Saturday, August 23, 2014

ORANG YANG BERDUKA CITA - Matius 5:4

indram642.blogspot.com

ORANG YANG BERDUKA CITA -  Matius 5:4
       Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur
      Blessed are those who mourn, For they shall be comforted.
      Blessed (happy, blithesome, joyous, spiritually prosperous--with life-joy and satisfaction in God's favor and salvation, regardless of their outward conditions) are the meek (the mild, patient, long-suffering), for they shall inherit the earth!
     
 μακάριοι    ο          πενθοντες,     τι     ατο
   makarioi    oi            penthountes       oti      autoi
   blessed     those        mourn              for     they


  παρακληθήσονται.
    Paraklēthēsontai
    comforted

Kata ‘berduka cita’ (PENTHEO) arti sebenarnya adalah ‘to mourn’ (= berkabung). Bandingkan. Markus 16:10 dan Kejadian 37:34. Yakub yang menagisi yusuf yang katanya mati dicabik oleh harimau. Jadi tidak cukup sekedar sedih, tetapi harus sangat sedih!

Contoh orang yang berkabung karena dosa:
Ø  Rasul Paulus dalam Roma 7:24 - “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?”.
Ø  Daud dalam Mazmur 51
1.  Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
2.   ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
3.   Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
4. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
5.   Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
6.   Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.
7.   Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
8. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
9. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
10. Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!
11.  Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!
12. Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
13. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
14. Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
15. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
16. Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!
17. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!
18. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
19.  Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
20. Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!
21.  Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu.

(Pasal ini adalah yang merupakan doa pengakuan dosa Daud setelah disadarkan dari dosa perzinahan dan pembunuhan yang ia lakukan).

Ø  Pemungut cukai dalam Lukas 18:13.
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.

Orang-orang yang berkabung karena dosa-dosanya ini ‘akan dihibur’, artinya mereka akan diampuni sehingga mereka akan bersukacita kembali.

Roma 7:24-25 - “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”.

Mazmur 51:9,10,16 - “Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! ... Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilanMu!”.

Lukas 18:14 - Aku berkata kepadamuOrang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.’”.

Dan kebahagian ini sangat mengherankan, ada 3 cara untuk mengerti ucapan berbahagia ini :

     1.     Berbahagialah orang yang telah dapat bertahan menghadapi kesedihan yang paling              pahit yang dialaminya. Dan ini ada dua hal yang bisa membawa kesedihan : pertama,          kesedihan dapat menunujukan kebaikan esensial kepada sesama manusia. Kedua                  kesedihan dapat menunjukan penghiburan dan belaskasihan Tuhan.
     2.    Berbahagialah mereka yang benar-benar menyesal atas kesedihan dan penderitaan            didunia ini.
     3.    Berbahagialah orang yang sungguh-sungguh menyesali dosa-dosa dan ketidak                      berhargaan dirinya sendiri.

Demikianlah keberbahagian/diberkati  kita yang berdukacita dan firman mengatakan kita akan dihiburkan.


Indram642@gmail.com

Monday, August 4, 2014

Blessed are the poor in spirit, Matius 5:3

Indram642.blogspot.com

 Blessed are the poor in spirit- Matius 5:3
-          Blessed are the poor in spirit, For theirs is the kingdom of heaven (NKJV)
-          Blessed (happy, to be envied, and spiritually prosperous--with life-joy and satisfaction in God's favor and salvation, regardless of their outward conditions) are the poor in spirit (the humble, who rate themselves insignificant), for theirs is the kingdom of heaven!(Amplified Bible)

-          Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
    makarioi oi    ptōchoi  tō   pneumati  oti   autōn
     blessed          the poor      the spirit   for   theirs
    estin   ē      basileia     tōn   ouranōn
     is       the   kingdom   the    heaven

I.     Arti dari kata ‘berbahagialah’.
Bahasa Yunani dari kata “Berbahagialah” ialah “Makarios” tetapi arti yang lebih tepat adalah ”blessed”  (diberkatilah) seperti dalam KJV, RSV, NIV, NASB. Memang ada yang menterjemahkan ‘happy’  (berbahagialah) seperti Good News Bible, tetapi ini merupakan terjemahan yang kurang tepat. Jadi artinya “Makarios” yaitu kemampuan rohani untuk mengalami sukacita dan damai, bahkan di waktu kesukaran atau kesengsaraan.
a)  Juga kata berbahagialah”, “diberkatilah ini tidak menunjuk pada kebahagiaan /keadaan diberkati menurut ukuran dunia/jasmani, seperti kaya, sukses, sehat dan sebagainya. Mengapa? Karena kalau demikian bagaimana bisa dikatakan ‘Berbahagialah/diberkatilah orang yang dianiaya, dicela, difitnah’ seperti dalam Matius 5:10-11.
b)   Kata berbahagialah’,  diberkatilah di sini menunjuk pada kebahagiaan, keadaan diberkati dalam pandangan Tuhan. Jadi, dalam pandangan Tuhan orang-orang seperti dalam Matius 5:3-12 adalah orang yang berbahagia/ diberkati. Bisa saja pandangan Tuhan ini bertentangan dengan pandangan manusia. Jadi bisa saja kita miskin, gagal, menderita, dianiaya, lemah dsb, tetapi dalam pandangan Tuhan kita berbahagia/diberkati. Sebaliknya bisa saja kita kaya, berkedudukan tinggi, sukses, dsb, tetapi dalam pandangan Tuhan kita celaka/terkutuk.

Bandingkan Lukas 6:24-26 - “Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.’”.

Kalau kita melihat cerita tentang Lazarus dan orang kaya (Lukas 16:19-31), yang mana dari mereka yang berbahagia / diberkati menurut pandangan manusia? Pasti orang kayanya. Tetapi yang mana yang berbahagia / diberkati dalam pandangan Tuhan? Jelas Lazarusnya!

Tetapi ini tidak berarti bahwa semua orang yang miskin, gagal, menderita pasti berbahagia/diberkati dalam pandangan Tuhan! Adalah mungkin untuk menjadi miskin, gagal, menderita, dsb, dan sekaligus celaka/ terkutuk dalam pandangan Tuhan. Contoh: orang yang miskin, menderita dsb, tetapi tetap tidak percaya/ikut Tuhan.

Juga tidak berarti bahwa orang yang kaya, sukses, berkedudukan tinggi pasti celaka/terkutuk dalam pandangan Tuhan. Bisa saja seseorang kaya, sukses, berkedudukan tinggi, dan sekaligus berbahagia/diberkati dalam pandangan Tuhan. Contoh: Abraham, Daud, dan sebagainya.

II.    MAKNA “MISKIN DIHADAPAN ALLAH”
Ø Bahasa Yunani dari kata “MISKIN”:
1.  Penes/autodiakonos artinya orang yang miskin sehingga harus bekerja setiap hari untuk kebutuhan hidup
2.  Ptochos artinya kemiskinan yang mutlak (tidak punya apa-apa) dan yang mengharukan.

Ø Bahasa Ibrani dari kata “MISKIN”:
      Ani/Ebion artinya mengalami 4 tahap perkembangan :
1.   Miskin.
2.  Karena miskin maka tidak mempunyai pengaruh atau kuasa, atau penolong atau martabat.
3.  Karena tidak mempunyai pengaruh maka menjadi nista, merana, papa dan ditindas oleh orang lain.
4.  Akhirnya orang yang tidak mempunyai sumber harta apa-apa didunia ini meletakan nasib dan kepercayaannya kepada Allah sepenuhnya.

Makna seperti itulah yang dipakai pemazmur tentang orang yang miskin: Mazmur 34:7; Mazmur 9:19; Mazmur 35:10; Mazmur 68:11; Mazmur 72:4; Mazmur 107:41;Mazmur 132:15

Jadi pengertian diatas tentang Makna Miskin dihadapan Allah adalah Orang yang mengandalkan Tuhan yaitu :.
1.      Secara mutlak terpisah dari harta benda.
      Harta benda tidak membawa kebahagiaan dan ketentraman hidup dalam dirinya.
2.     Secara mutlak terpaut kepada Allah.
Hanya Allah saja yang dapat menolongnya memberikan pengharapan dan kekuatan.
          3.     Seperti Pengemis yang hanya bisa meminta-minta.
          Karena semua yang kita punyai adalah dari Dia.
4.     Seperti Anak yang di sapih dari ibunya.
Ia hanya bisa menunggu dan berharap di samping ibunya. Ia tahu bahwa pada waktu yang tepat, sang ibu akan menyediakan apa yang ia perlukan. 
5.   Mengakui kebutuhan yang mendalam akan belas Kasihan Tuhan.
Sulit bagi seseorang untuk merendahkan hati ketika ia merasa sempurna, semakin sukses.

III.   Konsep tentang “miskin” dan “diberkati”
a.  Pengertian yang salah:
-       yang diberkati adalah mereka yang mempunyai ratusan miliar rupiah di dalam deposito jangka panjang.
-       yang diberkati adalah mereka yang bisnisnya sedang meraih sukses.
- yang diberkati adalah mereka yang mendapat promosi jabatan.
- yang miskin ialah mereka yang tidak punya sesuatupun untuk dibanggakan.

b.     Pengertian yang benar :
-   Miskin di sini sama sekali bukanlah berarti tidak memiliki apa-apa, baik kekayaan atau kepemilikan  material.
-   Diberkati adalah sebuah kondisi yang berakar dari alam surgawi, dimana orang percaya mengalami penghiburan dari Tuhan, menerima kemurahan hati Tuhan, dan lain-lain. Bukanlah semata-mata kesejahteraan materi dan kebahagiaan emosional, yang menjadi fokus manusia modern.
-  Orang Kristen harus dapat memahami bahwa tanpa Tuhan, kita secara spiritual menjadi lemah/miskin. Sebab itu kita sangat membutuhkanNya.
- Hati yang miskin adalah ketika sadar bahwa kita telanjang dihadapan Tuhan.

IV.    GAYA HIDUP SESEORANG YANG MISKIN DIHADAPAN TUHAN
a.      Mengucap syukur. 1 Tesalonika 5:16; 1 Timotius 6:6
b.     Hidup Buat Tuhan. Filipi 310; Kolose 3:1-4
c.   Kerendahan Hati. 2 Korintus 8:9; Yakobus 4:13-16.


Bekasi, 23 Mei 2013


indram642.blogspot.com

KALIMAT PENDEK

KITAB 1 KORINTUS

RHEMA HARI INI

KITAB MATIUS