Tulisan Firman dalam pencerahan yang sederhana untuk menghidupi hidup yang sederhana menjadi DASYAT BERSAMA TUHAN.
Thursday, January 30, 2020
Sunday, January 26, 2020
Friday, January 24, 2020
Matius 26:1-5 - RENCANA MEMBUNUH YESUS
Pemberitahuan keempat tentang penderitaan Yesus
(Rencana untuk
membunuh Yesus) Matius 26:1-5
(Markus 14:1-2; Lukas 22:1-2; Yohanes 11:45-53)
1 Setelah Yesus selesai dengan segala
pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:
2 “Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan
Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.”
3 Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala
dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,
4 dan mereka merundingkan suatu rencana untuk
menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.
5 Tetapi mereka berkata: “Jangan pada waktu
perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat.”
The Plot to Kill Jesus
1 Now it came to pass, when
Jesus had finished all these sayings, that He said to His disciples,
2 “You know that after two
days is the Passover, and the Son of Man will be delivered up to be crucified.”
3 Then the chief priests, the
scribes, and the elders of the people assembled at the palace of the high
priest, who was called Caiaphas,
4 and plotted to take Jesus by
trickery and kill Him.
5 But they said, “Not during
the feast, lest there be an uproar among the people.”
Ayat 1 (Penjelasan Tuhan Yesus)
Yesus selesai pengajaran yang di tuliskan di Pasal 24-25
(Berbicara tentang Masa Yang akan datang atau Akhir Zaman) dengan Pengajaran-Nya
melalui Pola Perumpamaan. Dan setelah itu Yesus menjelaskan apa yang sebentar
lagi akan terjadi (dua hari lagi sejak Yesus berbicara) atas diri-Nya, kepada
Murid-murid-Nya.
Ayat 2 (PASKAH).
Diayat dua ini Yesus menjelaskan apa yang akan terjadi atas
dirinya, dua hari lagi akan ada “Paskah” dan Anak Manusia akan diserahkan untuk
disalibkan.
Saat itu kematianNya tinggal 2 hari lagi, tetapi Kristus tidak
lari meninggalkan Yerusalem (tempat dimana ia harus mati - Matius 16:21). Ini
menunjukkan bahwa Ia memang sengaja/rela mati untuk menebus dosa kita, karena
itulah tujuan utama kedatanganNya di dunia ini!
Ini merupakan pemberitaan yang ke 4 tentang kematian Kristus.
Pemberitaan ke 1 terjadi dalam Matius 16:21.
Pemberitaan ke 2 terjadi dalam Matius 17:22-23
Pemberitaan ke 3 terjadi dalam Matius 20:18-19.
Penjelasan dari ayat ini tentang Paskah sebagai berikut :
a. Yang dimaksud dengan Paskah disini bukanlah
Paskah Perjanjian Baru / Easter (Hari Kebangkitan Yesus), tetapi Paskah
Perjanjian Lama / Passover (Hari keluarnya Israel dari Mesir).
Sebetulnya Paskah ini hanya
berlangsung 1 hari saja, tetapi lalu diikuti oleh Hari Raya Roti Tak Beragi
yang berlangsung selama 7 hari (lih. Keluaran 12:3-28; Imamat 23:4-6; Bilangan
28:16-18).
Dua hari raya yang berdekatan itu
sering diidentikkan (Markus 14:1; Lukas 22:1).
b. Pada waktu mereka mau keluar dari Mesir,
Tuhan menyuruh mereka menyembelih domba dan menyapukan darahnya pada ambang
pintu. Malamnya malaikat Tuhan berkeliling untuk memberikan hukuman Tuhan
dengan cara membunuh setiap anak sulung. Kalau malaikat itu melihat rumah yang
ada darah pada ambang pintu, maka ia lewat begitu saja dan tidak menimpakan
hukuman. Tetapi kalau ia melihat rumah yang tidak mempunyai tanda darah itu, ia
masuk untuk membunuh anak sulung di rumah itu (Keluaran 12:3-7, 21-23, 29-30).
Karena itu tepatlah kalau anak
domba Paskah itu merupakan TYPE (= bayangan) dari Kristus (1 Korintus 5:7),
karena darah Kristus juga merupakan satu-satunya jalan melalui mana kita bisa
bebas dari hukuman Tuhan!
Karena Kristus merupakan Anti
Type (= penggenapan bayangan) dari anak domba Paskah itu, maka kematian Kristus
harus terjadi pada Paskah / Passover.
Ayat 3-5. Menyusun Rencana dan Strategi untuk
menangkap Yesus.
Pada saat yang sama Penguasa Yahudi (Sanhedrin) di istana Imam
Besar yang bernama Kayafas (Yusuf kayafas), merancangkan penangkapan Tuhan
Yesus, perlu diketahui tentang Imam Besar pada Zaman itu Imam besar merupakan
warisan dan dipegang seumur hidup; tetapi ketika tentara Romawi merebut Palestina,
Imam Besar berganti-ganti ditentukan oleh Penguasa Romawi dengan tujuan dan
kebutuhan Penguasa, salah satunya menjaga ketentraman di wilayah Yudea dan
sekitarnya.
Antara Tahun 37 sM - 67 M, sebelum penghancuran Bait Suci
terdapat tidak kurang dari 28 (dua puluh delapan) imam Besar. Diperkirakan kayafas
menjadi Imam Besar dari tahun 18-36 M. ini merupakan jabatan yang sungguh
panjang bagi seorang Imam Besar, kalau Kayafas bisa memiliki jabatan dengan
waktu yang sangat panjang pasti dia memiliki hubungan dan kemampuan bekerjasama
yang sangat bagus dengan Penguasa saat itu. (disinilah justru terletak
masalahnya).
Hal yang tidak diinginkan oleh Pemimpin Romawi adalah adanya
kekacauan, andaikan ada kerusuhan, pasti Kayafas kehilangan jabatannya.
Pada masa Perayaan Paskah, suasana di Yerusalem mudah meletus
dan mudah di provokasi karena yang hadir di Yerusalem pada hari Raya Paskah
sangat banyak.
Menurut sejarawan Yahudi bernama “Yosefus” dia menuliskan
suatu kejadian ketika sensus dilaksanakan oleh Perintah Kaisar Nero. Gubernur
saat itu ialah Cestus, ia merasa Nero tidak memahami jumlah orang Yahudi dan
persoalan yang dibuat orang Yahudi bagi Gubernur yang ada.
Maka Cestus meminta imam besar untuk mengadakan sensus
anak-anak domba yang disembelih pada korban Paskah. Didapatkan anak domba yang
disembelih adalah 256.500 ekor (korban hanya boleh dilakukan berkelompok tidak
boleh perorangan. Keluaran 12:3-4). Dari jumlah tersebut diperkirakan didalam
kota Yerusalem ada 2.750.000 orang.
Jadi bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, sedikit saja ada
pemicu di hari Raya Paskah itu, maka kerusuhan pasti terjadi, dan inilah yang
tidak diinginkan oleh Penguasa Romawi.
Demikian juga halnya dengan Kayafas sebagai Pemimpin Agama dan
pemimpin orang Yahudi pada saat itu, ia harus hati-hati kalau tidak akan
digantikan oleh Penguasa Romawi. Sehingga ketika perencanaan untuk menangkap
Yesus itu di rancangkan, Kayafas tidak mau sembarangan, sebab kalau terjadi
keributan dalam penangkapan Yesus, yang diketahui adalah sebagai Nabi pada saat
itu khususnya oleh orang-orang dari Galilea, maka yang pertama di masalahkan
pasti Imam Besar Kayafas oleh Penguasa Romawi.
Sedangkan Pemimpin-pemimpin agama yang lain, mereka melakukan
perencanaan untuk membunuh Yesus karena mereka Iri atas pelayanan Tuhan Yesus
yang luar biasa dimana orang-orang Yahudi menilai Pengajaran Yesus lebih baik
dari Pemimpin Agama Yahudi dan mereka mengikuti Yesus dan pengajaran-Nya,
inilah pemicu para pemimpin agama Yahudi untuk menyingkirkan Yesus.
Maka Tidak heran apabila Kayafas mencari strategi untuk
menangkap Yesus dengan diam-diam, Kayafas berencana untuk menunda penangkapan
itu sampai Paskah selesai dan kota itu menjadi lebih sepi. Tetapi Yesus sendiri
menubuatkan dalam ayat 2 bahwa ia akan ditangkap / disalibkan pada Paskah.
Tetapi musuh-musuhNya merencanakan untuk menangkap / membunuh Dia setelah
Paskah. Tetapi akhirnya muncullah Yudas (Matius 26:14-16), yang memberikan
‘jalan keluar’ bagi para tokoh Yahudi itu sehingga merekapun akhirnya menangkap
dan membunuh Yesus pada Paskah!
AMIN “senimenulisisihatiTuhan”
Jesus foretells his own death.
1
Καὶ ἐγένετο
ὅτε ἐτέλεσεν ὁ Ἰησοῦς πάντας
τοὺς λόγους τούτους,
εἷπεν τοῖς μαθητᾶις
αὐτοῦ·
2
οἴδατε ὅτι
μετὰ δύο ἡμέρας
τὸ πάσχα γίνεται,
καὶ ὁ υἱὸς
τοῦ ἀνθρώπου παραδίδοται
εἰς τὸ σταυρωθῆναι.
The rulers conspire against him.
3
Τότε συνήχθησαν
οἱ ἀρχιερεῖς καὶ οἱ πρεσβύτεροι
τοῦ λαοὺ εἰς τὴν αὐλὴν
τοῦ ἀρχιερέως τοῦ
λεγομένου Καϊάφα
4
καὶ συνεβουλεύσαντο ἵνα τὸν Ἰησοῦν
δόλῳ κρατήσωσιν καὶ ἀποκτείνωσιν·
5
ἔλεγον δὲ μὴ ἐν τῇ ἑορτῇ ἵνα μῆ
θόρυβος γένηται ἐν τῷ λαῷ.
Jesus foretells his own death.
1
kai
egeneto ote etelesen
o iēsous pantas
tous logous toutous,
eipen tois mathētais
autou·
2
oidate
oti meta duo
ēmeras to pascha
ginetai, kai o
uios tou anthrōpou
paradidotai eis to
staurōthēnai.
The
rulers conspire against him.
3
tote
sunēchthēsan oi archiereis
kai oi presbuteroi
tou laou eis
tēn aulēn tou
archiereōs tou legomenou
kaiapha
4
kai
sunebouleusanto ina ton
iēsoun dolō kratēsōsin
kai apokteinōsin·
5
elegon
de mē en
tē eortē ina
mē thorubos genētai
en tō laō.
Thursday, January 23, 2020
Matius 25:31-46 - KAMBING DAN DOMBA
Matius 25:31-46 – KAMBING DAN
DOMBA
31 "Apabila Anak
Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia,
maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
32 Lalu semua bangsa
akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada
seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
33 dan Ia akan
menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah
kiri-Nya.
34 Dan Raja itu akan
berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati
oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia
dijadikan.
35 Sebab ketika Aku
lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika
Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
36 ketika Aku
telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika
Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
37 Maka orang-orang
benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau
lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
38 Bilamanakah kami
melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau
telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
39 Bilamanakah kami
melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
40 Dan Raja itu akan
menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku.
41 Dan Ia akan berkata
juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu
orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk
Iblis dan malaikat-malaikatnya.
42 Sebab ketika Aku
lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku
minum;
43 ketika Aku seorang
asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak
memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat
Aku.
44 Lalu mereka pun akan
menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus,
atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan
kami tidak melayani Engkau?
45 Maka Ia akan
menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak
kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak
melakukannya juga untuk Aku.
46 Dan mereka ini akan
masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
PENGHAKIMAN TERAKHIR
Apa yang disampaikan dalam ayat 31-46 Sebenarnya ini bukanlah
perumpamaan, tapi Nubuatan/penggambaran dari penghakiman terakhir. Penghakiman
itu adalah penghakiman universal bagi semua bangsa (ayat 32), walaupun
pemisahan antara domba dan kambing kelihatannya seperti penghakiman atas
perseorangan (bandingkan Yehezkiel 34: 17).
Perbuatan baik yang kecil yang
dilakukan kepada yang paling tidak penting dari saudara Kristus (yang nampaknya
berarti semua orang dan bukan hanya kepada sesama orang Kristen) adalah
perbuatan yang dilakukan kepada Dia, dan sebaliknya (ayat 40; bandingkan Matius
10:40-42). Hal-hal ini tidak diingat sebagai jasa oleh orang-orang benar (sebab
hal-hal ini adalah dampak dari iman yang hidup dan bukan sebagai dasar yang
membuat pelakunya dapat diterima), dan perbuatan itu diabaikan oleh orang-orang
lain.
Ayat 31.
"Maka la akan bersemayam di atas takhta
kemuliaan-Nya". Pemandangan yang sama dengan Matius 24:30-31, yang
menandai kedatangan Anak Manusia.
Ayat 32, 33.
Semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya. Akibat
penghakiman terjadi pemisahan menjadi dua kelompok. dcngan kelompok yang
dibandingkan sebagai domba ditempatkan di sebelah kanan Kristus, kedudukan yang
terhormat dan penuh berkat.
Gembala menempatkan domba di sebelah kanan dan kambing di
sebelah kiri. Dia tidak memisahkan domba betina dari domba jantan, tetapi
memisahkan domba dari kambing. Dia memisahkan dua jenis binatang ini.
Secara singkat Yesus menunjuk pada adegan penggembalaan yang
biasa terjadi pada zaman itu. Gembala menggembalakan sekawanan domba yang
bercampur dengan kambing.
Oleh karena daerahnya kering, maka kambing cenderung berjalan
kesana kemari untuk mencari rumput dari pada diam di satu tempat.
Kambing-kambing itu bercampur dengan domba, tetapi domba dan kambing tidak
diharapkan supaya bercampur. Pada waktu petang, domba mendengarkan suara
gembala, sementara kambing memilih untuk mengabaikan panggilan gembala. Pada
waktu malam tiba, domba lebih suka di tempat terbuka sedangkan kambing tidak,
karena kambing tidak tahan terhadap udara dingin dan harus berada di kandang.
Semua bangsa di dunia dibandingkan dengan domba dan kambing
yang dipisahkan oleh gembala pada akhir zaman. Bangsa-bangsa akan dikumpulkan
di hadapan Anak Manusia yang duduk di atas takhta-Nya dalam kemuliaan Surgawi.
Melalui perintah ilahi malaikat-malaikat akan pergi dan mengumpulkan
orang-orang pilihan dari empat penjuru mata angin dan menghadirkan mereka di
hadapan takhta penghakiman (Matius 13:41, 42; 24:31; 2 Tesalonika 1:7, 8; Wahyu
14:17-20).
Ayat 34.
Kepada orang-orang yang dinyatakan sebagai yang diberkati oleh
Bapa, Kristus sebagai Raja. Akan ada perpisahan mutlak antara mewarisi Kerajaan
yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Ayat 35-40.
Sebagai bukti dari pembaruan watak orang-orang yang seperti
domba ini. Yesus memuji perbuatan baik mereka kepada" saudara-Ku,"
yang dianggap-Nya sebagai perlakuan terhadap diri-Nya, Tampak jelas bahwa domba
dan kambing itu berbeda dengan saudara-Ku.
Keselamatan bagi orang benar bukan berakar di dalam
perbuatan-perbuatan baik mereka tetapi di dalam kebaikan hati Allah Bapa.
Perbuatan-perbuatan baik yang diperlihatkan orang benar bukan merupakan dasar
keselamatan tetapi merupakan buah kasih karunia. Anugerah pemilihan Allah tidak
mengabaikan perbuatan-perbuatan baik orang percaya. Perbuatan-perbuatan baik
diharapkan keluar secara alami dari anak-anak-Nya sebagai buah dari kasih dan
ketaatan.
Perbuatan orang benar adalah perbuatan kasih dan belas kasihan
yang tanpa disadari dilakukan untuk Kristus sendiri. Yesus menggunakan kata
ganti orang pertama Aku enam kali dibandingkan dengan penggunaan kata kamu yang
tidak mementingkan diri sendiri pada waktu berbicara kepada orang benar.
Aku lapar dan engkau memberi Aku makan,
Aku haus dan engkau memberi Aku minum.
Aku sebagai orang asing dan
engkau memberi Aku tumpangan,
Aku telanjang dan engkau memberi Aku pakaian.
Aku sakit dan engkau melawat Aku,
Aku di dalam penjara dan engkau mengunjungi Aku.
Orang benar telah menunjukkan tanggung jawabnya sebagai
manusia dan perhatiannya yang tulus dalam semua perbuatan mereka. Mereka
terbukti layak menjadi warga Kerajaan Surga. Pada hari penghakiman mereka akan
diberi hak istimewa untuk mengambil bagian di dalam Kerajaan itu. Mereka
menunjukkan kesetiaan dan kerajinan di dalam kegiatan sehari-hari. Mereka akan
menerima upah mereka pada hari penghakiman. Orang benar menunjukkan kasih dan
kesetiaan mereka dalam hal-hal kecil. Pada akhir zaman mereka akan dihormati
oleh Allah sendiri.
Ayat 41.
"Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang
terkutuk", Yesus menunjuk kepada ketiadaan sifat yang baik pada golongan
kambing sebagaimana ditunjukkan oleh orang-orang yang seperti domba. Dosa karena
kelalaian, bukan tindakan kejam yang mengerikan, dipilih sebagai petunjuk
keadaan rohani.
Ayat 42-45.
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang
kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu
telah melakukannya untuk Aku." Karena itu, kebaikan hati yang diungkapkan
kepada salah seorang pengikut Kristus, dilakukan untuk Kristus sendiri.
Di dalam Perjanjian Baru Yesus mengidentifikasi Diri-Nya
dengan pengikut-pengikut-Nya. Ilustrasi yang paling menyolok tentang ikatan
antara Kristus dan pengikut-pengikut-Nya adalah perjumpaan Paulus dengan Yesus
di jalan menuju Damaskus. "Mengapa engkau menganiaya Aku?" tanya
Yesus. Sebenarnya Paulus menganiaya pengikut-pengikut-Nya. Yesus adalah satu
dengan pengikut-pengikut-Nya, karena setiap orang Kristen yang percaya adalah
saudara atau saudari Kristus. Jadi, dengan menganiaya orang-orang percaya,
Paulus menganiaya Yesus.
Orang jahat tidak melakukan kejahatan apapun. Mereka tidak
membunuh siapapun; mereka tidak berzinah, mereka tidak mencuri. Dosa-dosa
mereka bukanlah dosa perbuatan tetapi kelalaian. Pada hari penghakiman apa yang
gagal mereka lakukan akan diperhitungkan.
Aku lapar dan engkau tidak memberi Aku
makan,
Aku haus dan engkau tidak memberi Aku
minum,
Aku sebagai orang asing dan
engkau tidak memberi Aku tumpangan,
Aku telanjang dan engkau tidak memberi Aku
pakaian,
Aku sakit dan dalam penjara dan
engkau tidak mengunjungi Aku.
Ayat 46,
Siksaan yang kekal dan hidup yang kekal mempergunakan kata
sifat yang sama (Yunani, αιωνιος – AIÔNIOS). Setiap usaha untuk mengurangi
siksaan dengan membatasi arti kata kekal dengan sendirinya juga mengurangi
kebahagiaan orang benar dengan pembatasan yang sama, Walaupun kata kekal dapat
menyiratkan konsep kualitatif maupun kuantitatif. aspek durasi yang tanpa akhir
tidak dapat dilepaskan dari istilah ini. Istilah tersebut merupakan istilah
yang umum dipakai untuk konsep "abadi" sebagaimana dibuktikan
kebenarannya oleh leksikon, Siksaan atau hukuman kekal disebutkan dalam ayat-ayat
seperti Matius 18:18; 2 Tesalonika 1:9; Yudas 13; dan lain-lain.
Kesimpulan :
Perumpamaan tentang domba dan kambing menjelaskan pembagian
antara mereka yang ditempatkan di sebelah kanan dan mereka yang ditempatkan di
sebelah kiri. Penggambaran tentang penghakiman itu berakhir dengan sebuah
referensi mengenai nasib mereka yang tetap. "Dan mereka ini [mereka yang
berada di sebelah kiri] akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang
benar ke dalam hidup yang kekal" (Matius 25:46). Bagian akhir menunjukkan
bahwa keputusan untuk kedua belah pihak merupakan keputusan akhir dan tidak
bisa diubah. Orang benar menikmati kepenuhan dari kehidupan kekal, dan orang
jahat memikul kutuk hukuman yang kekal.
Also the description of the last judgment.
31 Ὅταν
δὲ ἔλθῃ ὁ υἱὸς τοῦ ἀνθρώπου ἐν τῇ δόξῃ αὐτοῦ καὶ
πάντες οἱ ἄγγελοι
μετ’ αὐτοῦ, τότε
καθίσει ἐπὶ θρόνου
δόξης αὐτοῦ·
32 καὶ
συναχθήσονται ἔμπροσθεν αὐτοῦ
πάντα τὰ ἔθνη,
καὶ ἀφορίσει αὐτοὺς
ἀπ’ ἀλλήλων, ὥσπερ ὁ ποιμὴν
ἀφορίζει τὰ πρόβατα
ἀπὸ τῶν ἐρίφων,
33 καὶ
στήσει τὰ μὲν
πρόβατα ἐκ δεξιῶν
αὐτοῦ, τὰ δὲ ἐρίφια ἐξ εὐωνύμων.
34 τότε ἐρεῖ ὁ
βασιλεὺς τοῖς ἐκ
δεξιῶν αὐτοῦ· δεῦτε
οἱ εὐλογημένοι τοῦ
πατρός μου, κληρονομήσατε
τὴν ἡτοιμασμένην ὑμῖν
βασιλείαν ἀπὸ καταβολῆς
κόσμου.
35 ἐπείνασα
γὰρ καὶ ἐδώκατε
μοι φαγεῖν, ἐδίψησα
καὶ ἐποτίσατε με,
ξένος ἤμην καὶ
συνηγάγετε με,
36 γυμνὸς
καὶ περιεβάλετε με, ἠσθένησα καὶ ἐπεσκέψασθε με, ἐν φυλακῇ
ἤμην καὶ ἤλθατε
πρός με,
37 τότε ἀποκριθήσονται αὐτῷ οἱ δίκαιοι
λέγοντες· κύριε, πότε
σε εἴδομεν πεινῶντα
καὶ ἐθρέψαμεν, ἢ διψῶντα καὶ ἐποτίσαμεν;
38 πότε
δέ σε εἴδομεν
ξένον καὶ συνηγάγομεν,
ἢ γυμνὸν καὶ
περιεβάλομεν;
39 πότε
δέ σε εἴδομεν
ἀσθενοῦντα ἢ ἐν
φυλακῇ καὶ ἤλθομεν
πρός σε;
40 καὶ ἀποκριθεὶς ὁ
βασιλεὺς ἐρεῖ αὐτοῖς·
ἀμὴν λέγω ὑμῖν, ἐφ’ ὅσον ἐποιήσατε ἑνὶ
τούτων τῶν ἀδελφῶν
μου τῶν ἐλαχίστων,
ἐμοὶ ἐποιήσατε.
41 τότε ἐρεῖ
καὶ
τοῖς ἐξ εὐωνύμων·
πορεύεσθε ἀπ’ ἐμοῦ
κατηραμένοι εἰς τὸ πῦρ τὸ αἰώνιον τὸ ἡτοιμασμένον τῷ
διαβόλῳ καὶ τοῖς ἀγγέλοις αὐτοῦ.
42 ἐπείνασα
γὰρ καὶ οὐκ ἐδώκατε μοι
φαγεῖν, καὶ ἐδίψησα
καὶ οὐκ ἐποτίσατε
με,
43 ξένος
ἤμην καὶ οὐ
συνηγάγετε με, γυμνὸς
καὶ οὐ περιεβάλετε
με, ἀσθενὴς καὶ ἐν φυλακῇ
καὶ οὐκ ἐπεσκέψασθε
με.
44 τότε ἀποκριθήσονται καὶ αὐτοὶ λέγοντες·
κύριε, πότε σε εἴδομεν πεινῶντα
ἢ διψῶντα ᾒ
ξένον ἢ γυμνὸν
ἢ ἀσθενῆ ἢ ἐν φυλακῇ
καὶ οὐ διηκονήσαμεν
σοι;
45 τότε ἀποκριθήσεται αὐτοῖς
λέγων· ἀμὴν λέγω ὑμῖν, ἐφ’ ὅσον οὐκ ἐποιήσατε ἑνὶ
τούτων τῶν ἐλαχίστων,
οὐδὲ ἐμοὶ ἐποιήσατε.
46 καὶ ἀπελεύσονται οὗτοι
εἰς κόλασιν αἰώνιον,
οἱ δὲ δίκαιοι
εἰς ζωὴν αἰώνιον.
Also the description of
the last judgment.
31 otan de
elthē o uios
tou anthrōpou en
tē doxē autou
kai pantes oi
angeloi met autou,
tote kathisei epi
thronou doxēs autou·
32 kai sunachthēsontai emprosthen
autou panta ta
ethnē, kai aphorisei
autous ap allēlōn,
ōsper o poimēn
aphorizei ta probata
apo tōn eriphōn,
33 kai stēsei
ta men probata
ek dexiōn autou,
ta de eriphia
ex euōnumōn.
34 tote erei
o basileus tois
ek dexiōn autou·
deute oi eulogēmenoi
tou patros mou,
klēronomēsate tēn ētoimasmenēn
umin basileian apo
katabolēs kosmou.
35 epeinasa gar
kai edōkate moi
phagein, edipsēsa kai
epotisate me, xenos
ēmēn kai sunēgagete
me,
36 gumnos kai
periebalete me, ēsthenēsa
kai epeskepsasthe me,
en phulakē ēmēn
kai ēlthate pros
me,
37 tote apokrithēsontai autō
oi dikaioi legontes·
kurie, pote se
eidomen peinōnta kai
ethrepsamen, ē dipsōnta
kai epotisamen;
38 pote de
se eidomen xenon
kai sunēgagomen, ē
gumnon kai periebalomen;
39 pote de
se eidomen asthenounta
ē en phulakē
kai ēlthomen pros
se;
40 kai apokritheis
o basileus erei
autois· amēn legō
umin, eph oson
epoiēsate eni toutōn
tōn adelphōn mou
tōn elachistōn, emoi
epoiēsate.
41 tote erei
kai tois ex
euōnumōn· poreuesthe ap
emou katēramenoi eis
to pur to
aiōnion to ētoimasmenon
tō diabolō kai
tois angelois autou.
42 epeinasa gar
kai ouk edōkate
moi phagein, kai
edipsēsa kai ouk
epotisate me,
43 xenos ēmēn
kai ou sunēgagete
me, gumnos kai
ou periebalete me,
asthenēs kai en
phulakē kai ouk
epeskepsasthe me.
44 tote apokrithēsontai kai
autoi legontes· kurie,
pote se eidomen
peinōnta ē dipsōnta
ē xenon ē
gumnon ē asthenē
ē en phulakē
kai ou diēkonēsamen
soi;
45 tote apokrithēsetai autois
legōn· amēn legō
umin, eph oson
ouk epoiēsate eni
toutōn tōn elachistōn,
oude emoi epoiēsate.
46 kai apeleusontai
outoi eis kolasin
aiōnion, oi de
dikaioi eis zōēn
aiōnion.
Subscribe to:
Posts (Atom)