Setiap orang percaya seharusnya memiliki suatu kehidupan yang
optimal di segala bidang yang dikerjakannya, baik itu dalam pekerjaan
konvensional, studi, dan terlebih lagi seharusnya dalam hal ibadah, pelayanan
atau pengiringan kita kepada Tuhan.
Namun ada banyak orang Kristen yang tidak mengerjakan apa pun
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya itu secara maksimal oleh karena
orientasi dan motivasi mereka dalam melakukan pekerjaan tersebut salah, tidak
sesuai dengan firman yang Tuhan maksudkan.
Seringkali yang menjadi motivasi kita dalam melakukan
pekerjaan atau pelayanan adalah semata-mata untuk manusia, bukan untuk
Tuhan. Akhirnya ketika kita mengalami sedikit saja benturan, gesekan atau
hal-hal yang tidak mengenakkan kita mudah sekali kecewa dan akhirnya mundur,
padahal memiliki kehidupan yang optimal adalah harga mutlak bagi orang
percaya! Tidak ada istilah suam-suam kuku alias nanggung.
Tuhan menegur jemaat di Laodikia, "Aku tahu segala
pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau
dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau
panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku."
Wahyu 3:15-16 Firman Tuhan dalam Wahyu 22:11 pun lebih
keras lagi! "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus
berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa
yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah
ia terus menguduskan dirinya!"
Melakukan sesuatu setengah-setengah dan berkompromi adalah
tindakan yang sangat dibenci Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan
menyediakan segala hal bagi kita tidak setengah-setengah, tapi total, bahkan
sampai rela mengorbankan nyawaNya di Kalvari. Dia juga memberikan kepada
kita karunia-karunia dan talenta untuk memperlengkapi kita.
Suam-suam kuku dan kompromi adalah tanda kita belum menjadi
orang Kristen yang optimal!