Jangan Marah
Matius
5:21-22
21 "You have heard that it was said to those of old, 'You shall not murder, and whoever murders will be in danger of the judgment.'
22 But I say to you that whoever is angry with his brother without a
cause shall be in danger of the judgment. And whoever says to his brother,
'Raca!' shall be in danger of the council. But whoever says, 'You fool!' shall
be in danger of hell fire.
21 ἠκούσατε ὅτι ἐρρέθη τοῖς ἀρχαίοις οὐ
φονεύσεις ὃς δ’ ἂν φονεύσῃ
ἕνοχος ἐσται τῇ κρίσει•
21 ēkousate
oti errethē tois
archaiois ou phoneuseis
os d an
phoneusē enochos estai tē
krisei•
22 ἐγὼ δὲ
λέγω ὑμῖν ὅτι πᾶς ὁ ὀργιζόμενος τῷ ἀδελφῷ αὐτοῦ ἕνοχος
ἐσται τῇ κρίσει•
ὃς δ’ ἂν εἶπῃ τῷ ἀδελφῷ αὐτοῦ ῥακά, ἕνοχος
ἐσται τῷ συνεδρίῳ ὃς
δ’ ἂν εἶπῃ
μωρέ, ἕνοχος ἐσται
εἰς τὴν γέενναν
τοῦ πυρός.
22 egō de legō
umin oti pas
o orgizomenos tō
adelphō autou enochos estaitē
krisei• os d
an eipē tō adelphō autou
raka, enochos estai tō
sunedriō os d
an eipē mōre, enochos estai
eis tēn geennan
tou puros.
A. MEMBUNUH
Terjemahan yang kurang tepat dari Kitab
Suci Indonesia.
Ay 21: “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada
nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum”.
KJV/RSV/NIV/Lit: ‘it was said’ (=
dikatakan).
Kitab Suci Indonesia menterjemahkan ‘difirmankan’. Penggunaan kata ‘firman’ menunjukkan bahwa itu merupakan
kata-kata Allah/Perjanjian Lama, dan ini salah.
Kalau Yesus mengutip Perjanjian Lama, maka
istilah yang biasa digunakan adalah:
Ø ‘Ada tertulis’ (It is written / It has been written), seperti dalam Matius
4:4,7,10.
Ø ‘Tidakkah kamu baca’, seperti dalam Matius 12:3,5; Matius 19:4; Matius 22:31.
Sebetulnya terjemahannya adalah ‘it
was said’ (= dikatakan), seperti dalam Kitab Suci bahasa Inggris, dan
ini tidak menunjuk pada kata-kata Allah, tetapi pada kata-kata / ajaran
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Hal yang sama terjadi pada ayat
27,31,33,38,43.
B. MARAH.
Kalau kita perhatikan kalimat yang marah pasti ada tindakan amarah
yang telah terjadi atau pasti ada orang yang sedang marah, sehingga orang lain
yang mendengarkan tidak suka dan keluarlah
statement kata Jangan Marah. Kalau kita perhatikan atau melihat orang yang sering
marah rasanya kita tidak nyaman dengan orang yang suka marah atau saudara
sendiri juga barangkali sering marah, sehingga saudara tidak disukai oleh orang
lain.
Nah
dengan penjelasan ayat diatas supaya kita Jangan/Tidak Marah. Saya mau
menjelaskan sedikit tentang kata Marah.
Tidak
semua kemarahan adalah dosa.
Ayat 22a (KJV): ‘But I say unto you, That whosoever is angry
with his brother without a cause shall be in danger of the judgment’ (=
Tetapi Aku berkata kepadamu: Bahwa siapapun yang marah kepada saudaranya tanpa alasan akan ada dalam bahaya
penghakiman).
Kata-kata ‘without
a cause’ (= tanpa alasan) hanya ada dalam manuscripts tertentu.
Kitab
Suci jelas tidak menganggap semua kemarahan sebagai dosa. Ini terlihat dari:
Ø Yesus berulangkali marah (Markus 3:5;
Yohanes 2:13-17), tetapi dikatakan tidak berdosa (Ibrani 4:15).
Ø Kemarahan jemaat Efesus terhadap rasul-rasul
palsu dipuji (Wahyu 2:2), dan sebaliknya ke‘sabar’an jemaat Korintus
terhadap rasul-rasul palsu justru dikecam (2 Korintus 11:4).
Ø Ef 4:26 yang berbunyi: ‘Apabila
kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam,
sebelum padam amarahmu’, jelas menunjukkan bahwa ‘marah’ tidak selalu identik dengan ‘dosa’, dan
bahwa kita bisa marah tetapi tidak berdosa.
Kemarahan yang benar biasanya adalah kemarahan yang dilandasi oleh kasih,
dan ditujukan terhadap dosa, ketidak-adilan, penindasan, dan kesesatan.
Contoh:
Ø
orang tua yang marah kepada anak yang nakal.
Ø
orang kristen yang marah karena adanya ajaran sesat atau karena adanya
korupsi dalam gereja.
Ø
kita marah karena adanya terorisme.
Ø
kita marah mendengar orang yang bersalah dibebaskan / orang yang tidak
bersalah dihukum oleh pengadilan.
Perlu dicamkan bahwa sekalipun kemarahan seperti ini merupakan kemarahan
yang benar, tetapi kalau perwujudannya kelewat batas maka itu menjadi salah /
dosa. Misalnya kalau kemarahan terhadap anak diwujudkan dengan memaki anak atau
memukul sehingga mencederai anak tersebut.
Tetapi
jelas ada banyak kemarahan yang memang merupakan dosa, dan mungkin sebagian
besar kemarahan kita, tidak bisa disebut sebagai ‘holy anger’ (=
kemarahan yang suci), dan memang merupakan dosa. Dan ini dihubungkan oleh Yesus
dengan hukum ke 6 (ayat 21). Jadi, kemarahan seperti itu merupakan
pembunuhan dalam hati / pikiran.
Kata tidak marah ialah kalau ia sama sekai tidak mempunyai perasaan
kasar atau jahat kepada sesamanya.
Ada
3 tahap hukuman yang dapat diterima dengan tahap-tahap kemarahan :
1.
Marah terhadap saudaranya.
Bahasa
Yunaninya “ORGIZESTHAI” dan ada kata marah yaitu :
a.
THUMOS.
Kemarahan seperti nyala api yang keluar dari bahan yang mudah
terbakar.
b.
ORGE.
Kemarahan
sebagai sesuatu yang berurat dan berakar dan sulit dihilangkan.
Inilah
kemarahan yang dikutuk Tuhan Yesus, Yakobus 1:20, Kolose 3:8.
2.
Kemarahan berubah menjadi kata-kata
fitnah dan penghinaan.
RHAKA = tolol, tak berotak, dan berkepala kosong. (dosa
kesombongan).
Kata
Rhaka ini hanya dipakai oleh orang-orang yang sombong dan berhati tinggi, yang
selalu menghina serta merendahkan sesamanya.
Dosa
Kesombongan :
1.
Kebanggaan asal-usul diri pribadi.
2.
Gengsi.
3.
Kedudukan dan uang.
4.
Ilmu Pengetahuan.
5.
Intelektual.
3. Merusak nama dan
Reputasi.
MOROS
= tolol secara moral. Contoh : Mazmur 14;1
Yang demikian harus diserahkan kedalam Neraka yang
menyala-nyala.
Neraka = GEHENNA (Matius 5:22, 29, 30; 10:28; 18:9; 23:5, 33;
Markus 9:43,45,47; Lukas 12:5; Yakobus 3:6).
Di Israel yang disebut
Gehena adalah sebuah tempat yang disebut Lembah Hinnom. 2 Tawarikh 28:3; 2 Raja
23:10; Markus 9:44-49.
Bekasi, 29 Juli
2013
Karyadim642.blogspot.com
21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada
nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang
marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya:
Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus
diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
No comments:
Post a Comment