Wednesday, April 4, 2018

Matius 21:28-32, Perumpamaan tentang dua orang anak

Tua-tua Yahudi
Matius 21:28-32,
Perumpamaan tentang dua orang anak
28   “Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 
29   Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 
30   Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 
31   Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka: “Yang terakhir.” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 
32   Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”

Parable of Two Sons
28   "But what do you think? A man had two sons, and he came to the first and said, 'Son, go work today in the vineyard.'
29   "And he answered, 'I will not'; but afterward he regretted it and went.
30   "The man came to the second and said the same thing; and he answered, 'I will, sir'; but he did not go.
31   "Which of the two did the will of his father?" They *said, "The first." Jesus *said to them, "Truly I say to you that the tax collectors and prostitutes will get into the kingdom of God before you.
32   "For John came to you in the way of righteousness and you did not believe him; but the tax collectors and prostitutes did believe him; and you, seeing this, did not even feel remorse afterward so as to believe him.

KUNCI UNTUK MEMAHAMI PERUMPAMAAN INI DENGAN BENAR :
Jadi dengan perumpamaan ini Yesus membandingkan para tokoh agama yang selalu menganggap diri mereka baik itu, dengan para ‘sampah masyarakat’ yang mau bertobat, dan Yesus berkata bahwa para ‘sampah masyarakat’ yang telah bertobat itu, lebih baik dari mereka. Jelaslah bahwa perumpamaan ini merupakan teguran / serangan yang keras sekali terhadap para tokoh agama itu!
Kata-kata ‘mendahului kamu’ secara implicit menunjukkan bahwa para tokoh Yahudi itu belum tertutup harapannya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, asal mereka mau bertobat dan merendahkan diri.

Kisah ini menggambarkan dua kelompok manusia yang tidak sempurna, kelompok yang satu tidak lebih baik dan tidak lebih buruk dibandingkan dengan yang lain.

Kedua anak ini dua-duanya sebenarnya mengecewakan orang tuanya. Namun dari perumpamaan ada kebenaran yang lebih jauh daripada situasi yang pertama-tama diceritakan.

Didalam dunia ini ada dua kelompok manusia yang sangat umum. :
1.      Ada orang yang perkataannya lebih baik ketimbang perbuatannya.
Mereka siap memberi janji apa saja; mereka memamerkan kesalehan dan kesetiaan, namun prakteknya jauh dari itu.
2.      Orang yang perbuatannya lebih baik daripada perkataannya.
Mereka mengaku sebagai orang kasar, keras kepala, materialistic, tetapi ternyata mereka terbukti melakukan kebaikan, dan murah hati dalam memberi, secara diam-diam seolah-olah mereka malu atas hal itu.
Mereka mengaku tidak berminat terhadap agama dan gereja, tetapi ternyata mereka hidup lebih kristiani ketimbang orang yang mengaku Kristen.

Sering kita bertemu denga orang-orang yang seperti ini yaitu mereka yang perbuatannya jauh dari kesucian dan kesalehan yang mereka katakan, dan mereka yang perbuatannya lebih dibanding perkataannya yang terkadang sinis dan terkadang tidak religius.
Perumpamaan ini mengajarkan :
a.       Bahwa janji-janji tidak pernah dapat menggantikan perbuatan, dan kata-kata yang indah bukan pengganti perbuatan yang baik.
Kesopanan yang sejati adalah ketaatan, yang diberikan dengansukarela dan sepenuh hati.
b.      Orang dapat dengan mudah merusak hal yang baik dengan sikapnya.
Ia dapat melakukanhal yang tanpa sukacita, dan dengan bersungut-sungut yang merusak seluruh perbuatannya.

Ada orang-orang yang dulu tak peduli pada Yesus, gereja, kekristenan, dosa dan sebagainya. Tetapi mereka akhirnya bertobat dan menjadi orang kristen yang baik.

Ada juga orang-orang yang dari kecil sudah menjadi ‘orang kristen’, sudah dibaptis, sudah pergi ke gereja dan sebagainya. Mereka kelihatan bagus, tetapi sebetulnya mereka belum percaya, mereka tidak cinta Tuhan, tak mentaati Tuhan dan sebagainya.

Sikap kristiani teruji dalam perbuatan, bukan janji, dan bahwa ciri seorang kristen ialah ketaatan yang diberikan dengan segenap hati dan sopan.


ORANG YANG BENAR-BENAR BAIK IALAH ORANG YANG PERKATAAN DAN PERBUATANNYA SESUAI DAN SEJALAN.

The Parable of the Two Sons
28 Τί  δὲ  ὑμῖν  δοκεῖ;  ἄνθρωπος  εἶχεν  τέκνα  δύο·  [καὶ]  προσελθὼν  τῷ  πρώτῳ  εἶπεν  Τέκνον,  ὕπαγε  σήμερον  ἐργάζου  ἐν  τῷ  ἀμπελῶνι. 
29 ὁ  δὲ  ἀποκριθεὶς  εἶπεν  κύριε,  ‹Οὐ  θέλω  ὕστερον  δὲ  μεταμεληθεὶς›  ἀπῆλθεν. 
30 προσελθὼν  δὲ  τῷ  δευτέρ  εἶπεν  ὡσαύτως.    δὲ  ἀποκριθεὶς  εἶπεν  ἐγώ**  κύριε**  καὶ**  οὐκ**  ἀπῆλθεν. 
31 τίς  ἐκ  τῶν  δύο  ἐποίησεν  τὸ  θέλημα  τοῦ  πατρός;  λέγουσιν    πρῶτος**.  λέγει  αὐτοῖς    Ἰησοῦς  Ἀμὴν  λέγω  ὑμῖν  ὅτι  οἱ  τελῶναι  καὶ  αἱ  πόρναι  προάγουσιν  ὑμᾶς  εἰς  τὴν  βασιλείαν  τοῦ  Θεοῦ. 
32 ἦλθεν  γὰρ  Ἰωάννης*  πρὸς  ὑμᾶς  ἐν  ὁδῷ  δικαιοσύνης,  καὶ  οὐκ  ἐπιστεύσατε  αὐτῷ·  οἱ  δὲ  τελῶναι  καὶ  αἱ  πόρναι  ἐπίστευσαν  αὐτῷ·  ὑμεῖς  δὲ  ἰδόντες  οὐδὲ  μετεμελήθητε  ὕστερον  τοῦ  πιστεῦσαι  αὐτῷ.

Rebukes them by the parable of the two sons,
28 ti  de  umin  dokei;  anthrōpos  eichen  tekna  duo.  proselthōn    prōtō  eipen·  teknon,  upage  sēmeron  ergazou  en    ampelōni. 
29 o  de  apokritheis  eipen·  egō,  kurie,  kai  ouk  apēlthen. 
30 proselthōn  de    deuterō  eipen  ōsautōs.  o  de  apokritheis  eipen·  ou  thelō,  usteron  metamelētheis  apēlthen. 
31 tis  ek  tōn  duo  epoiēsen  to  thelēma  tou  patros;  legousin·  o  usteros.  legei  autois  o  iēsous·  amēn  legō  umin  oti  oi  telōnai  kai  ai  pornai  proagousin  umas  eis  tēn  basileian  tou  theou. 
32 ēlthen  gar  iōannēs  pros  umas  en  odō  dikaiosunēs  kai  ouk  episteusate  autō,  oi  de  telōnai  kai  ai  pornai  episteusan  autō·  umeis  de  idontes  oude  metemelēthēte  usteron  tou  pisteusai  autō.

No comments:

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)