Tua-tua Yahudi |
Perumpamaan tentang dua orang anak
28 “Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak
laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan
bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.
29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.
30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga.
Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi
juga.
31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?”
Jawab mereka: “Yang terakhir.” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan
mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan
kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan
perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya,
tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”
Parable of Two
Sons
28 "But what do you think? A man had two
sons, and he came to the first and said, 'Son, go work today in the vineyard.'
29 "And he answered, 'I will not'; but
afterward he regretted it and went.
30 "The man came to the second and said the
same thing; and he answered, 'I will, sir'; but he did not go.
31 "Which of the two did the will of his
father?" They *said, "The first." Jesus *said to them,
"Truly I say to you that the tax collectors and prostitutes will get into
the kingdom of God before you.
32 "For John came to you in the way of
righteousness and you did not believe him; but the tax collectors and
prostitutes did believe him; and you, seeing this, did not even feel remorse
afterward so as to believe him.
KUNCI UNTUK
MEMAHAMI PERUMPAMAAN INI DENGAN BENAR :
Jadi
dengan perumpamaan ini Yesus membandingkan para tokoh agama yang selalu
menganggap diri mereka baik itu, dengan para ‘sampah masyarakat’ yang mau
bertobat, dan Yesus berkata bahwa para ‘sampah masyarakat’ yang telah bertobat
itu, lebih baik dari mereka. Jelaslah bahwa perumpamaan ini merupakan teguran /
serangan yang keras sekali terhadap para tokoh agama itu!
Kata-kata
‘mendahului kamu’ secara implicit menunjukkan bahwa para tokoh Yahudi itu belum
tertutup harapannya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, asal mereka mau
bertobat dan merendahkan diri.
Kisah
ini menggambarkan dua kelompok manusia yang tidak sempurna, kelompok yang satu
tidak lebih baik dan tidak lebih buruk dibandingkan dengan yang lain.
Kedua
anak ini dua-duanya sebenarnya mengecewakan orang tuanya. Namun dari
perumpamaan ada kebenaran yang lebih jauh daripada situasi yang pertama-tama
diceritakan.
Didalam
dunia ini ada dua kelompok manusia yang sangat umum. :
1.
Ada
orang yang perkataannya lebih baik ketimbang perbuatannya.
Mereka siap memberi janji apa saja;
mereka memamerkan kesalehan dan kesetiaan, namun prakteknya jauh dari itu.
2.
Orang
yang perbuatannya lebih baik daripada perkataannya.
Mereka mengaku sebagai orang kasar,
keras kepala, materialistic, tetapi ternyata mereka terbukti melakukan
kebaikan, dan murah hati dalam memberi, secara diam-diam seolah-olah mereka
malu atas hal itu.
Mereka mengaku tidak berminat terhadap
agama dan gereja, tetapi ternyata mereka hidup lebih kristiani ketimbang orang
yang mengaku Kristen.
Sering
kita bertemu denga orang-orang yang seperti ini yaitu mereka yang perbuatannya
jauh dari kesucian dan kesalehan yang mereka katakan, dan mereka yang
perbuatannya lebih dibanding perkataannya yang terkadang sinis dan terkadang
tidak religius.
Perumpamaan
ini mengajarkan :
a.
Bahwa
janji-janji tidak pernah dapat menggantikan perbuatan, dan kata-kata yang indah
bukan pengganti perbuatan yang baik.
Kesopanan yang sejati adalah ketaatan,
yang diberikan dengansukarela dan sepenuh hati.
b.
Orang
dapat dengan mudah merusak hal yang baik dengan sikapnya.
Ia dapat melakukanhal yang tanpa
sukacita, dan dengan bersungut-sungut yang merusak seluruh perbuatannya.
Ada
orang-orang yang dulu tak peduli pada Yesus, gereja, kekristenan, dosa dan sebagainya.
Tetapi mereka akhirnya bertobat dan menjadi orang kristen yang baik.
Ada
juga orang-orang yang dari kecil sudah menjadi ‘orang kristen’, sudah dibaptis,
sudah pergi ke gereja dan sebagainya. Mereka kelihatan bagus, tetapi sebetulnya
mereka belum percaya, mereka tidak cinta Tuhan, tak mentaati Tuhan dan sebagainya.
Sikap
kristiani teruji dalam perbuatan, bukan janji, dan bahwa ciri seorang kristen
ialah ketaatan yang diberikan dengan segenap hati dan sopan.
ORANG YANG
BENAR-BENAR BAIK IALAH ORANG YANG PERKATAAN DAN PERBUATANNYA SESUAI DAN
SEJALAN.
The Parable of
the Two Sons
28 Τί δὲ ὑμῖν δοκεῖ;
ἄνθρωπος εἶχεν τέκνα
δύο· [καὶ] προσελθὼν
τῷ πρώτῳ εἶπεν
Τέκνον, ὕπαγε σήμερον
ἐργάζου ἐν τῷ ἀμπελῶνι.
29 ὁ δὲ ἀποκριθεὶς εἶπεν 〈κύριε〉, ‹Οὐ
θέλω ὕστερον δὲ
μεταμεληθεὶς› ἀπῆλθεν.
30 προσελθὼν δὲ τῷ δευτέρῳ
εἶπεν ὡσαύτως. ὁ δὲ ἀποκριθεὶς
εἶπεν ἐγώ** κύριε**
καὶ** οὐκ** ἀπῆλθεν.
31 τίς ἐκ τῶν δύο ἐποίησεν τὸ
θέλημα τοῦ πατρός;
λέγουσιν Ὁ πρῶτος**.
λέγει αὐτοῖς ὁ Ἰησοῦς Ἀμὴν
λέγω ὑμῖν ὅτι οἱ τελῶναι
καὶ αἱ πόρναι
προάγουσιν ὑμᾶς εἰς τὴν
βασιλείαν τοῦ Θεοῦ.
32 ἦλθεν γὰρ Ἰωάννης* πρὸς ὑμᾶς ἐν ὁδῷ δικαιοσύνης,
καὶ οὐκ ἐπιστεύσατε
αὐτῷ· οἱ δὲ τελῶναι καὶ αἱ πόρναι
ἐπίστευσαν αὐτῷ· ὑμεῖς
δὲ ἰδόντες οὐδὲ
μετεμελήθητε ὕστερον τοῦ
πιστεῦσαι αὐτῷ.
Rebukes them by
the parable of the two sons,
28 ti de
umin dokei; anthrōpos
eichen tekna duo.
proselthōn tō prōtō
eipen· teknon, upage
sēmeron ergazou en tō ampelōni.
29 o de
apokritheis eipen· egō,
kurie, kai ouk
apēlthen.
30
proselthōn de tō
deuterō eipen ōsautōs.
o de apokritheis
eipen· ou thelō,
usteron metamelētheis apēlthen.
31 tis ek
tōn duo epoiēsen
to thelēma tou
patros; legousin· o
usteros. legei autois
o iēsous· amēn
legō umin oti
oi telōnai kai
ai pornai proagousin
umas eis tēn
basileian tou theou.
32 ēlthen gar iōannēs
pros umas en
odō dikaiosunēs kai
ouk episteusate autō,
oi de telōnai
kai ai pornai
episteusan autō· umeis
de idontes oude
metemelēthēte usteron tou
pisteusai autō.