Monday, May 23, 2016

MENDAPAT UPAH APAKAH ALKITABIAH ? Matius 6


Didalam Matius pasal 6 Tuhan Yesus berbicara tentang Allah memberikan upah kepada orang-orang yang melakukan kehendak Allah (Matius 6:4, 6, 18).

Telah sering dikatakan, bahwa didalam kekristenan tidak ada tempat sama sekali bagi upah.
Pendapat tersebut diatas sepertinya baik dan luhur, tetapi pendapat itu bukanlah pendapat yang dipegang Yesus. Yesus berbicara tentang upah sebagai berikut :
Ø  Matius 5:12. Orang-orang yang tetap setia dan menerima upahnya kelak.
Ø  Matius 10;42. Orang yang memberikan segelas air  tidak akan kehilangan upahnya.
Ø  Matius 25:14-30. Perumpamaan Talenta dan mendapat upah.
Ø  Matius 25;31-46. Peghakiman terakhr dan mendapat upah.

Jadi sangat jelas Yesus berbicara tentang UPAH dan HUKUMAN, dan kita harus hati-hati tentang pemikiran perihal Upah dan Hukuman sehingga lebih rohani dari pada Yesus sendiri.

Ada beberapa realita yang perlu kita ketahui :
v  Setiap tindakan yang tidak mencapai hasil atau sasaran adalah tindakan sia-sia dan tak berguna.
v  Meniadakan prinsip upah dan hukuman dari pemikiran agamaniah adalah sama dengan melestarikan ketidak adilan.
Upah ganjaran dan hukuman adalah perlu, agar hidup kita lebih bermakna.

Kalau upah dan ganjaran dan human tidak ada, maka segala usaha dan tindakan akan sia-sia.

I.      POKOK PIKIRAN KRISTIANI TENTANG UPAH.
o    Seperti penjelasan diatas Yesus tidak berbicara tentang upah material atau upah bendawi. Tetapi di Perjanjian Lama mengenai upah sama dengan kemakmuran bendawi. Dan itu menunjukan bukti bahwa orang yang memilikinya adalah orang yang baik.
Contoh : Ayub, ketiga teman-teman nya menghakimi dia atas musibah yang dialaminya akibat dari dosa Ayub, namun ayub menentang dengan gigihnya. Elifas siapakah manusia yang binasa tidak bersalah Ayub 5:7; Bildad berkata kalau engkau bersih dan jujur harusnya Ia bangkit menolongmu (Ayub 8:6), Zofar pengajaranku murni, aku bersih dihapanMu. Ayub 11:4.
Tapi akibat menulis berkat yang menyertai orang percaya, Mazmur 37:5, Mazmur 91:7-10.
Yang dijanjikan Yesus bukanlah kelimpahan bendawi, tetapi adalah PENCOBAAN, KESENGSARAAN, PENDERITAAN, ANIAYA, dan KEMATIAN.  Ini bukanlah upah jasmani.
o   Orang yang dengan sengaja  mencari, malah tidak akan pernah memperoleh upah.
Orang yang selalu memperhitungkan upah bagi dirinya adalah orang yang menganggap Allah sebagai hakim atau akuntan yang harus menentukan jumlah upah yang patut diterimanya
                                
Satu hal yang besar terdapat dalam ajaran Kristiani tentang upah adalah orang yang mencari, mengharapkan, menuntut, malah tidak mendapat; sebaliknya orang yang hidupnya didasarkan oleh kasih, serta tidak pernah menganggap dirinya pantas mendapat upah, justru menerimanya.

Jadi didalam kekristenan upah bukanlah hal yang utama. Upah adalah hasil sampingan, namun juga hasil akhir dari hidup secara kristiani.

II.   UPAH DAN GANJARAN KRISTIANI.
Apakah upah dan ganjaran hidup kristiani itu ? Upah dan ganjara hidup kristiani adalah upah yang ditujukan hanya bagi orang-orang yang hidup secara kristiani. Upah kristiani yang pertama :
a.    KEPUASAN.
Hal itu hanya muncul bagi orang-orang yang melakukan hal-hal benar, taat dan setia kepada Yesus, serta berjalan didalam-Nya.
Mungkin saja terjadi, orang yang demikian akan kehilangan keberuntungan, kedudukan, atau ditahan, dipenjara, menjadi bahan cemoohan, kesepian dan terhina. Namun dia tetap memiliki kepuasan yang terdalam yang tidak dapt dinilai dengan uang.

b.    BERTAMBAHNYA TUGAS YANG HARUS DIKERJAKAN.
Hal yang aneh adalah ketika tugas selesai ternyata sudah ada tugas lagi yang lebih besar yang memerlukan ketekunan dan kerajinan yang lebih tinggi. didalam Perumpamaan Talenta. Matius 25:14-50.
Contoh-contoh :
v  Murid yang pandai, akan diberikan  tugas-tugas yang lebih berat.
v  Atlit muda yang pandai, malah semakin diberikan tugas yang lebih berat.
v  Pemusik cilik yang pandai, justru akan diberikan tugas yang sukar dan berat.
Upah kristiani adalah kebalikan dari upah duniawi. upah kristiani makin besar dan berat tugas yang harus kita kerjakan, makin besar pula upah yang tersedia.

c.    HIDUP BERSAMA ALLAH.
Orang yang hidup secara duniawi yang jarang berfikir tentang Allah, akan merasa ngeri dan takut diperhadapkan dengan Allah. Dan orang yang berjalan menurut jalannya sendiri dan semakin menjauh dari Tuhan , maka jurang yang memisahkannya semakin lebar dan orang ini akan melihat Allah menjadi tokoh yang asing dan kejam yang akan selalu dihindarinya.
Tetapi orang yang selalu berusaha mendekat kepada Allah sepanjang hidupnya akan selalu mentaati Tuhannya, maka ia tidak takut mengalami kehadirarn Tuhan dalam hidupnya. Dan orang itu benar-benar hidup bersama dengan Allah. Dan itulah upah yang paling besar dari semuanya.


DIDALAM TUHAN BAIK KITA ADA DIBUMI MAUPUN NANTI DISURGA PASTI AKAN MENDAPAT UPAH SESUAI DENGAN TANGGUNG JAWAB YANG KITA TERIMA DARI TUHAN.


KALIMAT PENDEK

INJIL LUKAS 11

RHEMA HARI INI

BERSELANCAR DALAM KEBENARAN (MATIUS)