Tulisan Firman dalam pencerahan yang sederhana untuk menghidupi hidup yang sederhana menjadi DASYAT BERSAMA TUHAN.
Monday, November 6, 2017
Sunday, November 5, 2017
AMBISI DAN KESETIAAN, Matius 20:20-28
![]()  | 
| Penjelasan Yesus | 
AMBISI DAN KESETIAAN, Matius 20:20-28; Markus 10:35-45
20 Maka
datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu
sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
21 Kata
Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah,
supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di
sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
22 Tetapi
Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah
kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya:
"Kami dapat."
23 Yesus
berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk
di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya.
Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah
menyediakannya."
24
Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
25 Tetapi
Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa
pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan
pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
26
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara
kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
27 dan
barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi
hambamu;
28 sama
seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Preferment Asked 
20  Then the mother of the sons
of Zebedee came to Jesus with her sons, bowing down and making a request of
Him.
21  And He said to her,
"What do you wish?" She *said to Him, "Command that in Your
kingdom these two sons of mine may sit one on Your right and one on Your
left."
22  But Jesus answered,
"You do not know what you are asking. Are you able to drink the cup that I
am about to drink?" They *said to Him, "We are able."
23  He *said to them, "My
cup you shall drink; but to sit on My right and on My left, this is not Mine to
give, but it is for those for whom it has been prepared by My Father."
24  And hearing this, the ten
became indignant with the two brothers.
25  But Jesus called them to
Himself and said, "You know that the rulers of the Gentiles lord it over
them, and their great men exercise authority over them.
26  "It is not this way
among you, but whoever wishes to become great among you shall be your servant,
27  and whoever wishes to be
first among you shall be your slave;
28  just as the Son of Man did
not come to be served, but to serve, and to give His life a ransom for
many."
Kalau kita perhatikan ayat 20 bagaimana ibu anak-anak Zebedeus
ini adalah Yakobus dan Yohanes, mereka menurut Matius 27:56, Markus 15:40;
Yohanes 19:25, adalah saudara sepupu.
Hal ini sepertinya biasa saja karena mereka merasa hubungannya
dekat, mereka merasa berhak mendapat tempat khusus dalam kerajaan-Nya. Dari sini
saya mau menjelaskan betapa Yesus itu sangat mengasihi dan mempercayai
murid-murid-Nya adalah keren yaitu Setia sampai mati.
Perikop ini ditekankan dalam Tiga hal :
1.   Tentang PARA MURID.
- Ambisi. 
- Mereka
menilai ikut Yesus dengan upah pribadi dan 
- Kepentingan pribadi
Mereka ikut Yesus untuk Sukses
pribadi. Tanpa pengorbanan pribadi.
Ikut Yesus itu Pengorbanan. 
Murid Tuhan itu Keren untuk ikut
Tuhan mereka siap dan mau bayar harga.
Yakobus yang pertama mati dari 12
murid, Yohanes murid terakhir yang mati. 
2.   Kehidupan Kristen.
Ikut Tuhan harus minum cawan-Nya.
Apakah cawan-Nya ?
Mati demi manusia yang
dikasihinya (bagaimana kita, sudahkah mati untuk yang dikasihinya.)
Jadi cawan itu mungkin saja
berarti Kehidupan Kristen yang panjang dan rutin, dengan sekuruh pengorbanan,
perjuangan, kepedihan, dan kekecewaan sehari-hari.
Zaman Romawi pernah kepingan mata
uang yang gambarnya seekor lembu sedang menatap Mezbah dan Bajak (menarik bajak
melelahkan).
Dua sisi yang luar biasa sampai
akhir hayat siap menjadi korban kesukaan.
3.   Kebaikan Kristus dan
kejujurannya.
      Kepada murid-murid-Nya Yesus tidak ragu
mereka akan mempertahankan kesetiaan mereka.
Memang mereka mempunyai
ambisi-ambisi keliru, mereka buta, mereka memiliki gagasan-gagasan salah, namun
ia yakin mereka dapat dan mau minum cawan dan mereka ada disisi-Nya.
Artinya Yesus pun akan dan tetap
mempercayai kasih kita kepada-Nya, sekalipun kita sering salah bersikap dan
melangkah.
4.   Murid-murid yang lain
kecewa dan marah.
Waktu mendengar permintaan
Yakobus dan Yohanes maka marahlah murid-murid-Nya, tetapi Yesus lalu meredakan
mereka dan memberikan mereka statement dalam kalimat yang merupakan Dasar Utama
dalam Kehidupan Kristiani. 
“Tetapi di antara pata
pengikut-Ku, hanya pelayanan yang merupakan lambing kebesaran. Kebesaran tidak
terletak dalam memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu bagi kalian,
melainkan terletak dalam melakukan sesuatu untuk orang lain.”
“BILA KAMU INGIN MENJADI BESAR, JADILAH SEORANG PELAYAN; BILA
KAMU INGIN MENJADI YANG PERTAMA, JADILAH SEORANG HAMBA.”
Dunia akan menghormati,
mengagumi, dan kadang-kadang takut terhadap orang yang berkuasa; namun dunia
mencintai orang yang mencintai.
Contoh :
-     
Dokter yang bersedia melayani dan menyelamatkan
pasiennya kapan saja.
-     
Pendeta/Pastor yang selalu berada di tengah
umatnya.
-     
Majikan yang selalu memperhatikan hidup dan nasib
pegawainya.
-     
Orang yang selalu siap kita datangi dan tidak
pernah merasa terganggu dengan kedatangan kita.
Yesus sendiri melakukan apa yang
diminta-Nya kepada para pengikut-Nya. Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani. Ia memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
A Mother's Request (Mark 10:35-45)
20 Τότε  προσῆλθεν  αὐτῷ  ἡ  μήτηρ 
τῶν  υἱῶν  Ζεβεδαίου 
μετὰ  τῶν  υἱῶν  αὐτῆς  προσκυνοῦσα  καὶ  αἰτοῦσά  τι  ἀπ’  αὐτοῦ.  
21 ὁ  δὲ  εἶπεν  αὐτῇ  Τί 
θέλεις;  λέγει  αὐτῷ  Εἰπὲ  ἵνα  καθίσωσιν 
οὗτοι  οἱ  δύο  υἱοί  μου  εἷς  ἐκ  δεξιῶν  ‹σου› 
καὶ  εἷς  ἐξ  εὐωνύμων  σου  ἐν  τῇ  βασιλείᾳ  σου.  
22 ἀποκριθεὶς  δὲ  ὁ  Ἰησοῦς  εἶπεν  Οὐκ  οἴδατε  τί  αἰτεῖσθε.  δύνασθε 
πιεῖν  τὸ  ποτήριον 
ὃ  ἐγὼ  μέλλω 
πίνειν;  ⧼ἢ  τὸ  βάπτισμα 
ὃ  ἐγὼ  βαπτίζομαι 
βαπτισθῆναι⧽?  λέγουσιν 
αὐτῷ  Δυνάμεθα. 
23 λέγει  αὐτοῖς  Τὸ  μὲν  ποτήριόν 
μου  πίεσθε,  ⧼βάπτισμα  ὃ  ἐγὼ  βαπτίζομαι 
βαπτισθήσεσθε⧽·  τὸ  δὲ  καθίσαι 
ἐκ  δεξιῶν  μου  καὶ  ἐξ  εὐωνύμων  οὐκ  ἔστιν  ἐμὸν  τοῦτο  δοῦναι,  ἀλλ’  οἷς  ἡτοίμασται  ὑπὸ  τοῦ  Πατρός 
μου. 
24 καὶ  ἀκούσαντες  οἱ  δέκα  ἠγανάκτησαν  περὶ  τῶν  δύο  ἀδελφῶν.  
25 ὁ  δὲ  Ἰησοῦς  προσκαλεσάμενος  αὐτοὺς  εἶπεν  Οἴδατε  ὅτι  οἱ  ἄρχοντες  τῶν  ἐθνῶν  κατακυριεύουσιν  αὐτῶν  καὶ  οἱ  μεγάλοι 
κατεξουσιάζουσιν  αὐτῶν.  
26 οὐχ  οὕτως  ἔσται*  ἐν  ὑμῖν·  ἀλλ’  ὃς  ἐὰν  θέλῃ  ἐν  ὑμῖν  μέγας 
γενέσθαι,  ἔσται  ὑμῶν  διάκονος, 
27 καὶ  ὃς  ἂν  θέλῃ  ἐν  ὑμῖν  εἶναι  πρῶτος,  ἔσται  ὑμῶν  δοῦλος·  
28 ὥσπερ  ὁ  Υἱὸς  τοῦ  ἀνθρώπου  οὐκ  ἦλθεν  διακονηθῆναι,  ἀλλὰ  διακονῆσαι  καὶ  δοῦναι  τὴν  ψυχὴν  αὐτοῦ  λύτρον 
ἀντὶ  πολλῶν.
Teaches
his disciples to be humble;
20
tote  prosēlthen  autō 
ē  mētēr  tōn 
uiōn  zebedaiou  meta 
tōn  uiōn  autēs 
proskunousa  kai  aitousa 
ti  ap  autou. 
21 o  de 
eipen  autē·  ti 
theleis;  legei  autō· 
eipe  ina  kathisōsin 
outoi  oi  duo 
uioi  mou  eis 
ek  dexiōn  kai 
eis  ex  euōnumōn 
sou  en  tē 
basileia  sou.  
22
apokritheis  de  o 
iēsous  eipen·  ouk 
oidate  ti  aiteisthe. 
dunasthe  piein  to 
potērion  o  egō 
mellō  pinein;  legousin 
autō·  dunametha.  
23
legei  autois·  to  men  potērion 
mou  piesthe,  to  de  kathisai 
ek  dexiōn  mou 
kai  ex  euōnumōn 
ouk  estin  emon 
dounai,  all  ois 
ētoimastai  upo  tou 
patros  mou.  
24
kai  akousantes  oi 
deka  ēganaktēsan  peri 
tōn  duo  adelphōn. 
25 o  de 
iēsous  proskalesamenos  autous 
eipen·  oidate  oti  oi  archontes 
tōn  ethnōn  katakurieuousin  autōn 
kai  oi  megaloi 
katexousiazousin  autōn.  
26
ouch  outōs  estin 
en  umin  all 
os  an  thelē 
en  umin  megas 
genesthai  estai  umōn 
diakonos,  
27 kai  os 
an  thelē  en 
umin  einai  prōtos 
estai  umōn  doulos· 
28
ōsper  o 
uios  tou  anthrōpou 
ouk  ēlthen  diakonēthēnai 
alla  diakonēsai  kai 
dounai  tēn  psuchēn 
autou  lutron  anti 
pollōn.
Subscribe to:
Comments (Atom)
