Indram642.blogspot.com |
Matius 5:3
-
Blessed are the poor in
spirit, For theirs is the kingdom of heaven (NKJV)
-
Blessed
(happy, to be envied, and spiritually prosperous--with life-joy and
satisfaction in God's favor and salvation, regardless of their outward
conditions) are the poor in spirit (the humble, who rate themselves
insignificant), for theirs is the kingdom of heaven!(Amplified Bible)
-
Berbahagialah orang yang miskin
di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
makarioi oi ptōchoi tō
pneumati oti autōn
blessed the poor the spirit for
theirs
estin ē basileia tōn
ouranōn
is
the kingdom
the heaven
I.
Arti dari
kata ‘berbahagialah’.
Bahasa Yunani dari kata “Berbahagialah” ialah
“Makarios” tetapi arti yang lebih tepat adalah ”blessed” (diberkatilah)
seperti dalam KJV, RSV, NIV, NASB. Memang ada yang menterjemahkan ‘happy’
(berbahagialah) seperti Good News Bible, tetapi ini merupakan terjemahan yang
kurang tepat. Jadi artinya “Makarios” yaitu kemampuan rohani
untuk mengalami sukacita dan damai, bahkan di waktu kesukaran atau kesengsaraan.
a) Juga kata “berbahagialah”, “diberkatilah” ini tidak menunjuk pada kebahagiaan /keadaan
diberkati menurut ukuran dunia/jasmani, seperti kaya, sukses, sehat dan
sebagainya. Mengapa? Karena kalau demikian bagaimana bisa dikatakan
‘Berbahagialah/diberkatilah orang yang dianiaya, dicela, difitnah’ seperti
dalam Matius 5:10-11.
b) Kata ‘berbahagialah’, ‘diberkatilah’ di sini
menunjuk pada kebahagiaan, keadaan diberkati dalam pandangan Tuhan. Jadi, dalam pandangan Tuhan orang-orang
seperti dalam Matius 5:3-12 adalah orang yang berbahagia/ diberkati. Bisa
saja pandangan Tuhan ini bertentangan dengan pandangan manusia. Jadi bisa saja
kita miskin, gagal, menderita, dianiaya, lemah dsb, tetapi dalam pandangan
Tuhan kita berbahagia/diberkati. Sebaliknya bisa saja kita kaya, berkedudukan
tinggi, sukses, dsb, tetapi dalam pandangan Tuhan kita celaka/terkutuk.
Bandingkan Lukas 6:24-26 - “Tetapi
celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah
memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena
kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan
berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena
secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.’”.
Kalau kita melihat cerita tentang Lazarus dan orang kaya
(Lukas 16:19-31), yang mana dari mereka yang berbahagia / diberkati menurut
pandangan manusia? Pasti orang kayanya. Tetapi yang mana yang berbahagia /
diberkati dalam pandangan Tuhan? Jelas Lazarusnya!
Tetapi ini tidak berarti bahwa semua
orang yang miskin, gagal, menderita pasti berbahagia/diberkati dalam pandangan
Tuhan! Adalah mungkin untuk menjadi miskin, gagal, menderita, dsb, dan
sekaligus celaka/ terkutuk dalam pandangan Tuhan. Contoh: orang yang miskin,
menderita dsb, tetapi tetap tidak percaya/ikut Tuhan.
Juga tidak berarti bahwa orang yang kaya, sukses, berkedudukan tinggi pasti
celaka/terkutuk dalam pandangan Tuhan. Bisa saja seseorang kaya, sukses,
berkedudukan tinggi, dan sekaligus berbahagia/diberkati dalam pandangan Tuhan.
Contoh: Abraham, Daud, dan sebagainya.
II.
MAKNA “MISKIN DIHADAPAN ALLAH”
Ø Bahasa Yunani dari kata “MISKIN”:
1. Penes/autodiakonos
artinya orang yang miskin sehingga harus bekerja setiap hari untuk kebutuhan
hidup
2. Ptochos artinya kemiskinan yang mutlak (tidak punya
apa-apa) dan yang mengharukan.
Ø Bahasa Ibrani dari kata “MISKIN”:
Ani/Ebion
artinya mengalami 4 tahap perkembangan :
1. Miskin.
2. Karena miskin maka tidak mempunyai pengaruh atau kuasa, atau penolong
atau martabat.
3. Karena tidak mempunyai pengaruh maka menjadi nista, merana, papa dan
ditindas oleh orang lain.
4. Akhirnya orang yang tidak mempunyai sumber harta apa-apa didunia ini
meletakan nasib dan kepercayaannya kepada Allah sepenuhnya.
Makna
seperti itulah yang dipakai pemazmur tentang orang yang miskin: Mazmur 34:7; Mazmur 9:19; Mazmur 35:10; Mazmur 68:11; Mazmur 72:4; Mazmur 107:41;Mazmur 132:15
Jadi pengertian diatas
tentang Makna Miskin dihadapan Allah adalah Orang yang mengandalkan Tuhan yaitu
:.
1.
Secara mutlak terpisah dari harta benda.
Harta benda tidak membawa
kebahagiaan dan ketentraman hidup dalam dirinya.
2. Secara mutlak terpaut kepada Allah.
Hanya Allah saja yang dapat menolongnya memberikan pengharapan dan
kekuatan.
3. Seperti Pengemis yang hanya bisa
meminta-minta.
Karena semua yang kita punyai
adalah dari Dia.
4. Seperti Anak yang di sapih dari ibunya.
Ia hanya bisa menunggu dan berharap di
samping ibunya. Ia tahu bahwa pada waktu yang tepat, sang ibu akan menyediakan
apa yang ia perlukan.
5. Mengakui kebutuhan yang mendalam akan belas
Kasihan Tuhan.
Sulit bagi
seseorang untuk merendahkan hati ketika ia merasa sempurna, semakin sukses.
III. Konsep
tentang “miskin” dan “diberkati”
a. Pengertian yang salah:
- yang diberkati adalah mereka yang
mempunyai ratusan miliar rupiah di dalam deposito jangka panjang.
- yang diberkati adalah mereka yang
bisnisnya sedang meraih sukses.
- yang
diberkati adalah mereka yang mendapat promosi jabatan.
- yang
miskin ialah mereka yang tidak punya sesuatupun untuk dibanggakan.
b. Pengertian yang benar :
-
Miskin di sini sama sekali
bukanlah berarti tidak memiliki apa-apa, baik kekayaan atau kepemilikan material.
-
Diberkati adalah sebuah kondisi
yang berakar dari alam surgawi, dimana orang percaya mengalami penghiburan dari
Tuhan, menerima kemurahan hati Tuhan, dan lain-lain. Bukanlah semata-mata
kesejahteraan materi dan kebahagiaan emosional, yang menjadi fokus manusia
modern.
- Orang
Kristen harus dapat memahami bahwa tanpa Tuhan, kita secara spiritual menjadi
lemah/miskin. Sebab itu kita sangat membutuhkanNya.
- Hati
yang miskin adalah ketika sadar bahwa kita telanjang dihadapan Tuhan.
IV. GAYA
HIDUP SESEORANG YANG MISKIN DIHADAPAN TUHAN
a.
Mengucap syukur. 1
Tesalonika 5:16; 1 Timotius
6:6
b.
Hidup Buat Tuhan. Filipi 310; Kolose 3:1-4
c. Kerendahan Hati. 2 Korintus 8:9; Yakobus 4:13-16.
Bekasi, 23 Mei 2013
indram642.blogspot.com