indram642.blogspot.com |
Matius
5:7
§
Berbahagialah orang yang murah
hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
§ Blessed are the merciful, For they shall obtain mercy.
§
Blessed (happy, to be envied, and
spiritually prosperous--with life-joy and satisfaction in God's favor and
salvation, regardless of their outward conditions) are the merciful, for they
shall obtain mercy!
§
Arti
murah hati - Merciful.
Orang
yang murah hatinya akan menerima KEMURAHAN.
Bahasa
Yunaninya ELEEMON = Murah Hati.
Bahasa
Ibrraninya KHESED = Empati.
Ada
3 unsur yang harus ada dalam kemurahan hati :
a. Kemampuan
untuk melihat penderitaan orang lain dari sudut orang itu sehingga bisa ikut
merasakan penderitaannya.
b. Adanya
rasa kasihan/simpati pada orang yang menderita itu.
Kamus Webster
mengatakan bahwa kata bahasa Inggris ‘sympathy’ berasal dari kata
bahasa Yunani SYMPATHEIA yang berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu SYN (=
bersama-sama dengan) dan PATHOS (= feeling / perasaan).
Jadi, ‘simpati’
artinya adalah ‘merasa bersama-sama dengan orang yang menderita’.
c. Adanya tindakan menolong.
Rasa kasihan
yang tidak diikuti tindakan menolong, sama sekali tidak berguna (Yakobus
2:15-16 1 Yohanes 3:18).
Kalau
sungguh-sungguh melakukan kemurahan hati ini:
Menghindarkan
kita untuk berbuat baik dengan cara yang keliru.
Kalau
kita tahu bahwa pertolongan/tindakan kita itu akan membawa akibat yang jelek
untuk orang yang kita tolong itu, maka tindakan ‘murah hati’ itu adalah salah.
Contoh
kehidupan (kemurahan hati) yang keliru :
Ø
Memberi uang kepada orang yang malas
/ tidak mau bekerja (2 Tesalonika 3:10 Amsal 3:27,28).
Ø
Meminjami uang / kendaraan yang
jelas akan dipakai untuk hal-hal yang berdosa seperti rokok, berzinah, dan
sebagainya.
Ø
Mengantar orang sakit ke dukun.
Ø
Orang tua/guru/majikan yang tidak
menindak anak/murid/ pegawai yang salah.
Kasih/kemurahan
hati harus disertai dengan kebenaran (1 Yohanes 3:18). Yang harus diingat
bahwa Allah kita adalah Allah yang tegas dalam mendidik anak-anaknya (Ibrani
12:5-11).
Contoh dari Alkitab yang keliru tentang kemurahan hati :
Martha : Lukas 10:38-42
Melakukan perbuatan baik dengan cara kita sendiri, kita paksa
orang lain untuk menerima kebaikan kita (selamilah orang lain).
Kalau
kita memiliki kemurahan hati memudahkan pengampunan serta toleransi bagi semua
orang.
Untuk itu bagaimana bisa menjadi murah hati?
a. Harus sudah mengalami kemurahan Allah (bdk. Ef
4:32-5:2).
Yesus
mengecam orang yang sudah mendapat kemurahan tetapi tidak mau bermurah hati
(Matius 18:23-35).
b. Harus mengalami penderitaan (Ibrni 2:18;
Ibrani 4:15; 2 Korintus 1:3-6).
Tanpa ini
kita tidak akan bisa mengerti penderitaan orang lain.
Seseorang
mengatakan:
“God does
not comfort us to make us comfortable, but to make us comforters” (= Allah
tidak menghibur kita untuk membuat kita merasa nyaman, tetapi untuk membuat
kita menjadi penghibur).
c. Harus tahu / mengerti kebenaran / Firman Tuhan.
Tanpa ini
kita akan melakukan tindakan ‘murah hati’ yang salah.
Contoh :
Pelayan Tuhan disebuah Gereja (trouble maker).
Injil
menekankan untuk diampuni harus mengampuni (Yakobus 2:13; Matius 18:35; Matius
6:12, 14-15)
Bukankah
itu yang dilakukan Allah/Yesus Kristus:
Untuk
menunjukan kemurahan hati sehingga Ia menjadi Manusia.
a. Allah
sendiri.
Untuk
menunjukan kemurahan hati sehingga Ia menjadi Manusia.
Ia melihat
diri kita dari sudut kita (Mazmur 103:14), Ia kasihan pada kita, Ia
menolong kita. Dalam diri Allah terdapat:
v Kasih
Karunia/Grace/CHARIS: ini menangani dosa.
v Kemurahan
hati/Mercy/ELEOS: ini menangani penderitaan akibat dosa.
b. Orang Samaria yang murah hati dalam Lukas 10:30-37.
Kata ‘belas
kasihan’ dalam Lukas 10:37 dalam bahasa Yunaninya adalah ELEOS (=
kemurahan hati/mercy).
c. ‘Domba-domba’ dalam Matius 25:34-40;
jadi, ‘murah hati’ itu adalah ciri dari ‘domba’.
Contoh : kalau
kita menaruh perhatian kepada orang lain, maka orang lain pasti memperhatikan
kita juga.
Dengan
menjadi orang yang murah hatinya kita dapat melihat dengan matanya, berpikir
dengan pikirannya dan merasakan dengan Perasaannya (orang lain). Dan hal itu
akan juga diperlakukan seperti itu oleh orang lain, dan itulah yang dilakukan
Allah didalam Yesus Kristus.