Saturday, August 27, 2016

MENGAMPUNI DAN MENYEMBUHKAN, Matius 9:1-8


Matius 9:1-8; Markus 2:1-12; Lukas 5:17-26
1 Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.
2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah."
4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
5 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?
6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
7 Dan orang itupun bangun lalu pulang.
8 Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.

Jesus heals a paralytic
1        Καὶ  ἐμβὰς  εἰς  πλοῖον  διεπέρασεν  καὶ  ἦλθεν  εἰς  τὴν  ἰδίαν  πόλιν. 
2        καὶ  ἰδοὺ  προσέφερον  αὐτῷ  παραλυτικὸν  ἐπὶ  κλίνης  βεβλημένον.  καὶ  ἰδὼν  ὁ  Ἰησοῦς  τὴν  πίστιν  αὐτῶν  εἶπεν  τῷ  παραλυτικῷ·  θάρσει  τέκνον,  ἀφίενται  σου  αἱ  ἁμαρτίαι. 
3        καὶ  ἰδοὺ  τινες  τῶν  γραμματέων  εἶπαν  ἐν  ἑαυτοῖς  οὗτος  βλασφημεῖ. 
4        καὶ  εἰδὼς  ὁ  Ἰησοῦς  τὰς  ἐνθυμήσεις  αὐτῶν  εἶπεν·  ἱνατί  ἐνθυμεῖσθε  πονηρὰ  ἐν  ταῖς  καρδίαις  ὑμῶν; 
5        τί  γάρ  ἐστιν  εὐκοπώτερον  εἰπεῖν·  ἀφίενται  σου  αἱ  ἁμαρτίαι,  ἢ  εἰπεῖν  ἔγειρε  καὶ  περιπάτει; 
6        ἵνα  δὲ  εἰδῆτε  ὅτι  ἐξουσίαν  ἔχει  ὁ  υἱὸς  τοῦ  ἀνθρώπου  ἐπὶ  τῆς  γῆς  ἀφιέναι  ἁμαρτίας-  τότε  λέγει  τῷ  παραλυτικῷ  Ἔγειρε  ἀρόν  σου  την  κλίνην  καὶ  ὕπαγε  εἰς  τὸν  οἶκον  σου. 
7        καὶ  ἐγερθεὶς  ἀπῆλθεν  εἰς  τὸν  οἶκον  αὐτοῦ. 
8        ἰδόντες  δὲ  οἱ  ὄχλοι  ἐφοβήθησαν  καὶ  ἐδόξασαν  τὸν  θεὸν  τὸν  δόντα  ἐξουσίαν  τοιαύτην  τοῖς  ἀνθρώποις.

Dari perikop diatas saya mendapatkan pengertian yang begitu indah tentang kasih Tuhan terhadap manusia yang berdosa ini. Dan ada beberapa hal yang menarik yang saya dapatkan yaitu :

1.     UNITY. Di ayat 2,
Dikatakan dibawa oranglah kepadanya orang lumpuh itu.
Siapakah sipembawa orang lumpuh itu, kalau kita lihat di Markus 2:1-12 dan Lukas 5:17-26 Ternyata lebih terang lagi penjelasannya, yaitu ternyata dia dibawa orang banyak dengan digotong oleh 4 orang, saya percaya orang lumpuh ini pasti digotong oleh orang-orang yang dikenal baik dan punya hubungan yang baik dan dapat saya katakan mereka adalah saudara-saudara dan teman-temannya, dari ayat tersebut saya melihat ada suatu teladan yang baik yang bisa kita petik dari upaya teman-temannya ini:

-     Mereka memiliki  Tujuan yang jelas.
Membawa orang lumpuh itu kepada Tuhan Yesus.
-     Bersama-sama (Unity, kesatuan).
Dalam pelayanan dan sebuah organisasi Gereja, Unity mutlak perlu.
-     Memiliki Kasih Tuhan dalam pelayanan.
Karena kasih maka kita pasti bisa berkorban baik Rohani, Jiwani, Jasmani.
-     Memiliki Ketekunan.
Tanpa ketekunan pasti akan mudah putus asa, dan tidak kenal menyerah.

Karena keempat hal inilah yang menyebakan terjadinya goal yaitu Mujizat Kesembuhan.

II. Jangan Sombong, Ayat 3-6. Ahli-Ahli Taurat dan orang-orang Farisi (Lukas 5:21).
a.  Ahli-Ahli Taurat
adalah orang-orang yang membaktikan dirinya untuk mendalami Kitab Taurat dan menggali dan meneliti prinsip dasar hukum Taurat tersebut dan menghasilkan :
-     Peraturan-peraturan.
-     Ketetapan-ketetapan.
-     Ketentuan.
Dan berhasil menemukan peraturan dan ketentuan yang jumlahnya ribuan. Dan menjabarkan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ada.
b.  Orang Farisi  artinya yang di pisahkan.
Adalah orang-orang yang memisahkan dirinya dari semua kegiatan hidup yang biasa, agar dapat memelihara dan melakukan peraturan-peraturan dan ketetapan-ketetapan serta ketentuan tersebut.
Didalam ayat ini dijelaskan bagaimana ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ini mengkritik apa yang dikatakan dan dilakukan Tuhan Yesus. Karena menurut mereka tidak ada satu manusiapun yang dapat mengampuni dosa selain Tuhan, sehingga waktu mereka mendengar dan melihat perkataan Tuhan Yesus, mereka sangat tidak menerima, ketika Tuhan Yesus mengatakan kepada orang lumpuh itu bahwa “Dosanya sudah diampuni”.
Dan “mereka menganggap bahwa Yesus menghujat Tuhan” (Markus 2:7).

Penilain mereka tidak salah karena mereka mempunyai pandangan bahwa hanya Tuhan yang bisa mengampuni dosa, dan Yesus hanya seorang manusia, Yesus mengampuni dosa, itu berarti menyamakan dirinya dengan Tuhan.
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, dan menegur mereka atas pikiran mereka yang jahat itu, dan tidak tahu bahwa Yesus itu memang Tuhan.  Dan Tuhan mau tunjukan bahwa Ia Tuhan dan bukan hanya melalui pengampunan dosa saja dia menyatakan dirinya Tuhan tapi melalui Mujizat yang dikerjakan-Nya. Yaitu Orang Lumpuh. Ayat 2 a.

Masalah dan penderitaan sering membawa manusia mendatangi dan mencari Tuhan untuk mendapatkan pertolongan-Nya, tetapi  Penderitaan dan masalah malah banyak membuat manusia menjauh dari-Nya.
Dan bisa jadi orang itu lumpuh karena memang dosa, makanya yang pertama kali Tuhan Yesus lakukan adalah mengampuni dosanya sebab melalui pengampunan akan ada pemulihan, yang Tuhan Pulihkan :
Ø  Pertama adalah roh dan jiwanya karena itu yang terpenting dari sekedar penyembuhan fisiknya. Karena ada pepatah mengatakan Mensana in corpore sano, artinya jiwa yang sehat ada didalam tubuh yang sehat. Sebab orang yang sehat jiwanya pasti jasmani akan sehat dan itu akan membawa hal yang positif :
Jiwa yang sehat akan dapat berpikir untuk berusaha mengembangkan hidupnya sehari-hari. Dan setelah jiwanya sehat, tubuhnyapun pasti dapat dikendalikan untuk sehat.
Ø  Tubuh yang sehat dapat beraktifitas untuk menopang jiwa yang berpikir untuk mengembangkan hidupnya.
Karena sering penderitaan, membuat orang bisa lumpuh secara Jiwa dan jasmani, sesuai dengan perkataan Tuhan Yesus di ayat 2b, dimana dikatakan oleh Tuhan “ketika Yesus melihat Iman mereka”  yang harus kita ketahui itu bukan hanya iman orang lumpuh itu saja tetapi oleh iman dari teman-temannya yang membawanya kepada Yesus untuk dapat disembuhkan.

Dan Tuhan hanya dapat bekerja/melakukan Mujizat terhadap orang banyak adalah saat mereka mau percaya bahwa Dia sanggup melakukan apa yang mereka ingin Tuhan lakukan.

III. Ayat 6-7. Pengampunan dan Kesembuhan.
Mengampuni kata Ibraninya na-sa’ (disusun dari huruf-huruf Ibrani: Nun-Qames-Sin-Qames-Alef) Kata nasa’, menurut salah satu kamus, antara lain berarti: mengangkat, memikul, memaafkan, mengampuni,  membawa pergi, meletakkan, mengambil,  menyingkirkan, dan lain-lain. 
Sedangkan bahasa Yunaninya ditulis dengan kata, kharizomai yang berarti pengampunan yang diberikan dengan cuma-cuma (Roma 3:24), dengan sikap yang ramah, memberikan maaf yang iklas dan tulus. “To gratify: to bestow in kindness, grant as a free favour. To sacrifice: a person to the demands of enemies”. Kata Yunani yang kedua Aphiemi kata ini muncul sebanyak 22 kali, artinya dosa telah disingkirkan,  Hukuman Ilahi telah dihapuskan, hubungan harmonis antara Allah dan manusia yang berdosa diperbaharui.

Bagi Yesus mengampuni itu bukan perkara yang mudah, tetapi untuk ahli Taurat dan Orang Farisi hanya Tuhan yang bisa lakukan, waktu Yesus memperkatakan Dosamu sudah diampuni sebenarnya Yesus sedang mengatakan karena aku mau mengampuni maka aku harus Mati, jadi bagi Yesus pengampunan adalah hal yang tidak mudah dan untuk manusia mengampuni itu tidak terlihat, tidak ada buktinya dan Ahli Taurat serta orang Farisi dan orang banyakpun tidak bisa melihat bukti Pengampunan Dosa.
Tetapi Tuhan Yesus mau membuktikan kepada orang banyak, Ahli Taurat dan semua yang hadir, kalau dengan Mujizat mereka dapat percaya bahwa Dia adalah Tuhan maka Yesus melakukan Mujizat, maka di ayat 6b Yesus mengatakan “bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah kerumahmu”.

Satu hal yang harus dimengerti kata mengampuni itu adalah sebuah keputusan dan ketika sikap yang penuh pengampunan terus kita terapkan, maka karakter Kristus ini akan menjadikan karakter serta gaya hidup kita sebagai orang percaya”.

Dari hal-hal penjelasan di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Yesus datang kedunia ini untuk orang sakit dan sengsara dan yang Tuhan Yesus lakukan :
a.    Mengampuni Dosa.
b.    Menyembuhkan penyakit.

Dari dua hal inipun dia mau membuktikan kepada orang banyak termasuk Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi bahwa Yesus adalah Tuhan, sebab tidak ada didunia ini orang dapat mengampuni dosa dan melakukan Mujizat yang dilakukan-Nya.

Matthew 9: 1-9 A Paralytic Healed
1  Getting into a boat, Jesus crossed over the sea and came to His own city.
2  And they brought to Him a paralytic lying on a bed. Seeing their faith, Jesus said to the paralytic, "Take courage, son; your sins are forgiven."
3  And some of the scribes said to themselves, "This fellow blasphemes."
4  And Jesus knowing their thoughts said, "Why are you thinking evil in your hearts?
5  "Which is easier, to say, 'Your sins are forgiven,' or to say, 'Get up, and walk'?
6  "But so that you may know that the Son of Man has authority on earth to forgive sins"--then He *said to the paralytic, "Get up, pick up your bed and go home."
7  And he got up and went home.
8  But when the crowds saw this, they were awestruck, and glorified God, who had given such authority to men.

1 kai  embas  eis  ploion  dieperasen  kai  ēlthen  eis  tēn  idian  polin. 
2 kai  idou  prosepheron  autō  paralutikon  epi  klinēs  beblēmenon.  kai  idōn  o  iēsous  tēn  pistin  autōn  eipen  tō  paralutikō·  tharsei  teknon,  aphientai  sou  ai  amartiai. 
3 kai  idou  tines  tōn  grammateōn  eipan  en  eautois  outos  blasphēmei. 
4 kai  eidōs  o  iēsous  tas  enthumēseis  autōn  eipen·  inati  enthumeisthe  ponēra  en  tais  kardiais  umōn; 
5 ti  gar  estin  eukopōteron  eipein·  aphientai  sou  ai  amartiai,  ē  eipein  egeire  kai  peripatei; 
6 ina  de  eidēte  oti  exousian  echei  o  uios  tou  anthrōpou  epi  tēs  gēs  aphienai  amartias-  tote  legei  tō  paralutikō  egeire  aron  sou  tēn  klinēn  kai  upage  eis  ton  oikon  sou. 
7 kai  egertheis  apēlthen  eis  ton  oikon  autou. 

8 idontes  de  oi  ochloi  ephobēthēsan  kai  edoxasan  ton  theon  ton  donta  exousian  toiautēn  tois  anthrōpois.

KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)