Tulisan Firman dalam pencerahan yang sederhana untuk menghidupi hidup yang sederhana menjadi DASYAT BERSAMA TUHAN.
Tuesday, January 31, 2017
Monday, January 30, 2017
Sunday, January 29, 2017
Saturday, January 28, 2017
Thursday, January 26, 2017
KECIL TAPI BERDAMPAK BESAR, Matius 13:31-32
Matius 13:31-32
31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada
mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang
diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis
benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran
yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang
bersarang pada cabang-cabangnya."
The Parable of the Mustard Seed
31 Another parable He put forth to them, saying: "The kingdom
of heaven is like a mustard seed, which a man took and sowed in his field,
32 which indeed is the least of all the seeds; but when it is grown
it is greater than the herbs and becomes a tree, so that the birds of the air
come and nest in its branches."
Tanaman Sesawi Palestina sangat berbeda dari
tanaman sesawi yang biasa kita kenal. Yang pasti biji sesawi bukan yang paling
kecil diantara biji-bijian; biji pohon cemara (cypress) masih lebih kecil.
Ada alasan yang sangat bagus kenapa Yesus
membicarakan biji-bijian di dalam banyak perumpamaan. Benih merupakan suatu hal
yang indah. Dimana didalamnya kita belajar tentang Karya Keselamatan Kristus.
Dalam Yohanes 12:24. “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum
tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia
mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”
Ketika benih ditaburkan ke tanah, benih itu akan
mati. Lalu benih itu bertunas, dan bertumbuh tentunya menghasilkan buah. Hal
ini menunjukan gambaran yang lengkap tentang kematian dan kebangkitan Kristus.
Secara harfiah hidup baru baru akan muncul dari
Penguburan, kematian dan kebangkitan suatu benih. Demikian juga Yesus mati,
dikubur, dan seprtinya hilang selamanya, tetapi Yesus dibangkitkan oleh Allah
kedalam hidup baru. Dan menghasilkan buah (karya kebangkitan/Hidup), buah
keselamatan.
Didalam Yohanes 12:25. Barangsiapa mencintai
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai
nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Jika kita tidak menjadi benih dan hidup bagi
Kristus didunia ini, kita tidak akan memperoleh kepenuhan Kristus dalam hidup
kita .
Dalam Perumpamaan Biji Sesawi diatas Kristuslah
biji sesawi itu dan dialah Kerajaan Allah itu sendiri. Dan ketika Yesus mati,
dikuburkan dan melalui kebangkitanNya Kerajaan Allah menjadi nyata di dunia.
Seorang yang benar-benar Kristen ialah orang yang
memiliki Kristus didalam hidupnya. Dia akan memiliki hidup baru yang dibentuk
oleh Roh Kudus yang menjadikan dia manusia baru sepenuhnya.
Apa yang terjadi kalau kita hidup didalam
Kristus ? jika kita benar-benar orang
Kristen, keserupaan dengan Kristus harus termanifestasikan dalam kehidupan.
Bagaimana dunia bisa mengenal Kristus jika dunia tidak melihat bahwa Kristus
hidup didalam kita ?
Benih yang lahir dengan benar haruslah serupa
dengan yang aslinya.
Apa kita lahir serupa dengan Kristus ?
Apakah Krsitus bekerja secara penuh dalam
kehidupan kita ?
Sudahkah pikiran kita diubahkan dan keegoisan kita
dihilangkan ketika kita menjadi serupa dengan Kristus ?
Adalah fakta sejarah bahwa hal-hal yang besar
selalu dimulai dari hal-hal kecil.
Suatu gagasan yang dapat mengubah peradaban
bermula dari satu orang.
Suatu kesaksian harus bermula dari satu orang.
Sebuah reformasi bermula dari satu orang.
Yesus sendiri adalah teladan darinya satu orang
maka semua manusia diselamatkan.
The Parable of the Mustard Seed
31 Ἄλλην παραβολὴν παρέθηκεν αὐτοῖς λέγων· ὁμοία ἐστιν ἡ βασιλεία τῶν οὐρανῶν κόκκῳ σινάπεως, ὃν λαβὼν ἄνθρωπος ἔσπειρεν ἐν τῷ ἀγρῷ αὐτοῦ·
32 ὁ μικρότερον μέν ἐστιν πάντων τῶν σπερμάτων ὅταν δὲ αὐξηθῇ μεῖζον τῶν λαχάνων ἐστιν καὶ γίνεται δένδρον, ὥστε ἐλθεῖν τὰ πετεινὰ τοῦ οὐρανοῦ καὶ κατασκηνοῦν ἐν τοῖς κλάδοις αὐτοῦ.
31 allēn parabolēn parethēken autois legōn· omoia estin ē basileia tōn ouranōn kokkō sinapeōs, on labōn anthrōpos espeiren en tō agrō autou·
32 o mikroteron men estin pantōn tōn spermatōn otan de auxēthē meizon tōn lachanōn estin kai ginetai dendron, ōste elthein ta peteina tou ouranou kai kataskēnoun en tois kladois autou.
Tuesday, January 24, 2017
Monday, January 23, 2017
LALANG DIANTARA GANDUM. Matius 13:24-30
Matius 13:24-30; dan Matius 13:36-43/ Tares among Wheat
24 Jesus
presented another parable to them, saying, "The kingdom of heaven may be
compared to a man who sowed good seed in his field.
25 "But
while his men were sleeping, his enemy came and sowed tares among the wheat,
and went away.
26 "But
when the wheat sprouted and bore grain, then the tares became evident also.
27 "The
slaves of the landowner came and said to him, 'Sir, did you not sow good seed
in your field? How then does it have tares?'
28 "And
he said to them, 'An enemy has done this!' The slaves *said to him, 'Do you
want us, then, to go and gather them up?'
29 "But
he *said, 'No; for while you are gathering up the tares, you may uproot the
wheat with them.
30 'Allow
both to grow together until the harvest; and in the time of the harvest I will
say to the reapers, "First gather up the tares and bind them in bundles to
burn them up; but gather the wheat into my barn."'".
The parable of the weeds;
24 Ἄλλην
παραβολὴν παρέθηκεν αὐτοῖς
λέγων· ὡμοιώθη ἡ
βασιλεία τῶν οὐρανῶν
ἀνθρώπῳ σπείραντι καλὸν
σπέρμα ἐν τῷ ἀγρῷ αὐτοῦ.
25 ἐν δὲ τῷ
καθεύδειν τοὺς ἀνθρώπους
ἦλθεν αὐτοῦ ὁ ἐχθρὸς καὶ ἐπέσπειρεν ζιζάνια
ἀνὰ μέσον τοῦ
σίτου καὶ ἀπῆλθεν.
26 ὅτε δὲ ἐβλάστησεν
ὁ χόρτος καὶ
καρπὸν ἐποίησεν, τότε ἐφάνη καὶ τὰ ζιζάνια.
27 προσελθόντες
δὲ οὶ δοῦλοι
τοῦ οἰκοδεσπότου εἶπον
αὐτῷ· κύριε οὐχὶ καλὸν
σπέρμα ἔσπειρας ἐν τῷ σῷ ἀγρῷ; πόθεν
οὐν ἔχει ζιζάνια;
28 ὁ δὲ ἔφη αὐτοῖς· ἐχθρὸς
ἄνθρωπος τοῦτο ἐποίησεν.
οἱ δὲ αὐτῷ
λέγουσιν· θέλεις οὖν ἀπελθόντες συλλέξωμεν
αὐτά;
29 ὁ δὲ φησιν·
οὔ, μήποτε συλλέγοντες
τὰ ζιζάνια ἐκριζώσητε
ἅμα αὐτοῖς τὸν σῖτον.
30 ἄφετε
συναυξάνεσθαι ἀμφότερα ἕως τοῦ θερισμοῦ,
καὶ ἐν καιρῷ
τοῦ θερισμοῦ ἐρῶ τοῖς θερισταῖς·
συλλέξατε πρῶτον τὰ
ζιζάνια καὶ δήσατε
αὐτὰ εἰς δέσμας
πρὸς τὸ κατακαῦσαι
αὐτά, τὸν δὲ σῖτον συνάγετε
εἰς τὴν ἀποθήκην
μου.
Dalam ayat 36 murid-murid bertanya kepada Yesus
tentang arti perumpamaan Lalang diantara Gandum itu, dan dalam ayat 37-43 Yesus
menjelaskan arti perumpamaan itu.
Jadi, kalau kita mau mengerti Firman Tuhan/AlKitab,
kita harus berharap dan meminta kepada Tuhan. Tuhan memang bisa mengajarkan
artinya melalui buku, manusia, hamba Tuhan.
Efesus 4:11-15’,”11 Dan Ialah yang memberikan
baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun
gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12 untuk memperlengkapi orang-orang
kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, 13 sampai kita
semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak
Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan
Kristus, 14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka
yang menyesatkan, 15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam
kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah
Kepala”),
dan karena itu kita harus mau menggunakan buku,
manusia, hamba Tuhan, tetapi harapan kita tidak boleh diletakkan pada manusia,
buku, hamba Tuhan, tetapi kepada Tuhan, itu sebabnya Berdoalah dengan
sungguh-sungguh sebelum membaca Alkitab, buku rohani, Saat Teduh, ataupun
sebelum mendengar khotbah, Pemahaman Alkitab.
‘Orang yang menabur benih gandum’ menggambarkan
‘Tuhan yang memproduksi orang kristen’ (ayat 37-38) dengan
cara: pemberitaan Injil, Tuhan bekerja dalam diri orang itu : melahirbarukan,
memberi terang, pengertian tentang Injil, memberikan iman dan pertobatan.
Bagi seorang Petani Lalang itu
sangat mengganggu dan merugikan.
Lalang biasa disebut DARNEL
BERJANGGUT (lolium temulentum).
Pada tahap awal lalang AMAT MIRIP
dengan tanaman gandum, sehingga mustahil untuk membedakan yang satu dari yang
lain.
Orang Yahudi menyebut lalang itu
Gandum Haram (Bastard wheat)
Dalam bahasa Ibrani, Lalang disebut
ZUNIM , bahasa Yunani zizanion.
Lalang dan Gandumg tidak dapat
dipisahkan dengan aman ketika keduanya
sedang tumbuh, tetapi memang akhirnya harus dipisahkan.
Didalam Perumpamaan Lalang diantara Gandum ini,
mengajarkan beberapa hal yang luar biasa :
a.
Selalu ada kuasa jahat didalam
dunia, yang sedang mencari dan menanti untuk menghancurkan benih yang baik.
(lih: 1 Petus 5:8).
Selalu
ada didalam Gereja Pengaruh yang menolong benih Firman untuk bertumbuh dan
berkembang, dan pengaruh yang berupaya mengahancurkan benih Firman. Solusinya
adalah berjaga-jagalah.
b.
Betapa sukar membedakan mereka
yang adalah benih Kerajaan Allah dengan benih dari si Jahat.
Kenyataan
yang sering terjadi adalah seseorang mungkin kelihatan buruk, tetapi sebenarnya
baik dan sebaliknya seseorang kelihatan baik ternyata buruk.
Kita
selalu cepat menilai orang dan mencap mereka baik atau buruk tanpa mengetahui
fakta-fakta yang ada.
c.
Penghakiman pasti datang pada
akhirnya.
Penghakiman
tidak terburu-buru, karena pada saatnya akan tampak konsekwensi dosa yang
dilakukan dan akan nampak sekarang atau nanti.
Hanya Allah saja yang berhak menghakimi, karena hanya
Allah yang tahu membedakan mana yang baik dan jahat.
Matius 13:24-30; dan Matius 13:36-43
24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada
mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan
benih yang baik di ladangnya.
25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya
menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah
lalang itu.
27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata:
Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah
lalang itu?
28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu
berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi
mencabut lalang itu?
29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut
tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada
waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu
dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke
dalam lumbungku."
36 Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang.
Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami
perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
37 Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik
ialah Anak Manusia;
38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan
dan lalang anak-anak si jahat.
39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai
ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api,
demikian juga pada akhir zaman.
41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka
akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang
melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan
terdapat ratapan dan kertakan gigi.
43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti
matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengar!"
The parable of the weeds;
24 allēn parabolēn parethēken
autois legōn· ōmoiōthē
ē basileia tōn
ouranōn anthrōpō speiranti
kalon sperma en tō agrō
autou.
25 en de tō
katheudein tous anthrōpous
ēlthen autou o
echthros kai epespeiren
zizania ana meson
tou sitou kai
apēlthen.
26 ote de eblastēsen
o chortos kai
karpon epoiēsen, tote
ephanē kai ta
zizania.
27 proselthontes de oi
douloi tou oikodespotou
eipon autō· kurie
ouchi kalon sperma
espeiras en tō sō agrō;
pothen oun echei
zizania;
28 o de ephē
autois· echthros anthrōpos
touto epoiēsen. oi
de autō legousin·
theleis oun apelthontes
sullexōmen auta;
29 o de phēsin·
ou, mēpote sullegontes
ta zizania ekrizōsēte
ama autois ton
siton.
30 aphete
sunauxanesthai amphotera eōs
tou therismou, kai
en kairō tou
therismou erō tois
theristais· sullexate prōton
ta zizania kai
dēsate auta eis
desmas pros to
katakausai auta, ton
de siton sunagete
eis tēn apothēkēn
mou.
Sunday, January 22, 2017
Saturday, January 21, 2017
Friday, January 20, 2017
MENABUR DAN MENGHASILKAN, Matius 13:1-9; 18-23
1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi
danau.
2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni
Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak
semuanya berdiri di pantai.
3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka.
Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir
jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
5 Sebagian jatuh di tanah
yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh,
karena tanahnya tipis.
6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering
karena tidak berakar.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah
semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang
seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali
lipat.
9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
The parable of the sower
and the seed;
1
Ἐν τῇ ἡμέρᾳ ἐκείνῃ
ἐξελθὼν ὁ Ἰησοῦς
τῆς οἰκίας ἐκάθητο
παρὰ τὴν θάλασσαν·
2
καὶ συνήχθησαν
πρὸς αὐτὸν ὄχλοι
πολλοί, ὥστε αὐτὸν
εἰς πλοῖον ἐμβάντα
καθῆσθαι καὶ πᾶς ὁ ὄχλος ἐπὶ τὸν αἰγιαλὸν εἱστήκει.
3
Καὶ ἐλαλησεν
αὐτοῖς πολλὰ ἐν
παραβολαῖς λέγων· ἰδοὺ ἐξῆλθεν ὁ
σπείρων τοῦ σπείρειν.
4
καὶ ἐν τῷ σπείρειν
αὐτὸν ἃ μὲν ἔπεσεν παρὰ τὴν ὁδόν,
καὶ ἐλθόντα τὰ
πετεινὰ κατέφαγεν αὐτά.
5
ἀλλὰ δὲ ἔπεσεν ἐπὶ τὰ πετρώδη
ὅπου οὐκ εἶχεν γῆν πολλήν,
καὶ εὐθέως ἐξανέτειλεν
διὰ τὸ μὴ ἔχειν βάθος
γῆς·
6
ἡλίου δὲ ἀνατείλαντος ἐκαυματίσθη
καὶ διὰ τὸ μὴ ἔχειν ῥίζαν ἐξηράνθη.
7
ἄλλα δὲ ἔπεσεν ἐπὶ τὰς ἀκάνθας
καὶ ἀνέβησαν αἱ ἄκανθαι καὶ ἀπέπνιξαν αὐτά.
8
ἄλλα δὲ ἔπεσεν ἐπὶ τὴν γῆν τὴν καλὴν
καὶ ἐδίδου καρπόν,
ὃ μὲν ἑκατόν,
ὃ δὲ ὲξήκοντα,
ὃ δὲ τριάκοντα.
9
ὁ ἔχων ὦτα ἀκούετω.
Sangat sedikit orang yang dapat menangkap dan mengerti
gagasan-gagasan abstrak; kebanyakan orang berpikir dalam gambar-gambar. Hal
yang penting dari suatu perumpamaan adalah bahwa perumpamaan itu membuat
kebenaran menjadi suatu gambaran yang dapat dilihat dan dipahami semua orang.
Dengan cara inilah Tuhan Yesus menyatakan firman Allah tentang
kerajaan Allah, hari ini kita belajar dalam Matius 13;1-9 dan 18-23, Perumpaan
tentang Penabur kalau kita perhatikan di Palestina ada dua cara menabur benih :
1.
Ditabur dengan cara mengayun tangan keatas dan
kebawah sambil menyusuri ladang.
2.
Penabur menaruh sekarung benih dibelakang seekor
keledai, melubangi karung dibawahnya sehingga ketika Keledai itu berjalan
benihnya keluar dan tersebar.
Kita pelajari sedikit tentang Ladang dan Tanah di Palestina.
a.
Ladang di Palestina mirip dengan pematang-pematang
sawah atau kebun-kebun di Indonesia, yaitu ada sebidang tanah atau tanah yang
berpetak-petak, perbatasan bidang tanah atau batas petak-petak itulah yang
disebut pembatas dan sering dijadikan jalan oleh petani-petani.
Inilah
yang disebut pinggir jalan, tanah yang keras itu, karena sering di injak
oleh manusia sehingga tanah itu menjadi keras. Dan ketika benih itu terjatuh
dipinggirnya maka burung akan mudah memakannya.
b.
Dipalestina yang disebut tanah yang berbatu adalah
tanah yang dimana dibawahnya banyak batuan dan lapisan tanahnya tipis.
Ditanah
yang seperti ini benih cepat tumbuh karena panas matahari cepat menghangatkan
tanahnya. Ketika akarnya ingin mengisap makanan dan air, yang ada hanyalah batu
dibawahnya, sehingga benih yang mulai bertunas akan segera mati dan tidak mampu
menahan panas matahari.
c.
Tanah
yang bersemak duri, adalah dimana tanahnya sebenarnya cukup baik
tetapi karena ada belukar mengelilinginya maka pertumbuhan benih terhambat.
Kecepatan pertumbuhan belukar, rumput liar dan ilalang lebih cepat dari benih
yang ditanam, sehingga menghambat pertumbuhan benih yang ada.
d.
Tanah
yang baik ialah tanah yang dalam, bersih dan gembur sehingga akar benih
itu dapat menerobosnya untuk menghisap makanan, dan tumbuh dengan bebas.
Ditanah
yang subur ini benih dapat menghasilkan tuaian yang melimpah.
Perumpamaan ini ditujukan kepada dua macam orang.
A.
Perumpamaan ini ditujukan kepada
pendengar yang hadir.
Jadi ada beberapa pendengar
Firman :
v Pendengar
yang pikirannya
tertutup. Banyak penyebabnya :
-
Prasanka dapat membuat orang buta terhadap segala
hal yang tidak ingin ia lihat.
-
Roh keras kepala ( ada dua : Kesombongan yang
tidak tahu bahwa ia perlu tahu; Ketakutan akan kebenaran baru).
-
Juga karakter yang amoral dan cara hidup seseorang
dapat juga menutup pikirannya.
-
v Pendengar
yang pikirannya seperti tanah dangkal. (ia adalah
orang yang gagal memikirkan sesuatu dan gagal untuk terus memikirkannya).
-
Sebagian orang gemar sekali akan hal baru. Cepat
menerima, cepat pula membuangnya.
-
Semangat yang tiba-tiba selalu dapat pula menjadi
api yang padam dengan cepat.
Ini menjadi peringatan Tidak ada
orang yang dapat mendasarkan hidupnya pada EMOSI.
v Pendengar
yang mempunyai begitu
banyak minat dalam hidupnya sehingga
seringkali hal-hal yang terpenting menjadi terdesak.
Tidak cukup waktu berdoa, tidak cukup waktu
baca firman, karena hidup ini semakin padat dan cepat. Banyak terlibat dalam
berbagai kepanitiaan, pekerjaan, dan pelayanan kasih sehingga tidak lagi
menyisakan waktu untuk Tuhan.
Yang berbahaya adalah hal yang baik
seharusnya no dua, menjadi musuh terburuk bagi yang terbaik. Sehingga yang terbaik terabaikan.
Kita harus berhati-hati jangan sampai Kristus
terdesak hanya karena hal-hal yang sifatnya remeh dalam hidup.
v Pendengar
yang baik, seperti Tanah yang subur.
Ada empat tahap untuk penerimaan firman
Tuhan.:
-
Pikirannya terbuka, senantiasa ingin belajar,
-
Menyiapkan diri untuk mendengar. Tidak
sombong atau terlalu sibuk untuk mendengar.
-
Mau mengerti, ia memikirkan apa yang didengarnya dengan
sungguh-sungguh dan mengetahui apa firman yang didengarnya. Dan siap menerimanya.
-
Mempraktekan apa yang didengarnya kedalam tindakan.
Ia
menghasilkan buah yang baik dari benih yang baik.
PENDENGAR SEJATI ADALAH ORANG YANG MENDENGARKAN, MENGERTI, DAN
TAAT.
B.
Perumpamaan ini ditujukan juga
kepada yang memberitakan firman.
Perumpamaan ini bukan hanya untuk pendengar
saja tapi untuk sekelompok murid Yesus.
Murid melihat Yesus yang luar biasa dan
bijaknya ternyata dalam pandangan muridnya ia dilihat malah gagal :
-
punya musuh (ahli Taurat dan Farisi) dan
-
orang banyak yang datang hanya untuk kepentingan
pribadi, setelah mendapatkan yang dibutuhkan mereka berlalu begitu saja.
Ini menyebabkan murid-murid patah
semangat, tetapi perumpamaan ini menjawab sikap murid yang patah semangat :
HIKMAHNYA YAITU “PANEN
ITU PASTI”
Tidak ada petani yang menanam
tidak mengharapkan hasil atau petani yang berharap semua benihnya menghasilkan,
pasti ada juga tidak menghasilkan buah. Tetapi itu tidak menghilangkan harapannya
dan kepastian akan PANEN.
Maka perumpaan ini adalah pendorong semangat bagi mereka yang
menabur benih firman. :
o
Ketika menabur benih firman, kita tidak tahu
dampak apa yang terjadi terhadap benih firman itu.
Adalah
tugas kita untuk menabur benih firman dan selanjutnya menyerahkannya kepada
Tuhan untuk menghidupinya.
o
Ketika menabur benih firman, kita tidak boleh
mengharapakan hasil yang SEGERA.
Dalam
alam tidak pernah ada pertumbuhan yang tergesa-gesa, dibutuhkan waktu yang
amaat lama. Sebuah biji mangga untuk menjadi pohon mangga membutuhkan waktu
yang amat lama.
Benih
firman yang ditabur bisa sangat lama bersemi dihati yang mendengar dan
menerimanya.
Zaman ini
adalah zaman yang membutuhkan hasil yang instan (yang segera), tetapi tidak
pernah ada pertumbuhan yang instan.
DALAM MENABUR BENIH, KITA HARUS MEMILIK KESABARAN DAN PENGHARAPAN
DAN MENUNGGU DALAM WAKTU PANEN YANG CUKUP LAMA BAHKAN BISA SANGAT LAMA.
Matius 3:18-23 (jawaban ayat 1-9)
18 Karena itu, dengarlah arti perumpamaan
penabur itu.
19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan
Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang
ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang
yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila
datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera
murtad.
22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar
firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman
itu sehingga tidak berbuah.
23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar
firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali
lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
The
parable of the sower and the seed;
1
en tē
ēmera ekeinē exelthōn
o iēsous tēs
oikias ekathēto para
tēn thalassan·
2
kai sunēchthēsan pros
auton ochloi polloi,
ōste auton eis
ploion embanta kathēsthai
kai pas o
ochlos epi ton
aigialon eistēkei.
3
kai elalēsen autois
polla en parabolais
legōn· idou exēlthen
o speirōn tou
speirein.
4
kai en
tō speirein auton
a men epesen
para tēn odon,
kai elthonta ta
peteina katephagen auta.
5
alla de
epesen epi ta
petrōdē opou ouk
eichen gēn pollēn,
kai eutheōs exaneteilen
dia to mē
echein bathos gēs·
6
ēliou de
anateilantos ekaumatisthē kai
dia to mē echein rizan
exēranthē.
7
alla de
epesen epi tas
akanthas kai anebēsan
ai akanthai kai
apepnixan auta.
8
alla de
epesen epi tēn
gēn tēn kalēn
kai edidou karpon,
o men ekaton,
o de exēkonta,
o de triakonta.
9 o echōn
ōta akouetō.
Matthew 13: Jesus Teaches in Parables
1 That day Jesus went out
of the house and was sitting by the sea.
2 And large crowds gathered
to Him, so He got into a boat and sat down, and the whole crowd was standing on
the beach.
3 And He spoke many things
to them in parables, saying, "Behold, the sower went out to sow;
4 and as he sowed, some
seeds fell beside the road, and the birds came and ate them up.
5 "Others fell on the
rocky places, where they did not have much soil; and immediately they sprang
up, because they had no depth of soil.
6 "But when the sun
had risen, they were scorched; and because they had no root, they withered
away.
7 "Others fell among
the thorns, and the thorns came up and choked them out.
8 "And others fell on
the good soil and *yielded a crop, some a hundredfold, some sixty, and some
thirty.
9 "He who has ears,
let him hear."
Subscribe to:
Posts (Atom)