Monday, June 13, 2016

BARANG KUDUS DAN MUTIARA, Matius 7:6

Dogs and Pigs
Matius 7:6
6   "Do not give what is holy to the dogs; nor cast your pearls before swine, lest they trample them under their feet, and turn and tear you in pieces.
6   Μ  δτε  τ  γιον  τος  κυσν  μηδ  βάλητε  τος  μαργαρίτας  μν  μπροσθεν  τν  χοίρων,  μήποτε  καταπατήσουσιν  ατος  ν  τος  ποσν  ατν  κα  στραφέντες  ήξωσιν  μς.
6 mē  dōte  to  agion  tois  kusin  mēde  balēte  tous  margaritas  umōn  emprosthen  tōn  choirōn,  mēpote  katapatēsousin  autous  en  tois  posin  autōn  kai  straphentes  rēxōsin  umas.

Orang hanya dapat memahami apa yang cocok untuk difahaminya. Kita tidak bisa membuka hati kita kepada setiap orang. Dan akan selalu ada orang yang menganggap pemberitaan tentang Yesus Sebagai suatu ketololan. Kalau kebenaran Kristiani kita sampaikan kepada mereka dengan kata-kata, tentu akan menemui halangan yang hebat didalam benak mereka.

Ø  Apakah yang harus kita lakukan terhadap orang-orang yang demikian itu ?
Ø  Apakah harus kita tinggalkan begitu saja ?
Ø  Apakah pemberitaan  Kristus tidak kita sampaikan kepada mereka ?

Penjelasan yang perlu dimengerti tentang Hal yang baik dan tidak tentang pemberitaan Kabar baik :

1. Barang kudus dan mutiara (barang berharga). Apa artinya? Ada 2 penafsiran:
a.  Perjamuan kudus. Jadi, yang dimaksud dengan ‘barang kudus’ dan ‘mutiara’ adalah roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus. Ini tidak boleh diberikan kepada ‘anjing’ / ‘babi’ yang diartikan sebagai orang yang belum kristen. Penafsiran ini tidak bisa dibenarkan karena ay 6b ada kata-kata ‘diinjak-injak’ dan ‘mengoyak’ yang menjadi kehilangan artinya kalau ‘barang kudus’ dan ‘mutiara’ diartikan demikian.

b.  Firman Tuhan / Injil. Dari kedua istilah yang digunakan oleh Yesus ini, kita harus tahu betapa tingginya kita harus menilai Firman Tuhan / Injil! Jangan sedikitpun punya perasaan merendahkan terhadap Firman Tuhan / Injil, kalau saudara tidak mau disebut sebagai babi dan anjing!

2. Babi dan anjing. Ada 2 pandangan lagi tentang babi dan anjing ini:

a.  Orang-orang non Yahudi.
Ini jelas adalah penafsiran dari orang-orang Yahudi abad-abad pertama. Mereka menganggap Injil / Firman Tuhan hanya boleh diberitakan kepada orang Yahudi. Ini tentu bertentangan dengan Matius 28:19 dan Kisah 1:8, yang jelas memerintahkan kita untuk memberitakan Injil kepada semua bangsa.

b.  Orang-orang yang tidak menghargai Injil dan lalu menghina / menghujat Injil atau membuatnya sebagai lelucon / bahan guyonan. Terhadap orang-orang seperti ini penginjilan harus dihentikan.

Injil adalah sesuatu yang kudus / berharga. Memang Injil harus diberitakan kepada orang jahat / yang belum percaya, tetapi kalau mereka menghinanya, kita harus berhenti dalam memberitakan Injil. Jelas bahwa tidak semua orang yang tidak percaya bisa dianggap sebagai anjing / babi. Hanya mereka yang menghinanya bisa dianggap seperti itu.

Karena itu kalau saudara tetap ‘bertekun’ dalam memberitakan Injil sekalipun orang yang saudara injili itu membuatnya sebagai guyonan dan ejekan, sadarilah bahwa itu bukanlah ketekunan dalam memberitakan Injil, tetapi dosa!

William Hendriksen:
“Christ’s disciples must not endlessly continue to bring the gospel message to those who scorn it. To be sure, patience must be exercised, but there is a limit. ... Staying on and on in the company of those who ridicule the Christian religion is not fair to other fields that are waiting to be served”

(= Murid-murid Kristus tidak boleh terus menerus membawa berita Injil kepada mereka yang memandang rendah / mencemoohkannya. Jelas bahwa kita harus sabar, tetapi ada batasnya. ... Tinggal terus menerus dalam kumpulan orang-orang yang mengejek / mentertawakan / mencemoohkan agama Kristen merupakan sikap yang tidak adil terhadap ladang-ladang lain yang sedang menunggu untuk dilayani).

Hendriksen juga menunjukkan beberapa fakta yang penting berkenaan dengan hal ini, yaitu:
v   Herodes telah cukup banyak mendengar dari Yohanes Pembaptis (Markus 6:20), dan karena itu Yesus tidak mau berbicara sepatah katapun kepadanya (Lukas 23:9).
v   Yesus menginstruksikan murid-murid-Nya untuk tidak tinggal terlalu lama di tempat-tempat yang menolak pemberitaan Injil mereka (Matius 10:14,23). Ini dituruti oleh Paulus (Kisah 13:45-46;  Kisah 18:5-6  Kisah 28:23-28).
v   Yesus memberikan perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah (Lukas 13:6-9) yang jelas menunjukkan bahwa kesabaran Allah bukanlah tanpa batas.
v   Titus 3:10-11 –
“(10) Seorang bidat yang sudah satu dua kali kau nasihati, hendaklah engkau jauhi.
(11) Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri”.
v   Amsal 29:1 - “Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi”.

3.  Tuhan sendiri juga akan ‘mentaati’ Matius 7:6 ini, dengan menarik Injil / FirmanNya dari orang-orang yang tidak menghargainya.

Yohanes 12:35-36 –
“35. Kata Yesus kepada mereka: ‘Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi.
36. Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang.’ Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka”.

Yesaya 55:6 - “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat!”.

KARENA ITU BERTOBATLAH SECEPATNYA, DAN HARGAILAH FIRMAN TUHAN!


6  "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."


6 لاَ تُعْطُوا مَا هُوَ مُقَدَّسٌ لِلْكِلاَبِ، وَلاَ تَطْرَحُوا جَوَاهِرَكُمْ أَمَامَ الْخَنَازِيرِ، لِكَيْ لاَ تَدُوسَهَا بِأَرْجُلِهَا وَتَنْقَلِبَ عَلَيْكُمْ فَتُمَزِّقَكُمْ.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)