Showing posts with label 1. Eksposisi/Matius B. Show all posts
Showing posts with label 1. Eksposisi/Matius B. Show all posts

Friday, April 24, 2020

Matius 26:36-46 - di Taman Getsemani



DI TAMAN GETSEMANI
(Markus 14:32-42; Lukas 22:39-46)
36  Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.”
37  Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
38  lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”
39  Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
40  Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
41  Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
42  Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”
43  Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.
44  Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.
45  Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
46  Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.”

Kata Getsemani artinya sangat mungkin gentong zaitun atau alat pemeras zaitun; dan pasti sebuah Taman penuh dengan pokok zaitun yang bisa dan boleh dimasuki Yesus dengan sah.

Ada hal yang aneh namun terjadi, ditengah Yesus dikepung oleh orang-orang yang membenci-Nya ternyata ada orang-orang mendukung Dia disaat-saat terakhir hidup-Nya :
a.      Ada orang yang memberi-Nya Keledai untuk ditunggangi ketika memasuki Yerusalem.
b.     Ada orang yang memberi ruangan atas untuk mengadakan Perjamuan Malam Terakhir. Dan
c.      Ada orang yang memberi-Nya hak untuk memasuki taman di Bukit Zaitun.

Kedalam Taman itu Ia mengajak tiga orang murid yang pernah juga bersama di Bukit Transfigurasi dan disini Ia berdoa. Lukas juga menambahkan kata-kata ‘sebagaimana biasa’ (Lukas 22:39), untuk menunjukkan bahwa Yesus pergi ke sana bukan untuk bersembunyi, melarikan diri. Ia pergi ke tempat yang sudah biasa Ia datangi bersama murid-murid-Nya, dan karena itu Yudaspun tahu akan tempat itu (Yohanes 18:1-2). Yesus ketaman Getsemani untuk berdoa.

Suatu pergumulan doa yang luar biasa, ada beberapa yang dapat kita perhatikan betapa dasyatnya Doa-doa-Nya di Taman Getsemani ini untuk dosa manusia.

     1.     KEHENDAK BAPA HARUS DIGENAPI. Ia merasa pasti bahwa kematian-Nya sudah ada di depan. Desah napas kematian itu ada pada-Nya. Tidak seorangpun ingin mati dalam usia 33 tahun, apalagi mati dalam penderitaan salib.

Doa Yesus dalam ayat 39 secara implicit menunjukkan bahwa Ia takut terhadap ‘cawan’ itu.
Lukas 22:44b mengatakan bahwa ia mencucurkan peluh seperti darah. Ada yang menganggap bahwa ini betul-betul adalah darah, dan orang-orang ini mengatakan bahwa hal seperti ini memang bisa terjadi (dan pernah terjadi) pada orang yang mengalami ketakutan yang luar biasa.

Disini Yesus bergumul dengan hebat untuk menundukkan kehendak-Nya pada kehendak Allah. Ini bukan permainan sandiwara, ini adalah pergumulan yang hasilnya mungkin menang mungkin kalah.
Keselamatan dunia dipertaruhkan di Taman Getsemani ini.
   
     2.    KESENDIRIAN. Ia membawa ketiga murid pilihan-Nya, namun karena satu hari kebelakang mereka mengikuti Yesus dan Makan Perjamuan Malam, sehingga karena kegiatan yang cukup padat itu maka ketika mereka sekarang diajak ke Taman Getsemani untuk berdoa, maka kelelahan terjadi atas mereka dan mereka tidak dapat berjaga-jaga pada malam itu. Dan Yesus harus berdoa (bertempur) sendirian.
“roh memang penurut, tetapi daging lemah’. Arti:
Ø  Sekalipun dalam diri kita sudah ada kemauan untuk berbuat baik, tetapi kita tidak punya kekuatan untuk melakukan hal itu. Karena itu kita harus berdoa supaya Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk melaksanakan kemauan yang baik itu.
Ø  Dalam diri kita ada 2 kekuatan yang tarik menarik (bdk. Galatia 5:17; Roma 7:18-20). Kita harus berdoa supaya tarikan ke arah yang baik­lah yang menang!

Hal ini bisa terjadi dalam hidup kita, adakalanya kita harus menghadapi sesuatu hal sendirian dan membuat keputusan sendiri, ada saat penolong yang diharapkan tidak menolong dan tidak ada penghiburan. Tetapi yang harus kita ingat Yesus hadir dalam hidup kita, kita tidak sendirian ada Dia dalam hidup kita, melalui Roh Kudus yang ada dalam hidup kita tidak sendirian.

Dalam Lukas dikatakan bahwa Allah mengirimkan seorang malaikat untuk menguatkan Yesus (Lukas 22:43). ini menunjukkan bahwa pergumulan Yesus saat itu betul-betul luar biasa, sehingga Allah merasa perlu untuk menguatkanNya dengan kehadiran seorang malaikat.

     3.    KEINTIMAN ANAK DAN BAPA. Kita tahu bagaimana anak-anak berbicara kepada kita dan apa sebutan mereka kepada kita sebagai ayah. Inilah yang dipakai Yesus untuk berbicara kepada Allah, “Ya Abba, Ya Bapa”. Yang dalam sehari-hari Pemimpin Yahudi dan orang Yahudi tidak berani menyapanya untuk Allah.

Ia berbicara kepada Allah, Bapa-Nya disurga seperti anak kecil, penuh kepercayaan, dan keintiman, seperti seorang anak kecil kepada Ayahnya.
Inilah satu kepercayaan yang harus kita miliki kepada Allah yang telah diperkenalkan Yesus kepada kita sebagai Bapa.

     4.    KEBERANIAN. Yesus berkata,”bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan aku sudah dekat.”
Sekaranglah waktunya untuk bertindak, mari kita menghadapi hidup dalam kedaan pahit dan orang-orang yang paling jahat. Yesus bangkit dari lutut-Nya untuk terjun ke dalam pertempuran kehidupan.

Inilah perlunya Doa. Dalam doa orang berlutut dihadapan Allah supaya ia dapat berdiri tegak di hadapan manusia. Dalam doa orang memasuki surga agar ia dapat menghadapi pertempuran di dunia.

Dan inilah yang terjadi terhadap Yesus :
v  Matius 26:47,55 - Ia ditangkap seperti penyamun.
v  Matius 26:65 - Ia dianggap sebagai penghujat.
v  Matius 27:63 - Ia dianggap sebagai penyesat [NIV: deceiver = Penipu)].
v  Salib adalah hukuman untuk orang yang sangat jahat dan terkutuk (Galatia 3:13; Ulangan 21:23).
v  Ia mati di antara 2 penjahat (bdk. Yesaya 53:9,12; Markus 15:27-28).

Karena Ia dianggap sebagai orang jahat, maka jelas murid-murid-Nya juga tidak akan diterima seperti dulu!  Inilah yang menyebabkan hidup dan pelayanan murid-murid kedepan akan menjadi berat dan sukar.

Amin.
Tgl.24-4-2020

PRAYS IN THE GARDEN;
36   Τότε  ρχεται  μετ’  ατν    ησος  ες  χωρίον  λεγόμενον  Γεθσημαν  κα  λέγει  τος  μαθητας·  καθίσατε  ατο  ως  ο  πελθν  κε  προσεύξωμαι. 
37   κα  παραλαβν  τν  Πέτρον  κα  τος  δύο  υος  Ζεβεδαίου  ρξατο  λυπεσθαι  κα  δημονεν. 
38   τότε  λέγει  ατος·  περίλυπος  στιν    ψυχή  μου  ως  θανάτου·  μείνατε  δε  κα  γρηγορετε  μετ’  μο
39   κα  προελθν  μικρν  πεσεν  π  πρόσωπον  ατο  προσευχόμενος  κα  λέγων·  πάτερ  μου,  ε  δυνατόν  στιν,  παρελθάτω  π’  μο  τ  ποτήριον  τοτο·  πλν  οχ  ς  γ  θέλω  λλ’  ς  σύ. 
40   κα  ρχεται  πρς  τος  μαθητς  κα  ερίσκει  ατος  καθεύδοντας,  κα  λέγει  τ  Πέτρ·  οτως  οκ  σχύσατε  μίαν  ραν  γρηγορσαι  μετ’  μο

PRAYS IN THE GARDEN;
36 tote  erchetai  met  autōn  o  iēsous  eis  chōrion  legomenon  gethsēmani  kai  legei  tois  mathētais·  kathisate  autou  eōs  ou  apelthōn  ekei  proseuxōmai. 
37 kai  paralabōn  ton  petron  kai  tous  duo  uious  zebedaiou  ērxato  lupeisthai  kai  adēmonein. 
38 tote  legei  autois·  perilupos  estin  ē  psuchē  mou  eōs  thanatou·  meinate  ōde  kai  grēgoreite  met  emou. 
39 kai  proelthōn  mikron  epesen  epi  prosōpon  autou  proseuchomenos  kai  legōn·  pater  mou,  ei  dunaton  estin,  parelthatō  ap  emou  to  potērion  touto·  plēn  ouch  ōs  egō  thelō  all  ōs  su. 

40 kai  erchetai  pros  tous  mathētas  kai  euriskei  autous  katheudontas,  kai  legei  tō  petrō·  outōs  ouk  ischusate  mian  ōran  grēgorēsai  met  emou;

Sunday, April 19, 2020

Matius 26:31-35 TERGONCANG IMANMU (SKANDALISTHESESTHE)





MATIUS 26:31-35, Petrus akan menyangkal Yesus
(MArkUS 14:26-31; LukAS 22:31-34; Yohanes 13:36-38)
30 Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea.”
33 Petrus menjawab-Nya: “Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak.”
34 Yesus berkata kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.”
35 Kata Petrus kepada-Nya: “Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.” Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.

TERGONCANG IMANMU (SKANDALISTHESESTHE)

Berasal dari kata dasar SKANDALIZO yang artinya: ‘menyebabkan seseorang berdosa’ atau ‘menyebabkan seseorang berhenti beriman’.  Kalau kata ini ada dalam bentuk pasif (seperti dalam ay 31 ini), maka bisa berarti: berhenti percaya, jatuh ke dalam dosa.  Kalau kata ini dalam bentuk pasif dan diikuti dengan kata Yunani EN (seperti dalam ay 31 ini), artinya: menolak, meninggalkan. ragu-ragu.

Dalam Matius 11:6 kata Yunani SKANDALISTHEI, yang juga berasal dari kata dasar SKANDALIZO, diterjemahkan ‘kecewa dan menolak’ [NASB: ‘stumbling’ (= tersandung); NIV: ‘fall away’ (= meninggalkan, menjadi lemah)].

Beberapa hal yang kita akan perhatikan tentang Yesus, dimana di perikop ini Dia memperingati murid-murid akan akhir dari kebersamaan mereka selama ini, ini adalah malam terakhir mereka melihat Yesus, dan mereka akan tercerai berai karena kematiannya, (Yesus agak mengubah kata-kata dari Zakharia 13:7. Dalam Zakharia 13:7 tidak dikatakan secara explicit bahwa Allah yang membunuh gembala itu. Tetapi dalam ayat 31b itu Yesus berkata bahwa Allahlah yang akan membunuh gembala (= Yesus) itu. Ini cocok dengan ayat-ayat seperti Yesaya 53:10a;  Kisah 2:23; Kisah 4:27-28;  Roma 8:32. 
Sekalipun yang membunuh Yesus sebetulnya adalah orang-orang Romawi, tokoh-tokoh Yahudi dsb, tetapi karena Allahlah yang menetapkan hal itu, dan Ia juga yang mengatur sehingga hal itu terjadi, maka dikatakan bahwa Allah yang membunuh Yesus!
Kematian gembala akan menyebabkan domba-domba tercerai berai.   tetapi Dia juga mengingatkan setelah itu mereka akan bertemu dengan-Nya di Galilea.

Nah inilah yang Yesus lakukan sekalipun Dia tahu murid-murid-Nya akan tercerai berai bahkan meninggalkan Dia (Zakharia 13:7) :
1. Ia tahu apa yang akan terjadi dihadapan-Nya kedepan, terhadap diri-Nya, dan tidak terhindarkan, tetapi Ia Berjalan terus mengikuti perintah Bapa-Nya mati di kayu salib.
2. Dia tahu apa yang akan terjadi, "Sesudah Aku dibangkitkan, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." Dia memandang jauh kedepan lewati Salib, Ia merasa yakin akan kemuliaan yang kelak Ia peroleh walaupun tengah menderita.
3. Ia tahu bahwa murid-murid-Nya akan lari untuk menyelamatkan diri dan meninggalkan-Nya pada saat Ia amat membutuhkan; tetapi Ia tidak memarahi mereka, Ia tidak mengutuki mereka, Ia tidak menyimpan penyesalan atas mereka, atau menyebut mereka manusia tak berguna.

Dalam bagian paralelnya dalam Injil Lukas, ada di Lukas 22:31-32 yang tidak ada dalam Injil Matius.
a.   ‘Iblis menuntut’.
Ini menunjukkan bahwa:
Setan ‘berdoa’ dengan sungguh-sungguh supaya diijinkan menyerang dan menghancurkan kita. Bagaimana kalau saudara berdoa? Juga bersungguh-sungguh dan tekun? Atau saudara kalah dibanding dengan setan dalam hal berdoa?
Setan selalu dibatasi oleh Tuhan! Ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali dengan ijin Tuhan! Dan Tuhan hanya mengijinkan apa yang membawa kebaikan bagi kita (Roma 8:28). Karena itu, bagaimanapun hebatnya serangan setan yang saudara alami, tetaplah tenang dan percaya bahwa Tuhan mengatur semua itu untuk kebaikan saudara!

b.  ‘Menampi kamu seperti gandum’.
Kata ‘kamu’ dalam bahasa Yunaninya menggunakan bentuk jamak. Jadi, sekalipun kata-kata itu kelihatannya hanya ditujukan kepada Simon Petrus, tetapi jelas ini merupakan peringatan untuk mereka semua.

Tradisi menampi gandum pada saat itu. Gandum yang sudah ditumbuk (sekam dan gandum sudah terlepas), lalu diletakkan di tempat yang banyak anginnya, lalu dihambur-hamburkan ke atas. Angin akan meniup sekam (yang lebih ringan) sehingga jatuh ke tempat yang agak jauh. Tetapi gandumnya (yang lebih berat) tetap akan jatuh ke bawah. Dengan cara itu gandum terpisah dari sekamnya.

Jelas bahwa 11 murid itu adalah ‘gandum’, bukan ‘sekam’. Tetapi setan ingin menyerang mereka sedemikian rupa sehingga sekalipun mereka adalah gandum, tetapi mereka tetap terbang, tertiup ke tempat sekam. Dengan kata lain, setan berusaha supaya mereka murtad.

Inilah kebesaran Yesus bahwa Ia mengenal kejelekan manusia yang paling buruk, dan tetap mengasihi mereka :
a. Ia tahu akan kelemahan-kelemahan manusiawi kita.
b. Ia tahu betapa pastinya kita akan berbuat salah dan gagal dalam kesetiaan, tetapi pengetahuan itu tidak mengubah kasih-Nya menjadi kepahitan atau penghinaan.
c. Yesus memiliki simpati bagi manusia yang di dalam kelemahannya telah terdorong untuk melakukan dosa.

4. Petrus, punya kepercayaan yang berlebihan pada dirinya sendiri. Petrus merasa sanggup menghadapi situasi yang akan timbul dengan kekuatannya sendiri. Petrus merasa kuat dari pada yang diketahui Yesus tentang dirinya. Tetapi Yesus tahu apa yang akan terjadi terhadap Petrus dia akan menyangkali-Nya.
a. Kata-kata Petrus disini betul-betul menunjukkan kesombongan yang hebat, karena ia menganggap, menilai dirinya sendiri lebih hebat dari murid-murid yang lain.

Kalau saudara adalah orang yang sombong, baca dan renungkan ayat- ayat ini: Amsal 16:18; 18:12; 26:12; 29:23; 1 Korintus 10:12; 1 Petrus 5:5; 2 Tawarikh 26:16; 32:25.

Kata-kata Petrus ini, menyebabkan terjadinya pertanyaan Yesus (setelah kebangkitan) yang berbunyi: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari mereka ini?” (Yohanes 21:15).

Yang Yesus maksudkan dengan pertanyaan itu, bukanlah ‘Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari engkau mengasihi mereka ini?’, tetapi ‘Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari mereka ini mengasihi Aku?’. Jadi, di sini Yesus ingin melihat apakah Petrus masih berani menganggap dirinya lebih hebat dari murid-murid yang lain atau tidak. Dan ternyata bahwa pada saat itu Petrus sudah berubah, bertobat! Tetapi ini bisa terjadi karena kejatuhannya yang hebat pada saat ia menyangkal Yesus 3 kali (ayat 69-75).

b.  Kata-kata Petrus ini menunjukkan self-confidence (= keyakinan pada diri sendiri).

Ia bahkan lebih percaya kepada dirinya sendiri dari pada pada kata-kata Yesus, nubuat firman Tuhan dalam ayat 31,34!

Apakah saudara sendiri tidak pernah mempercayai diri saudara sendiri lebih dari pada Firman Tuhan? Kalau Tuhan memperingati saudara untuk berjaga-jaga, berhati-hati menghadapi pencobaan dsb, tetapi saudara meremehkan semua itu, dan menganggap diri saudara toh kuat menghadapi semua pencobaan itu, bukankah itu berarti saudara lebih percaya pada diri saudara sendiri dari pada kepada Firman Tuhan? Sebetulnya setiap kali kita meremehkan peringatan dari Tuhan, kita sudah jatuh dalam dosa yang sama seperti yang dilakukan Petrus di sini!

Keyakinan pada diri sendiri menyebabkan ia tidak berdoa (lihat ay 40), dan ini justru menyebabkan ia jatuh ke dalam dosa!

Karena itu, berhentilah untuk percaya kepada diri saudara sendiri dan belajarlah untuk bersandar dan percaya kepada Tuhan! (Yohanes 15:5;  Filipi 4:13).

Adalah sesuatu yang baik kalau kita bisa mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu yang baik. Tetapi kita harus sadar bahwa kita juga membutuhkan kekuatan untuk melakukan hal yang baik itu, dan kekuatan itu harus kita minta dari Tuhan! (Filipi 2:12-13; Roma 7:18-19).

5. Yesus memberitahukan sebelum ayam berkokok Petrus akan menyakali Yesus tiga kali. Orang Romawi dan orang Yahudi membagi malam menjadi empat giliran jaga. :
a. pkl.18.00 hingga pkl.21.00.
b. pkl.21.00 hingga tengah malam pkl.24.00.
c. pkl.24.00 hingga pkl.03.00.
d. pkl.03.00 hingga pkl.06.00.
Antara giliran jaga ketiga dan keempat, ayam jantan berkokok.
Yang Yesus katakan ialah bahwa sebelum fajar tiba Petrus akan menyangkali-Nya tiga kali.
Didalam ayat 34 (lihat Lukas 22:34):
a.  Ada orang-orang yang menganggap nubuat ini tidak mungkin terjadi, karena ayam adalah binatang haram bagi orang Yahudi, sehingga mereka jelas tidak memelihara ayam. Tetapi perlu diingat, bahwa orang Romawi tidak menganggap ayam sebagai binatang haram, dan mereka memelihara ayam.
b.  Nubuat ini penting, karena nanti kokok ayam itulah yang mengingatkan Petrus pada nubuat ini, dan menyadarkannya bahwa ia sudah menyangkal Yesus (ayat 74-75).


AMIN.

Tuesday, March 24, 2020

Matius 26:26-30, Perjamuan Malam (DARAH PERJANJIAN)





DARAH PERJANJIAN
(Markus 14:22-25; Lukas 22:15-20; 1 Kor 11:23-25)
26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.”
27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.”
30  Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.

Ada kata yang luar biasa dari Perikop ini, didalam ayat 27,28 Yesus berkata “minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian”.

Kata Perjanjian (covenant), tetapi Lukas 22:20 menuliskan ‘perjanjian baru’.
Perjanjian Lama: di Sinai, dengan darah binatang (Keluaran 24:5-8).
Perjanjian Baru: dengan darah Kristus (Efesus 1:7; 1 Yohanes 1:7).

Yesus berbicara tentang darah-Nya sebagai darah perjanjian. Apakah yang yang Dia maksudkan? Suatu perjanjian ialah sebuah hubungan antara dua orang; tetapi perjanjian yang disebutkan Yesus bukanlah hubungan antar-manusia; melainkan antara Allah dan manusia.

Didalam Imamat 17:11. Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

1.     Ayat ini memberikan alasan bagi penumpahan darah binatang yang dikorbankan, dan maknanya bagi pendamaian. Darah binatang itu disamakan dengan nyawanya jadi, darah itu megadakan pendamaian bagi dosa manusia itu dengan mengorbankan nyawa. Dengan kata lain, manusia tidak perlu lagi menyerahkan nyawanya karena telah dilunasi dengan nyawa binatang.

Prinsip pendamaian pengganti dengan darah pihak lain membantu kita memahami pentingnya darah Kristus dalam menerima keselamatan di bawah Perjanjian Baru. Ketika Yesus Kristus mencurahkan darah-Nya di salib, Ia menggantikan nyawa orang berdosa. Roma 5:1.

Karena hidup-Nya itu tanpa dosa dan sempurna di hadapan Allah, nilai darah-Nya tak terbatas dan menghasilkan keselamatan sempurna bagi semua orang yang menerima dan mengikuti Dia. Kolose 1:14; Ibrani 9:13-14; 1 Yohanes 1:7; Wahyu 7:14.

     2.    Hal inilah yang mendasari mengapa Tuhan melarang Israel memakan darah. Melalui   peraturan ini, tuhan mengjarkana beberapa hal kepada Israel :

Inilah makna kesakralan darah dari Imamat 17;11 kesakralan darah ini memiliki spiritual yang penuh bagi keKristenan.:
a.    Prinsip ini digenapi oleh kematian Kristus yang menggantikan dosa manusia. Roma 5:11.
b.    Kristen dibenarkan, diampuni dan diselamatakn melalui darah Kristus. Roma 5:9; Efesus 1:17.
c.    Melalui darah-Nya kita memperoleh akses langsung dengan Allah. Ibrrani 10:19-22.
d.    Mengalamai kemenangan atas yagn jahat. Wahyu 12;10-11.
e.    Berdiri melayani Tuhan dihadapan kemuliaan-Nya yang kekal. Wahyu 7:14-15.

Jadi Yesus mau menjelaskan kepada murid-Nya “oleh karena hidup-Ku, dan terutama oleh karena kematian-Ku, suatu hubungan yang baru telah terjalin Antara kamu dan Allah.”

Karena perbuatan Yesus, jalan bagi manusia terbuka bagi hubungan yang baru dengan Allah yang penuh dengan keindahan.

Suatu bagian penting dalam upacara Paskah ialah menyanyikan Hallel. Hallel berarti Pujilah Allah. Hallel meliputi Mazmur 113-118, yang semuanya merupakan mazmur pujian.
Selama Perayaan Paskah Mazmur-mazmur ini dinyanyikan menurut bagian-bagiannya; pada akhir perayaan dinyanyikan Hallel Agung, yaitu mazmur 136. Inilah nyanyian yang mereka nyanyikan sebelum menuju ke Bukit Zaitun.

Dan satu hal yang harus diketahui perbedaan antara Perjamuan Malam Terakhir ini dengan Sakramen Perjamuan Kudus yang kita lakukan.

Perjamuan Malam Terakhir adalah acara makan sungguhan; sebenarnya, hukum menetapkan bahwa daging anak domba dan semua yang lain itu harus dimakan sampai habis, tanpa sisa.

Mereka tidak makan sepotong kecil roti dan meminum seteguk anggur, tetapi menyantap hidangan sungguhan untuk orang yang lapar.

Ini mengajarkan kita tidak hanya berkumpul di gereja dan merayakan Perayaan ritual. Ia juga mengajar kita agar setiap kali kita duduk makan, makanan itumerupakan peringatan akan Dia.

Yesus bukan saja Tuhan atas meja Perjamuan; Ia harus menjadi Tuhan atas meja makan kita juga.

Yang terakhir bagi Yesus, Salib bukan kekalahan, melainkan jalan menuju kemuliaan. Menuju takhta Kemuliaan.

Jesus Institutes the Lord’s Supper
26  Ενώ έτρωγαν, πήρε ο Ιησούς το ψωμί και αφού είπε ευχαριστήρια προσευχή, το έκοψε κομμάτια και το έδωσε στους μαθητές του λέγοντας: «Λάβετε και φάγετε· αυτό είναι το σώμα μου».
27  Ύστερα πήρε το ποτήρι και, αφού είπε ευχαριστήρια προσευχή, τους το έδωσε λέγοντας: «Πιείτε από αυτό όλοι,
28  γιατί αυτό είναι το αίμα μου, που επισφραγίζει τη νέα διαθήκη και χύνεται για χάρη όλων, για να τους συγχωρηθούν οι αμαρτίες.
29  Σας βεβαιώνω πως δεν θα ξαναπιώ από τούτο τον καρπό του αμπελιού ως την ημέρα που θα το πίνω καινούριο μαζί σας στη βασιλεία του Πατέρα μου».
30  Αφού έψαλαν τους καθιερωμένους ψαλμούς, βγήκαν για να πάνε στο όρος των Ελαιών.

INSTITUTES HIS HOLY SUPPER;
26 esthiontōn  de  autōn  labōn  o  iēsous  arton  kai  eulogēsas  eklasen  kai  dous  tois  mathētais  eipen·  labete  phagete,  touto  estin  to  sōma  mou. 
27 kai  labōn  potērion  kai  eucharistēsas  edōken  autois  legōn·  piete  ex  autou  pantes, 
28 touto  gar  estin  to  aima  mou  tēs  diathēkēs  to  peri  pollōn  ekchunnomenon  eis  aphesin  amartiōn. 
29 legō  de  umin,  ou    piō  ap  arti  ek  toutou  tou  genēmatos  tēs  ampelou  eōs  tēs  ēmeras  ekeinēs  otan  auto  pinō  meth  umōn  kainon  en    basileia  tou  patros  mou.
30 kai  umnēsantes  exēlthon  eis  to  oros  tōn  elaiōn.

Tuesday, March 10, 2020

Matius 26:17-25 YESUS MAKAN PASKAH



YESUS MAKAN PASKAH DENGAN MURID-MURID-NYA

(Penjelasan akan ada seorang murid-Nya yang akan menyerahkan Yesus)
(Markus 14:12-21; Lukas 22:7-14, 21-23; Yohanes 13:21-30)
17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?”
18 Jawab Yesus: “Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.”
19  Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.
20  Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
21  Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.”
22  Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: “Bukan aku, ya Tuhan?”
23 Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
24  Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.”
25  Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.”

Jesus Celebrates Passover with His Disciples
17  Now on the first day of the Feast of Unleavened Bread the disciples came to Jesus, saying to Him, “Where do You want us to prepare for You to eat the Passover?”
18  And He said, “Go into the city to a certain man, and say to him, ‘The Teacher says, “My time is at hand; I will keep the Passover at your house with My disciples.” ’ ”
19  So the disciples did as Jesus had directed them; and they prepared the Passover.
20  When evening had come, He sat down with the twelve.
21  Now as they were eating, He said, “Assuredly, I say to you, one of you will betray Me.”
22  And they were exceedingly sorrowful, and each of them began to say to Him, “Lord, is it I?”
23  He answered and said, “He who dipped his hand with Me in the dish will betray Me.
24  The Son of Man indeed goes just as it is written of Him, but woe to that man by whom the Son of Man is betrayed! It would have been good for that man if he had not been born.”
25  Then Judas, who was betraying Him, answered and said, “Rabbi, is it I?”
He said to him, “You have said it.”

Selama perayaan Paskah semua orang Yahudi diharuskan tinggal di dalam kota Yerusalem, tetapi jumlah peziarah yang sangat banyak tak mungkin di tampung kota itu; dan untuk maksud-maksud resmi, desa-desa seperti Betania, tempat Yesus menginap, disetarakan dengan kota itu.

Namun, pada saat hari perayaan berlangsung harus dirayakan  di dalam kota Yerusalem. Para murid menanyakan kepada Yesus apa yang harus mereka persiapkan untuk menyambut hari Raya. Yesus telah mengadakan persiapan dengan seorang kawan di Yerusalem, dan untuk itu berhubungan dengan orang tersebut yang tidak disebutkan namanya memakai kata sandi “Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba.” Maka para murid diutus untuk menyampaikan kata sandi itu dan melakukan semua persiapan yang diperlukan.

Sepanjang pekan perayaan Paskah itu, malam yang pertama disebut perayaan Roti Tidak Beragi. Untuk orang Yahudi hari yang baru dimulai pada pkl.06.00 petang. Pada kasus ini Perayaan roti Tidak Beragi dimulai pada hari kamis pagi, pada hari itu setiap ragi yang ada harus ditiadakan/dibuang dari rumah-rumah orang Yahudi.

Dalam Peristiwa ini ada beberapa alasan yang terjadi dan yang dilakukan oleh orang Yahudi :
a.    Memperingati peristiwa yang paling penting dalam sejarah Israel. Saat umat Israel akan berangkat meninggalkan Mesir, mereka harus berangkat tergesa-gesa sehingga mereka tak punya waktu lagi untuk memanggang roti dengan ragi (Keluaran 12:34).
Adonan tanpa ragi lebih cepat matang, tetapi menghasilkan roti yang agak keras. Roti seperti inilah yang dimakan oleh bangsa Israel pada saat meninggalkan Mesir dan perbudakan.
b.    Dalam pemikiran orang Yahudi ragi melambangkan pembusukan. Ragi membuat adonan terfermentasi dengan pembusukan; ragi melambangkan semua yang busuk dan rusak, dan karena itu, sebagai tanda pemurniaan, ragi disingkirkan.
c.    Bahan utama lainnya untuk perayaan Paskah adalah anak domba Paskah. Untuk menandai rumah mereka pada malam sebelum esok mereka meninggalkan Mesir, orang Israel harus membunuh seekor anak domba dan melumurkan darahnya pada ambang pintu dan tiang pintu rumah mereka sehingga malaikat yang melihat tanda itu akan melewati (Ibr.Pesakh; Ing. Passover = melewati) rumah-rumah itu (Keluaran 12:21-23).

Pada hari Raya itu Pada Kamis siang, anak domba itu harus dibawa ke Bait Allah dan disembelih, dan darahnya, yang adalah kehidupan, harus dipersembahkan kepada Allah.
Ada beberapa hal lain yang patut ada dalam perayaan ini :
1.     Sebuah mangkuk berisi air asin harus ditaruh di meja, untuk mengingatkan mereka akan air mata yang telah ditumpahkan ketika mereka menjadi budak di Mesir dan akan air Laut Merah yang melaluinya tangan Allah telah menuntun mereka secara ajaib.
2.    Sayur pahit harus disiapkan, terdiri dari lobak, cikori (semacam akar pahit yang dapat menggantikan kopi), daun selada dan sejenisnya. Ini mengingatkan mereka akan kepahitan perbudakan dan akan seikat hisop yang digunakan untuk melumurkan darah anak domba pada ambang pintu dan tiang pintu.
3.    Pasta yang disebut kharoset, campuran apel, kurma, delima, dan kacang-kacangan.
Ini untuk mengingatkan mereka akan tanah liat yang harus mereka olah menjadi batu bata di Mesir. Dalam pasta itu juga dijatuhkan potongan-potongan kayu manis untuk mengingatkan mereka akan jerami untuk membuat batu bata.
4.    Yang terakhir ialah empat cawan anggur. Ini mengingatkan mereka akan empat janji dalam Keluaran 6:5-6.”Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir; Aku akan melepaskan kamu dari perbudakan mereka; Aku akan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat; Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, Allahmu.

Inilah semua hal yang dipersiapan untuk Kamis pagi dan siang oleh para murid; dan sesudah pukul 18.00, ketika hari Jumat dimasuki pada Tanggal 15 bulan Nisan, semua orang sudah hadir.

Dan makanlah Yesus dengan ke dua belas muridnya, ketika mereka sedang makan, Yesus berkata-kata kepada murid-muridnya kesedihan-Nya karena ada muridnya yang akan menyerahkan dirinya.

Yesus sudah tahu siapa yang akan menyerahkan-Nya (berkhianat), Yudas melakukan rencananya dengan diam-diam tanpa diketahui murid-murid, tetapi Yesus tahu pengkhiatan Yudas ini. Ini menunjukan kepada kita semua apa saja yang kita lakukan Tuhan Yesus tahu sampai kedalaman hati kita.

Namun yang dilakukan Yesus sekalipun mengetahui pengkhianatan Yudas dia tidak memakai kuasa-Nya untuk menghukumnya, tetapi menegurnya melalui himbauan dengan Kasih, inilah mistery Allah yaitu menghargai kehendak bebas manusia, Allah tidak memaksa, Ia hanya menghimbau.

Disinilah kita dapat melihat kedasyatan dosa dalam kesengajaan yang mengerikan. Sekalipun sudah diberi imbauan kasih yang terakhir kali dan peringatan hukuman atas dosa itu sangat mengerikan. Yudas tidak mau berpaling dari dosanya untuk mengkhianati Yesus. Inilah dasyatnya dosa dan yang lebih buruk ialah dosa yang disengaja, yang direncanakan, yang sadar benar apa yang sedang dilakukan, sekalipun Yesus sudah menghimbau hal itu namun masih tetap berkeras mengambil jalannya sendiri.

Bukankah ini juga sering kita lakukan, sekalipun kita tahu kita sudah melakukan dosa, dan itu menyebabkan kesedihan Tuhan terhadap kita, toh tetap terus kita lakukan dosa-dosa kita.

Jadikanlah Firman Tuhan dalam perikop ini menjadi peringatan akan kita.

Το τελευταίο δείπνο
(Μarκ 14:12-26· Λκ 22:7-23)
17   Την πρώτη μέρα της γιορτής των Αζύμων πήγαν στον Ιησού οι μαθητές και τον ρώτησαν: «Πού θέλεις να σου ετοιμάσουμε να φας το πασχαλινό δείπνο;»
18   Αυτός τους απάντησε: «Να πάτε στην πόλη, στον τάδε, και να του πείτε: “ο Διδάσκαλος λέει: Κοντεύει η ώρα μου· θα γιορτάσω στο σπίτι σου το Πάσχα μαζί με τους μαθητές μου”».
19   Οι μαθητές έκαναν όπως τους πρόσταξε ο Ιησούς κι ετοίμασαν το πασχαλινό τραπέζι.
20   Όταν βράδιασε, κάθισε στο τραπέζι με τους δώδεκα.
21   Κι εκεί που έτρωγαν τους είπε: «Αλήθεια σας λέω, ένας από σας θα με προδώσει».
22   Αυτοί λυπήθηκαν κατάκαρδα κι άρχισαν ένας ένας να ρωτούν: «Μήπως εγώ, Κύριε;»
23   Εκείνος τους έδωσε τούτη την απάντηση: «Όποιος βούτηξε μαζί μου το χέρι στην πιατέλα, αυτός θα με παραδώσει.
24   Ο Υιός του Ανθρώπου θα πεθάνει, όπως έχουν πει γι’ αυτόν οι Γραφές. Αλίμονο όμως στον άνθρωπο εκείνον που θα προδώσει τον Υιό του Ανθρώπου. Θα ’ταν καλύτερα γι’ αυτόν να μην είχε γεννηθεί».
25   Ρώτησε κι ο Ιούδας, που τον πρόδωσε: «Μήπως είμαι εγώ, Διδάσκαλε;» Κι ο Ιησούς του απάντησε: «Και βέβαια, όπως το είπες».

Jesus eats the Passover;
17   de  prōtē  tōn  azumōn  prosēlthon  oi  mathētai    iēsou  legontes·  pou  theleis  etoimasōmen  soi  phagein  to  pascha; 
18 o  de  eipen  upagete  eis  tēn  polin  pros  ton  deina  kai  eipate  autō·  o  didaskalos  legei·  o  kairos  mou  engus  estin,  pros  se  poiō  to  pascha  meta  tōn  mathētōn  mou. 
19 kai  epoiēsan  oi  mathētai  ōs  sunetaxen  autois  o  iēsous  kai  ētoimasan  to  pascha. 
20 opsias  de  genomenēs  anekeito  meta  tōn  dōdeka  mathētōn. 
21 kai  esthiontōn  autōn  eipen·  amēn  legō  umin  oti  eis  ex  umōn  paradōsei  me. 
22 kai  lupoumenoi  sphodra  ērxanto  legein  autō  eis  ekastos·  mēti  egō  eimi,  kurie; 
23 o  de  apokritheis  eipen·  o  embapsas  met  emou  tēn  cheira  en    trubliō  outos  me  paradōsei. 
24 o  men  uios  tou  anthrōpou  upagei  kathōs  gegraptai  peri  autou,  ouai  de    anthrōpō  ekeinō  di  ou  o  uios  tou  anthrōpou  paradidotai·  kalon  ēn  autō  ei  ouk  egennēthē  o  anthrōpos  ekeinos. 
25 apokritheis  de  ioudas  o  paradidous  auton  eipen·  mēti  egō  eimi,  rabbi;  legei  autō  su  eipas.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)