Tulisan Firman dalam pencerahan yang sederhana untuk menghidupi hidup yang sederhana menjadi DASYAT BERSAMA TUHAN.
Thursday, June 29, 2017
Wednesday, June 28, 2017
Tuesday, June 27, 2017
Monday, June 26, 2017
Matius 18:1-6. TERBESAR DALAM KERAJAAN SURGA
Matius 18:1-6
1 Pada
waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah
yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
2 Maka
Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
3 lalu
berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan
menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
4
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
5 Dan
barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut
Aku."
Rank in the Kingdom
1 At that time the disciples
came to Jesus and said, "Who then is greatest in the kingdom of
heaven?"
2 And He called a child to
Himself and set him before them,
3 and said, "Truly I say
to you, unless you are converted and become like children, you will not enter
the kingdom of heaven.
4 "Whoever then humbles
himself as this child, he is the greatest in the kingdom of heaven.
5 "And whoever receives
one such child in My name receives Me;
6 but whoever causes one of
these little ones who believe in Me to stumble, it would be better for him to
have a heavy millstone hung around his neck, and to be drowned in the depth of
the sea.
Pertanyaan murid-murid kepada Yesus menunjukan bahwa murid-murid
masih belum mengerti tentang makna Kerajaan Allah.
Jelas tujuan hidup mereka masih bersifat duniawi, dari
pertanyaan diatas dapat juga dijadikan pertanyaan apakah tujuan orang hidup
apalagi mempercayai Kerajaan Sorga.
Kalau tujuannya untuk pemenuhan ambisi pribadi
yaitu :
a.
Mendapat kuasa secara pribadi.
b.
Kenikmatan harga diri pribadi.
c.
Pengagungan/penghormatan diri.
Maka hal ini menunjukan tujuan
yang bertentangan dengan Kerajaan Surga. Karena menjadi warga Kerajaan kita
harus :
a.
Sama sekali tidak memikirkan diri sendiri.
b.
Ketidak berkuasaan diri lagi.
c.
Memakai diri untukmelayani. Bukan untuk berkuasa.
Selama orang memandang dirinya sendiri sebagai hal terpenting
didalam dunia, maka ia berjalan membelakangi Kerajaan Allah.
Perdebatan murid-murid ini (bdk. Luk 9:46) jelas adalah sesuatu
yang berdosa! Mengapa? Karena perdebatan itu menunjukkan adanya ambisi dalam
diri mereka untuk menjadi yang terbesar. Karena itulah maka mereka terdiam
ketika Yesus menanyakan apa yang mereka perdebatkan.
Ambisi adalah sesuatu yang
berbahaya karena akan menyeret kita ke dalam dosa-dosa yang lain! Ambisi bisa
terjadi dalam bermacam-macam hal, baik hal-hal yang bersifat jasmani / duniawi
(misalnya: ambisi untuk menjadi kaya, terkenal, kedudukan tinggi dsb), maupun
dalam hal-hal yang bersifat rohani (misalnya: ingin menjadi orang kristen yang
paling mengerti Kitab Suci / Firman Tuhan, ingin menjadi jemaat yang paling
rajin, ingin menjadi orang yang memberi persembahan paling besar, ingin menjadi
pengkhotbah top, dsb).
Karena itu, periksalah diri
saudara! Ambisi apa yang ada dalam diri saudara? Mintalah ampun kepada Tuhan
dan mintalah supaya Tuhan membuang ambisi-ambisi yang tidak sesuai kehendakNya
itu.
Untuk menjawab
pertanyaan murid-murid Yesus mengambil seorang anak kecil.
Dimana anak kecil
tersebut menurut tradisi setelah dia dewasa namanya adalah Ignatius Theoforus dari
Antiokhia, yang menjadi pelayan gereja yang besar, penulis yang besar, dan
Martir bagi Kristus.
‘Menjadi seperti
anak kecil’.
o Ini tentu tidak berarti bahwa kita harus bersikap
kekanak-kanakan (childish)!
o Ini juga tidak berarti bahwa dalam segala hal, kita harus
menjadi seperti anak kecil! Dalam 1 Korintus 14:20, Paulus berkata: “Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam
pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam
pemikiranmu!”.
o Penekanan Yesus adalah bahwa kita harus menjadi seperti anak
kecil dalam kerendahan hati. Ini terlihat dari kata-kata ‘merendahkan diri’
dalam ayat 4 ‘humbles himself’ = merendahkan dirinya sendiri.
Yesus menjelaskan didalam diri
seorang anak kita melihat ciri-ciri warga Kerajaan Surga contoh :
-
Mudah takjub, yang
nanti besarnya akan biasa terhadap keajaiban dunia.
-
Mudah mengampuni dan melupakan. Setelah
dewasa belum tentu.
-
Mempunyai Kerendahan hati. Setelah
dewasa baru ditinggalkan.
-
Mempunyai ketergantungan. Seorang
anak tidak pernah berpikir hidupnya dapat dikerjakan sendiri butuh bantuan
orang, terutama orang tuannya.
Akan
indah kalau orang mau menerima kenyataan akan ketergantungan mereka pada Allah,
suatu kekuatan baru dan kedamaian baru akan masuk kedalam hidupnya.
-
Kepercayaan yang sungguh kepada orang
tuanya.
Untuk kehidupannya, Sandang, Pangan, dan Papan. Dan percaya orang tuanya dapat
menjaga dan melindunginya.
Bagian ini (ay 1-5) penting karena pada pasal-pasal sebelumnya,
Matius banyak menekankan / menonjolkan Petrus, seperti:
v Matius 14:28-29 - Petrus berjalan di atas air.
v Matius 15:15 - Petrus bertanya tentang ajaran yang sukar.
v Matius 16:16-20 - Pengakuan Petrus tentang kemesiasan Yesus.
v Matius 17:1-13 - Petrus ikut ke gunung bersama Yesus.
v Matius 17:24-27 - Yesus membayar pajak untuk diriNya dan Petrus.
Semua ini bisa menimbulkan kesan bahwa Matius
menganggap Petrus sebagai murid / rasul yang terbesar. Tetapi dengan adanya
perdebatan di antara murid-murid tentang hal ini, jelaslah bahwa murid-murid
tidak menganggap bahwa Petrus adalah yang terbesar. Dan dari jawaban Yesus,
maka jelaslah bahwa Yesuspun tidak beranggapan bahwa Petrus adalah yang
terbesar.
Dari semua ini jelaslah bahwa Kitab Suci memang tidak
mengajarkan adanya satu manusia yang terbesar (paling tinggi pangkatnya) dalam
gereja Tuhan!
The Greatest in the Kingdom
(Mark 9:33-37; Luke 9:46-50)
1 Ἐν ἐκείνῃ τῇ ὥρᾳ προσῆλθον οἱ μαθηταὶ τῷ Ἰησοῦ λέγοντες Τίς ἄρα
μείζων ἐστὶν ἐν τῇ βασιλείᾳ τῶν οὐρανῶν;
2 καὶ προσκαλεσάμενος παιδίον
ἔστησεν αὐτὸ ἐν μέσῳ αὐτῶν
3 καὶ εἶπεν Ἀμὴν λέγω ὑμῖν, ἐὰν μὴ στραφῆτε καὶ
γένησθε ὡς τὰ
παιδία, οὐ μὴ εἰσέλθητε εἰς τὴν
βασιλείαν τῶν οὐρανῶν.
4 ὅστις οὖν ταπεινώσει ἑαυτὸν ὡς τὸ
παιδίον τοῦτο, οὗτός ἐστιν ὁ μείζων ἐν τῇ βασιλείᾳ τῶν οὐρανῶν.
5 καὶ ὃς ἐὰν
δέξηται ἓν
παιδίον τοιοῦτο ἐπὶ τῷ ὀνόματί
μου, ἐμὲ δέχεται·
6 ὃς δ’ ἂν σκανδαλίσῃ ἕνα τῶν μικρῶν
τούτων τῶν
πιστευόντων εἰς ἐμέ,
συμφέρει αὐτῷ ἵνα κρεμασθῇ μύλος ὀνικὸς περὶ τὸν
τράχηλον αὐτοῦ καὶ καταποντισθῇ ἐν τῷ
πελάγει τῆς θαλάσσης.
1 en ekeinē
tē ōra prosēlthon
oi mathētai tō
iēsou legontes· tis
ara meizōn estin
en tē basileia
tōn ouranōn;
2
kai proskalesamenos paidion
estēsen auto en
mesō autōn
3
kai eipen· amēn
legō umin, ean
mē straphēte kai
genēsthe ōs ta
paidia, ou mē
eiselthēte eis tēn
basileian tōn ouranōn.
4
ostis oun tapeinōsei
eauton ōs to
paidion touto, outos
estin o meizōn
en tē basileia
tōn ouranōn.
5
kai os
ean dexētai en
paidion toiouto epi
tō onomati mou,
eme dechetai.
6 os d
an skandalisē ena
tōn mikrōn toutōn
tōn pisteuontōn eis
eme, sumpherei autō
ina kremasthē mulos
onikos peri ton
trachēlon autou kai
katapontisthē en tō
pelagei tēs thalassēs.
Saturday, June 24, 2017
Friday, June 23, 2017
Wednesday, June 21, 2017
MATIUS 17:24-27 MEMBAYAR PAJAK (Pajak Bait Allah).
MATIUS 17:24-27 (Pajak Bait Allah).
24 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah
pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak
membayar bea dua dirham itu?"
25 Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk
rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon?
Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau
dari orang asing?"
26 Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus
kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya.
27 Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka,
pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan
bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di
dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku
dan bagimu juga."
The Tribute Money
24 When they came to Capernaum, those who
collected the two-drachma tax came to Peter and said, "Does your teacher
not pay the two-drachma tax?"
25 He *said, "Yes." And when he came
into the house, Jesus spoke to him first, saying, "What do you think, Simon?
From whom do the kings of the earth collect customs or poll-tax, from their
sons or from strangers?"
26 When Peter said, "From strangers,"
Jesus said to him, "Then the sons are exempt.
27 "However, so that we do not offend them,
go to the sea and throw in a hook, and take the first fish that comes up; and
when you open its mouth, you will find a shekel. Take that and give it to them
for you and Me."
Ayat 24-25.
Pada zaman Yesus Operasional Bait Allah
itu membutuhkan dana yang besar termasuk untuk memeliharanya.
Setiap hari ada Kurban yang harus
dipersembahkan :
A. Kurban pagi hari dan sore hari. Masing-masing membutuhkan seekor
anak domba berumur satu tahun.
B. Persembahan anggur, tepung, dan minyak.
C. Kemenyan yang harus dibakar setiap hari.
D. Jubah para imam (yang mahal) selalu harus diganti.
E. Jubah Imam Besar yang harganya senilai pakaian seorang raja.
Itu semua membutuhkan uang.
Maka berdasarkan Kitab Keluaran 30:13 (setiap
laki-laki Yahudi yang berusia di atas dua puluh tahun harus membayar pajak
Tahunan Bait Allah sebesar setengah syikal. (Pada zaman Nehemia, ketika bangsa
Israel miskin , bayarnya hanya sepertiga syikal
1/2 syikal = dua drakhma Yunani. (Pajaknya Disebut
dirham, sesuai dengan ayat diatas)
Nilai Pajak bait Allah itu ± 8 pence. (Upah
pekerja sehari pada zaman itu 3,5 pence)
Berdasarkan ketetapan Pajak Bait Allah itu
KEWAJIBAN. Pengelola Bait Allah punya wewenang untuk menyita harta seseorang
bila ia tidak membayarnya.
Dalam perikop ini Yesus membayar Pajak Bait Allah ini. Petugas Pajak datang kepada Petrus menanyakan apakah gurunya sudah bayar Pajak ,
pasti pertanyaan itu dibaliknya ada niat jahat jika Yesus tidak mau bayar pajak
maka mereka dapat menuduh Yesus.
Di ayat 25 ini
terlihat bahwa Yesus Maha Tahu membuktikan bahwa Dia adalah Allah, dimana petugas
bea itu berbicara kepada Petrus dan yang menjawab Petrus sedang Tuhan Yesus
jauh dari Petrus, tapi waktu Petrus masuk dan bertemu dengan Tuhan Yesus, maka
Yesus langsung bertanya kepada Petrus dan berbicara tentang membayar Pajak Bait
Allah.
Yesus menjawab tentang membayar pajak dengan gambaran :
A.
Rakyat jajahan
harus mebayar pajak, sedang penjajah yang menang perang tidak punya kepentingan
untuk sejahterahkan rakyat jajahannya.
b.
Raja yang menang perang dan keluarganya
dibebaskan dari pembayaran pajak.
Pajak
di perikop ini adalah Pajak bagi Bait Allah, yang adalah rumah Allah. Sedang Yesus
pernah berkata bahwa ia adalah anak Allah dan Bait Allah adalah rumah Bapa-Nya.
Lukas 2:49. Jadi bagaimana mungkin anak wajib membayar pajak bagi rumah
Bapak-Nya sendiri.?
Namun Yesus berkata
bahwa mereka harus membayar pajak itu supaya jangan jadi batu sandungan. Dan menjadi
teladan untuk orang lain. Dan tidak menjadi contoh yang buruk.
Orang Kristen yang
membebaskan dirinya dari kewajibannya sebagai warga Negara yang baik tidak
hanya gagal menjadi warga Negara, tetapi ia juga gagal dalam menjalankan iman
Kristennya.
Dari
ayat 27 diatas dapat diambil penjelasan sebagai berikut :
a. Allah tidak
memberikan mujizat untuk membantu kita melakukan apa yang dapat kita lakukan
bagi diri sendiri.
b. Allah
memberikan mujizat bukan untuk menyelesaikan masalah keuangan dengan cara
mujizat, tanpa memperdulikan kewajiban manusia untuk bekerja dan tidak
bermalas-malasan.
Pepatah Yunani menulis
bahwa keringat harus menjadi harga mati untuk semua hal.
Ada dua penafsiran untuk ini :
1.
Dari ayat 27 diatas Yesus sebenarnya
ingin berkata, Hai Petrus kembalilah kepekerjaanmu, itulah caranya untuk
membayar utangmu.
-
Seorang
juru ketik dapat menemukan sebuah mantel baru dari tuts-tuts mesin
ketiknya.
-
Montir
mobil akan menemukan makanan bagi dirinya, isteri dan keluarganya
didalam mesin mobil yang dibenarkannya.
-
Guru
akan menemukan uang untuk membiayai hidupnya pada papan tulis
dan kapur.
-
Penulis akan
cukup menemukan apa yang perlu untuk mendukung hidupnya dan orang-orang yang
dikasihinya pada kertas yang ditulisnya.
2.
Ini bukan mujizat, tetapi hanya soal keMaha-Tahuan
Yesus. Bahwa bisa ada uang dalam perut seekor ikan, bukanlah merupakan sesuatu
yang terlalu aneh, karena ikan-ikan tertentu senang menelan barang-barang
apapun yang berkilauan, sehingga bisa saja ada orang yang uangnya jatuh ke air
dan lalu ditelan oleh seekor ikan. (Catatan: ‘mata uang 4 dirham’ dalam ay 27
itu adalah 1 keping mata uang yang bernilai 4 dirham). Demikian juga kalau
Petrus memancing ikan, lalu mendapatkan ikan itu, itu bukan sesuatu yang aneh.
Jadi semua ini bukan mujijat, tetapi hanya menunjukkan kemaha-tahuan Yesus!
(Tetapi bagi saya itu mujizat,
karena toh ikan itu bisa dipancing oleh Petrus kalau bukan karena kehendak
Tuhan yah tidak dapat dipancing.)
The
Temple Tax
24 Ἐλθόντων δὲ αὐτῶν εἰς Καφαρναοὺμ προσῆλθον οἱ τὰ δίδραχμα
λαμβάνοντες τῷ Πέτρῳ καὶ εἶπαν Ὁ διδάσκαλος
ὑμῶν οὐ τελεῖ ‹τὰ› δίδραχμα;
25
λέγει Ναί. καὶ ἐλθόντα εἰς τὴν οἰκίαν προέφθασεν
αὐτὸν ὁ Ἰησοῦς λέγων Τί
σοι δοκεῖ, Σίμων;
οἱ βασιλεῖς τῆς γῆς ἀπὸ τίνων λαμβάνουσιν
τέλη ἢ κῆνσον; ἀπὸ τῶν υἱῶν αὐτῶν ἢ ἀπὸ τῶν ἀλλοτρίων;
26 εἰπόντος δέ Ἀπὸ τῶν ἀλλοτρίων, ἔφη αὐτῷ ὁ Ἰησοῦς Ἄρα¦γε ἐλεύθεροί εἰσιν οἱ υἱοί.
27 ἵνα δὲ μὴ σκανδαλίσωμεν
αὐτούς, πορευθεὶς εἰς θάλασσαν
βάλε ἄγκιστρον καὶ τὸν ἀναβάντα πρῶτον ἰχθὺν ἆρον, καὶ ἀνοίξας τὸ στόμα
αὐτοῦ εὑρήσεις στατῆρα· ἐκεῖνον λαβὼν δὸς αὐτοῖς ἀντὶ ἐμοῦ καὶ σοῦ.
Pays
tribute.
24
elthontōn de autōn
eis kapharnaoum prosēlthon
oi ta didrachma
lambanontes tō petrō
kai eipan· o
didaskalos umōn ou telei ta
didrachma;
25 legei· nai.
kai elthonta eis
tēn oikian proephthasen
auton o iēsous
legōn· ti soi
dokei simōn; oi
basileis tēs gēs
apo tinōn lambanousin
telē ē kēnson;
apo tōn uiōn
autōn ē apo
tōn allotriōn;
26 eipontos de
apo tōn allotriōn,
ephē autō o
iēsous· ara ge
eleutheroi eisin oi
uioi.
27 ina de
mē skandalisōmen autous,
poreutheis eis thalassan
bale ankistron kai
ton anabanta prōton
ichthun aron, kai
anoixas to stoma
autou eurēseis statēra·
ekeinon labōn dos
autois anti emou
kai sou.
Subscribe to:
Posts (Atom)