M E M B E R I (Giving to the Needy)
MATIUS 6:1-4, Do
Good to Please God
1     
"Take heed that you do not do your
charitable deeds before men, to be seen by them. Otherwise you have no reward
from your Father in heaven.
2     Therefore, when you do a charitable deed, do not sound a trumpet
before you as the hypocrites do in the synagogues and in the streets, that they
may have glory from men. Assuredly, I say to you, they have their reward.
3     But when you do a charitable deed, do not let your left hand know
what your right hand is doing,
4    
that your charitable deed may be in
secret; and your Father who sees in secret will Himself reward you openly.
Giving to the Needy
1  
Προσέχετε  δὲ  τὴν 
δικαιοσύνην  ὑμῶν  μὴ  ποιεῖν  ἔμπροσθεν 
τῶν  ἀνθρώπων πρὸς  τὸ 
θεαθῆναι  αὐτοῖς·  εἰ  δὲ  μὴ 
γε,  μισθὸν  οὐκ  ἔχετε  παρὰ  τῷ  πατρὶ  ὑμῶν
τῷ  ἐν 
τοῖς  οὐρανοῖς. 
2   
ὅταν  οὖν  ποιῇς  ἐλεημοσύνην  μὴ 
σαλπισῇς  ἔμπροσθεν σου,  ὥσπερ 
οὶ  ὑποκριταὶ  ποιοῦσιν 
ἐν  ταῖς  συναγωγαῖς 
καὶ  ἐν  ταῖς  ῥύμαις
ὅπως  δοξασθῶσιν  ὑπὸ  τῶν  ἀνθρώπων· 
ἀμὴν  λέγω  ὑμῖν  ἀπέχουσιν  τὸν 
μισθὸν αὐτῶν. 
3   
σοῦ  δὲ  ποιοῦντος 
ἐλεημοσύνην  μὴ  γνώτω  ἡ  ἀριστερά 
σου  τί  ποιεῖ  ἡ
δεξιά  σου,
4   
ὅπως  ᾖ  σου  ἡ  ἐλεημοσύνη 
ἑν  τῷ  κρυπτῷ 
καὶ  ὁ  πατὴρ 
σου  ὁ βλέπων  ἐν  τῷ  κρυπτῷ 
ἀποδώσει  σοι.
I.   
MEMBERI
Didalam agama Yahudi ada 3 (tiga)
rukun Agama yaitu :
a.   
Memberi Sedekah.
b.   
Berdoa.
c.   
Berpuasa.
Tuhan Yesus sebenarnya sama sekali tidak
mempermasalahkan ketiga rukun Agama Yahudi ini, tetapi yang meresahkan tuhan
Yesus adalah 3 (tiga) rukun agama ini dilakukan dengan dasar dan tujuan
(Motivasi) yang keliru.
Hal inilah yang akan menghilangan
nilai yang paling penting dari ketiga rukun itu.:
Memberi sedekah, Setiap orang bisa memberi sedekah,
tetapi kalau ternyata tujuan utamanya Bukan untuk menolong orang yang
menerimanya, dan hanya untuk memamerkan kemurahan hatinya dan menikmati rasa
terima kasih dan pujian.
Berdoa, tetapi doanya bukan ditujukan
kepada Allah tetapi kepada manusia. Doa ini adalah pameran kesalehan kepada
orang lain.
Berpuasa, puasanya bukan untuk kebaikan
jiwa/rohaninya atau untuk merendahkan diri dihadapan Allah, melainan untuk
pamer kepada dunia dan sesamanya bahwa ia menaati rukun agama.
Orang-orang yang demikian memang menerima upahnya
(baca matius 6:2, 5, 16) dan menurut bahasa Yunaninya adalah APEKHEIN yang
berarti menerima pembayaran kontan. IniLah bayaran yang diterimanya, kalau
engkau bersedekah untuk memerkan kemurahan Hatimu, engkau mendapat pujian dan
itulah bayaran kontannya. Kalau engkau berdoa untuk menunjukan kesalehanmu,
maka engkau akan mendapat pujian sebagai orang yang kelihatan saleh, Pujian
kesalehan itulah bayaran kontanya, kalau engkau berpuasa sedemikian rupa
sehingga orang lain tahu kamu berpuasa dan engkau dikenal dipuji karena orang
yang berpantang, bertapa dan bertarak, itulah bayaran kontannya.
Yesus berkata “Jika tujuanmu upah
dunia, tentu kamu akan memperolehnya, tetapi tidak menerima upah dari Bapa
disurga.
II. BAGAIMANA MEMBERI YANG BENAR
Bahasa Ibrani dari Sedekah adalah
TSEDAKAH. Dan ini arti yang lain dan luar biasa yaitu KEBENARAN, jadi memberi
sedekah dan menjadi orang yang benar 
adalah satu dan sama.
Rabi Yahudi mengatakan “orang yang memberi sedekah
lebih besar dari pada orang yang mempersembahkan semua korban”  prinsip memberi sedekah orang Yahudi sama
dengan ajaran Yesus, orang lain tidak perlu/harus tahu. Tetapi ajaran yang baik
itu dalam praktek sehari-hari sangat jauh dari ajaran yang mulia itu.
Didalam Synagoga sering terjadi
orang-orang yang memberi diakonia untuk orang miskin, sering demonstratif/Pamer
memberi persembahan supaya orang lain melihat.
Dan orang seperti ini adalah orang Munafik dan
dalam bahasa Yunaninya adalah HUPOKRITES = Pemain.
Orang yang seperti iniah yang dikutuk
Tuhan Yesus, kita lihat beberapa hal Motivasi untuk Memberi :
1.    
Memberi karena merasa itu adalah
tugas.
Ia
memberi bukan karena ingin memberi tapi karena tugas yang tidak bisa
dihindarkan. Karena adanya orang miskin memungkinkan dia untuk melakukan tugas
memberi, orang yang demikian sebenarnya menganggap orang miskin sebagai sarana
baginya untuk memperoleh keuntungan dari Allah.
Apabila
orang memberi dengan rasa tinggi hati, dengan perhitungan tertentu, bahkan munkin
tugas rohani, mungkin memberinya secara limpah, bahkan apa saja, kecuali
dirinya.
Maka
pemberian yang demikian itu tidaklah lengkap dan tidak benar.
2.   
Memberi karena Gengsi.
Ia
memberi  sesuatu agar gengsinya terjaga
dan kalau pemberiannya tidak ada yang mengucapkan terima kasih, pujian atau
penghormatan, maka dia marah, kecewa, sedih, gusar, marah dia memberi untuk
kemuliaan dirinya sendiri.
Ia
memberi bukan utamanya menolong orang susah tetapi untuk memuaskan nafsunya
yang nista dan gengsinya sendiri.
3.   
Memberi karena merasa harus memberi.
Orang
seperti ini memberi karena kasih dan kebaikan hatinya yang besarlah yang
membuatnya melakukan ini.
Ini
banyak contoh digereja-geraja para diaken 
atau syamas = memberi tanpa pamrih.
Dan kita mempunyai contoh yang luar
biasa dari Yesus tentang memberi. 
2 Korintus 8:9.”karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus
Kristus , bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya,
supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinNya.”
Memberi haruslah merupakan tindakan yang secara
naluriah keluar dari kasih yang ada didalam hati kita. Kita harus memberi
kepada orang lain, sama seperti Yesus Kristus yang telah memberikan diri-Nya
kepada kita.
Bekasi, 28 Agustus 2013
indram642.blogspot.com
Matius 6:1-4
6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di
hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh
upah dari Bapamu yang di sorga.
6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
1
prosechete  de  tēn 
dikaiosunēn  umōn  mē 
poiein  emprosthen  tōn 
anthrōpōn  pros  to 
theathēnai  autois·  ei  de  mē 
ge,  misthon  ouk 
echete  para  tō 
patri  umōn  tō 
en  tois  ouranois. 
2
otan  oun 
poiēs  eleēmosunēn  mē 
salpisēs  emprosthen  sou, 
ōsper  oi  upokritai 
poiousin  en  tais 
sunagōgais  kai  en 
tais  rumais  opōs 
doxasthōsin  upo  tōn 
anthrōpōn·  amēn  legō 
umin  apechousin  ton 
misthon  autōn.  
3
sou  de 
poiountos  eleēmosunēn  mē 
gnōtō  ē  aristera 
sou  ti  poiei 
ē  dexia  sou,  
4
opōs  ē 
sou  ē  eleēmosunē 
en  tō  kruptō 
kai  o  patēr 
sou  o  blepōn 
en  tō  kruptō 
apodōsei  soi.
