Tuesday, March 26, 2019

HARI TUHAN 1, Matius 24:3-14


HARI TUHAN 1, Matius 24:3-14
(Markus 13;3-13; Lukas 21:7-19)

The Signs of the Times and the End of the Age
3     Now as He sat on the Mount of Olives, the disciples came to Him privately, saying, "Tell us, when will these things be? And what will be the sign of Your coming, and of the end of the age?"
4     And Jesus answered and said to them: "Take heed that no one deceives you.
5     For many will come in My name, saying, 'I am the Christ,' and will deceive many.
6     And you will hear of wars and rumors of wars. See that you are not troubled; for all these things must come to pass, but the end is not yet.
7     For nation will rise against nation, and kingdom against kingdom. And there will be famines, pestilences, and earthquakes in various places.
8     All these are the beginning of sorrows.
9     "Then they will deliver you up to tribulation and kill you, and you will be hated by all nations for My name's sake.
10   And then many will be offended, will betray one another, and will hate one another.
11   Then many false prophets will rise up and deceive many.
12   And because lawlessness will abound, the love of many will grow cold.
13   But he who endures to the end shall be saved.
14   And this gospel of the kingdom will be preached in all the world as a witness to all the nations, and then the end will come.
Tanda zaman dan Akhir Zaman
3  Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
5  Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
6  Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
7  Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
8  Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.
9  Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
10  dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
11  Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
12  Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
13  Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
14  Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

Ayat 3
Pemikiran Yahudi tentang masa depan ialah Hari Tuhan, Hari dimana alah turut campur tangan secara langsung didalam sejarah. Sedangkan Penulis Perjanjian Baru menggambarkan Hari Tuhan adalah kedatangan Yesus yang kedua kali.
Disini Yesus berbicara mengenaik kedatangan-Nya yang kedua kali secara langsung. Perjanjian Baru tidak pernah memakai frasa Kedatangan yang kedua kali.

Istilah kata Parousia (kedatangan), kata ini telah diserap ke dalam bahsa inggris sebagai istilah untuk Kedtangan yang kedua. Kata ini dalam Kitab Injil hanya ada di pasal ini yaitu dalam ayat 3, 27, 37, 39. Hal yang menarik kata ini biasa dipakai untuk kedatangan seorang gubernur ke provinsinya atau untuk kunjungan seorang Raja kepada rakyatnya.
Kata ini biasanya menjelaskan suatu kedatangan yang di dalamnya mengandung otoritas dan kekuasaan.

Ayat 4-5
Pada masa yang akan datang Yesus melihat ada bahaya yang akan mengancam gereja.
Akan ada bahaya Pemimpin Palsu. Ialah seorang yang ingin menyebarkan kebenaran menurut versinya sendiri ketimbang kebenaran yang terdapat dalam Yesus Kristus. Ia akan menarik orang lain kepada dirinya sendiri dari pada Kristus.

Misalnya Yosefus, sejarahwan yahudi yang hidup di abad pertama Masehi, bertutur tentang beberapa penipu demikian yang muncul pada waktu itu sampai pada masa penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi.
Seorang diantaranya adalah Teudas yang digagalkan oleh wali negeri Cospius Fadus.
Disebut seorang tukang sihir bernama Teudas itu, yg membawa banyak pengikut ke Sungai Yordan, sambil menjanjikan bahwa sungai itu akan terbelah dua jika dia perintahkan, sehingga mereka dapat menyeberanginya dalam keadaan kering. Mereka diserang pasukan berkuda suruhan Wali Negeri Fadus, dan kepala Teudas dipenggal, dibawa ke Yerusalem.
Kemudian ada nama Dosetheus yang mengaku bahwa dia adalah Mesias yang dinubuatkan Musa (Origen, adversus Celsum) bandingkan Kisah 5:36-37.
Kemudian ada nama Simon, si tukang sihir, berpura-pura menjadi kuasa Allah yang besar (lihat Kisah 8:10).

Bar Kochba tampil dan berkata, "Akulah Mesias. Akulah Juruselamatmu. Ikutlah aku." Lalu bangsa Yahudi mengikuti dia, bahkan salah seorang rabi besar pada zaman itu - yang seharusnya lebih memahami persoalan - memberikan dukungannya kepada Bar Kochba, dan mengakibatkan bangsa ini mengalami kehancuran. Hal ini terjadi di tahun 135, tahun ketika Bar Kochba - orang yang mengaku sebagai mesias itu - mengibarkan bendera pemberontakan terhadap Roma.

Anda mungkin pernah dengar tentang sebuah tempat yang bernama Masada. Peristiwa di Masada adalah bagian dari pemberontakan yang dipimpin oleh Bar Kochba. Benteng Masada adalah kubu pertahanan terakhir para pembontak di bawah pimpinan Bar Kochba. Setelah dikepung, akhirnya ratusan pemberontak melakukan bunuh diri massal. Bar Kochba mengaku sebagai mesias. Akibatnya, bala tentara Roma datang menyerbu ke Israel dan ke Yerusalem, dan akhirnya bangsa Israel dihancurkan. Israel tidak lagi menjadi suatu bangsa. Jauh sebelum pemberontakan itu terjadi, mereka sendiri sebenarnya sudah tidak memiliki kerajaan, akan tetapi mereka masih bertahan sebagai suatu bangsa [jajahan]. Mereka masih berdiam di sana. Namun setelah tahun 135, keberadaan mereka sebagai suatu bangsa dihapuskan sampai tahun-tahun belakangan ini.

Tolok ukur bagi setiap pemimpin ialah keserupaan dengan Kristus.

Ayat 6-8
Jadi kedatangan TUHAN Yang kedua kalinya/kiamat itu ditandai dengan adanya kegoncangan-kegoncangan yang membuat ketakutan, kepanikan dan kegelisahan dari bangsa-bangsa di dunia ini. 1 Tesalonika 5 : 1-7

Pada perang dunia kedua, diperkirakan sekitar 55 juta orang mati sebagai akibat langsung dari peperangan ini. Berapa banyak yang mati sebagai akibat tidak langsung dari peperangan ini? Tak ada yang tahu, namun dari dampak langsungnya saja, diperkirakan sekitar 55 juta orang yang mati di Perang Dunia 2. Di dalam sejarah masa lalu, jumlah orang yang mati akibat perang tidak pernah sebanyak dari Perang Dunia 2. Di dalam Perang Dunia 1, ketika jumlah orang yang mati hanya beberapa juta orang saja, hal tersebut sudah dipandang sangat mengerikan. Akan tetapi Perang Dunia II membuat jumlah korban dari perang sebelumnya terlihat sangat kecil.

Dan semua orang tahu bahwa jika terjadi Perang Dunia 3, maka jumlah 55 juta orang itu tidak akan dipandang besar. Satu bom atom saja sudah mampu menyapu sebuah kota besar seperti New York yang berpenduduk puluhan juta orang dalam sekejap. Peperangan yang akan terjadi nanti akan menjadi semakin besar, semakin berbahaya; intensitas perang akan terus meningkat.

Yesus berkata, "Kamu akan mendengar kabar tentang perang dan perang itu sendiri akan menjadi semakin besar dan parah serta lebih mengerikan seiring dengan berjalannya waktu." Inilah hal yang dimaksudkan oleh tanda yang kedua itu.

Kelaparan dan gempa bumi bukanlah hal yang baru bagi umat manusia. Dunia sudah sering mengalami kelaparan dan gempa bumi. Namun sekali lagi, ide yang disampaikan di sini adalah bahwa intensitas terjadinya kedua hal itu akan semakin meningkat. Gempa bumi akan menjadi semakin sering terjadi, semakin dahsyat dan kuat.
Gempa bumi Jepang, di Indonesia hamper sebagian besar provinsi yang ada mengalami gempa baik besar maupun kecil belum lagi tsunami, itu juga terjadi di berbagai manca Negara di dunia.

Kelaparan akan menjadi semakin luas dan semakin parah. Ekonomi akan ambruk jika panen rusak akibat polusi, hama, perang ataupun penyebab lainnya. Semua hal itu akan menunjukkan gejala peningkatan.

Ayat 9-10
Akan terjadi penganiayaan yang mendunia terhadap orang Kristen, orang Kristen akan "dibenci semua bangsa". Sekarang ini kita masih belum sampai di sana. Memang benar bahwa di sebagian belahan bumi, orang-orang Kristen telah dianiaya namun masih belum di seluruh bagian bumi ini. Dengan demikian, tanda yang satu ini masih belum terjadi sepenuhnya. Kita sedang bergerak ke arah sana, namun masih belum sampai. Akan tiba masanya, dan inilah sebabnya mengapa Anda harus ingat bahwa "orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat".

Akan tiba masanya ketika keberadaan sebagai seorang Kristen tidak memberikan kenyamanan seperti sekarang ini. Anda nantinya tidak akan menikmati kemerdekaan sebagaimana yang ada sekarang ini. Jangan berpikir bahwa kenyamanan sekarang ini akan berlangsung selamanya. Inilah hal yang disampaikan oleh Yesus kepada para muridnya. Dan hal ini pasti akan terjadi.

Ayat 11-13
Ini adalah pokok penting yang harus dipahami. Kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin dan banyak yang akan murtad.

Tidak cukupkah dengan sekadar murtad? Tidak cukup. Akan ada sebagian orang yang, demi menyelamatkan nyawanya sendiri, tega mengorbankan nyawa orang lain. Mereka akan saling mengkhianati demi keselamatan pribadi. Mereka akan saling mengkhianati dan saling membenci.

Ayat 14.
Ini adalah hal yang luar biasa! Jika kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin, lalu siapa yang akan memberitakan Injil Kerajaan ke seluruh dunia? Sudah tentu, mereka adalah minoritas yang sanggup bertahan. Minoritas yang telah dimurnikan dan bertahan menghadapi penganiayaan. Merekalah yang akan memastikan bahwa Injil Kerajaan ini diberitakan.


What and how great calamities shall be before it;
3  Καθημένου  δ  ατο  π  το  ρους  τν  λαιν  προσλθον  ατ  ο  μαθητα  κατ’  δίαν  λέγοντες·  επον  μιν,  πότε  τατα  σται  κα  τί  τ  σημεον  τς  σς  παρουσίας  κα  συντελείας  το  αἰῶνος; 
4   Κα  ποκριθες    ησος  επεν  ατος·  βλέπετε  μή  τις  μς  πλανήσ· 
5   πολλο  γρ  λεύσονται  π  τ  νόματι  μου  λέγοντες·  γ  εμι    χριστός,  κα  πολλος  πλανήσουσιν. 
6   μελλήσετε  δ  κούειν  πολέμους  κα  κος  πολέμων·  ρτε  μ  θροεσθε·  δε  γρ  γενέσθαι,  λλ’  οπω  στν  τ  τέλος. 
7   γερθήσεται  γρ  θνος  π  θνος  κα  βασιλεία  π  βασιλείαν  κα  σονται  λιμο  κα  σεισμο  κατ  τόπους· 
8   πάντα  δ  τατα  ρχ  δίνων. 
9   Τότε  παραδώσουσιν  μς  ες  θλψιν  κα  ποκτενοσιν  μς,  κα  σεσθε  μισούμενοι  π  πάντων  τν  θνν  δι  τ  νομα  μου. 
10   κα  τότε  σκανδαλισθήσονται  πολλο  κα  λλήλους  παραδώσουσιν  κα  μισήσουσιν  λλήλους· 
11   κα  πολλο  ψευδοπροφται  γερθήσονται  κα  πλανήσουσιν  πολλούς· 
12   κα  δι  τ  πληθυνθναι  τν  νομίαν  ψυγήσεται    γάπη  τν  πολλν. 
13     δ  πομείνας  ες  τέλος  οτος  σωθήσεται. 
14   κα  κηρυχθήσεται  τοτο  τ  εαγγέλιον  τς  βασιλείας  ν  λ  τ  οκουμέν  ες  μαρτύριον  πσιν  τος  θνεσιν,  κα  τότε  ξει  τ  τέλος.

3 kathēmenou  de  autou  epi  tou  orous  tōn  elaiōn  prosēlthon  autō  oi  mathētai  kat  idian  legontes·  eipon  ēmin,  pote  tauta  estai  kai  ti  to  sēmeion  tēs  sēs  parousias  kai  sunteleias  tou  aiōnos; 
4 kai  apokritheis  o  iēsous  eipen  autois·  blepete    tis  umas  planēsē· 
5 polloi  gar  eleusontai  epi    onomati  mou  legontes·  egō  eimi  o  christos,  kai  pollous  planēsousin. 
6 mellēsete  de  akouein  polemous  kai  akoas  polemōn·  orate    throeisthe·  dei  gar  genesthai,  all  oupō  estin  to  telos. 
7 egerthēsetai  gar  ethnos  epi  ethnos  kai  basileia  epi  basileian  kai  esontai  limoi  kai  seismoi  kata  topous· 
8 panta  de  tauta  archē  ōdinōn. 
9 tote  paradōsousin  umas  eis  thlipsin  kai  apoktenousin  umas,  kai  esesthe  misoumenoi  upo  pantōn  tōn  ethnōn  dia  to  onoma  mou. 
10 kai  tote  skandalisthēsontai  polloi  kai  allēlous  paradōsousin  kai  misēsousin  allēlous· 
11 kai  polloi  pseudoprophētai  egerthēsontai  kai  planēsousin  pollous· 
12 kai  dia  to  plēthunthēnai  tēn  anomian  psugēsetai  ē  agapē  tōn  pollōn. 
13 o  de  upomeinas  eis  telos  outos  sōthēsetai. 
14 kai  kēruchthēsetai  touto  to  euangelion  tēs  basileias  en  olē    oikoumenē  eis  marturion  pasin  tois  ethnesin,  kai  tote  ēxei  to  telos.

No comments:

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)