Wednesday, November 12, 2025

BAIKLAH SETIAP LAKI-LAKI MEMPUNYAI ISTRINYA SENDIRI, DAN BAIKLAH SETIAP PEREMPUAN MEMPUNYAI SUAMINYA SENDIRI

 

BAIKLAH SETIAP LAKI-LAKI MEMPUNYAI ISTRINYA SENDIRI, DAN BAIKLAH SETIAP PEREMPUAN MEMPUNYAI SUAMINYA SENDIRI.

1 KORINTUS 7:2. 'tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. '

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:

1. Beberapa orang menuduh Paulus memiliki pandangan yang sangat rendah tentang pernikahan. "Tuduhan yang dilayangkan kepada Paulus bahwa ia menempatkan pernikahan pada tingkat yang sangat rendah seolah-olah hanya pilihan yang lebih baik dari dua kejahatan," tidak berdasar. Sebab dalam Efesus 5:22-23, Paulus yang sama menulis tentang aspek-aspek pernikahan yang tinggi dan kudus, sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun."

2. Meskipun hal di atas bukan satu-satunya alasan untuk menikah, namun tetap saja merupakan alasan yang sah di antara banyak alasan lainnya.

3. Paulus tidak menutup mata. Ia adalah pria yang berpikiran spiritual dan sangat peka terhadap realitas. Saya pikir McGuiggan ada benarnya di sini, 'Selibat itu baik, tetapi mereka yang diperlengkapi untuk selibat tidak akan melakukan percabulan dan percabulan sedang terjadi (2 Kor 12:21). Jadi, selibat verbal mungkin lebih umum daripada yang sebenarnya. Jangan mengaku selibat jika Anda tidak bisa mengendalikan diri secara seksual, katanya. Ada cara terhormat untuk memuaskan hasrat seksual—MENIKAHLAH! Selibat itu terhormat, begitu pula pernikahan. Dan pernikahan tanpa percabulan selalu lebih baik daripada "selibat" dengan percabulan!'

Dalam komentarnya Mike Willis menyampaikan sesuatu kepada para orangtua mengenai hal ini, 'Kadang-kadang hubungan seksual pranikah terjadi... karena para orangtua tidak mengizinkan anak-anak mereka menikah sesuai keinginan mereka... jauh lebih baik bagi sebuah keluarga untuk membantu secara finansial pasangan muda yang sudah menikah selama beberapa tahun di sekolah daripada melihat jiwa mereka terhilang karena terlibat dalam percabulan.'

'Hendaklah setiap laki-laki memiliki istrinya sendiri' - jelas merujuk pada monogami. 'Haruslah pernikahan Kristen, bukan libertinisme kafir dan poligami Yahudi.' (Yunani Kel. PB hlm. 822) Yesus mengajarkan hal yang sama. (Matius 19:5)

"Biarlah setiap perempuan memiliki suaminya sendiri" - tidak ada standar ganda di sini. Perempuan hanya boleh memiliki satu suami, dan suami hanya boleh memiliki satu istri.

Hal yang Perlu Dicatat:

Ada pelajaran berharga dalam ayat-ayat ini untuk menyadari keterbatasan diri. Di sini, Paulus mengingatkan kita untuk tidak mencoba menjalani kehidupan yang tidak cocok untuk kita. 'Jangan mencoba menjalani hidup selibat, jika kamu tidak cocok untuk itu.' Nah, perhatikan apa yang tidak Paulus katakan. Ia tidak menganjurkan hidup bersama (seperti percabulan). Pilihannya adalah SELIBAT atau PERNIKAHAN, tanpa jalan tengah seksual yang aman. Ini pasti mengungkapkan sesuatu tentang motif di balik hidup bersama. Orang-orang di dalamnya tidak menginginkan selibat, namun mereka juga tidak menginginkan komitmen pernikahan. KEEGOISAN pasti menjadi motif untuk menginginkan hubungan seksual, tanpa komitmen yang terlibat dalam hubungan pernikahan. Hidup bersama mengirimkan pesan yang aneh, dua orang yang mengaku "saling mencintai" (alasan yang diberikan untuk melegitimasi hubungan), namun mereka tidak "saling mencintai" sampai-sampai ingin berkomitmen satu sama lain seumur hidup. Itu adalah "cinta yang tak berujung" yang diakui. Tapi mereka tidak bersikap seolah-olah hubungan mereka akan berakhir. 'Aku mencintaimu dan tertarik secara seksual padamu... tapi aku tidak yakin aku ingin kau menjadi satu-satunya pasangan seksualku seumur hidupku... aku ingin tetap membuka pilihanku jika ada yang lebih baik.'


RHEMA, 12.11.25

Monday, November 10, 2025

KEPRIBADIAN PAULUS - RHEMA HARI INI

 


Kepribadian Paulus

Dari Kisah Para Rasul dan dari surat-surat Paulus juga mungkin mendapat gambaran jelas mengenai kepribadian dan perangai Sang Rasul.

Paulus adalah seorang yang semangatnya berapi-api dan yang dalam mengejar cita- citanya tidak tahu lelah atau menghitung jerih-payahnya. Pada pokoknya cita-cita Paulus ialah cita-cita keagamaan. Satu-satunya yang menjadi pusat perhatiannya ialah Allah. Dalam mengabdi Allah sebagai hamba setiawan ia menolak segenap kompromis dalam bentuk manapun. Itulah sebabnya maka mula-mula Paulus mengejar mereka yang dianggapnya sebagai bida'ah dan musuh Allah 1 Tim 1:13; bdk Kisah 24:5, 14, tetapi kemudian mewartakan Kristus, setelah berkat wahyu mengerti bahwa Dialah satu-satunya penyelamatan. Semangat yang tak bersyarat itu terungkap dalam kehidupan yang terdiri atas penyangkalan diri yang mutlak dan pengabdian kepada Dia yang dikasihi Paulus. Kerja keras dan lelah, haus, penderitaan, kemiskinan dan bahaya maut, 1 Kor 4:9-132 Kor 4:8 dst; 6:4-10; 11:23-27, tidak dipedulikan sama sekali mana kala Paulus menunaikan tugas yang dianggapnya sebagai tanggung jawabnya 1 Kor 9:16 dst. Tidak ada sesuatupun dari semuanya itu yang mampu memisahkan Paulus dari kasih Allah dan Kristus, Roma 8:35-39. Sebaliknya, semuanya itu dianggapnya barang berharga oleh karena menyerupai dirinya dengan Gurunya yang bersengsara dan tersalib, 2 Kor 4:10 dst; Filipi 3:10 dst. Kesadaran akan panggilannya yang tunggal membuat Paulus memiliki gairah akan yang luhur-luhur dan besar-besar. Kalau ia merasa dirinya bertanggung jawab akan semua jemaat, 2 Kor 11:28; bdk Kolose 1:24, dan berkata bahwa bekerja lebih dari pada yang lain-lain, 1Kor 15:10; bdk  2 Kor 11:5, dan mengajak kaum beriman untuk mencontohnya, 2 Tes 3:7, maka keterangan semacam itu bukanlah kesombongan, melainkan kebanggaan orang suci yang rendah hati. Sebab Paulus juga mengakui dirinya sebagai yang paling hina di antara sekalian orang Kudus, 1 Kor 15:9Efesus 3:8, karena telah menganiaya jemaat Allah; karya-karya besar yang dilaksanakannya dianggap berasal dari Tuhan yang berkarya di dalam dirinya, 1 Kor 15:102 Kor 4:7Filipi 4:13Kolose 1:29Efesus 3:7.

Semangat hatinya yang halus nampak dalam sikap Paulus terhadap kaum beriman. Ia mempercayai sungguh-sungguh orang-orang Filipo yang masuk Kristen, Filipi 1:7 dst; 4:10-20; ia menaruh perasaan mendalam terhadap jemaat di Efesus, Kisah 20:17-38; hatinya memanas, kalau orang-orang beriman di Galatia membiarkan dirinya dibujuk untuk meninggalkan kepercayaan sejati, Galatia 1:6; 3:1-3, dan ia sedih terkejut karena ketidak-tetapan hati yang sombong pada orang-orang di Korintus, 2 Kor 12:11-13:10. Untuk menetapkan yang lincah-lincah Paulus tahu bagaimana bersikap ironi, 1 Kor 4:82 Kor 11:7; 12:13, dan bahkan melontarkan teguran tegas, Galatia 3:1-3; 4:111 Kor 3:1-3; 5:1-2; 6:5; 11:17-222 Kor 11:3 dst. Tetapi selalu hanya demi kebaikan kaum beriman, 2 Kor 7:8-13. Dan segera Paulus memperlunak tegurannya dengan kehalusan hati yang penuh kasih sampai mengharukan hati, 2 Kor 11:1-2; 12:14 dst : Bukankah hanya Pauluslah bapa mereka, 1 Kor 4:14 dst; 2 Kor 6:13; bdk 1 Tes 2:11Filemon 10, bahkan ibu mereka, 1 Tes 2:7Galatia 4:19? Maka segera pulih kembali hubungan-hubungan baik seperti dahulu, Galatia 4:12-202 Kor 7:11-13.

Sesungguhnya Paulus tidak mau pertama-tama menegur kaum beriman, tetapi para lawan yang berusaha membujuk dan menyesatkan mereka: orang-orang Yahudi yang di mana-mana melawan dan menghalangi Paulus, Kisah 13:45, 50; 14:2, 19; 17:5, 13; 18:6; 19:9; 21:27, ataupun orang-orang Kristen ke-Yahudian yang ingin membebankan kuk hukum Taurat pada mereka yang oleh Paulus direbut bagi Kristus, Galatia 1:7; 2:4; 6:12 dst. Terhadap golongan-golongan itu Paulus tidak kenal ampun, 1 Tes 2:15 dst; Galatia 5:12Filipi 3:2. Gairah mereka yang sombong dan "kedagingan" dihadapi Paulus dengan daya rohani sejati yang menyatakan diri melalui kepribadiannya yang lemah, 2 Kor 10:1-12:2, dan dengan sikap jujurnya yang membuktikan Paulus tidak mencari keuntungan sendiri, Kisah 18:3. Ada sementara orang yang berkata bahwa para lawan Paulus ialah para rasul di Yerusalem. Tetapi pendapat itu tidak dapat dibuktikan. Terlebih-lebih lawan Paulus itu Yalah orang-orang Yahudi yang masuk Kristen dan ingin memaksakan adat-kebiasaan sendiri kepada orang-orang lain. Mereka menyalah-gunakan nama Petrus, 1 Kor 1:12, dan Yakobus, Galatia 2:12 untuk menurunkan kweibawaan Paulus. Sebaliknya, Paulus sendiri selalu menghormati wewenang para rasul sejati, Galatia 1:18; 2:2, walaupun mempertahankan bahwa sebagai saksi Kristus setra dengan merek, Galatia 1:11 dst; 1 Kor 9:1; 15:8-11. Kalaupun terjadi bahwa sehubungan dengan perkara tertentu Paulus menentang Petrus, Galatia 2:11-14, namun Paulus selalu menyatakan dirinya orang yang suka berdamai, Kisah 21:18-26. Dengan seksama ia mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang-orang Kristen yang miskin di Yerusalem, Galatia 2:10, karena ia beranggapan ini jaminan paling baik bagi persatuan antara orang-orang Kristen bekas kafir dengan Jemaat Induk di Yerusalem, 2 Kor 8:14; 9:12-13Roma 15:26 dst.


KALIMAT PENDEK

KITAB 1 KORINTUS

RHEMA HARI INI

KITAB MATIUS