Pemberitahuan keempat tentang penderitaan Yesus
(Rencana untuk
membunuh Yesus) Matius 26:1-5
(Markus 14:1-2; Lukas 22:1-2; Yohanes 11:45-53)
1 Setelah Yesus selesai dengan segala
pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:
2 “Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan
Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.”
3 Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala
dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,
4 dan mereka merundingkan suatu rencana untuk
menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.
5 Tetapi mereka berkata: “Jangan pada waktu
perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat.”
The Plot to Kill Jesus
1 Now it came to pass, when
Jesus had finished all these sayings, that He said to His disciples,
2 “You know that after two
days is the Passover, and the Son of Man will be delivered up to be crucified.”
3 Then the chief priests, the
scribes, and the elders of the people assembled at the palace of the high
priest, who was called Caiaphas,
4 and plotted to take Jesus by
trickery and kill Him.
5 But they said, “Not during
the feast, lest there be an uproar among the people.”
Ayat 1 (Penjelasan Tuhan Yesus)
Yesus selesai pengajaran yang di tuliskan di Pasal 24-25
(Berbicara tentang Masa Yang akan datang atau Akhir Zaman) dengan Pengajaran-Nya
melalui Pola Perumpamaan. Dan setelah itu Yesus menjelaskan apa yang sebentar
lagi akan terjadi (dua hari lagi sejak Yesus berbicara) atas diri-Nya, kepada
Murid-murid-Nya.
Ayat 2 (PASKAH).
Diayat dua ini Yesus menjelaskan apa yang akan terjadi atas
dirinya, dua hari lagi akan ada “Paskah” dan Anak Manusia akan diserahkan untuk
disalibkan.
Saat itu kematianNya tinggal 2 hari lagi, tetapi Kristus tidak
lari meninggalkan Yerusalem (tempat dimana ia harus mati - Matius 16:21). Ini
menunjukkan bahwa Ia memang sengaja/rela mati untuk menebus dosa kita, karena
itulah tujuan utama kedatanganNya di dunia ini!
Ini merupakan pemberitaan yang ke 4 tentang kematian Kristus.
Pemberitaan ke 1 terjadi dalam Matius 16:21.
Pemberitaan ke 2 terjadi dalam Matius 17:22-23
Pemberitaan ke 3 terjadi dalam Matius 20:18-19.
Penjelasan dari ayat ini tentang Paskah sebagai berikut :
a. Yang dimaksud dengan Paskah disini bukanlah
Paskah Perjanjian Baru / Easter (Hari Kebangkitan Yesus), tetapi Paskah
Perjanjian Lama / Passover (Hari keluarnya Israel dari Mesir).
Sebetulnya Paskah ini hanya
berlangsung 1 hari saja, tetapi lalu diikuti oleh Hari Raya Roti Tak Beragi
yang berlangsung selama 7 hari (lih. Keluaran 12:3-28; Imamat 23:4-6; Bilangan
28:16-18).
Dua hari raya yang berdekatan itu
sering diidentikkan (Markus 14:1; Lukas 22:1).
b. Pada waktu mereka mau keluar dari Mesir,
Tuhan menyuruh mereka menyembelih domba dan menyapukan darahnya pada ambang
pintu. Malamnya malaikat Tuhan berkeliling untuk memberikan hukuman Tuhan
dengan cara membunuh setiap anak sulung. Kalau malaikat itu melihat rumah yang
ada darah pada ambang pintu, maka ia lewat begitu saja dan tidak menimpakan
hukuman. Tetapi kalau ia melihat rumah yang tidak mempunyai tanda darah itu, ia
masuk untuk membunuh anak sulung di rumah itu (Keluaran 12:3-7, 21-23, 29-30).
Karena itu tepatlah kalau anak
domba Paskah itu merupakan TYPE (= bayangan) dari Kristus (1 Korintus 5:7),
karena darah Kristus juga merupakan satu-satunya jalan melalui mana kita bisa
bebas dari hukuman Tuhan!
Karena Kristus merupakan Anti
Type (= penggenapan bayangan) dari anak domba Paskah itu, maka kematian Kristus
harus terjadi pada Paskah / Passover.
Ayat 3-5. Menyusun Rencana dan Strategi untuk
menangkap Yesus.
Pada saat yang sama Penguasa Yahudi (Sanhedrin) di istana Imam
Besar yang bernama Kayafas (Yusuf kayafas), merancangkan penangkapan Tuhan
Yesus, perlu diketahui tentang Imam Besar pada Zaman itu Imam besar merupakan
warisan dan dipegang seumur hidup; tetapi ketika tentara Romawi merebut Palestina,
Imam Besar berganti-ganti ditentukan oleh Penguasa Romawi dengan tujuan dan
kebutuhan Penguasa, salah satunya menjaga ketentraman di wilayah Yudea dan
sekitarnya.
Antara Tahun 37 sM - 67 M, sebelum penghancuran Bait Suci
terdapat tidak kurang dari 28 (dua puluh delapan) imam Besar. Diperkirakan kayafas
menjadi Imam Besar dari tahun 18-36 M. ini merupakan jabatan yang sungguh
panjang bagi seorang Imam Besar, kalau Kayafas bisa memiliki jabatan dengan
waktu yang sangat panjang pasti dia memiliki hubungan dan kemampuan bekerjasama
yang sangat bagus dengan Penguasa saat itu. (disinilah justru terletak
masalahnya).
Hal yang tidak diinginkan oleh Pemimpin Romawi adalah adanya
kekacauan, andaikan ada kerusuhan, pasti Kayafas kehilangan jabatannya.
Pada masa Perayaan Paskah, suasana di Yerusalem mudah meletus
dan mudah di provokasi karena yang hadir di Yerusalem pada hari Raya Paskah
sangat banyak.
Menurut sejarawan Yahudi bernama “Yosefus” dia menuliskan
suatu kejadian ketika sensus dilaksanakan oleh Perintah Kaisar Nero. Gubernur
saat itu ialah Cestus, ia merasa Nero tidak memahami jumlah orang Yahudi dan
persoalan yang dibuat orang Yahudi bagi Gubernur yang ada.
Maka Cestus meminta imam besar untuk mengadakan sensus
anak-anak domba yang disembelih pada korban Paskah. Didapatkan anak domba yang
disembelih adalah 256.500 ekor (korban hanya boleh dilakukan berkelompok tidak
boleh perorangan. Keluaran 12:3-4). Dari jumlah tersebut diperkirakan didalam
kota Yerusalem ada 2.750.000 orang.
Jadi bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, sedikit saja ada
pemicu di hari Raya Paskah itu, maka kerusuhan pasti terjadi, dan inilah yang
tidak diinginkan oleh Penguasa Romawi.
Demikian juga halnya dengan Kayafas sebagai Pemimpin Agama dan
pemimpin orang Yahudi pada saat itu, ia harus hati-hati kalau tidak akan
digantikan oleh Penguasa Romawi. Sehingga ketika perencanaan untuk menangkap
Yesus itu di rancangkan, Kayafas tidak mau sembarangan, sebab kalau terjadi
keributan dalam penangkapan Yesus, yang diketahui adalah sebagai Nabi pada saat
itu khususnya oleh orang-orang dari Galilea, maka yang pertama di masalahkan
pasti Imam Besar Kayafas oleh Penguasa Romawi.
Sedangkan Pemimpin-pemimpin agama yang lain, mereka melakukan
perencanaan untuk membunuh Yesus karena mereka Iri atas pelayanan Tuhan Yesus
yang luar biasa dimana orang-orang Yahudi menilai Pengajaran Yesus lebih baik
dari Pemimpin Agama Yahudi dan mereka mengikuti Yesus dan pengajaran-Nya,
inilah pemicu para pemimpin agama Yahudi untuk menyingkirkan Yesus.
Maka Tidak heran apabila Kayafas mencari strategi untuk
menangkap Yesus dengan diam-diam, Kayafas berencana untuk menunda penangkapan
itu sampai Paskah selesai dan kota itu menjadi lebih sepi. Tetapi Yesus sendiri
menubuatkan dalam ayat 2 bahwa ia akan ditangkap / disalibkan pada Paskah.
Tetapi musuh-musuhNya merencanakan untuk menangkap / membunuh Dia setelah
Paskah. Tetapi akhirnya muncullah Yudas (Matius 26:14-16), yang memberikan
‘jalan keluar’ bagi para tokoh Yahudi itu sehingga merekapun akhirnya menangkap
dan membunuh Yesus pada Paskah!
AMIN “senimenulisisihatiTuhan”
Jesus foretells his own death.
1
Καὶ ἐγένετο
ὅτε ἐτέλεσεν ὁ Ἰησοῦς πάντας
τοὺς λόγους τούτους,
εἷπεν τοῖς μαθητᾶις
αὐτοῦ·
2
οἴδατε ὅτι
μετὰ δύο ἡμέρας
τὸ πάσχα γίνεται,
καὶ ὁ υἱὸς
τοῦ ἀνθρώπου παραδίδοται
εἰς τὸ σταυρωθῆναι.
The rulers conspire against him.
3
Τότε συνήχθησαν
οἱ ἀρχιερεῖς καὶ οἱ πρεσβύτεροι
τοῦ λαοὺ εἰς τὴν αὐλὴν
τοῦ ἀρχιερέως τοῦ
λεγομένου Καϊάφα
4
καὶ συνεβουλεύσαντο ἵνα τὸν Ἰησοῦν
δόλῳ κρατήσωσιν καὶ ἀποκτείνωσιν·
5
ἔλεγον δὲ μὴ ἐν τῇ ἑορτῇ ἵνα μῆ
θόρυβος γένηται ἐν τῷ λαῷ.
Jesus foretells his own death.
1
kai
egeneto ote etelesen
o iēsous pantas
tous logous toutous,
eipen tois mathētais
autou·
2
oidate
oti meta duo
ēmeras to pascha
ginetai, kai o
uios tou anthrōpou
paradidotai eis to
staurōthēnai.
The
rulers conspire against him.
3
tote
sunēchthēsan oi archiereis
kai oi presbuteroi
tou laou eis
tēn aulēn tou
archiereōs tou legomenou
kaiapha
4
kai
sunebouleusanto ina ton
iēsoun dolō kratēsōsin
kai apokteinōsin·
5
elegon
de mē en
tē eortē ina
mē thorubos genētai
en tō laō.
1 comment:
Renungan yang mencerahkan dan memberkati. Terimakasih dan LANJUTKEN.
Post a Comment