γῆς·
6
ἡλίου δὲ ἀνατείλαντος ἐκαυματίσθη
καὶ διὰ τὸ μὴ ἔχειν ῥίζαν ἐξηράνθη.
7
ἄλλα δὲ ἔπεσεν ἐπὶ τὰς ἀκάνθας
καὶ ἀνέβησαν αἱ ἄκανθαι καὶ ἀπέπνιξαν αὐτά.
8
ἄλλα δὲ ἔπεσεν ἐπὶ τὴν γῆν τὴν καλὴν
καὶ ἐδίδου καρπόν,
ὃ μὲν ἑκατόν,
ὃ δὲ ὲξήκοντα,
ὃ δὲ τριάκοντα.
9
ὁ ἔχων ὦτα ἀκούετω.
Sangat sedikit orang yang dapat menangkap dan mengerti
gagasan-gagasan abstrak; kebanyakan orang berpikir dalam gambar-gambar. Hal
yang penting dari suatu perumpamaan adalah bahwa perumpamaan itu membuat
kebenaran menjadi suatu gambaran yang dapat dilihat dan dipahami semua orang.
Dengan cara inilah Tuhan Yesus menyatakan firman Allah tentang
kerajaan Allah, hari ini kita belajar dalam Matius 13;1-9 dan 18-23, Perumpaan
tentang Penabur kalau kita perhatikan di Palestina ada dua cara menabur benih :
1.
Ditabur dengan cara mengayun tangan keatas dan
kebawah sambil menyusuri ladang.
2.
Penabur menaruh sekarung benih dibelakang seekor
keledai, melubangi karung dibawahnya sehingga ketika Keledai itu berjalan
benihnya keluar dan tersebar.
Kita pelajari sedikit tentang Ladang dan Tanah di Palestina.
a.
Ladang di Palestina mirip dengan pematang-pematang
sawah atau kebun-kebun di Indonesia, yaitu ada sebidang tanah atau tanah yang
berpetak-petak, perbatasan bidang tanah atau batas petak-petak itulah yang
disebut pembatas dan sering dijadikan jalan oleh petani-petani.
Inilah
yang disebut pinggir jalan, tanah yang keras itu, karena sering di injak
oleh manusia sehingga tanah itu menjadi keras. Dan ketika benih itu terjatuh
dipinggirnya maka burung akan mudah memakannya.
b.
Dipalestina yang disebut tanah yang berbatu adalah
tanah yang dimana dibawahnya banyak batuan dan lapisan tanahnya tipis.
Ditanah
yang seperti ini benih cepat tumbuh karena panas matahari cepat menghangatkan
tanahnya. Ketika akarnya ingin mengisap makanan dan air, yang ada hanyalah batu
dibawahnya, sehingga benih yang mulai bertunas akan segera mati dan tidak mampu
menahan panas matahari.
c.
Tanah
yang bersemak duri, adalah dimana tanahnya sebenarnya cukup baik
tetapi karena ada belukar mengelilinginya maka pertumbuhan benih terhambat.
Kecepatan pertumbuhan belukar, rumput liar dan ilalang lebih cepat dari benih
yang ditanam, sehingga menghambat pertumbuhan benih yang ada.
d.
Tanah
yang baik ialah tanah yang dalam, bersih dan gembur sehingga akar benih
itu dapat menerobosnya untuk menghisap makanan, dan tumbuh dengan bebas.
Ditanah
yang subur ini benih dapat menghasilkan tuaian yang melimpah.
Perumpamaan ini ditujukan kepada dua macam orang.
A.
Perumpamaan ini ditujukan kepada
pendengar yang hadir.
Jadi ada beberapa pendengar
Firman :
v Pendengar
yang pikirannya
tertutup. Banyak penyebabnya :
-
Prasanka dapat membuat orang buta terhadap segala
hal yang tidak ingin ia lihat.
-
Roh keras kepala ( ada dua : Kesombongan yang
tidak tahu bahwa ia perlu tahu; Ketakutan akan kebenaran baru).
-
Juga karakter yang amoral dan cara hidup seseorang
dapat juga menutup pikirannya.
-
v Pendengar
yang pikirannya seperti tanah dangkal. (ia adalah
orang yang gagal memikirkan sesuatu dan gagal untuk terus memikirkannya).
-
Sebagian orang gemar sekali akan hal baru. Cepat
menerima, cepat pula membuangnya.
-
Semangat yang tiba-tiba selalu dapat pula menjadi
api yang padam dengan cepat.
Ini menjadi peringatan Tidak ada
orang yang dapat mendasarkan hidupnya pada EMOSI.
v Pendengar
yang mempunyai begitu
banyak minat dalam hidupnya sehingga
seringkali hal-hal yang terpenting menjadi terdesak.
Tidak cukup waktu berdoa, tidak cukup waktu
baca firman, karena hidup ini semakin padat dan cepat. Banyak terlibat dalam
berbagai kepanitiaan, pekerjaan, dan pelayanan kasih sehingga tidak lagi
menyisakan waktu untuk Tuhan.
Yang berbahaya adalah hal yang baik
seharusnya no dua, menjadi musuh terburuk bagi yang terbaik. Sehingga yang terbaik terabaikan.
Kita harus berhati-hati jangan sampai Kristus
terdesak hanya karena hal-hal yang sifatnya remeh dalam hidup.
v Pendengar
yang baik, seperti Tanah yang subur.
Ada empat tahap untuk penerimaan firman
Tuhan.:
-
Pikirannya terbuka, senantiasa ingin belajar,
-
Menyiapkan diri untuk mendengar. Tidak
sombong atau terlalu sibuk untuk mendengar.
-
Mau mengerti, ia memikirkan apa yang didengarnya dengan
sungguh-sungguh dan mengetahui apa firman yang didengarnya. Dan siap menerimanya.
-
Mempraktekan apa yang didengarnya kedalam tindakan.
Ia
menghasilkan buah yang baik dari benih yang baik.
PENDENGAR SEJATI ADALAH ORANG YANG MENDENGARKAN, MENGERTI, DAN
TAAT.
B.
Perumpamaan ini ditujukan juga
kepada yang memberitakan firman.
Perumpamaan ini bukan hanya untuk pendengar
saja tapi untuk sekelompok murid Yesus.
Murid melihat Yesus yang luar biasa dan
bijaknya ternyata dalam pandangan muridnya ia dilihat malah gagal :
-
punya musuh (ahli Taurat dan Farisi) dan
-
orang banyak yang datang hanya untuk kepentingan
pribadi, setelah mendapatkan yang dibutuhkan mereka berlalu begitu saja.
Ini menyebabkan murid-murid patah
semangat, tetapi perumpamaan ini menjawab sikap murid yang patah semangat :
HIKMAHNYA YAITU “PANEN
ITU PASTI”
Tidak ada petani yang menanam
tidak mengharapkan hasil atau petani yang berharap semua benihnya menghasilkan,
pasti ada juga tidak menghasilkan buah. Tetapi itu tidak menghilangkan harapannya
dan kepastian akan PANEN.
Maka perumpaan ini adalah pendorong semangat bagi mereka yang
menabur benih firman. :
o
Ketika menabur benih firman, kita tidak tahu
dampak apa yang terjadi terhadap benih firman itu.
Adalah
tugas kita untuk menabur benih firman dan selanjutnya menyerahkannya kepada
Tuhan untuk menghidupinya.
o
Ketika menabur benih firman, kita tidak boleh
mengharapakan hasil yang SEGERA.
Dalam
alam tidak pernah ada pertumbuhan yang tergesa-gesa, dibutuhkan waktu yang
amaat lama. Sebuah biji mangga untuk menjadi pohon mangga membutuhkan waktu
yang amat lama.
Benih
firman yang ditabur bisa sangat lama bersemi dihati yang mendengar dan
menerimanya.
Zaman ini
adalah zaman yang membutuhkan hasil yang instan (yang segera), tetapi tidak
pernah ada pertumbuhan yang instan.
DALAM MENABUR BENIH, KITA HARUS MEMILIK KESABARAN DAN PENGHARAPAN
DAN MENUNGGU DALAM WAKTU PANEN YANG CUKUP LAMA BAHKAN BISA SANGAT LAMA.
Matius 3:18-23 (jawaban ayat 1-9)
18 Karena itu, dengarlah arti perumpamaan
penabur itu.
19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan
Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang
ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang
yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila
datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera
murtad.
22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar
firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman
itu sehingga tidak berbuah.
23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar
firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali
lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
The
parable of the sower and the seed;
1
en tē
ēmera ekeinē exelthōn
o iēsous tēs
oikias ekathēto para
tēn thalassan·
2
kai sunēchthēsan pros
auton ochloi polloi,
ōste auton eis
ploion embanta kathēsthai
kai pas o
ochlos epi ton
aigialon eistēkei.
3
kai elalēsen autois
polla en parabolais
legōn· idou exēlthen
o speirōn tou
speirein.
4
kai en
tō speirein auton
a men epesen
para tēn odon,
kai elthonta ta
peteina katephagen auta.
5
alla de
epesen epi ta
petrōdē opou ouk
eichen gēn pollēn,
kai eutheōs exaneteilen
dia to mē
echein bathos gēs·
6
ēliou de
anateilantos ekaumatisthē kai
dia to mē echein rizan
exēranthē.
7
alla de
epesen epi tas
akanthas kai anebēsan
ai akanthai kai
apepnixan auta.
8
alla de
epesen epi tēn
gēn tēn kalēn
kai edidou karpon,
o men ekaton,
o de exēkonta,
o de triakonta.
9 o echōn
ōta akouetō.
Matthew 13: Jesus Teaches in Parables
1 That day Jesus went out
of the house and was sitting by the sea.
2 And large crowds gathered
to Him, so He got into a boat and sat down, and the whole crowd was standing on
the beach.
3 And He spoke many things
to them in parables, saying, "Behold, the sower went out to sow;
4 and as he sowed, some
seeds fell beside the road, and the birds came and ate them up.
5 "Others fell on the
rocky places, where they did not have much soil; and immediately they sprang
up, because they had no depth of soil.
6 "But when the sun
had risen, they were scorched; and because they had no root, they withered
away.
7 "Others fell among
the thorns, and the thorns came up and choked them out.
8 "And others fell on
the good soil and *yielded a crop, some a hundredfold, some sixty, and some
thirty.
9 "He who has ears,
let him hear."
Subscribe to:
Posts (Atom)