Matius 18:7-11.
7
Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada,
tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
8 Jika
tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena
lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari
pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.
9 Dan
jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik
bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam
api neraka dengan bermata dua.
10
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku
berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah
Bapa-Ku yang di sorga.
11
[Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.]"
Stumbling Blocks
7 "Woe to the world
because of its stumbling blocks! For it is inevitable that stumbling blocks
come; but woe to that man through whom the stumbling block comes!
8 "If your hand or
your foot causes you to stumble, cut it off and throw it from you; it is better
for you to enter life crippled or lame, than to have two hands or two feet and
be cast into the eternal fire.
9 "If your eye
causes you to stumble, pluck it out and throw it from you. It is better for you
to enter life with one eye, than to have two eyes and be cast into the fiery
hell.
10 "See that you do
not despise one of these little ones, for I say to you that their angels in
heaven continually see the face of My Father who is in heaven.
11 ["For the Son of
Man has come to save that which was lost.]
Ayat 7
Ayat ini menekankan ancaman yang mengerikan
terhadap mereka yang mengajar orang lain untuk berbuat dosa. Didunia ini tidak
ada yang lebih mengerikan daripada mencemarkan keluguan seseorang.
Jika seseorang mengajar orang lain berbuat dosa, lebih baik baginya
sebuah batu kilangan digantungkan di lehernya dan ia dicampakan kedalam laut.
a) Itu tidak berarti bahwa orang yang sesat
ataupun yang menyesatkan, dianggap bersalah dan perlu bertanggung jawab!
Ayat 7 jelas menunjukkan 2 x kata ‘celakalah’ yang jelas
menunjukkan bahwa mereka bertanggung jawab atas penyesatan / dosa mereka itu!
b) Itu tidak berarti bahwa kita boleh
membiarkan orang-orang yang sesat. Tetap kita harus menolong mereka yang sesat.
Memang benar dosa telah masuk kedalam dunia namun kenyataan
ini tidak mengurangi tanggung jawab orang yang menjadi batu sandungan terhadap
orang lain yang lebih muda usianya atau terhadap orang yang mulai bertumbuh
dalam iman.
Ay 8-9:
1) Bagian ini tentu tidak bersifat hurufiah,
dan karena itu, bagian ini tidak boleh diartikan bahwa:
· Kita betul-betul harus memotong kaki,
tangan dan sebagainya.
· Di surga ada orang yang cacat.
Arti bagian ini menurut kami :
a) Mata, tangan, kaki menggambarkan hal-hal
yang kita cintai. Wujudnya bermacam-macam, seperti: hobby, pekerjaan, study, dan
sebagainya. Tetapi kalau hal-hal yang kita cintai itu membawa / menjatuhkan
kita ke dalam dosa, maka kita harus rela membuangnya.
Seorang penafsir berkata:
“It is better to go to heaven,
without enjoying the things that caused us to sin, than to enjoy them here, and
then be lost” (= Adalah lebih baik pergi ke surga tanpa menikmati hal-hal yang
menyebabkan kita berdosa dari pada menikmatinya di sini, dan setelah itu
terhilang).
b) Kita harus begitu benci pada dosa /
penyesatan sehingga kita harus lebih rela kehilangan tangan, kaki, mata
daripada disesatkan.
2) Kalau ayat 6-7 menyuruh kita hati-hati supaya tidak menyesatkan
orang lain, maka ayat 8-9 menyuruh
kita hati-hati supaya tidak menyesatkan diri sendiri / membiarkan diri sendiri
tersesat. Kita memang harus punya keseimbangan antara perhatian kepada
orang lain dan perhatian kepada diri sendiri! (1 Timotius 4:16, Kisah 20:28).
Ada banyak orang
yang sibuk mengurusi kerohanian orang lain dengan jalan melakukan banyak sekali
pelayanan, tetapi ia lalu mengabaikan kerohaniannya sendiri. Sebaliknya ada
juga orang yang hanya sibuk mengurusi kerohaniannya sendiri, tetapi tidak
mempedulikan orang lain dan tidak mau melayani orang lain. Apakah saudara
termasuk dalam salah satu dari dua golongan itu? Bertobatlah dan lakukan
kedua-duanya dengan seimbang!
3) Api yang kekal atau Neraka (Gehena of fire. ayat
8).
Gehena ialah Lembah Hinom, yakni
sebuah lembah yang terletak di bawah bukit Yerusalem. Lembah ini dikutuk
selamanya, karena di sanalah orang Yahudi murtad mengurbankan anak-anak mereka
kedalam api untuk dewa kafir Molokh. 2 Raja 23:10; Yeremia 32:35.
Bandingkan ini dengan:
· Markus 9:43 - ‘api yang tak terpadamkan’.
· Markus 9:44,48 - ‘api yang tak padam dan
ulat yang tak mati’.
Ini simbol-simbol dari hukuman / siksaan
kekal dalam neraka (lihat Wahyu 14:11, 20:10). Sekalipun hal-hal ini hanya
simbol, tetapi perlu diketahui bahwa kalau simbolnya saja begitu mengerikan,
aslinya pasti lebih mengerikan lagi! Karena itu jangan meremehkan neraka! Dan
pada waktu saudara memberitakan Injil, tekankan hal ini kepada orang yang
saudara injili!
Ayat 10
Untuk mengetahui arti istilah ini, kita perlu
membandingkan dengan Ester 1:14 yang menunjukkan bahwa orang yang memandang
wajah raja adalah orang-orang yang dekat dengan raja.
Jadi, kalau dikatakan ‘malaikat memandang wajah
Bapa’ artinya adalah: malaikat itu dekat dengan Bapa. Tetapi toh dikatakan
sebagai ‘malaikat mereka’. Ini semua menunjukkan bahwa anak-anak kecil itu
begitu berharga bagi Bapa sehingga Ia menugaskan malaikat-malaikat yang dekat
dengan Dia untuk menjaga / mengawasi anak-anak itu. Kalau Bapa begitu tinggi
menilai anak-anak kecil itu, jelas bahwa kita tidak boleh menganggap rendah
mereka.
Ayat 11:
Ayat ini ada dalam tanda kurung, karena dalam
manuscript-manuscript yang terbaik, ayat ini tidak ada. Jadi, ayat ini dianggap
sebagai penambahan dan sebetulnya tidak ada dalam Kitab Suci aslinya.
Temptations and Trespasses
(Mark 9:42-50; Luke 17:1-4)
7 Οὐαὶ τῷ κόσμῳ ἀπὸ τῶν
σκανδάλων· ἀνάγκη γὰρ ἐλθεῖν τὰ
σκάνδαλα, πλὴν οὐαὶ τῷ ἀνθρώπῳ δι’ οὗ τὸ
σκάνδαλον ἔρχεται.
8 Εἰ δὲ ἡ χείρ σου ἢ ὁ πούς σου
σκανδαλίζει σε, ἔκκοψον αὐτὸν καὶ βάλε ἀπὸ σοῦ· καλόν σοί ἐστιν εἰσελθεῖν εἰς τὴν ζωὴν κυλλὸν ἢ χωλόν, ἢ δύο χεῖρας ἢ δύο πόδας ἔχοντα βληθῆναι εἰς τὸ πῦρ τὸ αἰώνιον.
9 καὶ εἰ ὁ ὀφθαλμός
σου σκανδαλίζει σε, ἔξελε αὐτὸν καὶ βάλε ἀπὸ σοῦ· καλόν σοί ἐστιν μονόφθαλμον εἰς τὴν ζωὴν εἰσελθεῖν, ἢ δύο ὀφθαλμοὺς ἔχοντα βληθῆναι εἰς τὴν
γέενναν τοῦ πυρός.
10 Ὁρᾶτε μὴ
καταφρονήσητε ἑνὸς τῶν μικρῶν
τούτων· λέγω γὰρ ὑμῖν ὅτι οἱ ἄγγελοι αὐτῶν ἐν οὐρανοῖς διὰ παντὸς
βλέπουσι τὸ
πρόσωπον τοῦ Πατρός μου τοῦ ἐν οὐρανοῖς.
AVOID
OFFENSES
7
ouai tō
kosmō apo tōn
skandalōn· anankē gar
elthein ta skandala,
plēn ouai tō
anthrōpō di ou
to skandalon erchetai.
8 ei de
ē cheir sou
ē o pous
sou skandalizei se
ekkopson auton kai
bale apo sou·
kalon soi estin
eiselthein eis tēn
zōēn kullon ē
chōlon ē duo
cheiras ē duo
podas echonta blēthēnai
eis to pur
to aiōnion.
9
kai ei
o ophthalmos sou
skandalizei se, exele
auton kai bale
apo sou· kalon
soi estin monophthalmon
eis tēn zōēn
eiselthein ē duo
ophthalmous echonta blēthēnai
eis tēn geennan
tou puros.
10
orate mē
kataphronēsēte enos tōn
mikrōn toutōn· legō
gar umin oti
oi angeloi autōn
en ouranois dia
pantos blepousin to
prosōpon tou patros
mou tou en
ouranois.