Tulisan Firman dalam pencerahan yang sederhana untuk menghidupi hidup yang sederhana menjadi DASYAT BERSAMA TUHAN.
Thursday, April 30, 2020
Wednesday, April 29, 2020
Monday, April 27, 2020
Friday, April 24, 2020
Matius 26:36-46 - di Taman Getsemani
DI TAMAN GETSEMANI
(Markus 14:32-42; Lukas 22:39-46)
36 Maka sampailah Yesus bersama-sama
murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada
murid-murid-Nya: “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.”
37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus
serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
38 lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat
sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan
Aku.”
39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa,
kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari
pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang
Engkau kehendaki.”
40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya
itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah
kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa,
kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku
meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”
43 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati
mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.
44 Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan
berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.
45 Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya
dan berkata kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya
sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
46 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang
menyerahkan Aku sudah dekat.”
Kata Getsemani artinya sangat mungkin gentong zaitun atau alat
pemeras zaitun; dan pasti sebuah Taman penuh dengan pokok zaitun yang bisa dan
boleh dimasuki Yesus dengan sah.
Ada hal yang aneh namun terjadi, ditengah Yesus dikepung oleh
orang-orang yang membenci-Nya ternyata ada orang-orang mendukung Dia disaat-saat
terakhir hidup-Nya :
a.
Ada orang yang memberi-Nya Keledai untuk
ditunggangi ketika memasuki Yerusalem.
b.
Ada orang yang memberi ruangan atas untuk
mengadakan Perjamuan Malam Terakhir. Dan
c.
Ada orang yang memberi-Nya hak untuk memasuki
taman di Bukit Zaitun.
Kedalam Taman itu Ia mengajak tiga orang murid yang pernah
juga bersama di Bukit Transfigurasi dan disini Ia berdoa. Lukas juga
menambahkan kata-kata ‘sebagaimana biasa’ (Lukas 22:39), untuk menunjukkan
bahwa Yesus pergi ke sana bukan untuk bersembunyi, melarikan diri. Ia pergi ke
tempat yang sudah biasa Ia datangi bersama murid-murid-Nya, dan karena itu
Yudaspun tahu akan tempat itu (Yohanes 18:1-2). Yesus ketaman Getsemani untuk
berdoa.
Suatu pergumulan doa yang luar biasa, ada beberapa yang dapat
kita perhatikan betapa dasyatnya Doa-doa-Nya di Taman Getsemani ini untuk dosa
manusia.
1.
KEHENDAK BAPA HARUS DIGENAPI. Ia merasa
pasti bahwa kematian-Nya sudah ada di depan. Desah napas kematian itu ada
pada-Nya. Tidak seorangpun ingin mati dalam usia 33 tahun, apalagi mati dalam
penderitaan salib.
Doa Yesus dalam ayat 39 secara
implicit menunjukkan bahwa Ia takut terhadap ‘cawan’ itu.
Lukas 22:44b mengatakan bahwa ia
mencucurkan peluh seperti darah. Ada yang menganggap bahwa ini betul-betul
adalah darah, dan orang-orang ini mengatakan bahwa hal seperti ini memang bisa
terjadi (dan pernah terjadi) pada orang yang mengalami ketakutan yang luar
biasa.
Disini Yesus bergumul dengan hebat
untuk menundukkan kehendak-Nya pada kehendak Allah. Ini bukan permainan
sandiwara, ini adalah pergumulan yang hasilnya mungkin menang mungkin kalah.
Keselamatan dunia dipertaruhkan di
Taman Getsemani ini.
2.
KESENDIRIAN. Ia membawa ketiga murid
pilihan-Nya, namun karena satu hari kebelakang mereka mengikuti Yesus dan Makan
Perjamuan Malam, sehingga karena kegiatan yang cukup padat itu maka ketika
mereka sekarang diajak ke Taman Getsemani untuk berdoa, maka kelelahan terjadi
atas mereka dan mereka tidak dapat berjaga-jaga pada malam itu. Dan Yesus harus
berdoa (bertempur) sendirian.
“roh memang penurut, tetapi daging
lemah’. Arti:
Ø Sekalipun dalam diri kita sudah ada kemauan untuk berbuat baik,
tetapi kita tidak punya kekuatan untuk melakukan hal itu. Karena itu kita harus
berdoa supaya Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk melaksanakan kemauan
yang baik itu.
Ø Dalam diri kita ada 2 kekuatan yang tarik menarik (bdk. Galatia
5:17; Roma 7:18-20). Kita harus berdoa supaya tarikan ke arah yang baiklah
yang menang!
Hal ini bisa terjadi dalam hidup
kita, adakalanya kita harus menghadapi sesuatu hal sendirian dan membuat
keputusan sendiri, ada saat penolong yang diharapkan tidak menolong dan tidak
ada penghiburan. Tetapi yang harus kita ingat Yesus hadir dalam hidup kita, kita
tidak sendirian ada Dia dalam hidup kita, melalui Roh Kudus yang ada dalam
hidup kita tidak sendirian.
Dalam Lukas dikatakan bahwa Allah
mengirimkan seorang malaikat untuk menguatkan Yesus (Lukas 22:43). ini
menunjukkan bahwa pergumulan Yesus saat itu betul-betul luar biasa, sehingga
Allah merasa perlu untuk menguatkanNya dengan kehadiran seorang malaikat.
3.
KEINTIMAN ANAK DAN BAPA. Kita tahu
bagaimana anak-anak berbicara kepada kita dan apa sebutan mereka kepada kita
sebagai ayah. Inilah yang dipakai Yesus untuk berbicara kepada Allah, “Ya Abba,
Ya Bapa”. Yang dalam sehari-hari Pemimpin Yahudi dan orang Yahudi tidak berani
menyapanya untuk Allah.
Ia berbicara kepada Allah,
Bapa-Nya disurga seperti anak kecil, penuh kepercayaan, dan keintiman, seperti
seorang anak kecil kepada Ayahnya.
Inilah satu kepercayaan yang
harus kita miliki kepada Allah yang telah diperkenalkan Yesus kepada kita
sebagai Bapa.
4.
KEBERANIAN. Yesus berkata,”bangunlah, marilah kita
pergi. Dia yang menyerahkan aku sudah dekat.”
Sekaranglah waktunya untuk bertindak, mari
kita menghadapi hidup dalam kedaan pahit dan orang-orang yang paling jahat.
Yesus bangkit dari lutut-Nya untuk terjun ke dalam pertempuran kehidupan.
Inilah perlunya Doa. Dalam doa orang berlutut
dihadapan Allah supaya ia dapat berdiri tegak di hadapan manusia. Dalam doa
orang memasuki surga agar ia dapat menghadapi pertempuran di dunia.
Dan inilah yang terjadi terhadap Yesus :
v Matius
26:47,55 - Ia ditangkap seperti penyamun.
v Matius
26:65 - Ia dianggap sebagai penghujat.
v Matius
27:63 - Ia dianggap sebagai penyesat [NIV: deceiver = Penipu)].
v Salib
adalah hukuman untuk orang yang sangat jahat dan terkutuk (Galatia 3:13; Ulangan
21:23).
v Ia mati
di antara 2 penjahat (bdk. Yesaya 53:9,12; Markus 15:27-28).
Karena Ia dianggap sebagai orang jahat, maka
jelas murid-murid-Nya juga tidak akan diterima seperti dulu! Inilah yang menyebabkan hidup dan pelayanan
murid-murid kedepan akan menjadi berat dan sukar.
Amin.
Tgl.24-4-2020
PRAYS IN THE GARDEN;
36
Τότε ἔρχεται
μετ’ αὐτῶν ὁ Ἰησοῦς εἰς χωρίον λεγόμενον
Γεθσημανὶ καὶ λέγει τοῖς μαθηταῖς·
καθίσατε αὐτοῦ ἕως οὐ ἀπελθὼν ἐκεῖ προσεύξωμαι.
37
καὶ παραλαβὼν τὸν Πέτρον καὶ τοὺς δύο υἱοὺς Ζεβεδαίου
ἤρξατο λυπεῖσθαι καὶ ἀδημονεῖν.
38
τότε λέγει αὐτοῖς· περίλυπος
ἐστιν ἡ ψυχή μου ἕως θανάτου· μείνατε
ὥδε καὶ γρηγορεῖτε μετ’ ἐμοῦ.
39
καὶ προελθὼν μικρὸν ἔπεσεν ἐπὶ πρόσωπον αὐτοῦ προσευχόμενος
καὶ λέγων·
πάτερ μου, εἰ δυνατόν ἐστιν, παρελθάτω ἀπ’ ἐμοῦ τὸ
ποτήριον τοῦτο· πλὴν οὐχ ὡς ἐγὼ θέλω ἀλλ’ ὡς σύ.
40
καὶ ἔρχεται πρὸς τοὺς μαθητὰς καὶ εὑρίσκει αὐτοὺς καθεύδοντας, καὶ λέγει τῷ Πέτρῳ· οὕτως οὐκ ἰσχύσατε
μίαν ὥραν γρηγορῆσαι μετ’ ἐμοῦ;
PRAYS IN THE GARDEN;
36 tote
erchetai met autōn
o iēsous eis
chōrion legomenon gethsēmani
kai legei tois
mathētais· kathisate autou
eōs ou apelthōn
ekei proseuxōmai.
37 kai
paralabōn ton petron
kai tous duo
uious zebedaiou ērxato
lupeisthai kai adēmonein.
38 tote
legei autois· perilupos
estin ē psuchē
mou eōs thanatou·
meinate ōde kai
grēgoreite met emou.
39 kai
proelthōn mikron epesen
epi prosōpon autou
proseuchomenos kai legōn·
pater mou, ei
dunaton estin, parelthatō
ap emou to
potērion touto· plēn
ouch ōs egō
thelō all ōs
su.
40 kai
erchetai pros tous
mathētas kai euriskei
autous katheudontas, kai
legei tō petrō·
outōs ouk ischusate
mian ōran grēgorēsai
met emou;
Monday, April 20, 2020
Sunday, April 19, 2020
Matius 26:31-35 TERGONCANG IMANMU (SKANDALISTHESESTHE)
MATIUS 26:31-35, Petrus akan menyangkal Yesus
(MArkUS 14:26-31; LukAS 22:31-34; Yohanes 13:36-38)
30 Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan
murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Malam ini kamu semua akan
tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan
kawanan domba itu akan tercerai-berai.
32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke
Galilea.”
33 Petrus menjawab-Nya: “Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena
Engkau, aku sekali-kali tidak.”
34 Yesus berkata kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.”
35 Kata Petrus kepada-Nya: “Sekalipun aku harus mati bersama-sama
Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.” Semua murid yang lain pun berkata
demikian juga.
TERGONCANG
IMANMU (SKANDALISTHESESTHE)
Berasal dari kata dasar SKANDALIZO yang artinya:
‘menyebabkan seseorang berdosa’ atau ‘menyebabkan seseorang berhenti
beriman’. Kalau kata ini ada dalam
bentuk pasif (seperti dalam ay 31 ini), maka bisa berarti: berhenti percaya, jatuh
ke dalam dosa. Kalau kata ini dalam
bentuk pasif dan diikuti dengan kata Yunani EN (seperti dalam ay 31 ini),
artinya: menolak, meninggalkan. ragu-ragu.
Dalam Matius 11:6 kata Yunani SKANDALISTHEI, yang
juga berasal dari kata dasar SKANDALIZO, diterjemahkan ‘kecewa dan menolak’
[NASB: ‘stumbling’ (= tersandung); NIV: ‘fall away’ (= meninggalkan, menjadi
lemah)].
Beberapa hal yang kita akan perhatikan tentang Yesus,
dimana di perikop ini Dia memperingati murid-murid akan akhir dari kebersamaan
mereka selama ini, ini adalah malam terakhir mereka melihat Yesus, dan mereka
akan tercerai berai karena kematiannya, (Yesus agak mengubah kata-kata dari
Zakharia 13:7. Dalam Zakharia 13:7 tidak dikatakan secara explicit bahwa Allah
yang membunuh gembala itu. Tetapi dalam ayat 31b itu Yesus berkata bahwa
Allahlah yang akan membunuh gembala (= Yesus) itu. Ini cocok dengan ayat-ayat
seperti Yesaya 53:10a; Kisah 2:23; Kisah
4:27-28; Roma 8:32.
Sekalipun yang
membunuh Yesus sebetulnya adalah orang-orang Romawi, tokoh-tokoh Yahudi dsb,
tetapi karena Allahlah yang menetapkan hal itu, dan Ia juga yang mengatur
sehingga hal itu terjadi, maka dikatakan bahwa Allah yang membunuh Yesus!
Kematian gembala akan menyebabkan domba-domba
tercerai berai. tetapi Dia juga mengingatkan setelah itu
mereka akan bertemu dengan-Nya di Galilea.
Nah inilah yang Yesus lakukan sekalipun Dia tahu
murid-murid-Nya akan tercerai berai bahkan meninggalkan Dia (Zakharia 13:7) :
1.
Ia tahu apa yang akan terjadi dihadapan-Nya kedepan, terhadap diri-Nya, dan
tidak terhindarkan, tetapi Ia Berjalan terus mengikuti perintah Bapa-Nya mati
di kayu salib.
2.
Dia tahu apa yang akan terjadi, "Sesudah Aku dibangkitkan, Aku akan
mendahului kamu ke Galilea." Dia memandang jauh kedepan lewati Salib, Ia
merasa yakin akan kemuliaan yang kelak Ia peroleh walaupun tengah menderita.
3.
Ia tahu bahwa murid-murid-Nya akan lari untuk menyelamatkan diri dan
meninggalkan-Nya pada saat Ia amat membutuhkan; tetapi Ia tidak memarahi
mereka, Ia tidak mengutuki mereka, Ia tidak menyimpan penyesalan atas mereka, atau
menyebut mereka manusia tak berguna.
Dalam
bagian paralelnya dalam Injil Lukas, ada di Lukas 22:31-32 yang tidak ada dalam
Injil Matius.
a. ‘Iblis
menuntut’.
Ini menunjukkan bahwa:
Setan ‘berdoa’ dengan
sungguh-sungguh supaya diijinkan menyerang dan menghancurkan kita. Bagaimana
kalau saudara berdoa? Juga bersungguh-sungguh dan tekun? Atau saudara kalah
dibanding dengan setan dalam hal berdoa?
Setan selalu dibatasi oleh
Tuhan! Ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali dengan ijin Tuhan! Dan Tuhan hanya
mengijinkan apa yang membawa kebaikan bagi kita (Roma 8:28). Karena itu,
bagaimanapun hebatnya serangan setan yang saudara alami, tetaplah tenang dan
percaya bahwa Tuhan mengatur semua itu untuk kebaikan saudara!
b. ‘Menampi kamu seperti gandum’.
Kata ‘kamu’ dalam bahasa
Yunaninya menggunakan bentuk jamak. Jadi, sekalipun kata-kata itu kelihatannya
hanya ditujukan kepada Simon Petrus, tetapi jelas ini merupakan peringatan
untuk mereka semua.
Tradisi menampi gandum
pada saat itu. Gandum yang sudah ditumbuk (sekam dan gandum sudah terlepas),
lalu diletakkan di tempat yang banyak anginnya, lalu dihambur-hamburkan ke
atas. Angin akan meniup sekam (yang lebih ringan) sehingga jatuh ke tempat yang
agak jauh. Tetapi gandumnya (yang lebih berat) tetap akan jatuh ke bawah.
Dengan cara itu gandum terpisah dari sekamnya.
Jelas bahwa 11 murid itu
adalah ‘gandum’, bukan ‘sekam’. Tetapi setan ingin menyerang mereka sedemikian
rupa sehingga sekalipun mereka adalah gandum, tetapi mereka tetap terbang, tertiup
ke tempat sekam. Dengan kata lain, setan berusaha supaya mereka murtad.
Inilah
kebesaran Yesus bahwa Ia mengenal kejelekan manusia yang paling buruk, dan
tetap mengasihi mereka :
a.
Ia tahu akan kelemahan-kelemahan manusiawi kita.
b.
Ia tahu betapa pastinya kita akan berbuat salah dan gagal dalam kesetiaan,
tetapi pengetahuan itu tidak mengubah kasih-Nya menjadi kepahitan atau
penghinaan.
c.
Yesus memiliki simpati bagi manusia yang di dalam kelemahannya telah terdorong
untuk melakukan dosa.
4.
Petrus, punya kepercayaan yang berlebihan pada dirinya sendiri. Petrus merasa
sanggup menghadapi situasi yang akan timbul dengan kekuatannya sendiri. Petrus
merasa kuat dari pada yang diketahui Yesus tentang dirinya. Tetapi Yesus tahu
apa yang akan terjadi terhadap Petrus dia akan menyangkali-Nya.
a. Kata-kata
Petrus disini betul-betul menunjukkan kesombongan yang hebat, karena ia
menganggap, menilai dirinya sendiri lebih hebat dari murid-murid yang lain.
Kalau saudara
adalah orang yang sombong, baca dan renungkan ayat- ayat ini: Amsal 16:18;
18:12; 26:12; 29:23; 1 Korintus 10:12; 1 Petrus 5:5; 2 Tawarikh 26:16; 32:25.
Kata-kata
Petrus ini, menyebabkan terjadinya pertanyaan Yesus (setelah kebangkitan) yang
berbunyi: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari mereka
ini?” (Yohanes 21:15).
Yang Yesus
maksudkan dengan pertanyaan itu, bukanlah ‘Apakah engkau mengasihi Aku lebih
dari engkau mengasihi mereka ini?’, tetapi ‘Apakah engkau mengasihi Aku lebih
dari mereka ini mengasihi Aku?’. Jadi, di sini Yesus ingin melihat apakah
Petrus masih berani menganggap dirinya lebih hebat dari murid-murid yang lain
atau tidak. Dan ternyata bahwa pada saat itu Petrus sudah berubah, bertobat!
Tetapi ini bisa terjadi karena kejatuhannya yang hebat pada saat ia menyangkal
Yesus 3 kali (ayat 69-75).
b. Kata-kata Petrus ini menunjukkan
self-confidence (= keyakinan pada diri sendiri).
Ia bahkan lebih
percaya kepada dirinya sendiri dari pada pada kata-kata Yesus, nubuat firman
Tuhan dalam ayat 31,34!
Apakah saudara
sendiri tidak pernah mempercayai diri saudara sendiri lebih dari pada Firman
Tuhan? Kalau Tuhan memperingati saudara untuk berjaga-jaga, berhati-hati menghadapi
pencobaan dsb, tetapi saudara meremehkan semua itu, dan menganggap diri saudara
toh kuat menghadapi semua pencobaan itu, bukankah itu berarti saudara lebih
percaya pada diri saudara sendiri dari pada kepada Firman Tuhan? Sebetulnya
setiap kali kita meremehkan peringatan dari Tuhan, kita sudah jatuh dalam dosa
yang sama seperti yang dilakukan Petrus di sini!
Keyakinan pada
diri sendiri menyebabkan ia tidak berdoa (lihat ay 40), dan ini justru
menyebabkan ia jatuh ke dalam dosa!
Karena itu,
berhentilah untuk percaya kepada diri saudara sendiri dan belajarlah untuk
bersandar dan percaya kepada Tuhan! (Yohanes 15:5; Filipi 4:13).
Adalah sesuatu yang baik
kalau kita bisa mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu yang baik. Tetapi
kita harus sadar bahwa kita juga membutuhkan kekuatan untuk melakukan hal yang
baik itu, dan kekuatan itu harus kita minta dari Tuhan! (Filipi 2:12-13; Roma
7:18-19).
5.
Yesus memberitahukan sebelum ayam berkokok Petrus akan menyakali Yesus tiga
kali. Orang Romawi dan orang Yahudi membagi malam menjadi empat giliran jaga. :
a.
pkl.18.00 hingga pkl.21.00.
b.
pkl.21.00 hingga tengah malam pkl.24.00.
c.
pkl.24.00 hingga pkl.03.00.
d.
pkl.03.00 hingga pkl.06.00.
Antara
giliran jaga ketiga dan keempat, ayam jantan berkokok.
Yang
Yesus katakan ialah bahwa sebelum fajar tiba Petrus akan menyangkali-Nya tiga
kali.
Didalam ayat 34 (lihat
Lukas 22:34):
a. Ada orang-orang yang menganggap nubuat ini
tidak mungkin terjadi, karena ayam adalah binatang haram bagi orang Yahudi,
sehingga mereka jelas tidak memelihara ayam. Tetapi perlu diingat, bahwa orang
Romawi tidak menganggap ayam sebagai binatang haram, dan mereka memelihara
ayam.
b. Nubuat ini penting, karena nanti kokok ayam
itulah yang mengingatkan Petrus pada nubuat ini, dan menyadarkannya bahwa ia
sudah menyangkal Yesus (ayat 74-75).
AMIN.
Subscribe to:
Posts (Atom)