Thursday, October 30, 2014

JANGAN MARAH. Matius 5:21-22


 JANGAN MARAH - Jangan Marah
Matius 5:21-22

21   "You have heard that it was said to those of old, 'You shall not murder, and whoever murders will be in danger of the judgment.'
22   But I say to you that whoever is angry with his brother without a cause shall be in danger of the judgment. And whoever says to his brother, 'Raca!' shall be in danger of the council. But whoever says, 'You fool!' shall be in danger of hell fire.

21   ἠκούσατε  ὅτι  ἐρρέθη  τοῖς  ἀρχαίοις  οὐ  φονεύσεις  ὃς  δ’  ἂν  φονεύσῃ  ἕνοχος ἐσται  τῇ  κρίσει• 
21 ēkousate  oti  errethē  tois  archaiois  ou  phoneuseis  os  d  an  phoneusē enochos  estai  tē  krisei• 

22   ἐγὼ  δὲ  λέγω  ὑμῖν  ὅτι  πᾶς  ὁ  ὀργιζόμενος  τῷ  ἀδελφῷ  αὐτοῦ ἕνοχος  ἐσται  τῇ  κρίσει•  ὃς  δ’  ἂν  εἶπῃ  τῷ  ἀδελφῷ  αὐτοῦ  ῥακά,  ἕνοχος  ἐσται  τῷ συνεδρίῳ  ὃς  δ’  ἂν  εἶπῃ  μωρέ,  ἕνοχος  ἐσται  εἰς  τὴν  γέενναν  τοῦ  πυρός.

22 egō  de  legō  umin  oti  pas  o  orgizomenos  tō  adelphō autou  enochos  estaitē  krisei•  os  d  an  eipē  tō  adelphō  autou  raka,  enochos  estai tō  sunedriō  os  d  an  eipē  mōre,  enochos  estai  eis  tēn  geennan  tou  puros.

A.  MEMBUNUH
Terjemahan yang kurang tepat dari Kitab Suci Indonesia.
Ay 21: “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum”.

KJV/RSV/NIV/Lit: ‘it was said’ (= dikatakan).
Kitab Suci Indonesia menterjemahkan ‘difirmankan’. Penggunaan kata  ‘firman’  menunjukkan bahwa itu merupakan kata-kata Allah/Perjanjian Lama, dan ini salah.

Kalau Yesus mengutip Perjanjian Lama, maka istilah yang biasa digunakan adalah:
Ø  ‘Ada tertulis’ (It is written / It has been written), seperti dalam Matius 4:4,7,10.
Ø  ‘Tidakkah kamu baca’, seperti dalam Matius 12:3,5;  Matius 19:4;  Matius 22:31.

Sebetulnya terjemahannya adalah ‘it was said’ (= dikatakan), seperti dalam Kitab Suci bahasa Inggris, dan ini tidak menunjuk pada kata-kata Allah, tetapi pada kata-kata / ajaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Hal yang sama terjadi pada ayat 27,31,33,38,43.

B.    MARAH.

Kalau kita perhatikan kalimat yang marah pasti ada tindakan amarah yang telah terjadi atau pasti ada orang yang sedang marah, sehingga orang lain yang mendengarkan tidak suka dan keluarlah statement kata Jangan Marah. Kalau kita perhatikan atau melihat orang yang sering marah rasanya kita tidak nyaman dengan orang yang suka marah atau saudara sendiri juga barangkali sering marah, sehingga saudara tidak disukai oleh orang lain.
Nah dengan penjelasan ayat diatas supaya kita Jangan/Tidak Marah. Saya mau menjelaskan sedikit tentang kata Marah.

Tidak semua kemarahan adalah dosa.
Ayat 22a (KJV): ‘But I say unto you, That whosoever is angry with his brother without a cause shall be in danger of the judgment’ (= Tetapi Aku berkata kepadamu: Bahwa siapapun yang marah kepada saudaranya tanpa alasan akan ada dalam bahaya penghakiman).

Kata-kata ‘without a cause’ (= tanpa alasan) hanya ada dalam manuscripts tertentu.

Kitab Suci jelas tidak menganggap semua kemarahan sebagai dosa. Ini terlihat dari:
Ø  Yesus berulangkali marah (Markus 3:5;  Yohanes 2:13-17), tetapi dikatakan tidak berdosa (Ibrani 4:15).
Ø  Kemarahan jemaat Efesus terhadap rasul-rasul palsu dipuji (Wahyu 2:2), dan sebaliknya ke‘sabar’an jemaat Korintus terhadap rasul-rasul palsu justru dikecam (2 Korintus 11:4).
Ø  Ef 4:26 yang berbunyi: Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu’, jelas menunjukkan bahwa ‘marah’ tidak selalu identik dengan ‘dosa’, dan bahwa kita bisa marah tetapi tidak berdosa.

Kemarahan yang benar biasanya adalah kemarahan yang dilandasi oleh kasih, dan ditujukan terhadap dosa, ketidak-adilan, penindasan, dan kesesatan.
Contoh:
Ø  orang tua yang marah kepada anak yang nakal.
Ø  orang kristen yang marah karena adanya ajaran sesat atau karena adanya korupsi dalam gereja.
Ø  kita marah karena adanya terorisme.
Ø  kita marah mendengar orang yang bersalah dibebaskan / orang yang tidak bersalah dihukum oleh pengadilan.

Perlu dicamkan bahwa sekalipun kemarahan seperti ini merupakan kemarahan yang benar, tetapi kalau perwujudannya kelewat batas maka itu menjadi salah / dosa. Misalnya kalau kemarahan terhadap anak diwujudkan dengan memaki anak atau memukul sehingga mencederai anak tersebut.

Tetapi jelas ada banyak kemarahan yang memang merupakan dosa, dan mungkin sebagian besar kemarahan kita, tidak bisa disebut sebagai ‘holy anger’ (= kemarahan yang suci), dan memang merupakan dosa. Dan ini dihubungkan oleh Yesus dengan hukum ke 6 (ayat 21). Jadi, kemarahan seperti itu merupakan pembunuhan dalam hati / pikiran.

Kata tidak marah ialah kalau ia sama sekai tidak mempunyai perasaan kasar atau jahat kepada sesamanya.

Ada 3 tahap hukuman yang dapat diterima dengan tahap-tahap kemarahan :
1.     Marah terhadap saudaranya.
Bahasa Yunaninya “ORGIZESTHAI” dan ada kata marah yaitu :
a.    THUMOS.
Kemarahan seperti nyala api yang keluar dari bahan yang mudah terbakar.
b.    ORGE.
Kemarahan sebagai sesuatu yang berurat dan berakar dan sulit dihilangkan.

Inilah kemarahan yang dikutuk Tuhan Yesus, Yakobus 1:20, Kolose 3:8.

2.    Kemarahan berubah menjadi kata-kata fitnah dan penghinaan.
RHAKA = tolol, tak berotak, dan berkepala kosong. (dosa kesombongan).
Kata Rhaka ini hanya dipakai oleh orang-orang yang sombong dan berhati tinggi, yang selalu menghina serta merendahkan sesamanya.

Dosa Kesombongan :
     1.     Kebanggaan asal-usul diri pribadi.
     2.    Gengsi.
     3.    Kedudukan dan uang.
     4.    Ilmu Pengetahuan.
     5.    Intelektual.

3.    Merusak nama dan Reputasi.
MOROS = tolol secara moral. Contoh : Mazmur 14;1

Yang demikian harus diserahkan kedalam Neraka yang menyala-nyala.
Neraka = GEHENNA (Matius 5:22, 29, 30; 10:28; 18:9; 23:5, 33; Markus 9:43,45,47; Lukas 12:5; Yakobus 3:6).

Di Israel yang disebut Gehena adalah sebuah tempat yang disebut Lembah Hinnom. 2 Tawarikh 28:3; 2 Raja 23:10; Markus 9:44-49.


Bekasi, 29 Juli 2013

Karyadim642.blogspot.com

21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.

22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.


Monday, October 27, 2014

HUKUM MENURUT ORANG YAHUDI, Matius 5:17-20


HUKUM MENURUT ORANG YAHUDI, Matius 5:17-20

Matthew 5:17-20
Christ Fulfills the Law
17   "Do not think that I came to destroy the Law or the Prophets. I did not come to destroy but to fulfill.
18   For assuredly, I say to you, till heaven and earth pass away, one jot or one tittle will by no means pass from the law till all is fulfilled.
19   Whoever therefore breaks one of the least of these commandments, and teaches men so, shall be called least in the kingdom of heaven; but whoever does and teaches them, he shall be called great in the kingdom of heaven.
20   For I say to you, that unless your righteousness exceeds the righteousness of the scribes and Pharisees, you will by no means enter the kingdom of heaven

17   Μὴ  νομίσητε  ὅτι  ἠλθον  καταλῦσαι  τὸν  νόμον  ἢ  τοὺς  προφήτας·  οὐκ ἦλθον  καταλῦσαι  ἀλλὰ  πληρῶσαι. 
18   ἀμὴν  γὰρ  λέγω  ὑμῖν  ἕως  ἂν  παρέλθῃ  ὁ οὐρανὸς  καὶ  ἡ  γῆ  ἰῶτα  ἓν  ἢ  μία  κεραία  οὐ  μὴ  παρέλθῃ  ἀπὸ  τοῦ  νόμου  ἕως  ἂν πάντα  γένηται. 
19   ὃς  ἐὰν  οὖν  λύσῃ  μίαν  τῶν  ἐντολῶν  τούτων  τῶν  ἐλαχίστων καὶ  διδάξῃ  οὕτως  τοὺς  ἀνθρώπους  ἐλάχιστος  κληθήσεται  ἐν  τῇ  βασιλείᾳ  τῶν οὐρανῶν·  ὃς  δ’  ἂν  ποιήσῃ  καὶ  διδάξη  οὗτος  μέγας  κληθήσεται  ἐν  τῇ  βασιλείᾳ τῶν  οὐρανῶν· 
20   λέγω  γὰρ  ὑμῖν  ὅτι  ἐὰν  μὴ  περισσεύσῃ  ὑμῶν  ἡ  δικαιοσύνη πλεῖον  τῶν  γραμματέων  καὶ  Φαρισαίων  οὐ  μὴ  εἰσέλθητε  εἰς  τὴν  βασιλείαν  τῶν οὐρανῶν.

Kalau kita baca perikop dan ayat-ayat diatas, sepertinya ada kontradiksi antara pernyataan Tuhan Yesus dan kritik kepadaNya tentang Hukum Taurat, Satu sisi sepertinya Tuhan Yesus mencela dan melanggar tapi satu sisi lagi Tuhan Yesus menghormati Hukum Taurat sedeniian tinggi dan sucinya.
Tapi kalau kita mau menyelidiki sedikit tentang Hukum Taurat yang dikembangkan dan dijalankan oleh Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi maka kita akan berkesimpulan berbeda dari sikap dan statement tuhan yesus diatas. Kita lihat penjelasan tentang makna dan pentingnya hukum bagi orang Yahudi.

Ada 4 cara orang Yahudi menggunakan dan memahami hukum yaitu :
1.     10 hukum.
2.    5 kitab (Pentateukh).
3.    Kitab Hukum & Para Nabi.
4.    Dalam hati Hukum Lisan/tertulis.

No.4 inilah yang sering dikritik Tuhan Yesus dan Paulus. (ahli Taurat).

Yang jadi pertanyaan untuk no.4 adalah Apakah Hukum tertulis  itu :
Di dalam Perjanjian Lama yang tertulis adalah pokok dasar yang luas, yang masih harus ditafsirkan setiap orang dengan bimbingan Tuhan.
Menurut orang Yahudi dihari kemudian ternyata Hukum yang  ada hanya merupakan pokok-pokok yang besar yang mesti digali kembali karena kalau secara :
1.     Eksplisit = secara nyata. Tidak terdapat hukum-hukum real/nyata dalam kehidupan pasti ada dalamnya yang tidak secara langsung tertulis dan itu perlu digali dengan tuntunan Tuhan. Dan secara
2.    Implisit = Menggali dan mengeluarkan peraturan. Inilah Hukum dikembangkan disesuaikan dengan berjalannya waktu dan tatanan kehidupan.

Maka Ahli-ahli Tauratlah yang dipercaya untuk menggali dan mengembangkan hukum-hukum, menjabarkan peraturan-peraturan serta ketentuan-ketentuannya.
Dan mereka selama hidupnya menggali dan meneliti prinsip dasar Hukum Taurat tersebut dan menghasilkan :
a.    Peraturan-peraturan.
b.    Ketetapan-ketetapan.
c.    Ketentuan.

Dan ahli-ahli Taurat itu menemukan ribuan jumlahnya Peraturan, ketetapan dan ketentuan yang ada.

Inilah salah satu contohnya : HARI SABAT = Tidak boleh Bekerja.

 Contoh 1. Apakah PEKERJAAN itu = mereka menguraikan hampir segala sesuatu tentang Pekerjaan yang tidak boleh dilakukan pada hari sabat.

Membawa BEBAN pada hari Sabat.
Yang disebut Beban adalah : satu buah ara kering, segelas anggur, susu seteguk, Madu yang cukup untuk mengobati luka.

Semua ketentuan ini bagi ahli Taurat adalah “pokok” jadi bagi mereka Hukum tertulis adalah hukum Agama yang benar dan melayani akan benar.

Contoh 2. MENULIS : dianggap adalah sebuah pekerjaan dan :

DIANGGAP SALAH apabila :
1.     Menulis dua huruf dengan tinta dan bahasa berbeda.
2.    Menulis pada tembok, halaman-halaman buku yang sudah ada tulisan.

DIANGGAP BENAR apabila :
1.     Dengan cairan berwarna gelap, cairan buah-buahan, diatas tanah, dipasir (tulisan tidak bersifat tetap).
2.    Menulis 1 huruf ditembok, satu huruf lagi ditanah.

Contoh 3.  MENYEMBUHKAN :
Menyembuhkan dianggap pekerjaan pada hari sabat. Tindakan penyembuhan diperbolehkan hanya darurat saja, tapi tidak boleh tuntas. Karena tindakan penyembuhan sampai tuntas sama sekali dilarang.

Dan ini dibuat/ditulis tidak secara lengkap.
Pada abad 3 dibuat ringkasan disebut “MISHNA” berisi 63 BAB.
Mengenai berbagai macam pokok hukum (terjemahan dalam Bahasa Inggris 800 halaman).
Misnah ditafsir = “Talmud” 12 jilid (Jerusalem)
                         “Talmud” 16 jilid (Babel)

Dari semua uraian Hukum Taurat itu siapa pelaksana/yang mempraktekan/memberi teladan untuk menjalankan Hukum-hukum, Peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh ahli Taurat, mereka di sebut orang-orang FARISI yang artinya adalah yang dipisahkan.
Orang yang memisahkan diri dari semua kegiatan hidup yang biasa, agar dapat memelihara berlakunya peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan tersebut.

Inilah yang Tuhan Yesus kutuk. (Hukum-hukum, Peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan).  Kita lihat dalam ayat 21-48 Yesus memberikan exposisi/ penafsiran-Nya tentang hukum Taurat, dan mengkontraskannya dengan penafsiran / ajaran dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Perbedaan utama adalah bahwa ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi selalu memberikan penafsiran hurufiah, dan hanya memperhatikan tindakan lahiriah, sedangkan Yesus memberikan arti sebenarnya dan menekankan juga hati, pikiran, motivasi dan keinginan seseorang. Tetapi ada juga bagian dimana ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu menggunakan tradisi mereka yang sama sekali tidak ada dalam Kitab Suci (seperti dalam ayat 43), atau memberikan penerapan yang salah tentang Perjanjian Lama (seperti dalam ayat 31,33,38).


Bekasi, Tanggal 27 Oktober 2014

Indram642.blogspot.com

Matius 5:17-20
17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

KALIMAT PENDEK

KITAB 1 KORINTUS

RHEMA HARI INI

KITAB MATIUS