Ambisi boleh boleh saja, akan tetapi bila sudah membuat kita menjadi stress dan tertekan... ya buat apa? Bukankah hidup itu anugerah? jadi...nikmatilah sebagai pemberian Allah yang penuh dengan kasih karunia, maka hidup kita akan menjadi indah, nyaman dan berarti.
Tulisan Firman dalam pencerahan yang sederhana untuk menghidupi hidup yang sederhana menjadi DASYAT BERSAMA TUHAN.
Thursday, August 31, 2017
HIDUP ITU PILIHAN
Hidup itu pilihan! Tuhan memberikan kebebasan pada kita untuk memilihnya, hanya satu yang Dia minta, pujilah Tuhan, sembahlah Dia, tinggikan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan kita, maka kita akan menikmati anugerah kasih karuniaNya secara penuh......alangkah indahnya hidup ini.
Tuesday, August 29, 2017
Monday, August 28, 2017
Saturday, August 26, 2017
Friday, August 25, 2017
Thursday, August 24, 2017
Matius 18:21-35 - HARGA SEBUAH PENGAMPUNAN
HARGA SEBUAH PENGAMPUNAN, Matius 18:21-35
21 Kemudian datanglah Petrus dan
berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni
saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
22 Yesus berkata kepadanya:
"Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai
tujuh puluh kali tujuh kali.
23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama
seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
24 Setelah ia mulai mengadakan
perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu
talenta.
25 Tetapi karena orang itu tidak
mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta
anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
26 Maka sujudlah hamba itu menyembah
dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
27 Lalu tergeraklah hati raja itu
oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan
hutangnya.
28 Tetapi ketika hamba itu keluar,
ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia
menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
29 Maka sujudlah kawannya itu dan
memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan
kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
31 Melihat itu kawan-kawannya yang
lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
32 Raja itu menyuruh memanggil orang
itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah
kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
33 Bukankah engkaupun harus
mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
34 Maka marahlah tuannya itu dan
menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan
berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak
mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Syukurlah
Yesus memiliki murid yang mudah sekali berkata-kata, dan ini sering terjadi dia
bertanya kepada Yesus.
Di
ayat diatas dituliskan bagaimana Petrus dengan tiba-tiba mendatangi Yesus dan
langsung mengajukan pertanyaan dan menjawabnya sendiri, ini merupakan
pertanyaan yang mengejutkan tetapi juga sangat penting untuk diketahui umat manusia,
bagaimana berkehidupan yang saling mengasihi dan ini adalah pengajaran yang
abadi.
Di
ayat 21 Petrus mengajukan pertanyaan bagaimana mengampuni yang benar, dia
bertanya tapi juga menjelaskan kepada Yesus.
Kalau
diperhatikan dengan baik pertanyaan dan jawaban Petrus itu diperkirakan
didasarkan dari Prinsip Pengajaran Rabinik. Yang mengajarkan “Orang tidak boleh
minta pengampunan dari sesamanya lebih dari 3 (tiga kali)” dan apabila lebih dari tiga kali maka yang
kempat kali ia tidak dapat diampuni lagi. (lihat Amos 1:3, 6, 9, 11, 13; Amos
2:1,4,6).
Dari
Prinsip Pengajaran Rabinik dapat disimpulkan bahwa pengampunan Allah hanya
diberikan pada tiga pelanggaran dan pada pelanggaran yang keempat Allah
menghukumnya.
Dalam
pertanyaan ini sepertinya Petrus sudah merasa terbaik pertanyaanya dan menjawab
sendiri yaitu Tapi ternyata Tuhan Yesus
memberi jawaban yang mengejutkan dari pertanyaan Petrus yaitu apakah saudara
kita berdosa kepada kita dapat diampuni sampai 7 kali ? dan Yesus menjawabnya,
bukan tujuh kali, tetapi mengampuni sampai 70 (tujuh puluh) kali 7 (tujuh).
Dan
jawaban Tuhan Yesus ini dijelaskan dengan Prinsip Kerajaan Surga, yaitu tentang
“Kisah Hamba Yang Hutangnya di Hapus”. Hamba ini dihapuskan utangnya oleh
Tuannya, tetapi ia menagih temannya yang berutang padanya dengan jumlah yang
tidak berarti dengan utangnya sendiri yang dihapuskan oleh Tuannya.
Perumpamaan ini mengajarkan pelajaran yang
sangat mulia dari Tuhan Yesus. :
a.
Pengajaran dari perumpamaan ini
terdapat dalam seluruh Perjanjian Baru.
Bahwa seseorang harus
mengampuni supaya ia diampuni. Matius 6:14-15. Bandingkan dengan (Yakobus 2:13.
Berbelas Kasihan).
b.
Mengapa harus mengampuni ?
Mari kita lihat isi
dari Perumpamaan ini :
Hamba yang pertama Berutang
kepada Tuannya sebesar 10.000 Talenta.
Hamba yang kedua yang
disebut memiliki hutang pada hamba pertama, sebut saja hamba B, berhutang
sebesar 100
dinar.
1 talenta = 6000
dinar (sumber : kamus Alkitab)
Hutang hamba A = 10.000 talenta =
10.000 x 6.000 dinar = 60.000.000 dinar
Hutang hamba B = 100 dinar.
Kalo kita liat angka
100 sama 60.000.000 itu aja udah jauh banget yahhh. Kalo kita punya utang 60
juta sama 100 perak itu perbandingannya jauh banget. Tapi itu masih dalam
satuan dinar.
Gimana kalo dalam
rupiah?
1 dinar = upah
pekerja harian dalam satu hari.
Kita coba hitung
dengan UMR DKI Jakarta per bln Rp.3.100.000,-/25 hari = Rp.124.000,-/hari.
(dibulatkan 120.000,-)
Sekarang kita hitung
dengan hutang si A dan B :
Hutang si A = 60.000.0000 dinar X
120.000,- = 7.200.000.000.000,-
(7,2 Triliun)
Hutang si B = 100 dinar x
120.000,- = 12.000.000,-
(12 juta)
60.000.000 hari : 260
(hari) = 166.666 tahun. (inilah hutang si A)
100 hari : 260
(hari) = 0,38 tahun (+- 4 bln).
Pernah tidak kita berpikir, kalo seringkali
kita ini menjadi sama seperti hamba A itu?? Semua dosa kita yang sangat banyak
dan tak bisa kita bayar itu, udah dilunasi oleh darah Kristus Yesus. Sampai seumur hidup kita pun kita nggak bisa
mengganti/membayar dosa itu, baik oleh kelakuan baik kita atau kerajinan kita
beribadah. Itu semua nggak bisa melunasi hutang kita. Tapi karena Allah begitu
baik, penuh kasih, penuh belas kasihan, Dia menghapus semua dosa kita. Dia
melunasinya. sedangkan kita ga akan pernah bisa ngelunasinnya.
Lalu bagaimana jika
ada hamba lain yang berhutang sama kita? Bagaimana kalo ada orang lain yang
bersalah dan menyakiti kita? Apakah kita mau bersikap seperti hamba A yang
jahat itu? Ato membebaskan dan mengampuni orang yang bersalah pada kita?
Kesalahan orang lain ke kita tidak akan jauh lebih besar daripada kesalahan
kita ke Tuhan. Ya karena semua orang telah berbuat dosa.
Okey, mungkin orang yang menyakiti kita
memang bersalah, tapi kita juga punya salah. Sudah sewajarnya kita mengampuni
karena kita sudah diampuni lebih banyak lagi. Tidak ada alasan untuk tidak
mengampuni. Kalo kita MAU, Dia yang akan membuat kita MAMPU. Mampu untuk
mengampuni dan mengasihi orang yang menyakiti kita.
Liat lagi Matius 18:21-22. Tuhan mau kita mengampuni tujuh puluh kali
tujuh kali. Angka 7 adalah angka sempurna. Artinya Tuhan bilang kalo kita harus
terus mengampuni. Bukan hanya 7 kali ataupun 490 kali, tapi terus menerus, tidak
berhenti. Meskipun orang itu melakukan kesalahan lagi, bahkan kesalahan yang
sama sekalipun kita harus tetap mengampuni. Tuhanlah yang memampukan kita
mengampuni.
Saat kita mendendam,
kita sendiri juga sebenernya yang rugi. Kita tidak bisa tenang, kita sendiri
yang sakit, dan dendam itu bisa menghancurkan diri kita juga. Makanya, mari
lepaskanlah pengampunan!!
JIKA ALLAH TELAH
MENGAMPUNI DOSA KITA, KITAPUN HARUS BERSEDIA MENGAMPUNI SESAMA KITA ATAS
KESALAHAN MEREKA KEPADA KITA.
PENGAMPUNAN YANG KITA
BERIKAN KEPADA ORANG LAIN TIDAK DAPAT DIBANDINGKAN DENGAN PENGAMPUNAN YANG
TELAH KITA TERIMA.
ATAU KITA SAMA SEKALI
TIDAK AKAN MENERIMA KEMURAHAN.
Matius 6:14-15. ”14 Karena
jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni
kamu juga. 15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak
akan mengampuni kesalahanmu.”
Forgiveness
21 Then
Peter came and said to Him, "Lord, how often shall my brother sin against
me and I forgive him? Up to seven times?"
22 Jesus
*said to him, "I do not say to you, up to seven times, but up to seventy
times seven.
23 "For
this reason the kingdom of heaven may be compared to a king who wished to
settle accounts with his slaves.
24 "When
he had begun to settle them, one who owed him ten thousand talents was brought
to him.
25 "But
since he did not have the means to repay, his lord commanded him to be sold,
along with his wife and children and all that he had, and repayment to be made.
26 "So
the slave fell to the ground and prostrated himself before him, saying, 'Have
patience with me and I will repay you everything.'
27 "And
the lord of that slave felt compassion and released him and forgave him the
debt.
28 "But
that slave went out and found one of his fellow slaves who owed him a hundred
denarii; and he seized him and began to choke him, saying, 'Pay back what you
owe.'
29 "So
his fellow slave fell to the ground and began to plead with him, saying, 'Have
patience with me and I will repay you.'
30 "But
he was unwilling and went and threw him in prison until he should pay back what
was owed.
31 "So
when his fellow slaves saw what had happened, they were deeply grieved and came
and reported to their lord all that had happened.
32 "Then
summoning him, his lord *said to him, 'You wicked slave, I forgave you all that
debt because you pleaded with me.
33 'Should
you not also have had mercy on your fellow slave, in the same way that I had
mercy on you?'
34 "And
his lord, moved with anger, handed him over to the torturers until he should
repay all that was owed him.
35 "My
heavenly Father will also do the same to you, if each of you does not forgive
his brother from your heart."
The
Parable of the Unforgiving Servant
(Romans
12:14-21)
21
Τότε προσελθὼν «ὁ
Πέτρος εἶπεν» ⇔
αὐτῷ Κύριε,
ποσάκις ἁμαρτήσει εἰς
ἐμὲ ὁ
ἀδελφός μου καὶ ἀφήσω αὐτῷ; ἕως ἑπτάκις; 22 λέγει
αὐτῷ ὁ
Ἰησοῦς Οὐ
λέγω σοι ἕως ἑπτάκις, ἀλλὰ ἕως ἑβδομηκοντάκις ἑπτά.
23
Διὰ τοῦτο ὡμοιώθη ἡ
βασιλεία τῶν οὐρανῶν ἀνθρώπῳ βασιλεῖ ὃς
ἠθέλησεν συνᾶραι λόγον
μετὰ τῶν
δούλων αὐτοῦ.
24 ἀρξαμένου δὲ
αὐτοῦ συναίρειν
προσηνέχθη* εἷς ⇔
αὐτῷ ὀφειλέτης μυρίων
ταλάντων.
25
μὴ ἔχοντος δὲ
αὐτοῦ ἀποδοῦναι ἐκέλευσεν αὐτὸν ὁ
κύριος πραθῆναι καὶ
τὴν γυναῖκα καὶ
τὰ τέκνα
καὶ πάντα ὅσα ἔχει, καὶ
ἀποδοθῆναι.
26
πεσὼν οὖν
ὁ δοῦλος προσεκύνει
αὐτῷ λέγων
Μακροθύμησον ἐπ’ ἐμοί, καὶ
πάντα ἀποδώσω σοι.
27
σπλαγχνισθεὶς δὲ
ὁ κύριος
τοῦ δούλου
ἐκείνου ἀπέλυσεν αὐτόν, καὶ
τὸ δάνειον
ἀφῆκεν αὐτῷ.
28 ἐξελθὼν δὲ
ὁ δοῦλος ἐκεῖνος εὗρεν ἕνα τῶν
συνδούλων αὐτοῦ, ὃς
ὤφειλεν αὐτῷ ἑκατὸν δηνάρια,
καὶ κρατήσας
αὐτὸν ἔπνιγεν λέγων Ἀπόδος εἴ
τι ὀφείλεις.
29
πεσὼν οὖν
ὁ σύνδουλος
αὐτοῦ παρεκάλει
αὐτὸν λέγων
Μακροθύμησον ἐπ’ ἐμοί, καὶ
ἀποδώσω σοι.
30 ὁ δὲ
οὐκ ἤθελεν, ἀλλὰ ἀπελθὼν ἔβαλεν αὐτὸν εἰς
φυλακὴν ἕως ‹οὗ›
ἀποδῷ τὸ
ὀφειλόμενον.
31 ἰδόντες οὖν
οἱ σύνδουλοι
αὐτοῦ τὰ
γενόμενα ἐλυπήθησαν σφόδρα,
καὶ ἐλθόντες διεσάφησαν
τῷ κυρίῳ
ἑαυτῶν πάντα
τὰ γενόμενα.
32
τότε προσκαλεσάμενος αὐτὸν ὁ
κύριος αὐτοῦ λέγει
αὐτῷ Δοῦλε πονηρέ,
πᾶσαν τὴν
ὀφειλὴν ἐκείνην ἀφῆκά σοι, ἐπεὶ παρεκάλεσάς
με·
33
οὐκ ἔδει καὶ
σὲ ἐλεῆσαι τὸν
σύνδουλόν σου, ὡς
κἀγὼ σὲ
ἠλέησα;
34
καὶ ὀργισθεὶς ὁ
κύριος αὐτοῦ παρέδωκεν
αὐτὸν τοῖς
βασανισταῖς ἕως οὗ
ἀποδῷ πᾶν
τὸ ὀφειλόμενον 〈αὐτῷ〉.
35
Οὕτως καὶ
ὁ Πατήρ
μου ὁ οὐράνιος ποιήσει
ὑμῖν, ἐὰν
μὴ ἀφῆτε ἕκαστος τῷ
ἀδελφῷ αὐτοῦ ἀπὸ τῶν
καρδιῶν ὑμῶν.
How often to forgive
them;
21 tote proselthōn
o petros eipen
autō· kurie, posakis
amartēsei eis eme
o adelphos mou
kai aphēsō autō;
eōs eptakis;
22 legei autō
o iēsous· ou
legō soi eōs
eptakis alla eōs
ebdomēkontakis epta.
23 dia touto
ōmoiōthē ē basileia
tōn ouranōn anthrōpō
basilei, os ēthelēsen
sunarai logon meta
tōn doulōn autou.
24 arxamenou de
autou sunairein prosēchthē
eis autō opheiletēs
muriōn talantōn.
25 mē echontos
de autou apodounai
ekeleusen auton o
kurios prathēnai kai
tēn gunaika kai
ta tekna kai
panta osa echei
kai apodothēnai.
26 pesōn oun
o doulos prosekunei
autō legōn· makrothumēson
ep emoi, kai
panta apodōsō soi.
27 splanchnistheis de
o kurios tou
doulou ekeinou apelusen
auton kai to
daneion aphēken autō.
28 exelthōn de
o doulos ekeinos
euren ena tōn
sundoulōn autou, os
ōpheilen autō ekaton
dēnaria, kai kratēsas
auton epnigen legōn·
apodos ei ti
opheileis.
29 pesōn oun
o sundoulos autou
parekalei auton legōn·
makrothumēson ep emoi,
kai apodōsō soi.
30 o de
ouk ēthelen alla
apelthōn ebalen auton
eis phulakēn eōs
apodō to opheilomenon.
31 idontes oun
oi sundouloi autou
ta genomena elupēthēsan
sphodra kai elthontes
diesaphēsan tō kuriō
eautōn panta ta
genomena.
32 tote proskalesamenos auton
o kurios autou
legei autō· doule
ponēre, pasan tēn
opheilēn ekeinēn aphēka
soi, epei parekalesas
me·
33 ouk edei
kai se eleēsai
ton sundoulon sou,
ōs kagō se
ēleēsa;
34 kai orgistheis
o kurios autou
paredōken auton tois
basanistais eōs ou
apodō pan to
opheilomenon.
35 outōs kai o patēr
mou o ouranios
poiēsei umin, ean
mē aphēte ekastos
tō adelphō autou
apo tōn kardiōn
umōn.
Wednesday, August 23, 2017
Tuesday, August 22, 2017
Saturday, August 19, 2017
Friday, August 18, 2017
SEPERTI BUNGA LALU LAYU
"Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.
Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.
Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.
Thursday, August 17, 2017
Matius 18;15-20, MENASEHATI SESAMA SAUDARA,
Matius 18;15-20
15
"Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia
mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
16 Jika
ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas
keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
17 Jika
ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika
ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang
tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
18 Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di
sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
19 Dan
lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat
meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang
di sorga.
20 Sebab
di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah
mereka.
Discipline and Prayer
15 "If your brother
sins, go and show him his fault in private; if he listens to you, you have won
your brother.
16 "But if he does
not listen to you, take one or two more with you, so that by the mouth of two
or three witnesses every fact may be confirmed.
17 "If he refuses to
listen to them, tell it to the church; and if he refuses to listen even to the
church, let him be to you as a Gentile and a tax collector.
18 "Truly I say to
you, whatever you bind on earth shall have been bound in heaven; and whatever
you loose on earth shall have been loosed in heaven.
19 "Again I say to
you, that if two of you agree on earth about anything that they may ask, it
shall be done for them by My Father who is in heaven.
20 "For where two or
three have gathered together in My name, I am there in their midst."
Perikop ini dipercaya adalah perkataan Yesus sendiri yang mau
mengajarkan suatu prinsip bahwa kita tidak boleh membiarkan suatu situasi
dimana terdapat jurang dalam hubungan pribadi antara diri kita dengan anggota
lain dalam komunitas Kristen (kumpulan
orang percaya). Terlebih masalah dosa, Dosa apa yang dimaksudkan di sini?
o
Dosa yang bersifat rahasia (tidak
diketahui umum). Dasar yang lebih kuat adalah ayat-ayat Kitab Suci yang lain
seperti 1 Timotius 5:20 dan Galatia 2:11-14 yang menunjukkan bahwa ada
saat-saat dimana Kitab Suci membenarkan dan bahkan memerintahkan peneguran di
depan umum (bukan di bawah 4 mata). Mengapa? Karena dosanya bukan bersifat
rahasia (sudah diketahui umum). Kalau kita melihat 1 Korintus 5:1-5, maka
Paulus tidak menyuruh menegur secara pribadi, tetapi langsung membicarakan
persoalan itu dalam rapat umum (1 Korintus 5:4-5). Mengapa? Karena dalam 1 Korintus
5:1 terlihat jelas bahwa dosa orang itu sudah diketahui umum.
o
Jadi, ayat 15 menyuruh menegur di depan
4 mata, jelas karena ini adalah dosa yang bersifat rahasia (tidak diketahui
umum).
o
Dosa yang bisa dibuktikan dengan jelas
dari Kitab Suci / Firman Tuhan. Dasarnya: kata ‘tegurlah’ (ayat 15) dalam
bahasa Yunaninya adalah ELEGXON yang berarti ‘to reprove’ (= memarahi), tetapi
bisa berarti ‘to argue’ (= berdebat, berargumentasi). Jadi kata Yunaninya
menunjukkan bahwa di dalam kita menegur, kita harus memberikan argumentasi yang
kuat bahwa dia memang bersalah! Dan suatu argumentasi baru bisa kuat kalau ada
dasar Kitab Suci yang jelas!
o
Dosa yang menyolok & memalukan,
kalau diketahui umum.
o
Dasarnya: bdk. 1 Korintus 5:1-2,6-8.
Contoh dosa: 1 Korintus 5:9-11.
o
Kalau dosanya adalah dosa yang relatif
ringan, misalnya orangnya sering datang terlambat, maka ayat 15 boleh
dilakukan, tetapi ayat 16-17 tidak perlu.
Perikop ini mengajarkan secara terstruktur untuk memulihkan
hubungan yang rusak di dalam persekutuan Kristen.
1.
Bila kita merasa bahwa seseorang telah bersalah
kepada kita, kita harus segera mengungkapkan keluhan kita dalam kata-kata.
Perasaan semacam itu harus diungkapkan, dihadapi, dan dinyatakan dan seringkali
hal seperti itu ternyata menunjukan bahwa kesalahan itu ternyata sama sekali
tidak berarti, atau hanya merupakan hal yang sepele.
2.
Bila kita merasa bahwa seseorang telah bersalah
kepada kita, kita harus mendatanginya secara pribadi.
Bila
kita berbeda pendapat dengan seseorang, baiklah kita menyelesaikannya, muka
dengan muka. Kata yang diucapkan sering kali dapat menyelesaikan perbedaan,
ketimbang dengan kata yang tertulis, bisa mempertajam dan memperkeruh suasana.
a.
Hal yang salah yang biasanya dilakukan kalau kita melihat / tahu ada
orang kristen yang berbuat dosa:
· Diam saja, dengan alasan: harus
sabar, tidak boleh menghakimi.
· Menyebar gossip (bdk. 1Kor
13:7 Amsal 10:12).
· Langsung lapor kepada Pendeta
dan minta dia yang menegur.
· Menegur dengan surat kaleng
(ini menegur di bawah 2 mata!).
Bertobatlah dari hal-hal ini!
b.
Tegoran di sini harus merupakan wujud dari kasih (Amsal 27:5-6).
Kasih tidak berarti
‘sabar’ terus! Ingat bahwa ‘sabar’ terhadap dosa berarti ‘merestui dosa’! Orang
yang tidak berani menegor, biasanya karena ia mengasihi dirinya sendiri (takut
dimusuhi kalau ia menegor).
Tetapi bisa juga
seseorang menegor bukan sebagai perwujudan dari kasih. Ini adalah tegoran
dengan motivasi yang salah!
Beberapa pesan untuk
orang berdosa yang ditegur:
o Perhatikan Amsal
10:17 12:1,15 15:12,32
28:13-14!
o Ingat bahwa tegoran
bisa merupakan bukti kasih dari orang yang menegor.
o Ingat bahwa dengan
tidak mau bertobat, saudara memaksa orang yang menegor saudara untuk melakukan
ayat 16, bahkan ayat 17!
3.
Bila pertemuan secara pribadi itu tidak berhasil,
maka baiklah kita mengajak seorang atau beberapa orang yang bijak.
Ulangan
19:15. "Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai
perkara kesalahan apa pun atau dosa apa pun yang mungkin dilakukannya; baru
atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan.”
Tetapi perhatikan
bahwa penolakan yang ia berikan adalah penolakan yang sungguh-sungguh, yang
menunjukkan sikap bandel / tegar tengkuk! Jadi, pastikan bahwa itu bukanlah
penolakan yang disebabkan karena:
§
Panasnya perdebatan dengan saudara.
§
Pendekatan yang salah (cara, waktu) pada waktu menegur.
§
Ia tak mengerti teguran saudara dengan benar.
Mereka
memang disebut ‘saksi’, tetapi perhatikan ayat 16! Mula-mula hanya dikatakan
‘satu atau dua orang lagi’ (tidak ada kata ‘saksi’!), setelah itu, bersama
dengan orang yang pertama kali menegor, barulah disebut ‘dua atau tiga orang
saksi’. Jadi, jelas bahwa mula-mula mereka bukan saksi. Mereka tidak tahu dosa
orang itu! Tetapi lalu diberi tahu oleh orang yang pertama dan lalu diajak
untuk menegor dan sekaligus menjadi saksi tentang kebandelan orang itu. Dengan
demikian, kalau nanti persoalan ini disampaikan kepada gereja/jemaat, mereka
bisa memberi kesaksian bahwa orang itu memang membandel (lihat. Ulangan
19:15).
Sedapat mungkin
orang yang akan dijadikan saksi adalah:
§ Orang yang bisa menjelaskan / memberikan counseling (ay 17:
kata-kata ‘mendengarkan mereka’ secara tidak langsung menyatakan hal ini).
§ Orang yang mempunyai otoritas / jabatan dalam gereja, karena
mereka harus menjadi saksi kepada jemaat / gereja.
§ Orang yang rohani, karena mereka akan ikut menegor dosa
seseorang.
4.
Bila masih gagal juga, maka kita harus membawa
masalah pribadi itu kepada persekutuan Jemaat, mengapa ? karena persoalan tidak
boleh diselesaikan dengan menempuh hokum, atau oleh argumentasi yang tidak
Krsitiani. Legalisme hanya menghasilkan persoalan lanjut.
5.
Matius menulis apabila hal ke 4 juga tidak
berhasil maka orang yang telah berbuat salah itu pandanglah dia sebagai seorang
yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
Sepertinya
perkataan Tuhan ini membuat orang itu tidak ada harapan lagi dipulihkan, namun
pastilah bukan demikian yang Yesus maksudkan, Yesus tidak pernah membatasi
pengampunan kepada manusia dan hal ini bukan perintah untuk meninggalkan orang,
melainkan tantangan untuk memenangkannya dengan kasih dan menyentuh hati
sekalipun hati orang itu keras.
Untuk ayat 19-20.
Kalau kita mengerti secara harfiah dan tanpa di
telaah, maka itu sungguh keliru.
Ø Banyak dua orang yang telah sepakat mendoakan kebaikan jasmani
dan rohani kekaasih mereka dan doa mereka tidak dijawab.
Ø Berapa kali umat Allah sepakat berdoa bagi pertobatan Negeri
mereka, pertobatan orang kafir, kedatangan Kerajaan Allah namun toh doa itu
belum dijawab secara sempurna.
Ø Banyak lagi doa-doa yang dinaikan hanya sekedar ego pribadi
namun tidak mendapat jawaban yang mereka doakan.
Terdapat arti yang sungguh dalam dan berharga didalamnya :
Bahwa Doa
tidak boleh hanya mementigkan diri sendiri, dan bahwa doa yang mementingkan
diri tidak akan dijawab. Jadi jika doa tidak mementingkan diri sendiri maka doa
tersebut selalu dijawab.
Di ayat 20 Yesus menyebutkan dimana dua atau tiga orang berkumpul
dalam nama Yesus, Yesus hadir. Ada dua hal dalam kehadiran Tuhan dalam ayat ini
:
§ Berkumpul dalam lingkungan Gereja (ibadah minggu)
§ Hadir dalam persekutuan doa.
§ Dalam kelompok pemahaman Alkitab.
§ Berkumpul dalam Keluarga (ayah, ibu dan anak).
Kalau satu orang saja dihargai (ayat 10,12-14), maka pasti dua
atau tiga orang juga dihargai oleh Tuhan.
Yang penting bukanlah banyaknya orang dalam gereja, tetapi
apakah orang-orang itu betul-betul berkumpul dalam nama Yesus atau tidak.
Berkumpul dalam nama Yesus tidak berarti bahwa persekutuan itu dibukan dengan
doa / ucapan dalam nama Yesus, tetapi artinya adalah bahwa mereka mempunyai
hubungan pribadi dengan Yesus dan mereka percaya akan jasa penebusan Kristus
untuk diri mereka. Dengan kata lain, mereka adalah orang kristen yang sejati.
Karena itu kalau kita berbakti/mengadakan persekutuan doa
hanya dengan sedikit orang, selama kebaktian/persekutuan doa itu dilakukan
‘dalam nama Yesus’, maka kita tidak boleh merasa malas, kecil hati, dan sebagainya!
Tetapi kita juga tidak boleh sengaja tidak hadir dengan pemikiran bahwa yang
hadir sedikit.
Mari kita saling mengingatkan kalau ada yang berdosa dan mari
kita terus bersekutu didalam Tuhan, Tuhan pasti hadir.
A Brother who Sins,
(Deuteronomy 19:15-21)
15 Ἐὰν δὲ
ἁμαρτήσῃ ‹εἰς
σὲ›
ὁ
ἀδελφός σου, ὕπαγε
ἔλεγξον αὐτὸν μεταξὺ
σοῦ καὶ αὐτοῦ μόνου. ἐάν σου ἀκούσῃ, ἐκέρδησας τὸν ἀδελφόν σου·
16 ἐὰν δὲ
μὴ
ἀκούσῃ, παράλαβε μετὰ σοῦ
ἔτι
ἕνα
ἢ
δύο, ἵνα
ἐπὶ στόματος δύο
μαρτύρων ἢ
τριῶν σταθῇ πᾶν
ῥῆμα·
17 ἐὰν δὲ
παρακούσῃ αὐτῶν, εἰπὸν τῇ
ἐκκλησίᾳ· ἐὰν
δὲ
καὶ τῆς ἐκκλησίας παρακούσῃ, ἔστω
σοι ὥσπερ
ὁ
ἐθνικὸς καὶ
ὁ
τελώνης.
18 Ἀμὴν λέγω ὑμῖν, ὅσα
ἐὰν
δήσητε ἐπὶ τῆς
γῆς
ἔσται
δεδεμένα ἐν
οὐρανῷ, καὶ
ὅσα
ἐὰν
λύσητε ἐπὶ τῆς
γῆς
ἔσται
λελυμένα ἐν
οὐρανῷ.
19 Πάλιν ἀμὴν λέγω ὑμῖν ὅτι
ἐὰν
δύο συμφωνήσωσιν ἐξ ὑμῶν ἐπὶ τῆς
γῆς
περὶ παντὸς πράγματος οὗ ἐὰν
αἰτήσωνται, γενήσεται
αὐτοῖς παρὰ
τοῦ Πατρός
μου τοῦ
ἐν
οὐρανοῖς.
20 οὗ γάρ εἰσιν δύο ἢ τρεῖς
συνηγμένοι εἰς τὸ ἐμὸν ὄνομα, ἐκεῖ εἰμι ἐν μέσῳ αὐτῶν.
15 ean de amartēsē
o adelphos sou,
upage elenxon auton
metaxu sou kai
autou monou. ean
sou akousē, ekerdēsas
ton adelphon sou·
16 ean de mē
akousē, paralabe meta
sou eti ena
ē duo ina
epi stomatos duo
marturōn ē triōn
stathē pan rēma·
17 ean de parakousē
autōn, eipon tē
ekklēsia· ean de
kai tēs ekklēsias
parakousē, estō soi
ōsper o ethnikos
kai o telōnēs.
18 amēn legō umin·
osa ean dēsēte
epi tēs gēs
estai dedemena en
ouranō, kai osa
ean lusēte epi
tēs gēs estai
lelumena en ouranō.
19 palin amēn legō
umin oti ean
duo sumphōnēsōsin ex
umōn epi tēs
gēs peri pantos
pragmatos ou ean
aitēsōntai, genēsetai autois
para tou patros
mou tou en
ouranois.
20 ou gar eisin
duo ē treis
sunēgmenoi eis to
emon onoma, ekei
eimi en mesō
autōn.
Subscribe to:
Posts (Atom)