Wednesday, October 15, 2014

ANIAYA YANG MENDAPATKAN KERAJAAN SURGA, Matius 5:10-12



ANIAYA YANG MENDAPATKAN KERAJAAN SURGA, Matius 5:10-12
10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
11   Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

10      Blessed are those who are persecuted for righteousness' sake, For theirs is the kingdom of heaven.
11      "Blessed are you when they revile and persecute you, and say all kinds of evil against you falsely for My sake.
12      Rejoice and be exceedingly glad, for great is your reward in heaven, for so they persecuted the prophets who were before you.

Yesus mengatakan Ia datang bukan untuk membuat hidup ini mudah, tetapi untuk menjadikan orang-orang besar. Dan untuk menjadi besar tidak berarti jalannya mulus, tetapi sebaliknya penuh dengan penderitaan.
Yang disebut Yesus berbahagia adalah bukan berarti Penderitaan biasa, contoh :
·         Ada orang-orang yang menderita karena dosa. Ini tentu tidak disebut berbahagia (1Petrus 2:20  1 Petrus 4:15). Misalnya : minum-minuman keras Mabok, mengganggu orang banyak akhirnya dipukuli orang banyak. Berjudi akhirnya ditangkap Polisi, dll.
·         Ada juga orang-orang yang menderita karena mereka mengira mereka taat pada Tuhan, tetapi sebetulnya tidak. Ini bisa terjadi karena kurang/tidak mengerti Firman Tuhan.
Misalnya: orang malas bekerja tidak disiplin kerjanya, malas dan sebagainya sehingga harus di hukum.
Ayat 11 dan Lukas 6:22 menunjukkan bahwa penderitaan itu bisa ada dalam berbagai bentuk, yaitu: dicela, difitnah, dianiaya, dikucilkan, dibenci, ditolak. Bisa saja kita dipecat dari pekerjaan, dicerai oleh istri/suami (1 Korintus 7:15), dipenjarakan, dan bahkan dibunuh. Makin kita mendekati akhir jaman/kedatangan Kristus yang keduakalinya, maka makin hebat penganiayaan terhadap orang Kristen (Matius 24:9,21,22). Karena itu, kalau kita tidak mau untuk berlatih untuk menderita/berkorban bagi Kristus mulai sekarang, nanti pada saat ada penganiayaan besar, kita pasti tidak akan kuat!
Kalau kita mau menyadari dan tahu bagaimana penderitaan-penderitaan yang dialami orang-orang percaya mula-mula, seluruh hidup mereka nampaknya hancur luluh, karena iman mereka kepada Yesus.
I.      Iman kepercayaan mereka terhadap Kristus itu menghancurkan pekerjaan/Usaha.
Contoh : Ahli Bangunan menjadi Percaya kepada Yesus dan dia biasa membangun kuil bagi oara Dewa, Tukang Jahit yang lahir baru dan Percaya yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dan biasa menjahit pakaian dan jubah para imam-imam agama kafir dan tukang makanan yang percaya kepada Yesus dan dia menjual makanannya untuk sesajian tuhannya orang kafir.
Dan sekarang mereka dilema karena mereka harus mengambil keputusan yang tidak mudah, karena usahanya itu menguntungkan sekali, apa yang harus dilakukan kami harus hidup.
Jikalau seorang Kristen dihadapkan dengan pilihan ini antara KESETIAAN dan HIDUP, orang Kristen yang mengasihi Kristus pasti memilih KESETIAAN.
II.   Iman Kekristenan mereka menghancurkan kehidupan sosial.
Waktu kita menjadi percaya kepada Yesus Kristus dimana kita sselama ini hidup dengan kebudayaan yang kuat dan harus di taati, yang setelah kita mengenal Yesus kita tahu banyak hal yang tidak boleh kita ikuti lagi, sekarang kita diberikan pilihan yang sulit mana yang kita mau taati Setia kepada Yesus atau ditinggal olh komunitas karena tidak mau mengikuti budaya yang ada?
III.      Iman Kekristenan mereka menghancurkan kehidupan Rumah Tangga.
Ketika kita menjadi orang Percaya yang mengasihi Yesus dan ternyata suami, isteri, orang tua, tidak lagi mengasihi kita karena Percaya kita kepada Yesus bahkan membuat mereka menjadi benci bahkan memusuhi serta menganiaya kita, sehinggan keluarga bisa pecah.

Inilah yang disebut BERBAHAGIA karena cinta kita dan kasih kita kepada Yesus.
Yang disebut berbahagia adalah orang yang menderita karena:
A,   Kebenaran (ayat 10).
Orang yang lapar dan haus akan kebenaran (Matius 5:6), justru akan menderita karena kebenaran!
B,   Kristus (ayat 11).
Orang-orang yang percaya kepada Kristus, betul-betul mengikut Kristus dan berusaha hidup sesuai kehendak Tuhan, pasti akan mengalami penderitaan (Matius 10:16,25,34-36;  Yohanes 15:18-25  Kisah Rasul 14:22  Filipi 1:29  2 Timotius 3:12).
Bagaimana Sikap menghadapi penderitaan dan penganiayaan.
1.   Sikap yang salah:
Ø  kasihan pada diri sendiri (self pity), marah, benci, membalas dendam, susah, sedih.
Ø  pura-pura menikmati penderitaan.
Ø  berkompromi dengan dosa, lari ke dalam dosa, menjauhi Tuhan.
Ø  menjadi suam dalam kerohanian.
Ø  menjadi takut terhadap serangan setan, sehingga mengambil keputusan untuk tidak terlalu giat dalam mengikuti Tuhan, dengan tujuan supaya setan tidak terlalu menyerangnya.
2.  Sikap yang benar: bersuka cita dan bergembira (ay 12 bdk. 1 Petrus 4:13).
Mengapa bersukacita / bergembira? Bukan karena penderitaan itu sendiri! Tetapi karena:
a.  Upah yang besar di surga. ayat 10b,12a;  Ibrani 11:24-26;  Roma 8:18;  2 Korintus 4:17.
b.   Penderitaan itu membuktikan kemurnian iman kita. 1 Petrus 4:14.
Yesus juga dianiaya, dan demikian juga nabi-nabi Perjanjian Lama (ayat 12b), dan rasul-rasul juga. Kalau kita tidak dianiaya, jelas ada sesuatu yang tidak beres dengan iman kita.
c.  Kita menderita karena orang yang kita cintai yaitu Kristus sendiri (ayat 11;  Kisah Rasul 5:41).

Sekarang bagaimana dengan saudara apakah sudah menderita karena Kristus dan menjadi teladan bagi orang lain?
Ayat 12 menunjukkan bahwa nabi-nabi itu bisa menjadi teladan bagi kita.
v  Kalau kita menderita karena Kristus/kebenaran dan kita tetap bisa bersukacita, kita juga bisa menjadi teladan yang menguatkan iman orang-orang Kristen yang lain.
v  Kalau sampai sekarang saudara belum pernah mengalami penderitaan sedikitpun karena Kristus/kebenaran, maka perhatikanlah Lukas 6:26 - “Celakalah kamu jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu”.

Ingat ini  kata-kata Paulus dalam 2 Korintus 4:2 dan 1 Korintus 1:22-23. Paulus tetap memberitakan salib, sekalipun itu adalah batu sandungan!

“If a person is unpopular, he should ask himself, ‘Is this because I am loyal to my Lord ... or is it because I have failed to reveal a Christlike character?’” 

“Jika seseorang tidak populer, ia harus bertanya kepada dirinya sendiri: ‘Apakah ini disebabkan karena aku setia kepada Tuhanku ... atau apakah ini disebabkan karena aku telah gagal untuk menyatakan karakter yang menyerupai Kristus?


Bekasi, 2013


Karyadim642.blogspot.com

The Beattitudes
10   μακάριοι  οἱ  δεδιωγμένοι  ἕνεκεν  δικαιοσύνης,
            ὅτι  αὐτῶν  ἐστιν  ἡ  βασιλεία  τῶν  οὐρανῶν.
11  μακάριοι  ἐστε  ὅταν  ὀνειδίσωσιν  ὑμᾶς  καὶ  διώξωσιν  καὶ  εἴπωσιν  πᾶν  πονηρὸν  καθ’  ὑμῶν  ψευδόμενοι  ἕνεκεν  ἐμοῦ. 
12  χαίρετε  καὶ  ἀγαλλιᾶσθε  ὅτι  ὁ  μισθὸς  ὑμῶν  πολὺς  ἐν  τοῖς  οὐρανοῖς·  οὕτως  γὰρ  ἐδίωξαν  τοὺς  προφήτας  τοὺς  πρὸ  ὑμῶν.

10 makarioi  oi  dediōgmenoi  eneken  dikaiosunēs,
            oti  autōn  estin  ē  basileia  tōn  ouranōn.
11 makarioi  este  otan  oneidisōsin  umas  kai  diōxōsin  kai  eipōsin  pan  ponēron  kath  umōn  pseudomenoi  eneken  emou. 
12 chairete  kai  agalliasthe  oti  o  misthos  umōn  polus  en  tois  ouranois·  outōs  gar  ediōxan  tous  prophētas  tous  pro  umōn


Monday, October 13, 2014

PEMBAWA DAMAI, MATIUS 5:9,


PEMBAWA DAMAI, MATIUS 5:9, 
-    Blessed are the peacemakers, For they shall be called sons of God  (NKJV)
-            Blessed (enjoying enviable happiness, spiritually prosperous--with life-joy and satisfaction in God's favor and salvation, regardless of their outward conditions) are the makers and maintainers of peace, for they shall be called the sons of God! (Amplified Bible)
-            Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah
-            μακάριοι  οἱ  εἰρηνοποιοί, ὅτι  αὐτοὶ  υἱοὶ  θεοῦ  κληθήσονται. 
μακάριοι
makarioi
blessed
οἱ
oi

the
εἰρηνοποιοί,
eirēnopoioi

peacemakers

ὅτι
oti

for
αὐτοὶ
autoi

they
υἱοὶ
uioi

sons
θεοῦ
theou

God
κληθήσονται.
klēthēsontai

called

Kata ‘damai’ dalam bahasa Yunani adalah EIRENE, dan dalam bahasa Ibrani adalah SyALOM. Kata ini tidak sekedar berarti ‘tidak bertengkar’, tetapi juga harus ada hubungan yang benar / baik.

Damai adalah suatu kekuatan yang kreatif.
“Pembawa Damai” adalah seseorang yang memiliki kecenderungan dalam melepaskan kekuatan ini untuk memaksa dunia agar berubah.

Kata-kata ‘orang yang membawa damai’ seharusnya lebih tepat diterjemahkan ‘orang-orang yang mengusahakan damai’ (peacemakers).

Yang tidak termasuk ‘mengusahakan damai’:
Ø  Mengadu domba, memecah belah, memfitnah dan sebagainya.
Ø  Hanya melerai suatu perkelahian, tanpa betul-betul mendamaikannya.
Ø  Membiarkan suatu persoalan / kesalahan supaya tidak gegeran.

Ini sering terjadi di dalam gereja dimana pendeta, karena tidak mau gegeran, lalu membiarkan suatu kesalahan begitu saja, Tindakan semacam ini akan menimbulkan gegeran / kekacauan yang lebih besar di kemudian hari.

Mengusahakan damai berarti mengusahakan hubungan yang benar / baik. Ini kadang-kadang harus dicapai dengan gegeran dulu (untuk membereskan persoalan / kesalahan).

1.  Tiga Cara untuk mengubah keadaan.
a.    Protes dengan Kekerasan.
ini cara yang ditempuh para revolusioner didunia.
Contoh : Lenin, Stalin, Mao Ze dong, Fidel Castro.
b.    Protes Tanpa Kekerasan.
Inilah cara yang ditempuh oleh para Negarawan di dunia.
Contoh : Mahatma Gandhi, Martin Luther King, Nelson Mandela.
c.    Cara Kerajaan Allah.
Ini cara yang di tempuh Gereja mula-mula terhadap imperium Romawi.

2. Langkah-langkah untuk menjadi Pembawa Damai.
a.    Mengusahakan Perbaikan dengan cara Damai.
b.   Kekuatan dari Keteladanan.
      Menghadirkan kebenaran tanpa keributan.
Penghapusan Perbudakan. {Kitab Filemon (onesimus)}
c.    Berdamai Dengan Tuhan. Roma 8:32-34.
d.    Keberanian Rohani. Roma 8:30
e.    Komitmen untuk mengasihi. I Korintus 13; Galatia 5:23.
f.    Melepaskan Kuasa Kasih Karunia. II Korintus 6:1-2; Kisah Rasul 7:58-60.
g.    Kita sendiri juga harus berdamai dengan orang-orang di sekitar kita (Roma 12:18  Ibrani 12:14a).
h.    Kita harus mendamaikan orang dengan orang, dan juga mendamaikan mereka dengan Allah dengan cara memberitakan Injil kepada mereka. Ingat bahwa dosalah yang menyebabkan adanya pertengkaran antar manusia (Kejadian 3:12). Juga Injil disebut sebagai Injil damai sejahtera (Efesus 6:15). Kalau orang-orang itu bertobat, sehingga dosa mereka dibereskan, maka lebih besar kemungkinan bagi mereka untuk berdamai.

Dan kalau kita melakukan ini dengan sungguh-sungguh maka kita akan disebut anak-anak Allah, ada dua hal yang harus kita mengerti tentang anak-anak Allah :

1.   Ini tak boleh diartikan bahwa kalau kita mendamaikan orang maka kita menjadi anak-anak Allah. Penafsiran semacam ini mengarah pada ajaran sesat ‘salvation by works’ (= keselamatan karena perbuatan baik), dan bertentangan dengan Yoh 1:12 yang mengatakan bahwa kita bisa menjadi anak-anak Allah karena iman kepada Yesus.
2.     Orang-orang yang mengusahakan damai disebut anak-anak Allah artinya ‘mirip dengan Allah’ dan ‘mereka melakukan apa yang dilakukan Allah’.

Perhatikan beberapa hal di bawah ini yang menunjukkan hubungan ‘Allah’ dengan ‘damai’:
o    Allah disebut Allah damai sejahtera (1 Tesalonika 5:23; Ibrani 13:20).
o    Allah disebut sebagai sumber damai sejahtera (Roma 15:33; 2 Korintus 13:11).
o    Mengusahakan damai adalah pekerjaan Allah (Efesus 2:14-16; Kolose 1:20).


Jadi, kalau orang yang percaya mengusahakan damai pasti disebut anak-anak Allah? Mereka mirip dengan Allah dan mereka melakukan apa yang Allah lakukan.

indram642.nlogspot.com

KALIMAT PENDEK

KITAB 1 KORINTUS

RHEMA HARI INI

KITAB MATIUS