1 SAMUEL 18:6-9
Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud
kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan
dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari
dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing;
dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi
berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi
Daud berlaksa-laksa."
Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan
perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud
diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya
beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya."
Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
Ketika kita mau berbesar hati atau kata yang
lainnya rendah hati, maka ketika kita melihat saudara kita, teman kita
mendapatkan keberhasilan, kita pasti akan menyambutnya dan menghormati
akan keberhasilan teman kita itu.
Bahkan akan menjadi cambuk
bagi kita untuk lebih baik lagi, bukan sebaliknya.
Tetapi ayat diatas menuliskan hal yang kurang baik,
bagaimana Saul yang merasa bahwa dia yang
memberikan jalan untuk Daud menjadi berhasil, kok keberhasilannya malah mengganggu dan sepertinya
mengancam karier Saul.
Kita juga seringkali mengalami hal-hal seperti ini, teman dekat kita,
teman yang kita bantu, eeh malah lebih hebat dan berhasil dari kita, yang
tadinya pertolongan kita tulus untuk teman kita supaya berhasil, tapi ketika melihat keberhasilannya, malah
mendatangkan kerugian bagi kita, bahkan
teman kita lebih dihormati dari pada kita, kita marah, kecewa dan akhirnya
membenci teman kita tersebut.
Pelajaran dari ayat diatas adalah bersyukurlah
kalau kita bisa membuat orang berhasil, bukan sebaliknya.
Akibat kebenciaannya kepada Daud menghasilkan
kehancuran dalam hidup, keluarga, dan pasti kariernya sebagai seorang Raja.
Yesus Bless You.
Tgl.14 Maret 2016.