indram642.blogspot.co.id |
34 Hai kamu
keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik,
sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
35 Orang
yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan
orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang
jahat.
36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata
sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari
penghakiman.
37 Karena menurut ucapanmu engkau akan
dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."
A Tree Known by Its Fruit
34 Brood of vipers! How can you, being evil, speak
good things? For out of the abundance of the heart the mouth speaks.
35 A good man out of the good treasure of his
heart brings forth good things, and an evil man out of the evil treasure brings
forth evil things.
36 But I say to you that for every idle word men
may speak, they will give account of it in the day of judgment.
37 For by your words you will be justified, and by
your words you will be condemned."
Dua Hukum Perkataan
:
1. Keadaan hati
manusia dapat dilihat melalui kata-kata yang ia ucapkan.
Tak ada hal lain yang lebih jelas
dalam menyingkapkan sesuatu kecuali kata-kata. Untuk meyingkapkan tentang siapa
diri kita yang sesungguhnya yaitu dengan apa yang kita katakan.
Untuk mengetahui seseorang lihat dan
dengar dari kata-katanya :
- Apakah ia
memiliki pikiran kotor atau bersih.
- Apakah
pikirannya jahat atau baik.
- Apakah
Pengkhotbah, mengajar atau memberi kuliah pikirannya jernih atau keruh.
Kita selalu menyingkapkan siapa diri
kita yang sesungguhnya dengan apa yang kita katakan.
2. Orang harus
bertanggung jawab atas ucapannya yang sia-sia
a. Berarti
kata-kata yang diucapkan oleh seserang tanpa berpikir, dan tidak lagi mengindahkan norma umum, itu
menunjukan orang seperti apakah dia.
Orang dapat menutupi atau
merahasiakan siapa dirinya.:
-
Kasar
dan cabul.
Didepan umum dia bisa menjaga
perkataannya, bahkan hati-hati memilih kata, baik dan angun tetapi kalau
perkataan dengan orang-orang dekatnya/ pribadi ia kasar dan cabul dan perkatan
apa saja dapat keluar dari bibirnya.
-
Marah.
Seseorang yang marah akan mengatakan
apa yang sebenarnya ia pikirkan dan sering ingin dikatakan. Banyak orang yang baik
dan sopan dimuka umum namum ketika ada dirumahnya sendiri, ia menjadi contoh
yang menyebalkan karena sering menyakitkan, kasar, tidak mengendalikan diri,
mengkritik, bersungut-sungut.
Karena tidak ada orang lain yang
mendengar dan melihatnya.
Jadi untuk megetahui siapakah diri
kita adalah kata-kata yang kita ucapkan ketika kita tidak berjaga-jaga.
b. Kata-kata
yang tidak tepat dan benar bisa menimbulkan bencana besar.
Ketika sedang marah orang sering mengucapkan kata-kata yang tidak
seharusnya ketika ia menguasai diri, mungkin setelah itu ia berkata tidak
bermaksud berkata begitu.
Tetapi itu tidak membebaskannya dari
tanggung jawab karena sudah terlanjur mengatakannya.
Kenyataannya
kata-katanya telah menyebabkan luka yang tidak dapat disembuhkan dan membangun
tembok yang tak dapat disingkirkan.
Begitulah
perkataan kasar yang terlontar dapat tertanam dan sulit dilupakan.
Kiranya kita menguji diri sendiri dan perkataan kita sehingga
dapat menemukan keadaan hati yang sesungguhnya dan ingatlah Allah menghakimi
bukan oleh kata-kata yang kita ucapkan dengan hati-hati dan sengaja, melainkan
oleh kata-kata yang diucapkan dengan hati yang sebenarnya yang muncul
kepermukaan.
34 γεννήματα
ἐχιδνῶν, πῶς
δύνασθε ἀγαθὰ λαλεῖν πονηροὶ ὄντες ἐκ γὰρ τοῦ περισσεύματος
τῆς καρδίας
τὸ στόμα
λαλεῖ.
35 ὁ ἀγαθὸς ἄνθρωπος ἐκ τοῦ ἀγαθοῦ θησαυροῦ ἐκβάλλει ἀγαθά, καὶ ὁ πονηρὸς ἄνθρωπος ἐκ τοῦ πονηροῦ θησαυροῦ ἐκβάλλει πονηρά.
36 λἐγω δὲ ὑμῖν ὅτι πᾶν ῥῆμα ἀργὸν ὁ λαλήσουσιν
οἱ ἄνθρωποι ἀποδώσουσιν περὶ αὐτοῦ λόγον ἐν ἡμέρᾳ
κρίσεως·
37 ἐκ γὰρ τῶν
λόγων σου δικαιωθήσῃ, καὶ ἐκ τῶν λόγων
σου καταδικασθήσῃ.
34
gennēmata echidnōn, pōs
dunasthe agatha lalein
ponēroi ontes ek gar tou
perisseumatos tēs kardias
to stoma lalei.
35 o agathos
anthrōpos ek tou
agathou thēsaurou ekballei
agatha, kai o
ponēros anthrōpos ek
tou ponērou thēsaurou
ekballei ponēra.
36 legō de
umin oti pan
rēma argon o
lalēsousin oi anthrōpoi
apodōsousin peri autou
logon en ēmera
kriseōs·
37 ek gar
tōn logōn sou
dikaiōthēsē, kai ek
tōn logōn sou
katadikasthēsē.